PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraiakan dapat diindentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut:
2. PhET Simulation dapat menumbuhkan motivasi dan minat peserta didik untuk belajar
fisika
2. PhET Simulation dapat digunakan guru sebagai acuan pembelajaran fisika abad 21
yang menarik, menyenangkan dan efektif.
Bagi Sekolah
PhET Simulation dapat menjadi salah satu pilihan alternatif sebagai bahan ajar
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran fisika di abad 21.
Bagi Peneliti
1. Sebagai pertimbangan bagi calon pendidik agar lebih kreatif dalam menggunakan
PhET 2. Simulation dalam pembelajaran fisika sebagai upaya peningkatan hasil belajar.
3. Memberikan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut
BAB IV
Pada hasil percobaan pada PHET simulation untuk radiasi benda hitam pada suhu 3600 K
Diperoleh bahwa
Warna cahaya tampaknya adalah Orange masuk pada kategori cahaya Infrared
Panjang gelombang nya adalah 0.805 μm
Intensitas cahanya adalah 7.78 ×106 W /m 2
Suhu yang digunakan adalah 3600 K
Pada hasil percobaan pada PHET simulation untuk radiasi benda hitam pada suhu 4300 K
Diperoleh bahwa
Warna cahaya tampaknya adalah Orange pucat masuk pada kategori cahaya Visible
Panjang gelombang nya adalah 0.674 μm
Intensitas cahanya adalah 18.92× 106 W /m2
Suhu yang digunakan adalah 4300 K
3. Untuk suhu 5000 K
Pada hasil percobaan pada PHET simulation untuk radiasi benda hitam pada suhu 5000 K
Diperoleh bahwa
Warna cahaya tampaknya adalah Putih kekuningan masuk pada kategori cahaya Visible
Panjang gelombang nya adalah 0.580 μm
Intensitas cahanya adalah 40.21 ×10 6 W /m2
Suhu yang digunakan adalah 5000 K
Pada hasil percobaan pada PHET simulation untuk radiasi benda hitam pada suhu 5500 K
Diperoleh bahwa
Dari hasil yang diperoleh pada simulasi diatas maka dapat dikemukakan bahwa suhu
yang semakin besar mengakibatkan atau mempengaruhi panjang dan intensitas dari gelombang
cahanya tersebut. Semakin tinggi suhu yang digunakan maka panjang gelombang dan intensitas
nya akan berbanding terbalik dengan suhunya.
Dapat dilihat pada gambar, posisi kurva dengan Suhu lebih Tinggi berada di ataskurva
dengan Suhu lebih Rendah. Dapat disimpulkan bahwa kurva dengan Suhu lebih Tinggi memiliki
Intensitas maksimum yang lebih Tinggi. Dapat dilihat juga, posisi kurva dengan Suhu lebih
Tinggi berada di sebelah kiri kurvadengan Suhu lebih Rendah. Itu menunjukan bahwa kurva
dengan Suhu lebihTinggi/Intensitas Radiasi lebih tinggi memiliki panjang gelombang yang lebih
Pendek sehingga dapat dilihat oleh manusia.
Dari hasil penelitianWien tersebut menyatakan bahwa Intensitas Radiasi bergeserkearah
Panjang Gelombang yang lebih pendek saat temperature benda tersebut semakintinggi, sehingga
Panjang Gelombang Radiasi saat intensitasnya maksimum berbandingterbalik dengan Suhu
mutlak benda tersebut. Gejala pergeseran puncak intensitas maksimum dari hasil percobaan
tersebut diformulasikan oleh Wien dengan Hukum Pergeseran Wien dengan persamaan berikut:
λm. T =C
Dengan:
λm= Panjang Gelombang pada Intensitas Maksimum
T = Temperature mutlak (K)
C= Tetapan Pergeseran Wien ( 2,9 ×10−3 mK
Sehingga dapat disimpulkan Jika Temperature mutlak sebuah benda semakin naik, maka
Panjang Gelombang akan semakin pendek, begitupun sebaliknya, jika temperatureBenda turun
saat memancarkan radiasi, maka Panjang Gelombang akan semakin panjang.Karena penelitian
tersebut, maka manusia dapat memperkirakan suhu sebuah Bendahanya dengan melihat Warna
yang terpancar dari permukaan Benda tersebut dan dengan cara dihitung.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
PhET Simulation memiliki kelebihan antara lain: (1) memiliki tampilan animasi yang
menarik; (2) sangat mudah dioperasikan; (3) gratis untuk diunduh (free download); (4) dapat
menyesuaikan spesifikasi laptop/PC karena menyediakan download paket simulasi, Java, dan
flash; (5) dapat digunakan dalam keadan online maupun offline; dan (6) menyajikan model-
model konseptual fisis yang mudah dimengerti peserta didik. Adapun kelemahan PhET
Simulation antara lain: (1) aplikasi dan game yang dijalankan sangat terbatas yaitu untuk file
berformat “Jar”; dan (2) perlu update flash player untuk flash yang tidak update secara otomatis.
5.2 Saran
Menurut peneliti metode ini akan lebih efektif dan efisien jika menganalisis data hasil
penguasaan konsep dan keterampilan memecahkan masalah peserta didik dalam pembelajaran
eksperimen.
DAFTAR PUSTAKA
PhET Colorado. Interactive Simulations for Science and Math. Diakses dari
http://www.phet.colorado.edu. Pada tanggal 10 November 2021, pukul 9:37 WIB.
Sunardi dan Lilis Juarni. (2015). Fisika untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 Revisi.
Yogyakarta : Yrama Widya.