Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 3

PERILAKU ORGANISASI.37

NAMA : Ketut Bayu Parwata


NIM : 022628325
MATA KULIAH : Perilaku Organisasi
TUGAS : 3

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ DENPASAR
2018
TUGAS TUTORIAL KE III
Kode/Nama Matakuliah : PERILAKU ORGANISASI
Nama Pengembang/ Dosen : UNIVERSITAS TERBUKA/
ANDRI MEIRIKI, SP. ME. M.SI
Masa Tutorial :
2018.1
Nomor Soal :
1 (SATU) SOAL
Skor Maks :
100
Kompetensi Khusus Dengan memngerjakan tugas tutorial online ini mahasiswa
dapat memahami lebih mendalam tentang Perilaku Organisasi
secara keseluruhan, mahasiswa akan dapat mereview secara
garis besar pokok materi utama yang dibahas dalam mata kuliah
ini.
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan
Perilaku Organisasi (Materi Modul 1 s/d 7) Sebagaimana
Modul BMP Universitas Terbuka

Uraian Tugas
Rekan-rekan mahasiswa yang saya banggakan, pada enam sesi pertemuan Tutorial Online
sebelumnya dan Tutorial Online Ke 7 saat ini kita telah mempelajari sekaligus mendiskusikan
tentang berbagai materi terkait dengan Perilaku Organisasi. Terkait hal tersebut, sebagai tugas
akhir saudara (TUGAS III) ini, saya meminta saudara untuk :
 Membuat review (rangkuman) secara singkat dan padat dari Buku Materi Pokok (BMP)
Perilaku Organisasi UT, atas ke tujuh materi inisiasi yang telah kita pelajari tersebut.
 Diakhir review tersebut saya mintakan komentar dan pandangan saudara, apa materi yang
paling mendasar (penting) yang paling saudara ingat dan sangat penting bagi saudara untuk
dipelajari, sertakan juga alasannya.

Selamat Mengerjakan. Salam Sukses untuk kita semua.

TUTOR
ANDRI MEIRIKI, SP. ME. M.Si
Berikut ini adalah hasil riview atau rangkuman singkat materi inisiasi 1 sampai
dengan insiasi 8 :

INISIASI 1
Organisasi adalah unit sosial atau entitas sosial yang didirikan oleh manusia untuk
jangka waktu yang relatif lama, beranggotakan sekelompok manusia minimal dua orang,
mempunyai kegiatan yang terkoordinir, teratur dan terstruktur, didirikan untuk mencapai
tujuan tertentu dan mempunyai identitas diri yang membedakan satu entitas dengan entitas
lainnya.
Berangkat dari pengertian tersebut, organisasi mempunyai 5 komponen utama, yaitu:
a. organisasi adalah sebuah entitas sosial;
b. organisasi beranggotakan dua orang atau lebih;
c. organisasi mempunyai kegiatan yang terstruktur dan tersistem;
d. organisasi mempunyai tujuan;
e. organisasi mempunyai batas batas yang bisa teridentifikasi.
Secara umum, karakteristik organisasi bisa dibedakan menjadi dua dimensi, yaitu dimensi
struktural dan kontekstual.
Organisasi didirikan bukan tanpa tujuan. Tujuan terpenting dari didirikannya organisasi
adalah agar secara resources (sumber daya langka) bisa diubah menjadi produk/jasa yang
bernilai tambah sehingga kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara optimal.
Proses penciptaan nilai tambah ditempuh melalui tiga tahap yakni
a. masukan (input),
b. proses transformasi, dan
c. keluaran (output).
Perilaku organisasi adalah bidang studi multidisiplin dalam pengertian bidang studi ini
tidak bisa dianalisis hanya dengan menggunakan satu bidang ilmu tertentu melainkan
menggunakan berbagai disiplin ilmu berbeda. Di antara bidang ilmu yang banyak
berkontribusi terhadap bidang studi perilaku organisasi adalah: psikologi, sosiologi,
antropologi, politik, ekonomi, dan sejarah. Bidang studi perilaku organisasi adalah bidang
studi yang dinamis yang selalu mengalami perkembangan sejalan perubahan lingkungan
yang melingkupinya. Oleh karena itu, sifat sifat seorang manajer harus berubah di masa
datang karena menghadapi lingkungan berbeda. Ke depan para manajer menghadapi
tantangan baru, misalnya menjadikan SDM sebagai aset yang kompetitif, meningkatnya
tuntutan tanggung jawab sosial perusahaan, tuntutan untuk mengakomodasi perbedaan,
globalisasi, dan semakin dinamisnya teknologi informasi.

