Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FUNGSI PENGARAHAN

DI SUSUN OLEH : KEL. III


CAROLINA DAKHI
DEARDO
MUNAWARAH
ROYDA SIHOMBING
VERY VERA MARPAUNG

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI NERS

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

MEDAN

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen merupakan suatu yang universal di dalam dunia industrimodern.


Tiap organisasi memerlukan pengambilan keputusan, pengkordinasian aktifitas,
penanganan manusia, evaluasi prestasi yang terarah kepada sasaran kelompok
manusia. Banyak aktifitas manajerial yang masing-masing memiliki cara pendekatan
sendiri pada tipe-tipe problem khusus dan didiskusikan dengan judul seperti
manajemen peternakan, manajemen sistem jasa, manajemen industry, dan lain
sebagainya. Semuanya mempunyai satu elemen yang umum, yaitu ilmu manajemen.

Istilah manajemen dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belumada


keseragaman. Berbagai istilah yang dipergunakan seperti : ketatalaksanaan,
manajemen, manajemen pengurusan, dan lain sebagainya. Untuk menghindari
penafsiran yang berbeda-beda, dalam makalah digunakan istilah aslinya yaitu
manajemen. Bila kita mempelajari literature manajemen, maka akan nampak bahwa
istilah manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu :
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai kolektifitas orang-orang yang melakukanaktifitas
manajemen
3. Manajemen sebagai suatu seni

Menurut Koontz and Donnel (1972) ” management is getting thing done through the
efforts of other people” (manajemen adalah terlaksananya pekerjaan melalui orang-
orang lain).

George R. Terry (2000) mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan


yang ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan kegiatan orang lain.
Manajemen memiliki beberapa komponen diataranya unsur manajemen dan fungsi
manajemen. Unsur manajemen adalah men, money,materials, methods, dan market
yang merupakan sumber daya.

Dalam makalah ini kami akan membahas pengarahan manajemen yang


meliputi directing, actuating, leading, teori dan konsep leading, serta gaya manajemen
dan kepemimpinan.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan dari makalah ini meliputi :
1. Fungsi pengarahan
2. Pengertian directing, actuating, leading, teori dan konsep leading, serta
daya manajemen dan kepemimpinan.
3. Teori-teori directing, actuating, leading, teori dan konsep leading, serta
daya manajemen dan kepemimpinan menurut para ahli.
BAB II

DEFINISI DAN KERANGKA TEORI

A. Pengarahan

Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti


keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara
efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Menurut
menurut KAMUS KOMPETISI "Pengarahan adalah keinginan untuk membuat orang
lainuntuk mengikuti keinginannya.". Sedangkan menurut DASAR-DASAR
MENEJEMEN "Pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk
meningkatkan kualitas. Menurut Saure Dan Dislainer dalam Wanadiana (2010),
Pengarahan merupakan petunjuk untuk melaksanakan sesuatu,atau perintah resmi
seseorang pimpinan kepada bawahannya berupa petunjuk untuk melaksanakan
sesuatu.

B. Directing

Menurut George R Terry, Directing adalah fungsi manajemen yang


berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau
instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas
dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah
ditetapkan semula.

Directing dapat dikatakan sebuah proses dimana para manajer membimbing dan
mengawasi kinerja para pekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Mengarahkan dikatakan sebagai jantung dari proses manajemen. Perencanaan,
pengorganisasian, staf yang sudah didapat tidak akan penting apabila tidak ada yang
mengawasi dan membimbing.

Tindakan pengarahan di mulai dari saat melakukan kegiatan, pengarahan ini


dirancang agar pekerja bekerja secara efektif, efisien supaya dapat mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan. Mengarahkan adalah fungsi membimbing, menginspirasi,
mengawasi, supaya tujuan tercapai.

C. Actuating

Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan


fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan
pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses
manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang
berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Dalam hal ini, George
R. Terry mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-
anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk
mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh
karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.

Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk
menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan
dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal
sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

D. Leading

Leading merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan bagaimana


menggunakan pengaruh untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran
organisasi. Leading dikemukan oleh Louis A. Allen (1958). Istilah leading
dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh manajer yang menyebabkan orang
lain bertindak.

Leading adalah sebuah program kepemimpinan yang lebih dari sekedar sebuah
pelatihan, ini membutuhkan konsultasi dengan pihak manajemen untuk menentukan
praktek-praktek kepemimpinan yang mendukung service philosophy organisasi.
Pelatihan Leading memberikan kesempatan bagi peserta untuk menciptakan sebuah
kerangka kerja kepemimpinan yang dipusatkan pada kepuasan pelanggan dan
semangat team. Hal ini akan membantu team leader untuk memimpin dari depan dan
mempunyai rasa memiliki atas tugas dan fungsi mereka yang baru dalam kaitannya
dengan tantangan masa depan dan tujuan organisasi.

