Anda di halaman 1dari 6

BAB VII

FUNGSI PERGERAKAN

7.1 Pengertian Penggerakan (Directing)

Penggerakan mempunyai arti dan peranan yang sangat penting. Sebab diantara fungsi
manajemen lainnya, maka penggerakan merupakan fungsi secara langsung berhubungan
dengan manusia (pelaksana). Dengan ini fungsi penggerakan inilah, maka ketiga fungsi
manajemenyang lain baru efektif.

Penggerakan adalah aktivitas pokok dalam manajemen yang mendorong dan menjuruskan
semua bawahan agar berkeinginan, bertujuan bergerak untuk mencapai maksud-maksud yang
telah ditentukan dan mereka berkepentingan serta bersatu padu dengan rencana usaha
organisasi.

Penggerakan juga dapat didefinisikan pula sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik, dan
metode untuk mendorong para anggota oraganisasi agar mau dan ikhlas bekerja sebaik
mungkin demi terciptanya tujuan organisasi dengan efektif, efisien, dan ekonomis.

Menurut Arifin Abdul Rahman, bahwa penggerakan merupakan kegiatan manajemen


untuk membuat orang lain suka dan dapat bekerja. Pada dasarnya menggerakan orang lain
bukanlah hal yang mudah. Untuk dapat menggerakanya dituntut bahwa manajemen hendaklah
mampu atau seni untuk menggerakan orang lain. Kemampuan atau seni menggerakan orang
lain itu disebut kepemimpinan atau leadership.

Dari beberapa definis diatas maka dapatlah dirumuskan bahwa penggerakan merupakan
kegiatan manajemen untuk menggerakan dan membuat orang lain suka dan dapat bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien, sehingga tindakan-
tindakan yang telah dilakukan menyebabakan suatu organisasi dapat berjalan.

Adapun berupa istilah yang sering digunkan untuk maksud penggerakan misalnya :

1. Leading, atau menghantar

2. Directing, memberi petunjuk atau arahan

3. Motivating, memberi motivasi/dorongan/alasan orang lain suka mengikutinya

4. Comanding, memberi perintah kepada bawahan

1
7.2 Fungsi Penggerakan

Fungsi penggerakan merupakan intinya manajemen, karena fungsi ini kegiatannya


berhubungan langsung dengan faktor manusia bawahan.

Dalam menggerakan manusia sebagai bawahan ini, seorang pimpinan/manajer dituntut


suatu kemampuan, sehingga para bawahan dengan senang hati mengikuti ajakan atau kehendak
pimpinan.

Banyak pakar yang mengemukakan pendapatnya tentang fungsi penggerakan ini, di antaranya
sebagai berikut :

 G.R. Terry

Penggerakan adalah menempatkan anggota dari pada kelompok agar kerja secara sadar untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi.

 Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo

Penggerakan adalah pengaktifan dari pada orang-orang sesuai dengan rencana-rencana dan
pola organisasi yang telah ditetapkan.

 Prof. Dr. H. Arif in Abdulrachman

Penggerakan adalah kegiatan manajemen untuk membuat orangorang lain suka dan dapat
bekerja.

 Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M.P.A.

Penggerakan adalah keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para bawahan
sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan
organisasi dengan efisiensi dan ekonomis.

Dari berbagai pendapat para pakar di atas jika disimpulkan atau dapat diambil suatu
pengertian bahwa:

Penggerakan adalah kegiatan yang dilakukan pimpinan manajer untuk membuat bawahan
dapat melakukan tugas dengan senang seperti yang dikehendaki pimpinan

Beberapa kegiatan penggerakan :

2
Di dalam Fungsi Penggerakan, Kegiatan - kegiatan dalam Penggerakan ada beberapa
bagian, yaitu :

 Dorongan ( motivating ) :

yaitu menggerakkan orang dengan memberikan rangsangan yang baik, alasan – alasan
yang menimbulkan kemauan bekerja dengan baik.

 Bimbingan (guidance) :
yaitu memberikan bimbingan dengan contoh tauladan.
 Pengarahan ( Directing ) :
yaitu memberikan pengarahan dengan petunjuk yang benar, jelas dan tepat.

Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan sehingga timbul kesadaran dan
kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik. Tindakan ini juga disebut motivating.

Pemberian bimbingan melalui contoh-contoh tindakan atau teladan. Tindakan ini juga
disebut koding yang meliputi beberapa tindakan, seperti: pengambilan keputusan, mengadakan
komunikasi antara pimpinan dan staf, memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompok
dan memperbaiki sikap, pengetahuan maupun ketrampilan staf.