INISIASI 2
Paling tidak ada tiga teori yang bisa digunakan untuk menjelaskan kepribadian
seseorang, yaitu conjlict theory, fulfillment theory, dan consistency theory.
Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu keturunan, lingkungan, dan
situasi.
Untuk mengetahui kepribadian seseorang maka perlu dipahami dimensi dimensinya, di
antaranya the big five model personality yang terdiri dari openness to experience,
conscientiousness, extraversion, agreebleness, dan neuroticism.
Selain kelima dimensi di atas, dimensi dimensi lainnya adalah Locus of control,
Kepribadian Tipe A dan Tipe B, Machiavellianism, Self monitoring, dan Self esteem.
Perbedaan individu, selain disebabkan karena perbedaan kepribadian juga disebabkan
karena perbedaan kemampuan diri (ability).
Kemampuan diri, selanjutnya dibedakan menjadi dua kemampuan kognitif atau mental dan
kemampuan emosional atau emotional intelligence.
Nilai adalah sebuah konsep atau keyakinan tentang tujuan akhir atau sebuah perilaku
yang patut dicapai yang bersifat transendental untuk situasi tertentu, menjadi pedoman
untuk memilih atau mengevaluasi perilaku atau sebuah kejadian dan tersusun sesuai
dengan arti pentingnya.
Nilai nilai personal merupakan landasan atau pedoman bagi seseorang untuk bersikap dan
berperilaku. Nilai nilai tersebut biasanya telah diadopsi sebelum seseorang bergabung
dengan sebuah organisasi. Oleh karena itu, kadang kadang nilai menjadi pembatas bagi
seseorang dalam bertindak atau melakukan pekerjaan.
Milton Rokeach membedakan nilai menjadi dua. yaitu terminal values nilai tujuan dan
instrumental values nilai alat. Sementara itu Allport membedakan nilai menjadi nilai
teoretik, nilai ekonomik, nilai estetika, nilai sosial, nilai politik, dan nilai religi.
Oleh karena organisasi merupakan tempat bertemunya berbagai konsep nilai maka tidak
terhindarkan akan terjadinya konflik nilai, di antaranya konflik interpersonal, konflik
interpersonal, dan konflik antara nilai individu dan nilai organisasi.
Untuk mengatasi konflik nilai maka organisasi sebaiknya menjadi tempat yang bersahabat
dengan kehidupan (life friendly organization) yang memberi kesempatan kepada karyawan
untuk merefleksikan dirinya bagaimana seorang karyawan menjalani hidup dan
menghabiskan waktunya untuk kehidupan. Di samping itu, para pemimpin juga diharapkan
menjadi value based leader. Sikap adalah construct yang bersifat hipotetik yang tidak bisa
dilihat dengan mata kepala, disentuh dengan tangan atau dirasakan dengan lidah. Kita bisa
memahami sikap seseorang jika kita bisa menginterpretasikan apa yang dilakukan atau
dikatakan orang tersebut.

