Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Supranatural dan Supernatural

(Tandera, 2013) Supranatural berasal dari kata “supra” yang berarti atas dan “nature”
yang berarti alam. Sedangkan supernatural berasal dari kata “super” dan “nature”.
Supranatural dan supernatural memiliki arti yang sama yaitu di atas atau diluar ambang
kodrati “adikodrati”.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, supranatural berarti ajaib, gaib,
tidak dapat diterangkan dengan akal sehat, dan melebihi atau diluar kodrat alam.

(Tandera, 2013) Supranatural dapat juga diartikan, segala sesuatu fenomena atau
kejadian yang tidak umum atau tidak lazim atau dianggap di luar batas kemampuan manusia
pada umumnya dan tidak sesuai dengan hukum alam.

(Gibnu, 2012) Fenomena Supernatural ialah fenomena semu yang hanya dapat
terakses oleh hati/batin dan fikir. Batin dan fikir juga sesuatu yang semu yang sanggup
mengakses fenomena Suternatural. Selama ini batin dianggap ada di dada dan fikir ada
dalam otak. Fikiran dan batin itu sesuatu yang semu dan tak terdapat didalam dada maupun
otak. Cobalah belah dada atau otak, kita tak akan menemukan batin/hati maupun fikiran.
Batin dan fikir adalah fenomena semu yang tak mungkin terakses oleh pancaindra atau alat
bantu fisika yang dibuat oleh manusia hingga saat ini. Kerja fikiran dan batin merupakan
fenomena supernatural.

2.2 pengertian Sehat dan Sakit

Berikut beberapa pengertian tentang sehat dan sakit :

2.2.1 Pengertian Sehat


Sehat merupakan sebuah keadaan yang sempurna dari seorang manusia, dimana tidak
hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang
meliputi aspek fisik, emosi, sosial, mental dan spiritual yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

(Prastowo, 2013) Definisi sehat menurut WHO mencakup 4 Dimensi yaitu Fisik,
Mental, Sosial, & spiritual. Menurut WHO (1947), sehat dapat diartikan bahwa suatu
keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan.

Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan
konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):

a. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.

b. Memandang sehat dengan mengidentifikasi ling-kungan internal dan eksternal.

Sedangkan menurut Undang-Undang No.23 tahun 1992, kesehatan adalah keadaan


sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh
terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan
bagian integral kesehatan.

(Alliya, 2013) Sehat banyak diartikan dalam kadar yang normal atau lazim yang
terjadi pada individu dalam arti bahwa individu tersebut tidak merasakan keluhan atau merasa
ada suatu kerusakan atau kesakitan pada tubuhnya. Sehat adalah sesuatu keadaan yang
sejahtera menyeluruh baik Jiwa, Raga (fisik dan mental) dan sosial lainnya serta tidak hanya
bebas dari penyakit atau kelemahan saja.

2.2.2 Pengertian Sakit

Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran berupa gangguan
dalam fungsi normal individu sebagai totalitas yang menyebabkan ketidaknyamanan
disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya yang menyebabkan aktivitas
kerja atau kegiatannya terganggu.

(setyo, 2012) Menurut UU No. 23 Tahun 1992, seseorang dikatakan sakit apabila ia
menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan
aktivitas kerja atau kegiatannya terganggu. Walaupun seseorang sakit, istilah masuk angin ,
pilek tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya maka ia dianggap tidak
sakit.

(setyo, 2012) Bauman (1965) berpendapat, seseorang menggunakan tiga kriteria untuk
menentukan apakah mereka sakit :

a) Adanya gejala : naiknya temperature, nyeri.


b) Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.
c) Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja, sekolah.

(Prastowo, 2013) Sakit menurut Perkins adalah suatu keadaan yang tidak
menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan
aktivtas sehari-hari baik aktivitas jasmani, rohani dan sosial.

(Prastowo, 2013) R. Susan mendefinisikan sakit adalah tidak adanya keserasian antara
lingkungan dan individu. Pengertian sakit menurut Oxford English Dictionary mengartikan
sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana fungsinya
terganggu atau menyimpang.

(Alliya, 2013) Sedangkan pengertian sakit menurut WHO adalah suatu kondisi dimana
kesehatan tubuh lemah. Lengkapnya Sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh bermacam-
macam keadaan, bisa suatu kelainan, yang dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan
jaringan tubuh manusia, dari fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi keseluruhan dari
anggota tubuhnya.

2.3 Pengaruh Kekuatan Supranatural dengan Kejadian Sakit dalam Lingkup


Kehidupan Bermasyarakat

Sebagian besar masyarakat Indonesia masih percaya akan hal – hal yang berhubungan
supranatural. Hal ini terbukti dengan semakin maraknya penggunaan kekuatan supranatural
dalam berbagai hal. Terutama dalam hal yang berhubungan dengan kesehatan. Masyarakat
Indonesia menggunakan kekuatan supranatural bertujuan untuk membuat korban mereka
mengalami gangguan kesehatan. Santet metupakan salah satu kekuatan supranatural yang
sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia, bahkan hingga sampai saaat ini.

(Istiawan, 2013) Kepercayaan masyarakat Indonesia terkait santet memang mengakar


cukup kuat dan menjadi sebuah mitos tersendiri. Di beberapa wilayah Jawa Timur, seperti
Banyuwangi, cara pandang masyarakat terkait santet cukup mengakar. Santet telah menjadi
budaya yang berakar cukup kuat di masyarakat Indonesia. Santet tidak bisa dibuktikan secara
rasional atau medis, tapi ada di masyarakat. Santet, telah menjadi kekhasan di Indonesia.