E. Teori dan Konsep Leading

Leading dikemukan oleh Louis A. Allen. Istilah leading dirumuskan sebagai


pekerjaan yang dilakukan oleh manajer yang menyebabkan orang lain bertindak.
Konsep leading meliputi 5 macam kegiatan, yakni :

1. Mengambil keputusan
2. Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan
bawahan,
3. Memberi motivasi, semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan
supaya mereka bertindak,
4. Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta
5. Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka
terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

F. Gaya manajemen dan kepemimpinan

Pengertian Gaya Manajemen menurut Mary Parker Follett adalah suatu seni
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk
melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak
melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.

Pengertian Gaya Manajemen menurut Edwin B. Flippo adalah perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan
sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan
masyarakat

Pengertian Gaya Manajemen menurut Marwansyah (2010), diartikan sebagai


pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui
fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi,
pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir,
pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan
hubungan industrial.

Pendapat dari T Hani Handoko (1986) Kepemimpinan merupakan kemampuan yang


dipunyai seseorang untuk memepengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai
tujuan dan sasaran.

Pendapat dari Soewarno Handoyo Ningrat (1980) Kepemimpinan itu merupakan


suatu proses dimana pimpinan digambarkan akan memberi perintah atau pengarahan,
bimbingan atau mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengarahan

Pengarahan adalah fungsi managemen yang berhubungan dengan kegiatan


mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif secara
efisien, agar terwujudnya tujuan dari perusahaan, karyawan bahkan masyarakat.

Pengarahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk menggerakan,


membimbing, mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan
suatu kegiatan usaha. Pengarahan ini dapat dilakukan secara persuasif atau bujukan
dan instrufi, tergantung cara mana yang paling baik.

B. Fungsi Pengarahan

Pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatan alat-alat bagaimanapun canggihnya atau


handalnya, baru dapat dilakukan jika karyawan ikut berperan aktif melaksanakannya.
Fungsi pengarahan ini adalah ibarat kunci stater mobil, artinya mobil baru dapat
berjalan jika kunci staternya telah melaksanakan fungsinya. Demikian juga proses
manajemen baru terlaksana setelah fungsi pengarahan diterapkan.

C. Directing

Directing / commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan


usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah, agar tugas dapat dilaksanakan
dengan baik dan benar-benar tertuju yang telah di tetapkan semula.

Directing / commanding bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak


melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasi kegiatan
berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan
sebelumnya, karakteristik dari Directing :

1. Fungsi pervasif, pengarahan diperlukan dalam semua tingkatan


organisasi, setiap manajer memberikan bimbingan dan inspirasi kepada
bawahannya.
2. Kegiatan terus-menerus, pengarahan adalah kegiatan yang
berkesinambungan karena terjadi terus menerus sepanjang kehidupan
organisasi.
3. Faktor manusia, mengarahkan adalah fungsi yang berhubungan dengan
bawahan oleh karena itu hal ini berkaitan dengan faktor manusia. faktor
manusia sangat kompleks tidak dapat di prediksi perilaku yang akan
dilakukannya.
4. Kegiatan kreatif, fungsi pengarahan membantu mengkonversi rencana
menjadi kinerja.
5. Fungsi eksekutif, fungsi pengarahan dilakukan oleh semua manajer dan
eksekutif di semua tingkat diseluruh kegiatan dalam organisasi, bawahan
menerima instruksi dari atasannya.

D. Actuating

Pengertian actuating secara bahasa adalah pengarahan atau dengan kata lain
pergerakan pelaksanaan, sedang pengertian secara istilah actuating (pengarahan)
adalah mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif
dalam mencapai tujuan perusahaan.

Dengan kata lain actuating adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan berpedoman pada perencanaan (planing) dan usaha
perorganisasian. Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha.

1. Actuating menurut para ahli


a. Menurut George R. Terry Actuating berarti merangsang anggota
kelompok melaksanakan tugas dengan antusias dan kemampuan
yang baik. Tugas menggerakan dilakukan oleh seorang pemimpin.
b. Keith Davis
Merupakan kemampuan membujuk orang-orang melakukan tugas -
tugas yang telah ditetapkan dengan penuh semangat.
c. George R. Terry
Merupakan menempatkan semua anggota kelompok agar bekerja
secara sadar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai
dengan perencanaan dan pola organisasi.
d. Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo
Merupakan pengaktifan orang-orang sesuai dengan rencana dan
pola organisas yang telah ditetapkan.

