1. Jelaskan perbedaan fungsi teknis dan fungsi umum Administrasi Kepegawaian!
a. Fungsi teknis yang dimilik oleh administrasi kepegawaian adalah:
Fungsi Manajerial : merupakan fungsi yang berkaitan dengan pikiranj seperti pengorganisasian, perencanaan, pengarahan, dan juga pengendalian. Fungsi Teknis : fungsi yang berkaitan dengan segala macam yang berhubungan dengan fisik seperti kompensasi, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, integrasi, atau juga pemensiunan. b. Fungsi umum yang dimiliki oleh administrasi kepegawaian diantaranya adalah : Perencanaan awal : Merupakan proses yang dapat menjadi penentu dari segala macam kebutuhan pegawai di masa yang akan datang dengan berdasar kepada pegawai yang telah ada. Pengorganisasian pegawai : Merupakan penetapan, penggolongan, dan juga mengatur berbagai aktivitas atau suatu kegiatan yang di anggap penting seperti pada penetapan tugas seseorang, menentukan wewenang seseorang dan yang lainnya. Pengarahan Pegawai : Banyak teori serta keyakinan yang dapat memotivasi pegawai dengan cara keseluruhan tidak adanya kesepakatan mengenai apa yang dapat memotivasinya. Memotivasinya dengan menjelaskan seperti bagaimana menjadi pegawai, apa tugasnya dan tanggung jawab serta hak yang lainnya. Dapat memastikan hubungan pegawai : Hubungan yang dilakukan yaitu tentang penghargaan dan juga harus di pastikan setiap hubungan dan di informasikan kepada para pegawai. Serta fungsi lain seperti memberlakukan semua pegawai adil dan sama, mengembangkan jenis penghargaan yang berbeda, mendorong semangat pegawai, mengembangkan sistem kerja yang tertarget, menghitung segala faktor yang ada dan pengendalian pegawai dengan melakukan controlling
2. Bagaimanakah tata cara penentuan formasi dan rekrutmen PNS?
Formasi adalah penentuan jumlah dan susunan pangkat PNS yang diperlukan untuk mampu melaksanakan tugas pokok yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. Jumlah Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan ditetapkan berdasarkan beban kerja suatu organisasi. Formasi ditetapkan untuk jangka waktu tertentu berdasarkan jenis, sifat, dan beban kerja yang harus dilaksanakan. Formasi Pegawai Negeri Sipil terdiri dari Formasi PNS Pusat dan Formasi PNS Daerah. Formasi PNS Pusat untuk masing-masing satuan organisasi Pemerintah Pusat setiap tahun anggaran ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara, setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) berdasarkan usul dari Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat. Penetapan formasi PNS Pusat tersebut harus mendengar pertimbangan dari Menteri Keuangan dan khusus untuk penetapan formasi Pegawai Negeri Sipil di luar negeri memperhatikan pula pertimbangan Menteri Luar Negeri. Sementara itu, untuk Formasi PNS Daerah untuk masing-masing satuan organisasi Pemerintah Daerah setiap tahun anggaran ditetapkan oleh Kepala Daerah, dengan ketentuan sebagai berikut. 1) Provinsi ditetapkan oleh Gubernur; 2) Kabupaten ditetapkan oleh Bupati; dan 3) Kota ditetapkan oleh Walikota. Rekrutmen sangat penting dilaksanakan untuk mendapatkan pegawaiyang handal, memiliki komitmen tinggi kepada tugas dan fungsi dalam organisasi. Landasan pengadaan Pegawai Negeri Sipil ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2002; Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 tentang pengadaan Pegawai Negeri Sipil. Menurut ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 pengadaan Pegawai Negeri Sipil itu diadakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1, yaitu pengadaan Pegawai Negeri Sipil adalah untuk mengisi formasi yang lowong. Adapun tata cara pengadaan Pegawai Negeri Sipil ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 pasal 2 ayat 1 yakni pengadaan Pegawai Negeri Sipil dilakukan mulai perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan atau seleksi, pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sampai dengan pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
3. Bagaimanakah sistem kompensasi PNS berbasis kinerja
Kinerja PNS ditunjukan dengan prestasi kerja, sedangkan prestasi kerjasendiri merupakan hasil kerja yang dicapai oleh setiap PNS pada satuan organisasi sesuai dengan sasaran kerjapegawai dan perilaku kerja pegawai, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2011tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Dalam PP tersebut penilaian prestasi kerja dimaksudkan untuk menjamin obyektifitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan system penilaian prestasi kerja dan sistem karir yang dititik beratkan pada sistem penilaian prestasi kerja. Indikator prestasi kerja PNS dititik beratkan pada capaian atas sasaran kerja dan perilaku PNS Sistem Kompensasi PNS yang sedang mengemuka dewasa ini adalah diterapkannya kebijakan Remunerasi, Remunerasi sering dikaitkan dengan Tunjangan Kinerja, padahal kedua hal tersebut dari sisi pengertian jauh berbeda, jika tunjangan kinerja diberikan atas dasar keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi makaremunerasi diberikan atas dasarkontribusi yang diberikan pegawai kepada organisasi. Tunjangan kinerja diartikan sebagai fungsi dari keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi atas dasar kinerja yang telah dicapai oleh pegawai.