Anda di halaman 1dari 7

1.

Pengertian Peran Menurut Para Ahli

Supaya dapat lebih memahami mengenai apa itu peran, maka kita dapat merujuk pada pendapat dari
beberapa ahli dibawah ini:

Menurut Suhardono (1994)

pengertian peran merupakan suatu patokan atau ukuran yang terdapat dalam kehidupan manusia sehingga
berfungsi untuk dapat membatasi perilaku dalam tiap-tiap posisi.

Menurut Poerwadarminta

pengertian peran ini merupakan suatu tindakan yang dilakukan seseorang dengan berdasarkan peristiwa
yang melatar belakanginya. Peristiwa atau kejadian tersebut bisa dalam hal baik serta hal buruk sesuai
dengan lingkungan yang sedang mempengaruhi dirinya untuk betindak.

Menurut Soekanto (2009)

Menurut , arti peran ini ialah suatu pekerjaan yang dilakukan dengan dinamis sesuai dengan status atau
juga kedudukan yang disandang. Status serta kedudukan tersebut sesuai dengan keteraturan sosial, bahkan
dalam keteruran tindakan semuanya itu disesuaikan dengan peran yang berbeda.

Menurut Riyadi (2002)

pengertian peran merupakan sebuah orientasi atau konsep yang terbentuk disebabkan karena suatu pihak
dalam oposisi sosial di kehidupan masyarakat. Hal tersebut di dasari pada invidu dan juga alasan untuk
melangsungkan tindakan yang diinginkan.

Menurut Mifta Thoha (2002)

peran merupakan serangkaian perilaku seseorang yang dilakukan dengan berdasarkan dengan
karakternya. Kondisi tersebut bisa dilatarbelakangi oleh psikologi seseorang dalam melakukan tindakan
yang diinginakan, sesuai dengan kata hatinya.

Menurut Katz dan Kahn

pengertian peran merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dengan berdasarkan karakter
dan kedudukannya. Hal tersebut di dasari pada fungsi-fungsi yang dilakukan dalam menunjukan
kedudukan dan juga karakter kepribadian tiap-tiap manusia yang menjalankannya.

B. analisa
2. A. Mutu terpadu merupakan sebuah gairah dan pandangan hidup bagi organisasi yang
menerapkannya. Unsur utama yang menentukan mutu sebuah institusi adalah kepemimpinan.
Menurut Peter dan Austin, gaya kepemimpinan tertentu dapat mengantarkan institusi pada
revolusi mutu (sebuah gaya yang mereka singkat dengan MBWA atau management by walking
about (manajemen dengan melaksanakan)). MBWA menekankan pentingnya kehadiran
pemimpin dan pemahaman atau pandangan mereka terhadap karyawan dan proses institusi.
Gaya kepemimpinan akan mementingkan komunikasi visi dan nilai-nilai institusi kepada pihak-
pihak lain, serta berbaur dengan para staf dan pelanggan. Peter dan Austin menganjurkan
pentingnya pemimpin yang unggul dalam mencapai mutu merupakan pertimbangan yang
penting.
Signifikasi kepemimpinan untuk melakukan transformasi TQM tidak boleh diremehkan. Tanpa
kepemimpinan, pada semua level institusi, proses peningkatan tidak dapat dilakukan dan
diwujudkan. Komitmen terhadap mutu harus menjadi peran utama bagi seorang pemimpin,
karena TQM adalah proses dari atas ke bawah (top-down).

B. Organisasi Unggul

Menghadapi persaingan yang ketat dan tantangan global oleh adanya kemajuan kemajuan
teknologi komunikasi, transportasi, dan oleh perjanjian-perjanjian yang bersifat global, maka
mau tidak mau setiap organisasi harus ada aktif mengantisipasi perubahan yang terjadi oleh
perubahan lingkungan eksternal tersebut. Organisasi harus integratif dan memiliki iklim
organisasi dan iklim komunikasi yang positif dan kondusif, sehingga mampu menjadi yang
terbaik dan pemenang dalam persaingan yang ketat tersebut. Budaya organisasi unggul
tersebut sangat didukung oleh seluruh jajaran organisasi, atau seluruh anggota organisasi,
mulai dari karyawan rendah, misalnua petugas parkir, satuan, penjaga pintu, penerima tamu,
sales-force, pimpinan bawah sampai pimpinan atas.

