NERS Ketua Program Studi Ners Akademik Tanggal Revisi Universitas Sari Mutiara Indonesia Ns. Lasma Ns. Rinco Siregar, S.Kep., MNS Rina Sinurat S.Kep, M.Kep 1. PENGERTIAN Menjahit luka (Heacting) adalah suatu tindakan operasi kecil yang bertujuan menyatukan jaringan yang terputus, meningkatkan proses penyambungan jaringan, serta mencegah luka terbuka yang mengakibatkan masuknya mikroorganisme atau infeksi. 2. TUJUAN 3. INDIKASI 4. KONTRA INDIKASI 5. PERSIAPAN KERJA 1. Persiapan Alat: Alat steril a. Bak instrument steril untuk menjahit luka yang berisi: jarum (bulat, segitiga), naldvoeder, 2 pinset chirurgis, 1 pinset anatomis, klem arteri, duk lubang, 1 pasang sarung tangan, gunting benang, spuit 3 cc, kasa, kapas lidi. b. Benang (catgut, zide) pada tempatnya. c. Korentang pada tempatnya. d. Cucing Bahan a. Betadin b. Alcohol c. Cairan NaCL, perhidrol/H2O2 d. Aestesi local: lidokain, pehacain (jumlah disesuaikan dengan luas luka) e. Plester f. Larutan disinfektan 0,5% Alat tidak steril 1. Bengkok (nierbeken) 2. Gunting plester 3. Baki/troli
2.Persiapan Pasien dan Lingkungan:
- Informed concent. - Atur posisi Psien sesuai kebutuhan. - Rambut di sekitar luka dicukur bersih sampai batas sekitar 3 cm dari tepi luka. - Jaga privasi. 6. TAHAPAN KERJA 1. Cuci tangan dengan menggunakan sabun. 2. Buka bak instrument. 3. Tungkan larutan NaCL ke dalam cucing. 4. Buka spuit dan jatuhkan ke dalam bak instrument. 5. Buka benang jahit. 6. Pecahkan ampul lidokain dengan menggunakan kasa bersih. 7. Pakai sarung tangan pada satu tangan dominan. 8. Isap lidokain dengan spuit. 9. Spuit diletakkan kembali kedalam bak instrument. 10. Pakai sarung tangan satunya. 11. Lakukan pencucian atau pembersihan luka dengan NaCL menggunakan pinset (pertahanan teknik steril). 12. Jika luka sangat kotor, bersihkan menggunakan perhidrol, kemudian dibilas dengan NaCL. 13. Injeksikan anestesi local, dengan cara melakukan injeksi di sekitar area luka. Tunggu obat bereaksi (cek sensasi nyeri). 14. Pasang duk lubang pada area luka. 15. Lakukan heacting (pastikan luka tertutup rapat atau tidak berongga di semua lapisan). Teknik Heacting 1. Simple interrupted suture 2. Vertical mattress suture 3. Subcuticular continuous suture 4. Jahitan pengunci 5. Jahitan terbalik ke dalam (inverting suture) 6. Jahitan terbalik ke luar (everting suture) 7. Jahitan lambert 8. Jahitan halsted 9. Jahitan cushing 10. Jahitan conell Dari berbagai macam teknik menjahit luka, yang sering dilakukan dilapangan dijelaskan berikut ini. a. Simple interrupted Jarum ditusukkan pada kulit sisi pertama dengan sudut sekitar 90 masuk ke dalam jaringan subkutan, melewati bagian tengah luka, kemudian ditusukkan lebih lanjut melalui jaringan subkutan dibawah kulit menembus kulit pada sisi lainnya tersebut. Perlu diingat bahwa ukuran (lebar dan kedalaman) jaringan kulit dan subkutan yang dijahit pada kedua sisi harus diusahakan sama, sehingga kedua tepi luka dapat mendekat pada posisi yang tepat dalam posisi membuka kea rah luar (everted). Dibuat simpul benang pemegang jarum dan benang ikat. Penjahitan dilakukan dari ujung luka kea rah ujung luka lainnya.
b. Vertical mattress suture
Jarum ditusukkan pada tepi jauh kulit sisi luka pertama, melintasi luka dan kulit pada sisi lainnya, kemudian keluar kulit tepi jauh pada sisi yang kedua. Jarum kemudian ditusukkan kembali pada tepi dekat kulit sisi kedua secara tipis, menyeberangi luka, dan keluarkan kembali pada tepi dekat kulit sisi yang pertama. Dibuat simpul dan benang diikat.
c. Subcuticular continuous suture
Tusukkan jarum pada kulit sekitar 1-2 cm dari ujung luka keluar di daerah dermis kulit salah saru tepi luka. Benang kemudian dilewatkan pada jaringan dermis kulit sisi yang lain secara bergantian terus-menerus sampai pada ujung luka yang lain, untuk kemudian dikeluarkan pada kulit 1-2 cm dari ujung luka yang lain. Dengan demikian, benang berjalan menyusuri kulit pada kedua sisi secara paralel disepanjang luka tersebut. d. Jahitan pengunci adalah berupa jahitan berulang yang digunakan pada seluruh lapisan usus, dimana dibuat ikal diatas ujung jarum, sehingga ketika jarum keluar, jarum melewati ikal bila ditarik akan berbentuk jahitan pengunci. 16. Setelah jahitan selesai, swab dengan betadin sekali usap (sesuai SOP setempat). 17. Tutup luka dengan kasa steril dan lakukan fiksasi. 18. Rapikan pasien. 19. Bereskan alat. 20. Lepaskan sarung tangan dan rendam larutan disinfektan 0,5% bersama alat lainnya. 21. Cuci tangan. 7. EVALUASI 1. Kaji respons pasien. 2. Observasi kondisi jahitan. 3. Observasi adanya perdarahan.
DOKUMENTASI 1. Catat jumlah jahitan yang dilakukan. 2. Catat karakteristik luka. 3. Catat waktu saat dilakukan penjahitan.