MENGELOLA OPERASI
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB I
PEMBAHASAN
1. Manajemen Pabrik
Menurut Adam dan Ebert (1992) manajemen pabrik lahir bersamaan dengan
lahirnya revolusi industri di Inggris sekitar tahun 1785 dan dipicu oleh
pemikiran Adam Smith, terutama tentang spesialisasi (asas pembagian kerja)
dan efisiensi ekonomi. Manajemen Pabrik diperlukan karena revolusi industri
telah menggeser teknik pengolahan manual atau kerja tangan (hand-making
production system) menjadi kerja mesin (machine-made production system).
Pemakaian mesin uap di pabrik yang ada di Inggris pada waktu itu (pada
mulanya di pabrik tekstil) telah melahirkan perubahan :
Penggunaan tenaga kerja manusia dalam jumlah yang besar dipabrik yang
berasal dari luar rumah tangga memerlukan metode pengelolaan tenaga kerja
manusia. Perubahan terjadi, baik pada hubungan kerja maupun cara
pengupahannya. Perubahan ini menyebabkan diperlukannya Manajemen Pabrik.
Sesuai dengan definisinya sendiri, manajeman yang berasal dari kata manage yang
berarti mengatur penggunaan. Jika disandingkan dengan kata operasional, artinya
adalah pengaturan pada masalah produksi atau operasional baik dalam bidang barang
atau jasa.
Sebagaimana dikehatui bahwa keputusan adalah hal yang terpenting bagi seseorang
agar bisa bersikap tegas dan tepat, demi lancarnya manajemen operasional yang tengah
dijalankan. Oleh karena itu, manjemen operasional sangat erat kaitannya dengan Unsur
Manajemen terdiri dari ; perencanaan, pelaksanaan, pengawasan.
Sistem operasi merupakan sistem yang mengacu pada sistem transformasi yang
menghasilkan barang dan jasa.Gambaran sistem ini tidak hanya menjadi pijakan untuk
definisi jasa dan manufaktur sebagai sistem transformasi, tetapi juga dasar yang kuat
untuk rancangan dan analisis operasi.
Dalam sistem operasi, yang menjadi masukan adalah energi, material, tenaga
kerja, modal dan informasi. Sedangkan sistem operasi yang disandarkan pada kendali
syariat akan memastikan berjalannya proses transformasi yang amanah, disamping
jaminan halal atas segala masukan yang digunakan serta semua keluaran yang
dihasilkan.
a. Rancangan Produksi
Adalah rancanga sistem produksi yang bersifat berkesinambungan dari awal
hingga akhir dan mengikuti satu pola proses produksi. Sebagai contoh, proses
pembuatan kain dari kapas hingga kain jadi. Tahapan proses pembuatan kain
tersebut mulai dari bahan baku berupa kapas disiapkan, kapas dipintal menjadi
kain dalam mesin pintal, kain yang sudah jadi melalui pembersihan, kemudian
kain dan diwarnai dan dibersihkan lagi kemudian dikeringkan, lalu kain melalui
proses penggulungan kemudian digudangkan.
b. Rancangan Proses
Yaitu rancangan sitem produksi yang proses produksinya mengikuti jenis proses
yang harus dilakuakan dan tak selalu harus mengikuti seluruh proses yang ada.
Contah, proses pemariksaan kesehatann disebuah poliklinik. Proses dimulai dari
pasien datang, mendafter ke resepsionis lalu menunggu diruang tunggu. Proses
selanjutnya sangat bergantung jasa apa yang diinginkan oleh pasien, apakah
perlu kedokter anak, ahli penyakit dalam atau pemeriksaan gigi
c. Rancangan Posisi Tetap
Adalah sistem produksi dimana produk yang akan dibuat diletakkan disatu
tempat, dan berbagai fasilitas seperti mesin, alat produksi, dan tenaga kerjanya
mengerjakan proses produksi ditempat tersebut. Contah, pembuatan pesawat
terbang, atau proses make up artis.
Prinsip dalam penetapan layout, agar diperoleh : jarak angkut minimum, aliran
matarian seimbang dengan kapasitas, penggunaan ruang efektif, fleksibel untuk
perubahan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi rancangan dan tata letak adalah karakteristik
lokasi.Jika lokasi terdapat didaerah yang harga lahannya mahal, dapat dirancang gedung
tingkat tinggi agar mengurangi biaya lahan yang dibutuhkan, Proses prosuksi.
Rancangan dan tata letak akan dipengaruhi ketiga rancangan sistem proses produksi
diatas,jenis produksi. Rancangan dan tata letak akan dipengaruhi oleh sedikit banyaknya
jenis produksi yang dihasilkan, kapasitas produksi yang diinginkan.
Perkiraan jumlah produk yang dibuat diwaktu yang akan datang dan penentuan
standar dapat dilakukan beberapa cara antara lain :
Dalam lingkup yang sangat generik, yaitu suatu proses, perlu kiranya
disampaikan seberapa luas ruang lingkup manajemen operasi. Beberapa hal yang
membatasi ruang lingkup tersebut adalah: Manajemen operasi merupakan satu dari
fungsi manajemen (functional management) dalam perusahaan. Selain pemasaran,
keuangan, sumber daya manusia, maka operasi adalah satu fungsi yang sangat penting
dalam menjalankan suatu perusahaan.Belakangan ini sudah umum kita jumpai jabatan
dalam perusahaan yang terkait dengan manajemen operasi, seperti manajer dan direktur
operasi. Konsep proses dalam pengertian manajemen operasi pada dasarnya mencakup
semua proses, mulai dari proses global/utama hingga subproses terkecil yang dapat
dijumpai dalam perusahaan. Walaupun hierarkinya boleh jadi sangat panjang, level
proses yang dianalisis hanya melibatkan beberapa level saja sesuai kebutuhan. Yang
perlu menjadi perhatian adalah level terbesar dari analisis proses adalah level dimana
unit dalam perusahaan berinteraksi dengan pihak lain seperti pemasok dan pelanggan.