INISIASI 3
Persepsi adalah proses kognitif yang memungkinkan seseorang menerima, menyeleksi,
menginterpretasikan, memahami, dan memaknai stimulus yang berasal dari lingkungan
sekitar.
Persepsi bermula dari datangnya berbagai macam stimulus yang berasal dari lingkungan
sekitar yang disaring melalui alat sensor (sensory filter), diproses lebih lanjut untuk
mendapat perhatian (attention filter), dan hanya stimulus yang memberi informasi yang
akan dipersepsi.
Oleh karena stimulus jumlahnya banyak sementara pancaindra kita kemampuannya
terbatas maka hanya stimulus yang memiliki karakteristik tertentu yaitu stimulus yang
mencolok yang diberi atensi. Kemencolokan tersebut disebabkan karena ukuran, frekuensi,
intensitas, gerakan, berubah ubah, kontras, dan hal hal baru.
Untuk menghindari kesalahan dalam memahami stres, beberapa hal penting yang harus
diperhatikan tentang stres adalah sebagai berikut.
a. Stres bukan sekadar kecemasan.
b. Stres bukan sekadar ketegangan syaraf.
c. Stres tidak selamanya berakibat buruk.
d. Stres bukan sesuatu yang harus dihindari.
e. Setiap orang pasti akan mengalami stres.
Stres di tempat kerja seperti digambarkan Kreitner and Kinicki bermula dari faktor faktor
potensial penyebab stres (stressor) baik yang bersifat individual, kelompok. organisasional
maupun ekstra organisasional. Faktor faktor ini kemudian direspons dengan menilai
apakah faktor faktor tersebut betul betul menekan dirinya atau tidak. Penilaian
dimoderatori latar belakang masing masing individu. Hasil dari respons tersebut adalah
terjadi atau tidaknya stres yang berdampak pada aspek aspek psikologis atau sikap orang
bersangkutan, perilaku, aspek kognitif. dan/atau aspek fisiknya.
Oleh karena stres merupakan kejadian yang wajar, namun dampaknya bisa buruk maka
stres perlu dikelola untuk menghasilkan eustress. Manajemen stres bisa dilakukan secara
individual maupun organisasional.

INSIASI 4
Motivasi adalah sebuah proses yang dimulai dari tidak terpenuhinya (deficiency)
kebutuhan fisiologis atau psikologis yang memicu perilaku atau dorongan untuk
menggapai tujuan atau memperoleh insentif.
Hasil dari proses motivasi adalah perilaku. Namun, harus dipahami pula bahwa tidak
semua perilaku merupakan akibat dari motivasi. Hanya perilaku yang berorientasi tujuan
yang disebabkan oleh motivasi. Karakteristik perilaku berorientasi tujuan dapat dilihat dari
intensitas tindakan, arah perilaku dan persistensi tindakannya. Secara umum, teori motivasi
dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar. yaitu teori kebutuhan, teori proses. serta teori
pembelajaran dan penguatan.
Hubungan antara motivasi, perilaku, dan kinerja. Pada dasarnya kinerja merupakan
akumulasi perilaku yang terjadi dalam kurun waktu lama, dalam konteks berbeda dan
melibatkan banyak pihak. Perilaku itu sendiri dipengaruhi oleh motivasi dan dua faktor
lain, yaitu latar belakang individu dan lingkungan organisasi.
Evaluasi kinerja. Untuk mengetahui apakah karyawan telah berkinerja dengan baik maka
evaluasi terhadap kinerja karyawan merupakan sebuah keharusan. Dalam hal ini, penilaian
kinerja berperan sebagai (a) standar untuk memberi imbalan; (b) pedoman untuk merekrut,
memPl-lK atau mempromosikan karyawan; (c) informasi bagi karyawan untuk mengetahui
perkembangan dirinya; (d) dasar untuk mengetahui kebutuhan pelatihan yang diperlukan
seorang karyawan; dan (e) dasar untuk mengintegrasikan fungsi perancangan manajemen
SDM dan koordinasi fungsi SDM lainnya.
Beberapa metode bisa digunakan untuk menilai kinerja karyawan, di antaranya penilaian
berdasarkan ranking (procedure ranking), penilaian berdasarkan klasifikasi (Classification
ranking), penilaian kinerja menggunakan skala (graphic rating scales), Behavioral/y
anchored rating scales (BARS), dan deskriptif.

INISIASI 5
Kelompok merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang melakukan interaksi secara
langsung dan merasa saling bergantung, dalam rangka untuk mencapai tujuan bersama.
Pengertian secara umum menunjukkan bahwa kelompok memiliki unsur unsur sebagai (a)
sekumpulan orang (minimal dua orang), (b) saling berinteraksi dan saling bergantung, (0)
memiliki norma kelompok, (d) memiliki tujuan bersama, serta (e) memiliki identitas diri
(collective identity). Secara garis besar kelompok dibedakan menjadi dua, yaitu kelompok
formal dan kelompok informal. Kelompok formal dibedakan lebih lanjut menjadi
kelompok komando dan kelompok tugas. Untuk kelompok informal dibedakan menjadi
kelompok kepentingan dan kelompok pertemanan.
Secara umum, kelompok adalah bagian integral dari organisasi. Oleh karenanya kinerja
kelompok dalam batas tertentu juga dipengaruhi oleh kondisi organisasi, seperti strategi,
struktur, budaya, dan aturan aturan organisasi. Di samping itu, secara internal kelompok
juga dipengaruhi oleh sumber daya kelompok, struktur, proses, dan tugas yang diemban
kelompok.
Pengaruh kelompok terhadap perilaku individu terjadi dalam tiga bentuk, yaitu social
facilitation, social laafting, dan deindividuation.
Tim adalah sekelompok orang dalam jumlah kecil, masing masing dengan
keterampilannya, yang memiliki komitmen untuk mencapai tujuan bersama, menetapkan
satu set tujuan, dan memiliki akuntabilitas bersama untuk semua tindakan yang mereka
gunakan Meski tim dalam batas batas tertentu memiliki karakteristik yang sama dengan
kelompok, khususnya kelompok tugas atau satuan tugas, namun tim berbeda dengan satuan
tugas. Perbedaan keduanya terletak pada model kepemimpinan, tanggung jawab, tujuan
yang hendak dicapai, hasil kerja, proses memecahkan masalah, dan pengukuran kinerja.
Tim bisa diklasifikasikan menurut 5 tipe berbeda, yaitu berdasarkan misi atau tujuan,
permanen tidaknya keanggotaan tim, tingkat otonomi, otoritas struktur, dan kehadiran
secara fisik anggota tim. Beberapa faktor kunci perlu mendapat perhatian agar sebuah tim
bisa menjalankan tugasnya dengan baik adalah anggota tim harus dipilih berdasarkan
potensi dan keterampilannya; anggota tim perlu diberi pelatihan untuk meningkatkan
keterampilan tim; memberi kompensasi atas kinerja tim, memberi dukungan terhadap tim;
dan mengomunikasikan hal hal yang mendesak.
Pengambilan keputusan adalah proses mengidentifikasi masalah dan memilih berbagai
alternatif tindakan untuk mendapatkan solusi terbaik bagi kepentingan organisasi secara
keseluruhan. Berdasarkan pengertian ini proses pengambilan keputusan biasanya melalui
beberapa tahapan mulai dari menetapkan tujuan dan sasaran; mengidentifikasikan
masalah; mengembangkan alternatif solusi; mengevaluasi dan memilih satu alternatif;
mengimplementasikan keputusan; serta mengevaluasi dan mengawasi implementasi
keputusan.
Keputusan yang dilakukan manajer dapat dilihat masalah, risiko, dan subjek pembuat
keputusan. Dilihat dari masalah yang biasa dihadapi para manajer, keputusan dibendakan
menjadi dua keputusan terprogram dan tidak terprogram; dilihat dari risiko keputusan
dibedakan menjadi keputusan dengan kepastian serta keputusan tidak menentu dan dilihat
dari siapa yang membuat keputusan, keputusan dibuat oleh pimpinan puncak dan pimpinan
bawah.

INISIASI 6
Komunikasi didefinisikan sebagai pertukaran informasi antara pengirim dan penerima
informasi sehingga pihak pihak yang terlibat dalam komunikasi bisa saling memahami
(common understanding) terhadap pesan atau informasi yang dikomunikasikan.
Proses komunikasi bisa dijelaskan melalui dua model berbeda yaitu conduit model dan
percemal model of communication model komunikasi berbasis persepsi. Conduit model
berasumsi bahwa komunikasi bisa dilakukan secara langsung tanpa hambatan apapun di
mana semua pesan bisa diterima secara utuh. Sedangkan percetual model of
communication menganggap bahwa setiap pesan selalu mengandung makna yang perlu
diinterpretasikan agar makna yang terkandung dalam informasi bisa dimengerti pihak
penerima pesan. Oleh karena itu model kedua juga menganggap bahwa setiap komunikasi
sangat potensial menghadapi gangguan.
Berdasarkan model kedua maka unsur unsur penting dalam proses komunikasi adalah:
pengirim pesan (sender), ide/pikiran dalam bentuk simbol (encode), pesan (message),
media, menerjemahkan pesan dalam bentuk simbol (decode), makna, umpan balik, dan
gangguan.
Efektivitas komunikasi sangat dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu tujuan
berkomunikasi yang dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi persivasif dan supportive
communication, dan kemampuan mendengar. Termasuk dalam kemampuan mendengar
adalah: empati dalam berkomunikasi, kemampuan mendengar yang efektif dan
menyampaikan respon yang tepat.
Prilaku manusia akibat dinamika hubungan interpersonal dapat dikelompokkan menjadi
empat macam prilaku yaitu prilaku prososial (altruism), prilaku kooperatif, prilaku
kompetitif dan prilaku konflik.
Konflik merupakan prilaku yang muncul ke permukaan (overt behavior) yang disebabkan
karena seseorang atau sekelompok orang menganggap upayanya untuk mencapai tujuan
dihalangi oleh orang lain atau sekelompok orang lain.
Proses terjadinya konflik bermula dari faktor faktor yang potensial menimbulkan konflik,
diikuti oleh pemahaman dan personalisasi faktor tersebut. Dan sinilah kemudian konflik
muncul ke permukaan yang hasilnya bisa positif tetapi juga bisa negatif.
Secara umum konflik dapat dibedakan menjadi tiga macam tipe konflik yaitu: konflik
kepribadian, konflik antar kelompok, dan konflik lintas budaya.
INISIASI 7
Kepemimpinan secara harfiah bisa dikatakan sebagai proses yang membuat orang lain
bertindak. Dari penjelasan sederhana ini kemudian muncul beberapa macam definisi yang
intinya kepemimpinan merupakan fenomena kelompok; kepemimpinan menuntun orang
lain melakukan tindakan untuk mencapai tujuan dan meski tidak harus, pemimpin biasanya
terkait dengan kedudukan seseorang di dalam organisasi.
Paling tidak ada empat alasan mengapa kepemimpinan itu perlu, yaitu (a) dalam batas
tertentu desain organisasi sering tidak lengkap sementara organisasi terdiri dari orang
orang yang membutuhkan sentuhan, memerlukan inspirasi, dorongan, dan motivasi; (b)
seorang pemimpin diperlukan untuk mengidentifikasikan strategi baru yang mungkin bisa
dijalankan untuk menyikapi perubahan lingkungan eksternal; (c) peran seorang pemimpin
menjadi penting untuk melakukan koordinasi dan menyelesaikan konflik; serta (d) seorang
pemimpin sangat diperlukan untuk memberi motivasi, menginspirasi dan menjaga agar
karyawan mau terus terlibat dalam kehidupan organisasi.
Pola kepemimpinan biasanya tidak sama untuk setiap level organisasi. Pimpinan level pada
umumnya sebagai peletak dasar, sedangkan pimpinan level menengah sebagai interpolasi
dan pimpinan level bawah sebagai orang yang menjalankan fungsi administrasi.
Pada dasarnya kekuasaan adalah kapasitas seseorang mempengaruhi perilaku orang lain
sehingga orang lain tersebut mau melakukan tindakan yang semestinya tidak mau
dilakukannya. Jadi, kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain; hanya
ada bergantung bagaimana orang lain memandangnya; dan kekuasaan bukan suatu
anugerah atau pemberian orang lain, tetapi sesuatu yang diperjuangkan.
Tidak semua aktivitas memerlukan kekuasaan. Paling tidak ada tiga kondisi yang
melandasi kapan sebuah kekuasaan diperlukan, yaitu saling bergantung, kelangkaan, dan
tujuan yang heterogen.
Pada dasarnya sumber kekuasaan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sumber
kekuasaan individu dan sumber kekuasaan organisasional.
Sumber kekuasaan individual adalah Iigitimme, reward, coercion, expert, dan referent
power.

