PERPEKTIF MANAJEMAN
A. Pengertian Pengarahan
4. Kepemimpinan (leadership)
B. Motivasi
1. Definisi Motivasi
atau menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi
motivasi kenikmatan maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jika kita
memikirkan uang supaya kita tidak hidup sengsara, maka disini alasan
seseorang mencari uang untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya
ada orangyang mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka uang
sebagai alasan seseorang untuk meraih kenikmatan.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu alasan atau dorongan
yang bisa berupa kata-kata, motivation training, keyakinan dari dalam diri
sendiri, pengaturan mindset, dan atau keadaan yang mendesak untuk
dapat melakukan atau menghasilkan sesuatu, dan untuk memperoleh
semangat untuk tetap terus bekerja.
Dalam mewujudkan alasan untuk beraksi (motivasi), maka diperlukan
stimulus (pendorong). Stimulus (pendorong) itu sendiri ada dua macam,
yaitu:
1. High Class yang berupa tarikan (pull).
2. Low Class yang berupa dorongan (push).
2. Tujuan Motivasi
Tujuan motivasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:146) adalah
sebagai berikut:
· Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
· Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
· Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
· Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
· Mengefektifkan pengadaan karyawan.
· Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
· Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
· Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
· Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
· Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
3. MetodeMotivasi
1. Model Tradisional
Model tradisional ini digunakan untuk memberikan dorongan kepada
karyawan agar melakukan tugas mereka dengan berhasil, para menajer
menggunakan sistem upah insentif, semakin banyak mereka menghasilkan
atau mencapai hasil kerja yang sempurna, semakin besar penghasilan
mereka.
Secara umum ada beberapa solusi yang layak diterapkan untuk mengatasi
masalah dibidang motivasi, yaitu:
a. Pimpinan menciptakan suasana yang mendukung ke arah pembentukan
situasi dan kondisi kerja yang nyaman, saling menghargai, dan
menempatkan rasa simpati pada mereka-mereka yang menjalankan
pekerjaan secara baik. Termasuk pimpinan harus menghargai para
karyawan yang telah berusaha bekerja namun belum berhasil
menunjukkan kualitas kerjanya.
b. Seorang pimpinan yang bijaksana menghindari bahasa-bahasa dan
perintah yang bersifat atau memungkinkan untuk timbulnya konflik kalua
tujuan dari konflik untuk membangun produktivitas kerja mungkin tidak ada
masalah, namun kalua konflik hanya akan membuat timbulnya maslah baru
ini akan membawa persoalan yang jauh lebih parah. Termasuk
memungkinkan lambatnya hasil kerja yang akan dihasilkan.
c. Para pimpinan dan karyawan selalu menepatkan berfikir secara positif.
Artinya jika ada pimpinan yang menegur bawahan secara keras anggaplah
itu sebagai masukan yang berarti dalam memotivasi para bawahan agar
semakin baik di kemudian hari. Begitu juga pimpinan jika ada bawahan
yang memberi saran, maka sebaiknya jangan tersinggung namun jadikan
itu sebagai motivasi bagi pimpinan untuk melakukan perbaikan secara
lebih baik, dan biasanya karyawan yang memberi masukan tentunya
artinya karyawan tersebut memiliki rasa cinta yang tinggi kepada
perusahaan. Namun ada baiknya juga memfilter setiap masukan itu jangan
menerima mentah-mentah begitu saja, harus bisa membedakan yang
mana masukan dan yang mana fitnah.
d. Jika pimpinan atau karyawan memiliki prestasi, maka sebaiknya barikan
ucapan atau juga hadiah karena itu akan membangkitkan semangat dan
menempatkan dirinya sebagai orang yang dihargai atas kerja keras yang
telah dilakukan. Memberi hadiah kadang kala tidak perlu mahal namun
yang terpenting adalah menunjukakan perhatian.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi, pegertian pengarahan itu adalah suatu proses pembimbingan,
pemberi petunjuk, dan intruksi kepada bawahan agar mereka bekerja
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengarahan (Direction)
adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya
dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara
efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.
Fungsi pengarahan juga dapat diartikan adalah fungsi manajemen yang
terpenting dan paling dominan dalam proses manajemen. Fungsi ini baru
dapat diterapkan setelah rencana, organisasi, dan karyawan ada. Jika
fungsi ini diterapkan maka proses manajemen dalam merealisasi tujuan
dimulai.
Pokok-pokok masalah yang dipelajari pada fungsi pengarahan atau
directing adalah:
1. Tingkah laku manusia (human behavior)
2. Hubungan manusiawi (human relation)
3. Komunikasi (communition)
4. Kepemimpinan (leadership)
DAFTAR PUSTAKA