Negara dan Kode Etik PNS. Marilah kita menjawab pertanyaan-pertanyaan diskusi di
bawah ini:
(Untuk dapat menanggapi diskusi ini tentunya Anda harus mengetahui perkembangan
pemberantasan korupsi di Indonesia, dan juga sebutkan kendala-kendala yang terjadi
dalam pemberantasan korupsi tersebut. Akan lebih baik apabila Anda mengemukakan
pula upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala yang terjadi)
2. Menurut Nigro dan Nigro ( dalam Joko Widodo, 2001) terdapat delapan bentuk
penyimpangan/perbuatan tidak etis yang sering dilakukan oleh penyelenggara negara.
Jelaskan kedelapan perbuatan tersebut!
(Silahkan Anda pelajari delapan bentuk penyimpanan/perbuatan yang tidak etis dalam
BMP ADPU 4533 Modul 7 Kegiatan Belajar 2, serta RUU Etika Penyelenggara Negara)
(Silahkan Anda pelajari BMP ADPU 4533 Modul 8 Kegiatan Belajar 1, serta pelajari
pula RUU Etika Penyelenggara Negara)
(Pahami dan paparkan pemahaman Anda sendiri berdasarkan BMP ADPU 4533 Modul
8, kemudian pelajari pula RUU Etika Penyelenggara Negara dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps Dan Kode
Etik Pegawai Negeri Sipil)
Salam mohon ijin memberikan tanggapan
(Untuk dapat menanggapi diskusi ini tentunya Anda harus mengetahui perkembangan
pemberantasan korupsi di Indonesia, dan juga sebutkan kendala-kendala yang terjadi
dalam pemberantasan korupsi tersebut. Akan lebih baik apabila Anda mengemukakan
pula upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala yang terjadi)
para pegawai atau pejabat negara menghadapi beragam situasi yang menguji kejujuran
dan etika pribadi dalam profesi mereka setiap waktu. Namun, sampai saat ini
penerapan sanksi terhadap pelanggaran etika jabatan tidak tegas sehingga ikut andil
menyebabkan munculnya banyak sekali praktik penyelewengan dan praktik-praktik
KKN yang meliputi hampir semua segi praktik pemerintahan antara lain terjadi di
lembaga legislatif eksekutif dan bahkan di lembaga yudikatif.
Dalam hal ini program rogram pemberantasan korupsi sebagai bagian dari upaya untuk
mendorong proses demokratisasi untuk menuju pemerintahan yang bersih, transparan
dan akuntabel masih sangat bertumpu pada kemauan politik seorang pemimpin.
Selain itu program pemberantasan korupsi masih berada pada format politik lama yang
sewaktu-waktu dapat mengancam momentum pemberantasan korupsi, terutama jika
kemauan politik pemimpin bergeser sesuai dengan kepentingan politiknya. Tentu saja
hal ini juga ikut andil mengakibatkan kinerja pemberantasan korupsi justru berjalan di
tempat bahkan mundur dikarenakan perilaku-perilaku menyimpang yang didasri
kepentingan pribadi, kelompok dan atau golongan. Padahal tidak ada alasan untuk
menghalalkan perilaku tidak etis dalam pelaksanaan pemerintahan. Kecurangan,
pemborosan,dan penyalahgunaan (korupsi) tidak mempunyai tempat dalam
pemerintahan.
2. Menurut Nigro dan Nigro ( dalam Joko Widodo, 2001) terdapat delapan bentuk
penyimpangan/perbuatan tidak etis yang sering dilakukan oleh penyelenggara negara.
Jelaskan kedelapan perbuatan tersebut!
(Silahkan Anda pelajari delapan bentuk penyimpanan/perbuatan yang tidak etis dalam
BMP ADPU 4533 Modul 7 Kegiatan Belajar 2, serta RUU Etika Penyelenggara Negara)
(Silahkan Anda pelajari BMP ADPU 4533 Modul 8 Kegiatan Belajar 1, serta pelajari
pula RUU Etika Penyelenggara Negara)
Etika penyelenggara negara adalah nilai-nilai moral (berakhlak mulia, tepat janji, jujur,
adil, arif, disiplin, taat hukum, tanggung jawab dan akuntabel, sopan santun, kehati-
hatian dan kesetaraan) yang menjadi pedoman bagi penyelenggara negara dalam
menunaikan tugas dan kewajibannya.
(Pahami dan paparkan pemahaman Anda sendiri berdasarkan BMP ADPU 4533 Modul
8, kemudian pelajari pula RUU Etika Penyelenggara Negara dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps Dan Kode
Etik Pegawai Negeri Sipil)
Etika PNS dalam berorganisasi (Pasal 9 PP No. 42 Tahun 2004) terdiri atas:
Terima kasih.