Anda di halaman 1dari 5

3.

Leading (Memimpin)
Memimpin adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer agar orang-orang lain
bertindak. Dalam pengertian manajemen, pemimpin bukanlah proyeksi dari sifat pribadi,
melainkan suatu jenis pekerjaan khusus yang terdiri dari keahlian yang dapat dikelompokkan ke
dalam golongan yang sama sehingga menuntut dirinya sebagai seorang generalist.
Istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen, dikemukakan oleh Louis A.
Allen yang dirumuskannya sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang
menyebabkan orang lain bertindak. Menurut Jones and George, “Memimpin atau leading adalah
memotivasi, mengoordinasikan, dan mendorong individu dan kelompok untuk bekerja bersama
dalam mencapai tujuan organisasi”. Pekerjaan ledaing, meliputi lima macam kegiatan, yaitu:
a) Mengambil keputusan.
b) Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.
c) Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
d) Memilih memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknyanya.
e) Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, fungsi leading ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu mengambil
keputusan, mengadakan komunikasi, memberikan motivasi, memilih orang-orang, dan
mengembangkan orang-orang.
Adapun penjelasan dari fungsi leading tersebut sebagai berikut.
a) Mengambil keputusan adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam
memperoleh kesimpulan kesimpulan dan pendapat dalam memberi keputusan mengenai suatu
soal.
b) Berkomunikasi adalah pekerjaan seorang manajer, terutama dalam menjamin hubungan antara
manager tersebut orang-orang yang dipimpinnya. Tugas pemimpin dalam kaitan dengan
komunikasi adalah memberikan penerangan mengenai tradisi, sejarah, tujuan, politik dan
perubahan. Oleh karena itu setiap karyawan harus mempelajari tinggalkan penting, yaitu
struktur organisasi perusahaan, hubungan keranjang dan aktivitas,kepegawaian bagian satu
dan lainnya. Merupakan tugas seorang pemimpin untuk memberikan penerangan kepada
bawahannya mengenai tradisi, sejarah, tujuan dan politik perusahaannya mereka harus belajar
mengenai struktur organisasi perusahaan, hubungan aktivitas dan kepegawaian dari bagian
yang satu dengan bagian yang lain. Oleh karena itu, mereka harus dapat menyesuaikan diri
dengan tugas-tugasnya dan juga dengan kebiasaan yang berlaku. Jadi, fungsi komunikasi itu
maksudnya untuk menjamin pengertian timbal balik antara atasan dan manager serta orang-
orang lain yang tergabung dalam organisasi. Manager harus mengerti bawahannya dan
memahami kebutuhannya dan pendapat mereka.
c) Motivasi adalah fungsi merupakan pekerjaan seorang manajer dalam memberikan inspirasi,
semangat dan dorongan kepada orang lain untuk bertindak. Motivasi adalah suatu dorongan
dari dalam dirinya atau dari luar yang memberikan suatu kekuatan yang sangat besar untuk
berbuat sesuatu. Motivasi diarahkan kepada sumber utama tingkah laku manusia dan hal ini
merupakan salah satu keahlian manajemen yang paling sulit. Cara-cara yang dipergunakan
oleh seorang pemimpin untuk menuntut dan membantu bawaannya tentu saja bermacam-
macam. Untuk mendapatkan yang paling baik, dibutuhkan suatu pengetahuan dari berbagai
macam cara yang disertai dengan intuisi untuk memilih cara yang paling tepat waktu dan
tempatnya.
d) Pekerjaan manajer yang lain adalah memilih orang-orang untuk kelompoknya, yaitu memilih
orang yang pandai dan cocok untuk bekerja sama dengan anggota kelompok lain.
e) Mengembangkan orang-orang adalah pekerjaan seorang manajer dalam memperbaiki sikap
dan pengetahuan orang, yaitu dengan jalan melatih dan mengembangkan orang sehingga
bakar dan kecakapannya dapat digunakan dan dimanfaatkan sepenuhnya. Hal ini menuntut
beberapa usaha komanya itu penilaian hasil kerja, pemberian saran dan nasehat, latihan dan
intruksi perorangan, serta perintisan tindakan latihan. Leading merupakan fungsi pokok
manajemen yang sangat nyata dan keahlian memimpin merupakan keahlian hubungan antar
manusia Maka timbul kecenderungan untuk menarik kesimpulan bahwa hubungan antar
manusia yang sempurna dan manajemen yang efektif adalah suatu hal yang tak dapat
dipisahkan.