Menurut Peters dan Waterman (1982) organisasi unggul yang ber-prestasi bekerja keras untuk
membuat segala sesuatunya menjadi sederhana. Organisasi tersebut mengandalkan struktur
yang sederhana, strategi sederhana, tujuan sederhana, dan pola komunikasi yang sederhana
pula. Peters dan Waterman (1982: 13-17) menyebutkan ada delapan atribut yang menjadi ciri
budaya organisasi unggul, yaitu:

1) adanya kecenderungan ke arah tindakan yang cepat dan tepat (abias for action);

2) mau mendengarkan keinginan pelanggan dan mau belajar dari pelanggan (cose to the
customer);

3) pimpinan dan karyawan mempunyai jiwa mandiri dan wiraswasta yang inovatif (autonomy
and entrepreneurship);

4) produktivitas melalui penghargaan manusiawi, dekat dengan karyawan, dan memperlakukan


karyawan sebagai individu yang dewasa (productivity through people);

5) tetap berorientasi pada mutu (hands-on, value driven);

6) tetap pada bisnis kunci yang telah ditekuni dan berhasil (stick to the knitting);
7) dengan bentuk organisasi yang sederhana dan ramping (simple form, lean staff); dan yang
terakhir

8) menjaga nilai-nilai inti dan mengembangkan inisiatif pribadi dalam pengendalian yang ketat
sekaligus longgar (simultaneous loose-tight propeties).

C. analisa

3. A. Komunikasi adalah suatu proses Komunikasi sebagai suatu


proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan
atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau
sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu
tertentu.
Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai
tujuan. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara 
sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari
pelakunya.
Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para
pelaku yang terlibat kegiatan komunikasi akan berlangsung baik
apabila pihak-pihak yang berkomunikasi  (dua orang atau lebih)
sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang
samaterhadap topik pesan yang disampaikan.
Komunikasi bersifat simbolis Komunikasi pada dasarnya merupakan
tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang.
Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar
manusia adalah bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-
angka atau tanda-tanda lainnya.
Komunikasi bersifat transaksional Komunikasi pada dasarnya
menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan
tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional.
Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya adalah
bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak
harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya
berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet,
faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi
masalah dalam berkomunikasi.

B. analisa

4. A. Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang
mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain.
Dinamika Kelompok menguraikan kekuatankekuatan yang terdapat dalam situasi kelompok yang
menentukan perilaku kelompok dan anggotanya.

Pengertian dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang bertujuan
meningkatkan nilai kerjasama kelompok. Artinya metode dan proses dinamika kelompok ini
berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok yang semula terdiri dari kumpulan individu
yang belum saling mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan.

Tujuan kelompok merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok. Tujuan perlu memberi
arah pada kegiatan dan memberi kerangka bagi pengambilan keputusan yang rasional tentang
jenis dan jumlah kegiatan yang harus dilakukan oleh kelompok yang menjadi kriteria pengukur
kemajuan. Tujuan dinamika kelompok :

1. meningkatkan proses interaksi antara anggota kelompok

2. meningkatkan produktivitas anggota kelompok

3. mengembangkan kelompok ke arah yang lebih baik, lebih maju

4. meningkatkan kesejahteraan hidup anggotanya


B. Peranan fungsional bagi anggota kelompok

Beberapa peranan fungsional bagi anggota kelompok atau tim yang diperkenalkan oleh Benne dan
Sheats (dalam Pace & Faules, 1998: 319-320), adalah sebagai berikut.

1. Peranan Tugas, adalah peranan yang dapat memperlancar pengaruh kelompok untuk
memecahkan masalah. Perilaku orang yang mempunyai peranan ini, antara lain menawarkan
gagasan atau ide, menyampaikan model dan rencana, meminta informasi dan pendapat, orang-
orang untuk maju, dan lain lain. Perilaku tersebut merupakan bantuan untuk kelancaran dalam
pelaksanaan tugas tim atau kelompok.

2. Peranan Pemeliharaan, adalah peranan untuk mempertahankan, memperkuat, mengatur, dan


menghidupkan kelompok atau tim.

Perilaku memberi pujian, menunjukkan kehangatan, dan dukungan, menangani perbedaan,


mendengarkan orang lain, menerima keputusan kelompok atau tim, menghimbau anggota lain
untuk mau berbicara, dan lain-lain. Perilaku tersebut untuk menjaga keutuhan tim atau kelompok
agar tetap solid.

Peranan Mengganggu, yang dapat mengganggu kemajuan dan usaha kelompok dengan
menunjukkan kebutuhan pribadi dan tidak relevan yang bertentangan dengan penyelesaian tugas
dan pemeliharaan kekompakan.

Perilaku tersebut dapat dilihat dalam bentuk menentang atau menghambat anggota yang memiliki
otoritas, menentang ide orang lain, menyerang kedudukan anggota lain, memaksakan superioritas
untuk mengendalikan anggota lain, dan lain sebagainya. Perilaku perilaku tersebut menghalangi
tim atau kelompok untuk menyelesaikan tugasnya dan membuat kelompok tidak bersatu padu.

C. Keanggotaan merupakan salah satu unsur pokok dalam proses kehidupan kelompok. Kegiatan
ataupun kehidupan kelompok itu sebagian besar didasarkan atas peranan para anggotanya. Peran
kelompom tidak akan terwujud tanpa keikutsertaan secara aktif para anggota kelompok, dan
bahkan lebih dari itu, dalam batas-batas tertentu suatu kelompok dapat melakukan kegiatan tanpa
kehadiran peranan pemimpin kelompok sama sekali.