2. Fungsi Actuating
Menurut Winanti (2006) fungsi actuating antara lain:
a. Mengembangkan rasa tanggung jawab
Mengembangkan sikap pada bawahan untuk tidak menerima
apabila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
b. Pemberian komando
Memberi perintah, instruksi, direktif, meminta laporan dan
pertanggungjawaban, memberi teguran dan pujian.
c. Mengadakan pengamatan atas pekerjaan dan aktivitas bawahan
langsung,
d. Pemeliharaan moral dan disiplin
Mendidik serta memberi contoh kepada bawahan tentang apa yang
baik dan patut dilaksanakan, menjaga ketertiban, kesopanan dan
kerukunan.
f. Komunikasi
Berbicara dengan bawahan, memberi penjelasan dan penerangan,
memberikan isyarat, meminta keterangan, memberikan nota,
mengadakan pertemuan, rapat briefing, pelajaran, wejangan dan
sebagainya.
g. Human Relation
Memperhatikan nasib bawahan sebagai manusia dan selalu ada
keseimbangan antara kepentingan pribadi pegawai,
mengembangkan kegembiraan dan semangat kerja yang sebaik-
baiknya dan kepentingan umum organisasi.
h. Leadership
Menunjukkan dan membuat bawahan merasa bahwa mereka
dilindungi dan dibimbing, bahwa mereka mempunyai seorang
sumber pimpinan dan penerangan dalam menghadapi kesulitan dan
masalah pekerjaan maupun pribadi keluarga (inti penggerakan).
i. Pengembangan eksekutif
Berusaha agar setiap bawahan dapat mengambil keputusan sendiri
yang tepat dalam melaksanakan pekerjaan/tugas masing-masing,
agar setiap bawahan terbuka dan atas prakarsa sendiri selalu
berusaha untuk menekan biaya, memperkuat disiplin, meningkatkan
mutu kerja dan sebagainya.

Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam


penggerakan/actuating antara lain:

a. Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya


b. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
c. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebih
d. Menghargai hasil yang baik dan sempurna
e. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
f. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
g. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya

3. Tindakan penggerakan dibagi dalam tiga tahap, yaitu:


a. Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan sehingga
timbul kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan
baik. Tindakan ini juga disebut motivating.
b. Pemberian bimbingan melalui contoh-contoh tindakan atau teladan.
Tindakan ini juga disebut koding yang meliputi beberapa tindakan,
seperti: pengambilan keputusan, mengadakan komunikasi antara
pimpinan dan staf, memilih orang-orang yang menjadi anggota
kelompok dan memperbaiki sikap, pengetahuan maupun
ketrampilan staf.
c. Pengarahan (directing atau commanding) yang dilakukan dengan
memberikan petunjuk-petunjuk yang benar, jelas dan tegas. Segala
saran-saran atau instruksi kepada staf dalam pelaksanaan tugas
harus diberikan dengan jelas agar terlaksana dengan baik terarah
kepada tujuan yang telah ditetapkan.

4. Teknik-Teknik Penggerakan/Actuating yang Efektif


Menurut Azwar (1996) teknik-teknik penggerrakan yang efektif antara
lain:
a. Memberikan penjelasan kepada setiap orang yang ada dalam
organisasi, mengenai tujuan yang harus dicapai.
b. Setiap orang harus menyadari, memahami serta menerima dengan
baik tujuan tersebut.
c. Pimpinan menjelaskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ditempuh
oleh organisasi dalam usaha pencapaian tujuan.
d. Setiap orang harus mengerti struktur organisasi.
e. Setiap orang harus menjalankan peranan apa yang diharapkan oleh
pimpinan organisasi dengan baik.
f. Menekankan pentingnya kerjasama dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang diperlukan.
g. Memperlakukan setiap bawahan sebagai manusia dengan penuh
pengertian.
h. Memberikan penghargaan serta pujian kepada pegawai yang cakap
dan teguran serta bimbingan kepada orang-orang yang kurang
mempu bekerja.
i. Meyakinkan setiap orang bahwa dengan bekerja baik dalam
organisasi tujuan pribadi orang-orang tersebut akan tercapai
semaksimal mungkin.

E. Leading

Leading dikemukan oleh Louis A. Allen. Istilah leading dirumuskan sebagai


pekerjaan yang dilakukan oleh manajer yang menyebabkan orang lain bertindak.