Pengarahan (directing atau commanding) yang dilakukan dengan memberikan petunjuk-


petunjuk yang benar, jelas dan tegas. Segala saran-saran atau instruksi kepada staf dalam
pelaksanaan tugas harus diberikan dengan jelas agar terlaksana dengan baik terarah kepada
tujuan yang telah ditetapkan

7.3 Dinamika Kelompok

 Pengertian dinamika

Dinamika berarti tingkah laku warga yang satu, secara langsung mempengaruhi warga
yang lain secara timbal balik. Jadi, dinamika berarti adanya interaksi dan interdependensi antar
anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok yang lain secara timbal balik dan
anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan (Slamet Santosa, 2009: 5)

 Pengertian Kelompok

Kelompok adalah kumpulan yang terdiri dari dua atau lebih individu, dan kehadiran
masing-masing individu yang mempunyai arti serta nilai bagi orang lain, dan ada dalam satu
situasi saling mempengaruhi.

3
Jadi dapat dari kesimpulan di atas bahwa dinamika kelompok dapat di simpulkan
sebagai suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan
psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi
yang dialami.

 pentingnya dinamika kelompok:

1. Individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat

2. Individu tidak dapat bekerja sendiri dalam memenuhi

kehidupannya

3. Dalam masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat
terlaksana dengan baik

4. Masyarakat yang demokratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja
dengan efektif

Pendekatan-pendekatan Dinamika Kelompok

Dinamika kelompok seperti disebutkan di bagian awal, menjadi bahan persaingan dari
para ahli psikologi, ahli sosiologi, ahli psikologi sosial, maupun ahli yang menganggap
dinamika kelompok sebagai eksperimen. Hal tersebut membawa pengaruh terhadap
pendekatan-pendekatan yang ada dalam dinamika kelompok.

1. Pendekatan oleh Bales dan Homans

Pendekatan ini mendasarkan pada konsep adanya aksi, interaksi, dan situasi yang ada
dalam kelompok. Homans menambahkan, dengan adanya interaksi dalam kelompok, maka
kelompok yang bersangkutan merupakan sistem interdependensi, dengan sifat-sifat:

Adanya stratifikasi kedudukan warga

Adanya diferensiasi dalam hubungan dan pengaruh antara anggota kelompok yang
satu dengan yang lain

Adanya perkembangan pada sistem intern kelompok yang diakibatkan adanya


pengaruh faktor-faktor dari luar.

2. Pendekatan oleh Stogdill

4
Pendekatan ini lebih menekankan pada sifat-sifat kepemimpinan dalam bentuk
organisasi formal. Stogdill menambahkan bahwa yang dimaksud kepemimpinan adalah suatu
proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok yang terorganisir sebagai usaha untuk
mencapai tujuan kelompok. Kelompok terorganisir yang dimaksud disini adalah kelompok
yang tiap-tiap anggotanya mendapat tanggungan dalam hubungannya dengan pembagian tugas
untuk mencapai kerja sama dalam kelompok.

3. Pendekatan dari ahli Psycho Analysis (Sigmund Freud dan Scheidlinger)

Scheidlinger berpendapat bahwa aspek-aspek motif dan emosional memegang peranan


penting dalam kehidupan kelompok. Kelompok akan terbentuk apabila didasarkan pada
kesamaan motif antar anggota kelompok, demikian pula emosional yang sama akan menjadi
tenaga pemersatu dala kelompok, sehingga kelompok tersebut semakin kokoh. Freud
berpendapat bahwa di dalam setiap kelompok perlu adanya kesatuan kelompok, agar kelompok
tersebut dapat berkembang dan bertahan lama. Kesatua kelompok akan terbentuk apabila tiap-
tiap anggota kelompok melaksanakan identifikasi bersama antara anggota yang satu dengan
yang lain.

4. Pendekatan dari Yennings dan Moreno

Yennings mengungkapkan konsepsinya tentang pilihan bebas, spontan, dan efektif dari
anggota kelompok yang satu terhadap angota kelompok yang lain dalam rangka pembentukan
ikatan kelompok. Moreno membedakan antara psikhe group dan sosio group sebagai berikut:

Psikhe group merupakan suatu kelompok yang terbentuk atas dasar suka/tidak suka,
simpati, atau antipati antar anggota

Sosio group merupakan kelompok yang terbentuk atas dasar tekanan dari pihak luar.

Yennings menambahkan bahwa pelaksanaan tugas akan lebih lancar apabila


pembentukan Sosio group disesuaikan dengan Psikhe group, dengan memperhatikan faktor-
faktor efisiensi kerja dan kepemimpinan dalam kelompok.

Fungsi Dinamika Kelompok

1. Individu satu dengan yang lain akan saling bekerja sama satu sama lain

2. Dinamika kelompok memudahkan segala pekerjaan (dalam dinamika kelompok ada saling
bantu antara anggota satu dengan anggota yang lain)

5
3. Melalui dinamika kelompok segala pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah
dapat teratasi, mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar, sehingga waktu untuk
menyelesaikan pekerjaan dapat diatur secara tepat, efektif dan efisien (dalam dinamika
kelompok pekerjaan besar akan dibagi-bagi sesuai dengan bagian kelompoknya masing-
masing)

4. Meningkatkan masyarakat yang demokratis, individu satu dengan yang lain dapat
memberikan masukan atau berinteraksi dengan lainnya dan memiliki peran yang sama dalam
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai