“TEORI KEPEMIMPINAN”
Disusun Oleh
Oleh Kelompok 10
Mike Rasyadi 1711212044
Nadya Vebrielna 1711213034
Nurul Izza 1711212025
Aurora Alifa 1711212002
Sari Yulanda 1711213012
KELAS A2
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami Ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang teori kepemimpinan.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah kami ini.
Kelompok 10
i
DAFTAR ISI
MAKALAH KEPEMIMPINAN................................................................................... 1
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
3. Apa saja teori-teori kepemimpinan?
4. Apa saja macam pendekatan studi kepemimpinan?
5. Apa yang dimaksud dengan pemimpin yang efektif?
2
BAB II PEMBAHASAN
3
mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Dari
begitu banyak definisi mengenai pemimpin, dapat penulis simpulkan bahwa
: Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap,
dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan
memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan
tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan
kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau
melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and
directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence,
respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang –
orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek,
dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas.
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu
pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya
tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk
menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi
banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria
yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan,
apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau
kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh
terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah
merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan
organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki
2 aspek yaitu :
Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi
kebijaksanakan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
4
Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning,
organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb.
5
Kebijaksanaan
Memberikan dampak besar Karisma sendiri menunjukkan
kepribadian seseorang yang dicirikan oleh pesona pribadi, daya tarik, yang
disertai dengan kemampuan komunikasi interpersonal dan persuasi yang luar
biasa. Karisma inilah yang dapat memberikan dampak besar kepada
lingkungan sosial sekitarnya. Perubahan sosial terjadi karena para pemimpin
besar memulai dan memimpin perubahan serta menghalangi orang lain yang
berusaha membawa masyarakat kearah yang berlawanan. Teori
Kepemimpinan ini dikembangkan dari penelitian awal yang mencakup studi
pemimpin besar. Para pemimpin berasal dari kelas yang istimewa dan
memegang gelar turun-temurun.
Sangat sedikit orang-orang dari kelas bawah memiliki kesempatan
untuk memimpin. Teori Great Man didasarkan pada gagasan pada gagasan
bahwa setiap kali ada kebutuhan kepemimpinan,maka munculah seorang
manusia yang luar biasa dan mampu mencari solusi untuk memecahkan
masalah. Ketika Teori Great Man diusulkan, sebagian besar pemimpin adalah
laki- laki, yang menjadi alasan untuk menamai teori tersebut dengan “Great
Man”
Kelemahan :
Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses
pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan
memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin. Seperti istilah
“Asal Raja Menjadi Raja”.
Ciri pemimpin bersifat lahiriah, tidak ada ilmu atau cara untuk
menciptakan ciri pemimpin ini.
Kelebihan:
Pemimpin yang dimaksud memiliki ciri istimewa.
Pemimpin memiliki dampak dan pengaruh besar.
Pemimpin diangkat berdasarkan aksi dan kecerdasannya dalam
menyelesaikan suatu masalah
6
Teori Peristiwa Besar (Big Bang Theory)
Poin- poin penting Teori “Big Bang” :
Suatu peristiwa besar bisa menciptakan seseorang menjadi pemimpin.
Seorang pemimpin mampu mengintegrasikan antara situasi dan
pengikut.
Situasi merupakan peristiwa besar seperti revolusi,
kekacauan/kerusuhan, pemberontakan, reformasi dll.
Dalam hal ini, pengikut adalah orang yang menokohkan seseorang dan
bersedia patuh dan taat. Pemimpin mempunyai kepekaan yang tinggi
dan kritis terhadap keadaan lingkungan sekitarnya. Memiliki kredibilitas
yang kuat dalam mempengaruhi pengikutnya. Pemimpin dalam teori ini
terlahir dalam situasi yang membutuhkan suatu perubahan besar, hal ini
yang menjadi motivasi lahirnya teori ini.
Kekurangan :
Pemimpin yang lahir secara situasional tidak menjamin keberhasilan
saat kepemimpinannya. Karena Tindakan yang dilakukan hanya untuk
membuat suatu perubahan yang berdasarkan situasi saat itu.
Kelebihan :
Pemimpin dalam teori ini dikenal memiliki sifat aktif, kritis, dan
memiliki daya juang yang tinggi karena terlahir dalam situasi yang
cenderung tidak baik yang menjadi motvasi dari lahirnya teori kepemimpinan
ini.
