Anda di halaman 1dari 4

Nama :Yuliana nija lado

NIM: 020335257
Perilaku organisasi ADPU 4431
UPBJJ 13 /Batam

1. Karakteristik dan perilaku manusia


Aspek manusia dalam organisasi dapat dipelajari melalui disiplin psikologi, sosiologi
antropologi

a. Psikologi adalah study tentang perilaku manusia. Banyak cabang psikologi yang dapat
memberikan konsep dan teori yang berguna terhadap studi organisasi. Antara lain
psikologi sosial yang membahas perilaku manusia yang berhubungan dengan manusia
lain. Psikologi sosial membahas bagaimana individu dan atau kelompok dapat
mempengaruhi dan mengubah perilaku orang lain.
b. Sosiologi berusaha memberikan arti dan menguraikan perilaku kelompok, dan
berusaha keras mengembang perumusan tentang sikap manusia ,interaksi sosial ,dan
Kebudayaan. Dalam kaitan dengan organisasi , sumbangan sosiologi adalah
perhatiannya terhadap kelompok-kelompok kecil ,antara lain yang berhubungan dengan
perilaku kelompok kecil dalam organisasi, pengaruh kelompok terhadap para
anggotanya, dan pengaruh anggota terhadap organisasinya.
c. Antropologi memberikan pengetahuan dan konsep yang luas tentang Kebudayaan
manusia , bagaimana perilaku sosial, teknis, dan keluarga. Hal ini memperjelaskan
masalah yang berkaitan dengan cara orang berperilaku, prioritas kebutuhan yang ingin
dipenuhi dan alat-alat yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan tersebut,bagi mereka
yang berinteraksi dengan orang lain, dan lain-lain sebagai perwujudan kegiatan
kebudayaannya.
1b. Sikap merupakan faktor yang sangat Menentukan dalam pembentukan organisasi.
Menurut Gibson,kk.(1982,1989) sikap adalah faktor yang sangat Menentukan pembentukan
perilaku, sebab sikap berhubungan dengan persepsi ,kepribadian, Belajar dan motivasi .
Disebutkan olehnya bahwa sikap (attitude), kesiap-siagaan mental, yang di organisasi melalui
pengalaman, yang mempunyai pengaruh tertentu terhadap tanggapan seseorang terhadap
orang lain, objek dan situasi yang berhubungan dengannya .

1c. Tiga pendekataan yang digunakan didalam memahami kepribadian manusia adalah Id(
das ester),ego ( das ich) dan superhero ( das uberich ).

Id (das es ) merupakan salah satu unsur atau subsistem kepribadian yang berdasarkan pada
kesenangan ( pleasure). Id adalah pengerak utama keseluruhan manusia . Id adalah kawah
candradimuka yang penuh dengan keinginan yang memerlukan pemuasan segera. Id bekerja
secara tidak rasional dan secara impulsif.
Ego mewakili gambaran tentang kenyataan-kenyataan fisik dan sosial. ego merupakan unsur
yang berkaitan dengan alam kesadaran manusia. Ia memberikan gambaran tentang apa yang
mungkin dan tidak mungkin terjadi. Ego merupakan gambaran logika tentang apa yang patut
dilakukan dan tidak patut, dan apa yang harus dan tidak harus dilakukan sehubungan dengan
desakan-desakan dari id. Ego di bentuk olehnya pemahaman terhadap lingkungannya
,terhadap dalam lingkungannya keluarga dan lingkungan luar yang mengajarkan logika.

Super ego, yang merupakan alam ketidaksadaran manusia, menjadi gudang nilai-nilai
individu, termasuk moral, yang terbentuk sebagian besar oleh lingkungan luar dan juga
keluarga. Kita sering mengenalnya sebagai hati nurani(conscience ). Super ego berisi tentang
nilai-nilai baik dan buruk , boleh atau tidak boleh, norma masyarakat, dan lain sebagainya.
Dalam operasionalnya, Super ego sering bertentangan dengan id. Id ingin melakukan apa yang
dirasakannya baik untuk kelangsungan hidup manusia, sedang super ego menginginkan apa
yang yang dirasakan benar .

2a. Pengertian budaya organisasi yang di utarakan Kotter & Heskett ( 1992).
Perspektif ini disebut Teori 1,sedangkan dalam Teori 2 dikatakan bahwa kinerja dapat dicapai
dalam budaya kuat bila " arah budaya dapat menyelaraskan dan memotivasi karyawan "
artinya ada "kecocokan "antara budaya organisasi dan motivasi karyawan ( Kotter
&Heskett,1992 ).

2b. Menurut Kotter & Heskett ada tiga gagasan yang sangat penting berkaitan dengan
kekuatan budaya organisasi dan kinerja.
Budaya kuat tersebut dan dilestarikan oleh tim Manajemen melalui suatu cara tertentu untuk
mengomunikasikan visit,misi dan filosofi Manajemen yang menilai ( 1) adanya suatu
penghargaan atas martabat dan hak setiap pribadi; (2) memberikan pelayanan terbaik kepada
pelanggan ; dan (3) melaksanakan semua tugas dengan cara yang lebih unggul (Kotter &
Heskett, 1992:19).