INISIASI 8
Secara filosofis struktur organisasi adalah “cetak biru” atau “rerangka bangunan” formal
tentang pembagian kerja (division of work) dan pembagian kekuasaan (division of
authority), serta koordinasi kerja yang memungkinkan terjadinya aliran informasi dan
komunikasi yang efisien dan proses pengambilan keputusan yang cepat.
Struktur organisasi biasanya direfleksikan ke dalam peta organisasi (organization chart)
yang menggambarkan semua kegiatan organisasi dan proses aktivitas yang terjadi di dalam
sebuah organisasi. Peta organisasi tersebut menggambarkan 3 hal pokok, yaitu (a) tingkat
spesialisasi atau kompleksitas organisasi; (b) tingkat formalisasi organisasi; dan (c) tingkat
sentralisasi/ desentralisasi organisasi.
Desain organisasi adalah proses mengoordinasi elemen elemen struktur organisasi dalam
rangka untuk mendapatkan struktur organisasi yang paling tepat.
Ada tiga pandangan dalam mendesain struktur organisasi yaitu pandangan klasik,
neoklasik, dan kontingensi. Pandangan klasik menegaskan bahwa struktur harus yang
paling ideal. Pandangan neoklasik mengatakan bahwa struktur organisasi di samping harus
ideal juga harus mempertimbangkan faktor manusia. Pandangan kontingensi mengatakan
bahwa mendesain struktur harus mempertimbangkan faktor internal sekaligus faktor
eksternal. Berdasarkan pertimbangan kontingensi. desain struktur dibedakan menjadi dua,
yaitu mekanik dan organik.
Budaya organisasi terdiri dari dua elemen utama yaitu elemen yang bersifat ideal dan
elemen yang bersifat behavioral. Kedua elemen tersebut tidak berdiri sendiri melainkan
saling terkait. Dari kedua elemen tersebut, Schein selanjutnya membedakan elemen budaya
organisasi menjadi tiga, yaitu asumsi dasar, nilai nilai organisasi, dan artefak.
Cara pragmatis untuk memahami tipe budaya sebuah organisasi adalah dengan membuat
tipologi budaya. Cara ini banyak dilakukan para akademisi yang terlibat dalam kajian
budaya organisasi. Salah satu tipologi, misalnya budaya organisasi dibedakan menjadi 4
tipe yaitu power culture, role culture, task culture, dan person culture. Menurut pengertian
organisasi, setiap organisasi pasti memiliki budaya. Artinya, segera setelah organisasi
terbentuk saat itu pula terbentuk budaya organisasi. Pendiri organisasi adalah sumber dan
orang pertama yang membentuk budaya organisasi. Selanjutnya, secara estafeta budaya
tersebut ditransmisikan melalui pimpinan organisasi kepada semua pihak yang terlibat
dalam kehidupan organisasi termasuk orang orang di luar organisasi.
Budaya yang sudah terbentuk jika dianggap fungsional, perlu dilestarikan untuk
menghindari deviasi budaya. Berbagai cara bisa dilakukan termasuk pada saat melakukan
rekruitmen pendatang haru sebagai titik awal pelestarian budaya.
Bisa dikatakan bahwa budaya dan perilaku organisasi memiliki hubungan timbal balik. Di
satu sisi budaya memengaruhi perilaku dan di sisi lain perilaku memperkuat eksistensi
budaya. Oleh karena itu, kecocokan antara nilai nilai individu dengan nilai nilai organisasi
menjadi variabel yang sangat paling untuk diperhatikan.