7
Teori kepemimpinan ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari
Great Man Theory yang mengatakan bahwa para pemimpin dilahirkan dan
bukan diciptakan (leader are born and not made). Tetapi sejalan dengan
pemikiran mahzab behavioralis, pada peneliti di tahun 1950-an
berkesimpulan bahwa karakteristik pemimpin tidak seluruhnya
merupakan bawaan sejak lahir, namun diperoleh melalui pembelajaran dan
pengalaman. Karena itu mereka berkesimpulan bahwa
kepemimpinan yang efektif dapat dipelajari.
Riset mereka menunjukkan bahwa ada karakteristik individu yang
dimiliki oleh seorang pemimpin sehubungan dengan kepemimpinan efektif,
yaitu:
Kecerdasan,
Pengetahuan & keahlian,
Dominasi,
Percaya diri,
Energi yang tinggi,
Toleran terhadap stress,
Integritas & kejujuran,
Kematangan.
8
Kelebihan :
Walaupun beberapa karakteristik dari pemimpin dalam teori ini tidak
relevan dengan keefektifan suatu kepemimpinan. Tetapi karakter ini menjadi
suatu kebutuhan idealnya seorang pemimpin
Kekurangan :
Teori Kepemimpinan Perilaku belum dilengkapi deangan suatu
faktor, yakni penyesuaian terhadap situasi dan kondisi. Karena situasi dan
kondisi tidak akan sama dan selalu ada cara kepemimpinan yang berbeda
untuk menangani situasi dan kondisi yang berbeda.
Kelebihan :
Teori ini mampu mematahkan teori sebelum-sebelumnya tentang
bagaimana terbentuknya sebuah jiwa kepemimpin yang berasal dari cara
pembelajaran, observasi, dan pengalaman.
10
3. Teori Situasional (Situational Theory)
Pemimpin harus memilih tindakan yang terbaik berdasarkan situasi yang
sedang dihadapi.
Gaya kepemimpinan berbeda-beda tergantung situasi yang berlainan.
Misalnya di tengah cendikiawan, gaya kepemimpinan demokratis
mungkin paling tepat diterapkan
Kekurangan :
11
Tindakan terbaik berdasarkan situasi belum menentukan
keberhasilan suatu kepemimpinan. Ada variabel-variabel yang menentukan
seperti gaya kepemimpinan,kualitas para pengikut, dan aspek lingkungan.
Kelebihan :
Teori ini melengkapi teori perilaku, karena sudah memperhatikan
situasi sebagai variabel faktor penetuan karakter kepemimpinan yang baik.
7.Teori X dan Y
Teori X
Douglas Mc Gregor adalah seorang psikolog sosial dari Amerika
yang mengemukakan teori XY dalam bidang motivasi yang menjadi prinsip
dasar dalam mengembangkan pengelolaan SDM (sumber daya manusia)
modern, menentukan pola komunikasi organisasi, menyusun panduan
manajemen perilaku, mengelola interaksi sosial karyawan dan dalam
menciptakan budaya perusahaan.
Teori X dan Teori Y menjabarkan dua model motivasi yang saling
berkebalikan, sedangkan teori Z adalah pengembangan dari teori hirarki
motivasi oleh Abraham Maslow dan ilmu manajemen oleh Dr. W. Edwards
Demming. Teori Z ini dikembangkan oleh Dr. William Ouchi.
McGregor memaparkan teori X dengan asumsi awal bahwa
karyawan itu secara alamiah bersifat malas atau tidak menyukai pekerjaannya
dan harus dimotivasi dengan gaya kepemimpinan yang otoriter.Manajemen
harus terus aktif dan otoritatif dalam mengendalikan karyawan. Asumsi selain
13
karyawan tidak suka bekerja adalah karyawan tidak punya ambisi sehingga
ingin selalu menghindari tanggung jawab maka dari itu perlu diarahkan,
dipaksa, bahkan diancam dengan hukuman, dan dikontrol dalam pengawasan
yang ketat.Biasanya teori X ini kurang efektif dalam praktek manajemen
modern, namun hirarki kewenangan yang tersentralisasi tak bisa dihindari
jika perusahaannya memiliki karyawan yang sangat banyak dengan skala
produksi yang besar dan pekerjaan yang berulang-ulang tanpa keahlian tinggi
seperti di pabrik-pabrik.Tapi teori X ini tetap harus digunakan khususnya
pada beberapa jenis karyawan yang memiliki karakter yang lebih termotivasi
secara efektif dan memberikan hasil kinerja yang lebih baik dengan gaya
kepemimpinan yang otoritatif.