2c. Dalam abad ke-21 setiap bangsa akan menjadi bagian dari satu masyarakat dunia, yang
setiap geraknya menjadi sempit dan penuh dengan perubahan dan persaingan usaha . Agar
dapat menjadi pemenang dalam persaingan, maka setiap anggota organisasi harus memiliki
kedua etos tersebut .

3. Gaya kepemimpinan
3a. Empat teori kepemimpinan
1. Kemampuan menggunakan kekuasaan secara efektif dan bertanggungjawab ;
2. Kemampuan memahami manusia, bahwa manusia mempunyai perbedaan kekuatan
motivasi dalam waktu yang berbeda dan situasi yang berbeda pula;
3. Kemampuan menggali inspirasi bawahan;
4. Kemampuan menciptakan dan mengembangkan iklim dan situasi yang kondusif agar
bawahan mau memberikan kreativitas dan kemampuan terbaiknya.
Penjelasan empat teori kepemimpinan .
1. Kekuasaan atau power, adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk
mempengaruhi keyakinan dan perilaku orang lain atau kelompok lain. Kekuasaan perlu
dibedakan dengan kewenangan atau authority yang berlaku dalam organisasi, yaitu
kemampuan menggunakan kekuasaan posisi secara tepat, yang diduduki seseorang
didalam organisasi, sehingga dengan posisi tadi is membuat keputusan yang dapat
mempengaruhi orang lain. Jadi,kewenangan adalah salah satu tipe kekuasaan( power
) yang berlaku dalam organisasi.
Secara umum, kekuasaan dapat terbentuk melalui beberapa cara antara lain
a. Adanya aspek legal /hukum dan diakui oleh bawahan ;
b. Adanya pengalaman dan pengetahuan yang di miliki seseorang.;
c. Adanya kepercayaan kepadanya, atau percaya kepada gagasan dan
kepribadiannya, dari orang lain atau kelompok lain;
d. Adanya kemampuan memberikan atau tidak memberikan imbalan dan
hukuman(reward and punishment );
e. Banyaknya informasi yang dimilikinya( sebagai sumber informasi ).
2.memahami manusia secara menyeluruh yang berbeda kekuatan motivasi nya, merupakan
salah satu kemampuan yang dimiliki pimpinan.manusia adalah makhluk yang sangat kompleks
atau rumit dan unik.salah satu kerumitan dan keunikannya dapat di lihat dari adanya keinginan
yang berbeda -beda, kemampuan yang berbeda, motivasi yang berbeda,dan lain sebagainya,
bahkan dari waktu ke waktu. Setiap saat dapat berubah, meskipun dalam kondisi kerja yang
sama sekalipun..

3. Kemampuan menggali inspirasi bawahan , sehingga bawahan mau memberikan kreativitas


dan kemampuan terbaiknya demi tercapainya tujuan organisasi. Selain menggali motivasinya,
perlu juga digali inspirasi bawahan yang ada didalam pikiran dan hati nuraninya, sehingga
dedikasi dan mutu kerjanya baik. Bawahan bersedia juga berbagi rasa dan bekerja sama
dengan rekan lainnya.
4. Kemampuan menciptakan iklim dan situasi yang kondusif, yang perkembangannya yang
bergantung pada gaya kepemimpinan seseorang. Contohnya, kekuatan motivasi seseorang
bergantung kepada harapan-harapan, imbalan yang akan di peroleh,dan hasil kerjanya. Untuk
dapat memahami hal tersebut , gaya kepemimpinan seseorang sangat Menentukan. Ada yang
dapat mengembangkan dan ada pula yang tidak dapat mengembangkan .
Menurut Lainnya Harold dan Weihrich,Heinz ada empat teori yang dapat menjelaskan perilaku
dan gaya kepemimpinan seseorang, yaitu:
a. Kepemimpinan yang didasarkan kepada pengunaan kewenangan;
b. Sistem kepemimpinan model Likert;
c. Kisi-kisi manajerial Blake dan Mouton;
d. Kepemimpinan yang didasarkan kepada pelbagai gaya, yang terentang mulai dari
banyak sampai sedikit penggunaan kekuasaan dan pengaruh.
3b. Kepemimpinan situasional /kontingensi .
Teori the great man dan teori sifat terhadap pemahaman kepemimpinan semakin
berkembang . Perhatian beralih kepada studi situasional dan keyakinan tentang "pemimpinan
merupakan hasil dari adanya situasi tertentu"

Contoh pendekataan kepemimpinan situasional


KEKUASAAN POSISI ( kekuasaan )

Pemimpin berusaha memikirkan kesejahteraan para bawahan, sehingga para bawahan akan
bekerja secara maksimal. Kepala sekolah sebagai pemegang jabatan tertinggi dalam sekolah,
mempunyai tugas untuk memimpin dan mengelola sekolahnya untuk mewujudkan visi da misis
sekolah. untuk mewujudkan hal tersebut, kepala sekolah harus dapat memahami kompetensi
kemampuan yang dimiliki oleh setiap guru dan memperhatikan kemampuan lingkungan sebagai
aspek pendukung seluruh programnya. Kepala SD N Karangtengah 04 selalu menjalankan
kepemimpimpinan situasional-nya untuk mewujudkan visi dan misi SD N Karangtengah 04.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian tentang
kepemimpian situasional Kepala SD N Karangtengah 04.

Anda mungkin juga menyukai