Dan berikut ini saya sertakan juga komentar dan pandangan saya sendiri terkait
dengan apa materi yang paling mendasar (penting) yang paling saya ingat dan
sangat penting untuk dipelajari :
Bila ditanya materi yang paling penting untuk dipelajari sebenarnya semua materi saling
berhubungan satu sama lain dan bila di sinergikan dengan baik tentu saja akan sangat
berguna nantinya didalam sebuah organisasi. Karena bisa dibilang semakin banyak ilmu
maka juga akan semakin bermanfaat dalam menjalankan sesuatu baik itu bisnis atau
sekedar di kehidupan sehari-hari kita.
Namun saya akan tetap mencoba memaparkan materi mana yang paling saya ingat
selama mengikuti Tutorial Online sampai sekarang, berikut juga alasannya.
Materi yang paling saya ingat adalah materi tentang TEORI MOTIVASI DAN
PENERAPANNYA. Mengapa demikian, karena Paling tidak ada tiga alasan mengapa
motivasi penting bagi manajemen. Pertama, perusahaan pada umumnya berusaha untuk
merekrut karyawan karyawan yang memiliki talenta yang dibutuhkan. Namun, tidak bisa
dipungkiri jika sebagian besar perusahaan memiliki karyawan dengan kualifikasi rata rata.
Dengan kondisi karyawan seperti ini, memotivasi karyawan bukan sebuah pilihan, tetapi
sebuah keharusan bagi para manajer jika menginginkan perusahaan yang dikelolanya terus
berkembang. Kedua, memotivasi berarti melakukan perubahan, khususnya perubahan
perilaku. Oleh karena itu, memotivasi karyawan bukan pekerjaan mudah. Berbagai macam
upaya, rekayasa dan intervensi terkadang dilakukan semata mata agar karyawan mau
melakukan perubahan perilaku. Toh hasilnya sering kali tidak seperti yang diharapkan.
Bahkan tidak jarang para manajer harus berhadapan dengan resistensi yang begitu kuat.
Berkaitan dengan semua itu maka ketiga, sering dikatakan bahwa memotivasi menjadi
semakin mudah jika yang dimotivasi mau mencoba. Artinya, peran pihak lain dalam
motivasi sesungguhnya hanya sebatas upaya agar orang yang dimotivasi mau melakukan
tindakan, namun apakah orang tersebut mau melakukan tindakan atau tidak semuanya
dikembalikan pada orang yang bersangkutan karena hanya orang bersangkutan yang
mampu mengontrol dirinya.
Melalui materi ini saya diajak untuk memahami berbagai macam konsep dan teori
motivasi. Dengan pemahaman ini. Saya bisa mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan
masing masing konsep sehingga ketika mengaplikasikannya dalam kehidupan riil. Di
samping itu, motivasi memiliki keterkaitan erat dengan kinerja, Anda juga diharapkan
dapat memanfaatkan konsep dan teori motivasi untuk selanjutnya diterapkan dalam
penilaian kinerja baik untuk penilaian kinerja individu maupun kinerja organisasi.

Anda mungkin juga menyukai