Untuk itu, peran anggota kelompok amat menentukan. Peran yang hendak dimainkan oleh
anggota kelompok agar dinamika kelompok benar-benar seperti yang diharapkan ialah:
1)      Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan anatar anggota kelompok
2)      Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok
3)      Berusaha agar yang dilakukannya membantu tercapainya tujuan bersama
4)      Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik
5)      Benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok
6)      Mampu berkomunikasi secara terbuka
7)      Berusaha membantu anggota lain
8)      Memberi kesempatan kepada anggota lain untuk menjalankan peranannya
9)      Menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu

Dalam dinamika kelompok semua anggota kelompok diharapkan dapat melaksanakan semua
peranan diatas. Namun, dapat dimengerti bahwa anggota tersebut umumnya tidak serta merta
sejak awal dimulai pertemuan sudah mampu berperan seperti itu.

Dalam suatu kelompok masing-masing anggota tentu tidak melakukan hal yang sama
dalam mencapai tujuan. Setiap anggota memiliki tugas dan fungsi yang berbeda sesuai dengan
harapan. Dengan kata lain, anggota kelompok yang berbeda tentu akan memainkan peran yang
berbeda. Contoh: tugas dan tanggung jawab seorang direktur adalah memimpin perusahaan.
Tugas karyawan adalah mengikuti perintah atasannya.

Role differentiation
Terkadang masyarakat sengaja menciptakan perannya. Hal ini ditunjukkan dalam kelompok
untuk memperjelas eksistensi mereka. Tidak hanya formal group structure yang dibentuk,
namun kelompok juga akan  kemungkinan membentuk informal group structure. Hal ini
mengidentifikasikan peran dari masing-masing anggota kelompok yang bervariasi.
Forsyth (1983) menyatakan bahwa role differentiation adalah perbedaan peran dalam suatu
kelompok, misal  menjadi pemimpin, pengikut, atau pengeluh. Dalam suatu kelompok tentulah
tidak akan memiliki peran yang sama pada anggotanya. Ada yang berperan sebagai pemimpin
sehingga dituntut untuk optimis. Meskipun bukan menjadi jaminan bahwa dengan status tertentu,
setiap anggota di asosiakan dengan sifat terrtentu.

Type of roles
Benne dan Sheats (dalam Forsyth, 1983) membagi peran atas:
         Task role: anggota kelompok yang melakukan tugasnya untuk mencapai tujuan tertentu pada
kelompok tersebut. Misalnya sebagai coordinator, elaborator, energizer, evaluatorcritic,
information giver, information seeker, dan opinion seeker.
         Sociemotional role: Posisi anggota dalam kelompok untuk mendukung perilaku
interpersonal secara akomodatif. Misalnya compromiser, encourager, follower, dan harmonizer.
         Individual role : peran  individu yang tidak berkontribusi dengan besar, namun tetap
dibutuhkan perannya sebagai penopang kebutuhan kelompok. Misalnya aggressor, block,
dominator,  dan  help seeker.

Terdapat perbedaan dengan ketiganya karena setiap anggota akan tidak mudah untuk
mencapai task role dan sociemotional role secara bersamaan. Masing-masing telah memiliki
spesifikasinya sendiri. Spesifikasi tugas cenderung untuk mendapatkan pertanyaan
lagi, menampilkan ketegangan, antagonisme, dan perselisihan. Sedangkan spesifikasi sosioemosi
onal menerima demostrasi dari solidaritas, pengurangan ketegangan, dan solusi dari
masalah. Namun bukan berarti anggota kelompok tidak mampu menjalankan sekaligus. Bahkan
ketika anggota kelompok melakukan keduanya, maka peran mereka akan menjadi lebih efektif.

Role stress
Peran tidaklah semudah yang dibayangkan. Kadang terdapat benturan sehingga menimbulkan
konflik dengan anggota kelompok yang lain. Ketika hal ini terjadi peran mereka menjadi
kompleks.
                     Role ambiguity : ekspektasi yang tidak jelas tentang perilaku yang akan dilakukan oleh
individu yang menempati posisi dalam kelompok. Sehingga ketika hal ini dirasakan oleh
seseorang, maka dia akan kebingungan harus berperan seperti apa dalam kelompok tersebut.
                     Role conflict : Konflik yang terjadi secara intragroup dan intraindividual yang
merupakan hasil dari ketidakcocokan peran. Misalnya ketika seseorang mengalami pergolakan
dengan perannya sendiri akibat dari peran oranglain yang tidak sesuai sehingga mengacaukan
perannya sendiri. Hal inilah yang dinamakan intrarole conflict. Namun apabila ketidakcocokan
antara dua peran sekaligus hal ini dinamakan interrole conflict.
                     Role conflict group performance: konflik dari peran yang terjadi pada anggota
cenderung mengakibatkan konflik pada performa kelompok. Apabila hal ini terjadi maka
keberlangsungan kelompok secara tidak langsung akan terancam.

ANALISA

Anda mungkin juga menyukai