Pekerjaan leading meliputi 5 macam kegiatan, yakni :

1. Mengambil keputusan
2. Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan
bawahan,
3. Memberi motivasi, semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya
mereka bertindak,
4. Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta
5. Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil
dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan


efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja
yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya. Pengarahan pada dasarnya akan berkaitan
dengan motifasi, komunikasi, dinamika kelompok, dan kepemimpinan, yang
dijelaskan sebagai berikut :

a. Motifasi merupakan suatu tindakan yang mendorong seseorang bertindak atau


berperilaku tertentu. Pemahaman terhadap motifasi seseorang merupakan
kunci bila mendorong rang lain untuk bekerja sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu motifasi merupakan factor penting yang
mendukung prestasi kerja disamping tergantung pada kemampuan.
b. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang atau
sekelompok orang kepada orang lain atau sekelompok orang. Komunikasi
terjadi dengan baik apabila pesan yang diterima orang lain sesuai dengan
pesan maksud pengirim pesan. Komunikasi bisa dilakukan secara verbal
maupun nonverbal, secara tertulis maupun lisan. Komunikasi merupakan
proses yang komponennya meliputi : pengirim, encoding, channel, decoding,
penerima, dan umpan balik. Efektifitas komunikasi organisasi dipengaruhi
oleh beberapa factor, yaitu saluran informasi formal, struktur organisasi,
spesialisasi jabatan, dan pemilikan informasi.
c. Dinamika Kelompok, kelompok dalam organisasi terjadi karena dibentuk oleh
organisasi, dan juga terbentuk karena kepentingan karyawan dan
persahabatan. Kelompok yang dibentuk oleh organisasi dimaksudkan untuk
mengerjakan tugas-tugas yang diperlukan organisasi , jadi manajer atau
pimpinan tinggal bagaimana mengefektifkan kelompok formal ini. Kelompok
informal yang terbentuk terutama karena kepentingan karyawan (interest
group) dan persahabatan (friendship group). Manajer harus mengarahkan
bagaimana kelompok-kelompok informal ini mendukung peningkatan
tercapainya organisasi. Kelompok informal mempunyai fungsi sebagai
berikut: pertama, kelompok berfungsi memelihara dan memperkuat norma
dan nilai yang sama dari anggota kelompok. Kedua berfungsi memberi
kepuasan sosial, status, dan keamanan. Ketiga, berfungsi membantu
komunikasi anggotanya. Keempat, berfungsi untuk membantumemecahkan
masalah baik masalah individu ,kelompok, maupun organisasi. Kelompok
juga bisa bertindak sebagai kelompok referensi (reference group), kelompok
dimana orang akan mengidentifikasidiri dan membandingkan dengan
kelompok tersebut (Mamduh M. H., 2004).
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pengertian pengarahan adalah fungsi managemen yang berhubungan dengan
kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja
efektif secara efisien, agar terwujudnya tujuan dari perusahaan, karyawan
bahkan masyarakat. fungsi pengarahan meliputi :
1. Directing
Directing / commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan
usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah, agar tugas dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju yang telah di tetapkan
semula.
2. Actuating
Pengertian actuating secara bahasa adalah pengarahan atau dengan kata lain
pergerakan pelaksanaan, sedang pengertian secara istilah actuating
(pengarahan) adalah mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama
dan bekerja efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.
3. Leading
Leading dikemukan oleh Louis A. Allen. Istilah leading dirumuskan sebagai
pekerjaan yang dilakukan oleh manajer yang menyebabkan orang lain
bertindak.
4. Teori dan konsep leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta
menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
Pengarahan pada dasarnya akan berkaitan dengan motifasi, komunikasi,
dinamika kelompok, dan kepemimpinan
5. Daya manajemen dan kepemimpinan
Teori kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu seri perilaku
pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar
belakang historis, sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan
pemimpin, sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya serta etika
profesi kepemimpinan (Kartini Kartono, 1995: 27).

B. Saran
Sebagai pemimpin organisasi yang baik hendaknya dapat
mengimplementasikan prinsip-prinsip penggerakan dengan optimal di dalam
organisasi tersebut, sehingga tujuan organisasi yang hendak dicapai akan
terwujud.
DAFTAR PUSTAKA

Albert Kurniawan, 2009. Belajar Mudah SPSS untuk pemula, Penerbit Mediakom,.
Yogyakarta.

Allen, Louis. 1958. A Management and Organization. New York : McGraw-. Hill
Book Company.

Azwar. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Jakarta : Binarupa.


Aksara.

Davis, Keith, (2001) Perilaku Organisasi, Penerjemah Erly Suandi, Salemba Empat
Jakarta.

Edwin B. Flippo, 2002. Personel Management (Manajemen Personalia), Edisi. VII


Jilid II, Terjemahan Alponso S, Erlangga, Jakarta.

Follett, Mary Parker, “The Phsychology of Consent And Participation”, dalam Henry
C. Metcalf dan L. Urwick (ed.). 1942. The Early Sociology of Management And
Organizations (Dynamic Administration: The Collected Papers of Mary Parker
Follett). Volume III. Routledge, New York

George R. Terry ,2000. Prinsip-Prinsip Manajemen. (edisi bahasa Indonesia). PT.


Bumi Aksara: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai