Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Tipologi Kepribadian Menurut Para Ahli

Oleh Ghofira Muna Khansa Salsabila

Tipologi kepribadian yang tertua adalah yang bersifat jasmaniah, yaitu berdasarkan cairan
badan. Hippocrates (400 sm), yang kemudian diperkuat oleh Galenus (150 SM),
mengembangkan suatu teori tipologi kepribadian berdasarkan cairan tubuh yang menentukan
temperamen seseorang, yaitu; empedu hitam, empedu kuning, lendir, dan darah. Berdasarkan
dominansi/kekuatan sesuatu cairan pada seseorang, maka ada empat tipe kepribadian, yaitu:

1. Choleric (choler adalah empedu kuning). Yang dominan pada orang tersebut adalah
empedu kuning. Seorang choleric memiliki temperamen cepat marah, mudah
tersinggung, tidak sabar dsb.
2. Melancholic (melas dan choler adalah empedu hitam).Yang dominan pada orang
melancholic adalah empedu hitam, dia memiliki temperamen pemurung, penduka, mudah
sedih, pesimis dan putus asa.
3. Phelegmatic (phelegma adalah lendir). Seorang phelegmatic yang didominasi oleh lendir
dalam tubuhnya, memiliki temperamen yang serba lamban, pasif, malas, dan apatis.
4. Sanguinic (sanguine adalah darah). Yang dominan pada orang ini darah, ia memiliki
sifat-sifat periang, aktif, dinamis, cekatan.

Tipologi lain yang masih bersifat jasmaniah adalah dari Kretchmer. Berdasarkan hasil
penelitian empiris dengan sejumlah pasien yang mengalami gangguan psikis, Kretchmer pada
tahun 1925 menyimpulkan adanya empat tipe kepribadian individu yang digolongkan
berdasarkan bentuk tubuh.

1. Asthenicus atau Leptosome, yaitu orang-orang yang berperawakan tinggi kurus. Orang
berperawakan tinggi kurus, dada sempit, legan kecil panjang, otot-otot kecil, dagu sempit,
perut kempis, muka cekung, kekurangan darah, memiliki sifat kritis, memiliki
kemampuan berpikir abstrak, suka melamun, sensitif.
2. Pyknicus, seorang yang berperawakan pendek gemuk, tubuh bulat, muka bulat, lengan
lembut bulat, dada kembung, perut gendut. Mereka memiliki sifat periang, suka humor,
populer, hubungan sosial luas, banyak kawan, suka makan.
3. Athleticus, seorang yang bertubuh tinggi besar, berbadan kukuh, otot-otot besar, dada
bidang, dagu tebal. Seorang Athlelicus senang pada pekerjaan-pekerjaan yang
membutuhkan kekuatan fisik, mereka adalah pemberani, agresif, mudah menysuaikan
diri, berpendirian teguh.

Hampir sejalan dengan tipologi kretchmer adalah tipologi dari sheldon (1940). Berdasarkan
penelitian empiris terhadap unsur-unsur jaringan tubuh dari embrio, sheldon menyimpulkan ada
tiga tipe khas manusia berdasarkan bentuk tubuh, yaitu
1. Endomorphic, berbadan pendek gemuk dengan ciri-ciri kepribadian yang disebutnya
sebagai viscerotonia, yaitu: senang makan, hidup mudah, tak banyak yang dipikirkan,
rasa kasih sayang, senang bergaul, toleran, rileks. 
2. Mesomorphic, berbadan tinggi besar dengan ciri kepribadian somatonia, yaitu senang
akan kekuatan jasmaniah, aktif, agresif, energik. 
3. Ectomorphic, berbadan tinggi kurus dengan ciri kepribadian cerebrotonia yaitu suka
berpikir, melamun, senang menyendiri, pesimis, mudah terharu.

Tipologi lain dikembangkan oleh Spranger, seorang filsuf Jerman. Spranger mengelompokan
individu atas dasar kecendrungannya akan nilai-nilai dalam kehidupan. Menurut Spranger ada
empat tipe kepribadian atas dasar kecendrungan akan nilai

1. Theoretic atau manusia toeritis, mereka yang mendasarkan tindakan-tindakannya atas


dasar nilai-nilai teoritis atau ilmu pengetahuan. Tipe ini memiliki dorongan yang besar
untuk meneliti,mencari kebenaran,rasa ingin tahu,pandangan yang objektif tentang
dirinya dan dunia luar.
2. Ekonomi, mendasarkan aktifitasnya atas dasar nilai-nilai ekonomi, yaitu prinsip untung
rugi. Perilakunya selalu diwarnai oleh dorongan-dorongan ekonomi, melihat manfaat
sesuatu benda bagi kehidupan, segala sesuatu dilihat dari manfaat atau kegunaannya
terutama untuk dirinya.
3. Aesthetic yaitu mereka yang menjadikan nilai-nilai keindahan (estetika) sebagai dasar
dari pola hidupnya. Sifat-sifat individu dari tipe ini adalah, senang akan keindahan,
bentuk-bentuk simetris, harmonis, segala sesuatu dipandang dari sudut keindahan.
4. Sociatic mereka yang lebih mengutamakan nilai-nilai sosial atau hubungan dengan orang
lain sebagai pola kehidupannya. Beberapa sifat tipe ini, menyenangi orang lain, simpatik,
baik, meninjau persoalan dari hubungan antar manusia.
5. Politic, yaitu mereka yang menjadikan nilai-nilai politik sebagai pola hidupnya. Ia
memiliki dorongan untuk menguasai orang lain, menjadi manusia terpenting dalam
kelompoknya.
6. Relegious, mengutamakan nilai-nilai spritual hubungan dengan Tuhan. Perilakunya
didasari oleh nilai-nilai keagamaan, keimanan yang teguh, penyerahan diri kepada Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai