ABSTRAK
Dalam makalah ini, aplikasi FTIR terbaru dalam ilmu geologi ditinjau. Secara khusus,
penggunaannya dalam karakterisasi geokimia dan pematangan termal bahan organik dalam
batubara dan serpih dibahas. Penyelidikan ini menunjukkan bahwa penggunaan pencitraan
mikro-FTIR resolusi tinggi memungkinkan visualisasi dan pemetaan distribusi bahan organik
dan mineral pada skala mikrometer dalam sampel geologi, dan mempromosikan pemahaman
lanjutan tentang heterogenitas batubara kaya organik dan serpih. Fitur-fitur ini, yang hampir
tidak dapat diakses dengan teknik analitik lainnya, dapat memberikan informasi mendasar
tentang paleoklimat, lingkungan pengendapan, dan evolusi sistem geologi.
PENDAHULUAN
Spektroskopi inframerah transformasi Fourier dapat memberikan informasi mendasar
tentang struktur molekul komponen organik dan anorganik, dan merupakan salah satu teknik
analisis paling serbaguna untuk karakterisasi kimiawi non-destruktif dari sampel geologi,
seperti batubara, serpih, cairan, dan inklusi lelehan, kaca silikat, mineral, dan mikrofosil,
misalnya. Dalam analisis FTIR, penyerapan radiasi IR terjadi ketika foton berpindah ke
molekul dan menggairahkannya ke keadaan energi yang lebih tinggi. Bilangan gelombang
setiap puncak absorbansi IR ditentukan oleh sifat fisikokimia intrinsik dari molekul yang
sesuai, dan dengan demikian bersifat diagnostik, seperti sidik jari dari kelompok fungsional
tertentu.
Teknik FTIR yang paling umum digunakan untuk analisis sampel massal adalah FTIR
transmisi e. , kalium bromida, refleksi total yang dilemahkan -FTIR, dan spektroskopi Fourier
Transform inframerah refleksi difus. Transmisi FTIR adalah teknik yang cepat dan relatif
hemat biaya yang telah digunakan secara luas di bidang kimia, geologi, dan bidang ilmiah
lainnya.
Karakterisasi Micro-FTIR dapat dilakukan baik dalam mode cahaya yang ditransmisikan
atau dipantulkan. Prinsip mode cahaya yang ditransmisikan mirip dengan yang disajikan pada
Gambar 1a. Transmisi mikro-FTIR dapat memberikan spektrum berkualitas tinggi dan sering
digunakan dalam karakterisasi struktur batubara. Meskipun demikian, persiapan sampel
sangat penting untuk mendapatkan keuntungan dari potensi keuntungan transmisi mikro-
FTIR. Dalam analisis mikro-FTIR reflektansi, sampel biasanya disiapkan sebagai balok tebal
dengan permukaan halus yang dipoles dengan baik, dengan cara yang sama seperti untuk
teknik petrologi organik standar. Meskipun perawatan itu perlu, preparasi sampel dalam
reflektansi mikro-FTIR jauh lebih mudah dan lebih efisien waktu dibandingkan dengan
transmisi mikro-FTIR karena hanya satu sisi sampel yang harus disiapkan dan ketebalan
sampel tidak kritis. Persiapan sampel yang lebih mudah ini mendorong peningkatan
penggunaan reflektansi mikro-FTIR dalam geologi dan ilmu lainnya baru-baru ini. Ukuran
berkas mikro-FTIR biasanya berkisar antara 20–100 µm bila menggunakan sumber IR
konvensional, dan dapat dikurangi hingga 3–5 µm menggunakan sumber radiasi sinkrotron.
Baru-baru ini, pencitraan FTIR yang dilakukan dengan array dua dimensi menjadi semakin
menarik karena kecepatan pengumpulan data. Dalam mode pencitraan FPA, seluruh gambar
diperoleh dalam pengumpulan data tunggal dengan menggunakan deteksi multisaluran, dan
gambar FPA-mikro-FTIR yang khas dapat diselesaikan dalam beberapa menit. Kecepatan
pengumpulan data FPA yang cepat memfasilitasi aplikasi yang lebih menarik, yaitu
pencitraan 3D FPA-mikro-FTIR. Beroperasi seperti mikrotomografi CT sinar-X
konvensional, pendekatan ini memutar sampel melalui berkas IR dan mengumpulkan gambar
redaman frekuensi pada posisi sampel yang berbeda. Gambar individu kemudian diproses
untuk merekonstruksi rendering 3D dari objek, yang menggambarkan kelimpahan dan
distribusi spasial bahan kimia aktif IR dalam sampel.
Gambar 6. Perbandingan spektrum serpih (merah) dan batubara (hijau). Garis putus-putus
adalah linier garis dasar yang diterapkan pada spektrum FTIR. Perhatikan bahwa spektrum IR
serpih mengandung absorbansi yang kuat mineral terjadi pada 1500-400 cm´1, tetapi intensitas
pita rendah dari bahan organik pada 3000–2800 cm'1.