Teori X, pemimpin memandang bawahan sebagai:
Orang yang menganggap bahwa pekerjaan adalah sesuatu yang tidak
menyenangkan dan berusaha dihindari.
Orang yang suka diperintah dan harus dipaksa untuk bekerja.
Orang yang tidak ambisius, tidak ingin maju, malas & menghindari
tanggung jawab
Orang yang dimotivasi terutama oleh kebutuhan pokok, seperti uang dan
rasa aman.
Orang yang harus dikendalikan dengan ketat dan menganggap bawahan
tidak mampu menyelesaikan masalah yg dihadapi dalam organisasi tanpa
bantuan pemimpin.
Teori Y
McGregor menyatakan dalam teori Y, para karyawan diasumsikan
sebagai orang yang berambisi, mau menerima tanggung jawab bahkan
mencari wewenang agar bisa bekerja secara optimal dengan potensi diri yang
dimiliki. Para karyawan dianggap secara alamiah menikmati pekerjaan serta
termotivasi sendiri berprestasi. Gaya kepemimpinan dalam teori Y adalah
manajemen parsitipatif yang mengundang diskusi dan keterlibatan karyawan
dalam membuat keputusan dan memberikan peluang untuk mengembangkan
keahlian serta karir sang karyawan atau promosi.Kreativitas, intelektualitas,
14
otonomi, dan keahlian yang dimiliki karyawan diapresiasi oleh manajemen
yang menggunakan teori Y dalam tehnik motivasinya. Walaupun begitu, teori
Y tetap memanfaatkan penilaian untuk remunerasi, insentif, dan pemberian
sanksi jika diperlukan.
Teori Y, pemimpin memandang bawahan sebagai:
Orang yang berpendapat bahwa pekerjaan adalah sesuatu yang
menyenangkan dan alamiah, seperti bermain.
Orang yang mempunyai pengendalian diri & pengawasan diri jika
mereka terlibat pada pekerjaan
Orang yang memiliki ambisi, ingin maju dan menginginkan tanggung
jawab dan melaksanakannya secara baik.
Orang yang dimotivasi, terutama oleh kebutuhan yang lebih tinggi,
seperti kebutuhan berprestasi, dsb.
Orang yang mampu menyelesaikan masalah secara mandiri,
bertanggungjawab & kreatif, sehingga tidak perlu pengawasan yang
ketat.
Teori Z
Teori kepemimpinan interaksional (Teori Z perluasan teori Y),
Ouchi, 1981: ditentukan oleh hubungan antara kepribadian pemimpin dan
situasi tertentu Teori Z ini memandang kebutuhan karyawan sebagai faktor
pendorong motivasi kerjanya tidak hanya sebatas pada kebutuhan fisik dan
keamanan/kepastian saja. Kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan dan
pemenuhan kebutuhan mental-emosional-sosial-spiritual karyawan sangat
diperhatikan dalam mengaplikasikan teori Z ini.
Teori Z juga meningkatkan kompetensi karyawan dengan rotasi
pekerjaan dan pelatihan-pelatihan yang intensif. Hal ini dilakukan agar
karyawan yang promosi menjadi pemimpin memiliki pengetahuan yang
menyeluruh terhadap semua operasional perusahaan dan akan mampu
menggunakan teori Z untuk memotivasi semua bawahannya khususnya para
karyawan yang masih baru.
15
Karakteristik teori Z:
membuat keputusan konsensus.
Pemasangan karyawan untuk pekerjaan mereka
Keamanan pekerjaan
Lambat promosi
Meneliti konsekuensi jangka panjang dari pengambilan keputusan
manajemen
Kualitas lingkaran
Jaminan pekerjaan seumur hidup
Pembentukan ikatan yang kuat tanggung jawab antara supervisor &
bawahan
Kepedulian holistik bagi pekerja
16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18