Lebih dari itu, kajiannya sudah memasuki topik manajemen rantai pasok (supply Chain
Management). Dengan demikian, ruang lingkup analisis dalam manajemen operasi
adalah keseluruhan proses yang terdapat dalam suatu perusahaan.
Sepenuhnya, manajer itu mesti berorientasi pada pengarahan baik dalam hal
pengeluaran atau output dari jumlah, kualitas barang, harga yang terus dikontrol, serta
waktu yang tepat dalam memanjakan konsumen, sesuai dengan permintaan para
konsumen, maka rasanya pas, jika para manajer operasional memanjakan konsumen
selayaknya adalah raja.
Dari fungsi operasi juga ada bagian yang mesti dijabarkan dalam
pengembangannya, seperti harus disiapkan adanya proses produksi dan operasi, ada
juga jasa penunjang pelayanan produksi, yang melingkupi perencanaan serta
pengendalaian dan kontrol yang ekstra. Begitulah fitrah yang harus ada pada pola
manajemen operasional.
Dan yang berikutnya adalah perencanaan pabrik atau dalam bahasa asing disebut
factoy planning.Ini adalah langkah yang penting dalam kelangsungan hidup serta
kemajuan perusahaan sesuai tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam hal teori
manajemen operasional.Di antara perencanaan pabrik itu adalah penentuan lokasi
pabrik, bangunan, peralatan, hingga penerangan, dan sirkulasi udara dalam pabrik.
Pemilihan lokasi pabrik sangat penting karena bisa mempengaruhi dalam daya saing
dengan perusahaan lain. Selain itu, juga harus memperhatikan adanya kemungkinan
terjadi ekspansi.
Agar perusahaan bisa berjalan lancar, efektif, dan efisien, kita bisa melihat
banyak faktor yang bisa mempengaruhi lokasi pabrik yang masih terkait dengan
menejemen operasional, di antaranya lingkungan masyarat, dekat dengan pasar, dan
tenaga kerja, kedekatan dari pengiriman bahan pemasok, biaya transportasi, dan juga
sumber daya alam di sekitar lokasi yang mempengaruhi. Ini peting dalam praktik
manajemen operasional.
BAB III
STUDI KASUS
Tantangan utama di bisnis Personal Care di tahun 2013 adalah kompetisi yang
makin ketat. Menghadapi kenaikan biaya pengeluaran pada media tradisional dan in-
store promotion serta sejumlah program diskon yang agresif oleh para kompetitor,
Unilever memilih untuk mempertahankan harga produk dan mendukungnya dengan
meningkatkan ekuitas brand, memastikan ketersediaan dan penampilan produk di toko
serta memberikan kualitas produk yang unggul untuk menjaga kepercayaan pelanggan.
melalui platform media sosial seperti Twitter, Facebook dan Youtube akan lebih
efektif untuk kelompok yang lebih muda ketimbang media tradisional, serta dan
memiliki potensi yang dahsyat untuk mendukung pertumbuhan brand-brand tertentu.
Hubungan Unilever dengan konsumen yang mendalam dan sudah berlangsung lama
membuat Unilever mampu mengembangkan produk-produk yang memenuhi kebutuhan
dan selera beragam konsumen dengan berbagai tingkat daya beli. Unilever pun
mencermati bahwa para konsumen di seluruh segmen penghasilan semakin tertarik
untuk menggunakan produk-produk premium, baik untuk perawatan tubuh maupun
rumah mereka. Kecenderungan ini mendorong Unilever untuk berinovasi dalam ukuran
kemasan seperti peluncuran produk Cif.
Seluruh operator pabrik Unilever telah dilatih untuk membuat asesmen kualitas
produk yang sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan. Pada 2013, Unilever
meningkatkan praktik ini dengan meluncurkan forum Quality Communication, sebuah
forum yang Unilever yakini akan membantu menanamkan kesadaran kualitas dan
menyebar-luaskannya ke seluruh karyawan. Unilever juga melanjutkan kerjasama
Unilever secara erat dengan para pemasok sepanjang tahun, khususnya berkaitan
dengan peningkatan kualitas bahan kemasan. Kualitas produk dipantau secara teratur di
titik-titik penjualan melalui kunjungan pasar bulanan dan kegiatan temu konsumen atau
consumer connections. Selain dari tempat penjualan, Unilever pun memperoleh
masukan langsung dari para konsumen melalui jalur Suara Konsumen Unilever. Seluruh
masukan ditindak-lanjuti dan ditinjau-ulang secara teratur oleh manajemen tingkat atas.
Pertanyaan:
Assauri, Sofjan, Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi 2004, Lembaga
Penerbit FE-UI, Jakarta, 2004
http://manajemenoperasional.com/mengapa-kita-perlu-belajar-manajemen-operasi/
http://manajemenoperasional.com/apa-sih-definisi-manajemen-operasi/
http://hamididoank.blogspot.com/2014/03/makalah-manajemen-poasionalr.html
http://umikalsum8493.blogspot.com/2014/03/peranan-manajemen-operasional-
dalam.html