Fungsi leading dilakukan ketika pemimpin memiliki kemampuan untuk mempengaruhi guru
dan karyawan sekolah agar mereka mau bekerja dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan
sekolah. Sekolah juga melakukan fungsi controlling. Sekolah akan mengumpulkan data dan
informasi untuk melihat kembali proses pencapaian tujuan sekolah dan pembelajaran yang ada,
termasuk melihat apakah ada penyimpangan atau kekurangan dalam pelaksanaannya.
Memimpin atau leading juga disebut sebagai pelaksana untuk bekerja. Semua pekerjaan akan
terlaksana sebagaimana mestinya sesuai yang dikehendaki. Leading memerlukan kepemimpinan,
perintah, komunikasi dan nasehat (konseling). Leading ini juga berfungsi sebagai komando. Jika
penjelasan di atas terlaksana dengan baik maka program organisasi tersebut terlaksana dengan
baik sesuai dengan tujuan. Pemimpin harus menyadari apa saja tugas yang harus dilaksanakan
sehingga tidak terjadi kesalahan yang nantinya akan berakibat fatal terhadap program organisasi.
Kepemimpinan atau leading ini melibatkan penggunaan kekuasaan, kepribadian, pengaruh,
bujukan dan keterampilan berkomunikasi pemimpin untuk mengoordinasikan orang-orang dan
kelompok sehingga dapat mencapai tujuan organisasi. Salah satu cara pemimpin dalam
meningkatkan motivasi pegawai dapat dilakukan dengan pemberian tambahan gaji. Sebagai
contoh, Dinas Pendapatan Daerah memberikan tambahan gaji (intensif) untuk meningkatkan
motivasi kerja pegawainya.
Dalam kaitannya dengan sebuah proses manajemen, yang dimaksud dengan kepemimpinan
manajerial adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas
dari para anggota tim yang terlibat dalam proses manajemen yang berlangsung. Dengan
demikian maka ada tiga implikasi penting dari batasan tersebut. Pertama, kepemimpinan harus
melibatkan orang lain yaitu bawahan atau pengikut. Karena kesediaan mereka menerima
pengarahan dari pemimpin, anggota kelompok ini membantu menegaskan status pemimpin dan
memungkinkan proses kepemimpinan. Tanpa bawahan, semua sifat kepemimpinan seorang
manajer akan menjadi tidak relevan. Kedua, kepemimpinan harus mencakup distribusi kekuasaan
yang tidak sama di antara kepemimpinan dan anggota kelompok. Pemimpin mempunyai
wewenang untuk mengarahkan beberapa aktivitas anggota kelompok. Meskipun demikian,
anggota kelompok jelas akan mempengaruhi aktivitas tersebut dengan sejumlah cara. Ketiga,
disamping secara sah mampu memberi perintah atau pengarahan kepada bawahan atau pengikut,
Pemimpin juga dapat mempengaruhi bawahan dengan berbagai cara lain.
Dapat diartikan bahwa dalam kepemimpinan tercermin adanya pendayagunaan pengaruh dan
semua hubungan antar manusia dapat melibatkan kepemimpinan. Hubungan yang terdapat dalam
kepanitiaan, antara atasan dan bawahan, antara penjual dan pembeli, antara dokter dan pasien
bahkan antara suami istri dan anak-anak mereka misalnya, sampai tingkat tertentu dapat disebut
sebagai sebuah kegiatan kepemimpinan. Selain itu, sebagai kegiatan kepemimpinan dapat
dipastikan mengandung gula kegiatan komunikasi. Suatu kejelasan dan kecermatan komunikasi
akan mempengaruhi pikiran, tingkah laku, dan hasil kerja para pengikut. Ketidakmampuan
berkomunikasi merupakan kelemahan yang serius apabila kita ingin meningkatkan efektivitas
kepemimpinan. Unsur lain dalam pengertian kepemimpinan yang tidak dapat diabaikan ialah
menyangkut pencapaian suatu tujuan. Maksudnya ialah bahwa sebuah kegiatan pembinaan pasti
dimaksudkan untuk mencapai sebuah tujuan.
4. Controlling (Pengawasan)
Controlling atau pengawasan bisa didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis oleh
manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja standar, rencana, atau tujuan yang telah
ditentukan terlebih dahulu untuk menentukan apakah kinerja setelah dengan standar tersebut dan
untuk mengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan untuk melihat bahwa sumber daya
manusia digunakan dengan seefektif dan seefisien mungkin di dalam mencapai tujuan.
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana
memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu pengawasan
dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan
tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasi nya itu sendiri maupun bagi para
bekerjanya. Di dalam suatu organisasi terdapat tipe-tipe pengawasan yang digunakan, yaitu:
pengawasan pendahuluan pengawasan pada saat kerja berlangsung pengawasan feedback. Di
dalam proses pengawasan juga diperlukan tahap-tahap pengawasan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan titik tahap-tahap pengawasan tersebut terdiri dari beberapa macam, yaitu: tahap
penetapan standar tahap penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan tahap pengukuran
pelaksanaan kegiatan tahap pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa
penyimpangan dan tahap pengambilan tindakan koreksi.
Suatu organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan yang berguna untuk
merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan sesuai dengan
apa yang dibutuhkan untuk direncanakan. Untuk menjalankan proses pengawasan tersebut
dibutuhkan alat bantu manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu proses dapat
langsung diperbaiki. Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat menunjang
terwujudnya proses pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan juga meliputi
bidang-bidang pengawasan yang menunjang keberhasilan dari suatu tujuan organisasi. Fungsi ini
merupakan fungsi setiap manajer yang terakhir, setelah fungsi-fungsi si Mo rencanakan,
mengorganisasi, menyusun tenaga kerja, memberi perintah.
Fungsi ini merupakan fungsi pimpinan yang berhubungan dengan usaha menyelamatkan
jalannya proses kearahpulau cita-cita yakni kepada tujuan yang telah direncanakan. Melakukan
suatu tugas, hanya mungkin dilakukan dengan baik bila seseorang yang melaksanakan tugas itu
mengerti arah dan tujuan dari tugas yang dilaksanakan. Dengan demikian seorang pemimpin
yang melakukan tugas pengawasan, haruslah sungguh-sungguh mengerti arti dan tujuan daripada
pelaksanaan tugas pengawasan. Karena itulah perlu dijelaskan arti dan tujuan pengawasan yang
merupakan pedoman pedoman yang perlu diikuti agar melaksanakan fungsi pengawasan itu
dapat benar-benar merealisasi apa yang menjadi tujuannya. Menerapkan prinsip-prinsip
pengawasan dengan baik, akan mengefektifkan pengawasan dalam pelaksanaannya.
Sumber:
Pramita, Widia., dan Weni Savitri S.Pandia. (2015). Gambaran Fungsi Manajemen Di Taman
Kanak-Kanak (TK) N. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 3(2).
Griffin, Ricky. 2004. Manajemen, Edisi Ketujuh, Jilid1. Jakarta: Erlangga.
Firmansyah, M.Anang., dan Budi W.Mahardika. 2018. Pengantar Manajemen. Yogyakarta:
Deepublish.
Ruky, Achmad S. 2002. Sukses Sebagai Manajer Profesional Tampa Gelar MM Atau MBA.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sukmadi. 2017. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Humaniora Utama Press.

Anda mungkin juga menyukai