Kesehatan dengan mitos yang berlaku di masyarakat, berhubungan dengan kepercayaan


yang mengandung unsur-unsur kekuatan supranatural atau penyihir yang sulit untuk di
rasionalkan. Di Indonesia masih berlaku sebuah pernyataan bahwa penderita sakit karena
kekuatan supranatural.

2.4 Contoh Kekuatan Supranatural dengan Kejadian Sakit

Berikut ini merupakan salah satu contoh kasus di Indonesia yang berkaitan dengan
kekuatan supranatural dengan kejadian sakit.

Perut Berkawat, Tantangan Baru Dunia Medis

Norsyaidah terus menahan sakit dari penyakit aneh yang dideritanya. Di perut dan
dada perempuan berusia 40 tahun ini bermunculan puluhan batang kawat sepanjang sekitar
20 cm.

penyakit yang diderita Noor itu dialami sejak tahun 1991. Tanpa sebab musabab
kawat-kawat itu tiba-tiba saja bermunculan di perutnya dan bagian dadanya. Padahal, saat itu
dia sedang menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Sospol Universitas Mulawarman Samarinda.

Noor mengatakan, ketika dulu hanya sekitar seminggu kawat – kawat itu berjatuhan
sendiri dan hilang. Dan setalah satu bulan akan muncul kembali. Namun sudah sekitar eman
bulan terakhir kawat di perut Noor tak kunjung jatuh dan hilang.

Segala upaya pengobatan, mulai dari medis, alternatif, hingga mendatangi orang
pintar sudah dilakukannya. Namun, penyakit tersebut tetap tak sembuh. Operasi mungkin
sudah puluhan kali dialaminya, tetap saja kawat-kawat itu setelah dicabut dengan cara medis
tak mau hilang dari dirinya.

Noor mengungkapkan bahwa banyak orang yang berkata bahwa penyakit yang di
derita Noor ini karena santet. Namun Noor sendiri yakin bahwa ia tidak pernah mempunyai
musuh atau menyakiti orang lain. Hal inilah yang membuat “orang pintar” bingung untuk
menyembuhkannya.
Upaya pengobatan, mulai dari medis, alternatif, hingga mendatangi orang pintar,
sudah dilakukan Noorsyaidah untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Tetapi, tetap
saja kawat-kawat yang tumbuh disekitar perut hingga bagian dadanya itu tak hilang.

Noorsyaidah bahkan telah melakukan pengobatan ke luar Kalimantan, tepatnya di


sebuah rumah sakit terkenal di Surabaya, Jawa Timur. Namun, nasib baik tetap tidak
berpihak kepada perempuan berusia 40 tahun ini karena setelah kawat dicabut dari tubuhnya,
beberapa hari kemudian bermunculan lagi.

Untuk mengeluarkan kawat tersebut memang tidak mudah karena kawat sangat
melekat erat di badannya. Noor bercerita, pernah suatu saat ia dibantu kakak kandungnya
mencoba untuk mencabutnya sendiri, tetapi yang terjadi justru kawat tersebut masuk ke
dalam tubuhnya dan beberapa saat kemudian muncul kembali di bagian badannya yang lain.

Kakak kandung Noor, Hj Siti Robiah, menceritakan, penah juga menyaksikan


langsung operasi yang dilakukan oleh empat orang dokter spesialis bedah terhadap adiknya
itu. Para dokter tersebut bahkan terpaksa menggunakan besi berani (magnet) agar kawat bisa
ditemukan dalam tubuh Noor.

Jenis penyakit yang diderita Noorsyaidah secara medis rupanya termasuk penyakit
yang sangat aneh dan tak pernah ada dalam ilmu kedokteran mana pun. Direktur Rumah
Sakit Abdul Wahab Syahranie Samarinda dr Ajie Syirafuddin MMR mengaku sangat sulit
menyebut jenis penyakit yang diderita perempuan berusia 40 tahun itu.

Dokter Ajie memperkirakan bahwa penyakit yang diderita Ibu Noor itu bisa saja
disebut sejenis larva migran atau seperti ada cacing-cacing yang bermunculan di badan
seseorang. Tapi itu juga terbantahkan karena yang tumbuh itu adalah benda keras, apalagi
jenisnya adalah besi kawat.

Secara medis besi yang ditanamkan di tubuh seserorang dan tidak menimbulkan efek
samping hanya jenis platina, sedangkan besi lainnya tak perlu menunggu waktu lama untuk
menimbulkan infeksi atau sejenisnya. Pandangan ilmu kedokteran besi-besi kawat itu sudah
beradaptasi dengan tubuh Ibu Noor sehingga tak berpengaruh dengan kondisi fisiknya. Selain
itu kawat-kawat itu tumbuh hanya di kulit biasa, bukan di bagian vital, misalnya tumbuhnya
tepat di jantung.
Langkah penyembuhan yang diambil dokter adalah melakukan operasi, dengan
terlebih dahulu melakukan rontgen kemudian menguji kawat-kawat itu di laboratorium untuk
mengetahui apakah jenis kawat yang dimaksud itu memang hidup atau seperti apa, baru nanti
dioperasi.

Selain itu, dr. Adjie juga menuturkan bahwa tim dokter akan melakukan kerja sama
dengan tokoh-tokoh supranatural jika hal tersebut perlu dilakukan, demi kesembuhan pasien
yang dirawat.

Diagnosis sementara terhadap Noorsyaidah oleh tim dokter spesialis RSU Abdul
Wahab Syahrani (AWS), Samarinda, diduga ada benda asing di dalam tubuh (perut).
Penggunaan istilah benda asing sengaja dipakai karena selama ini kasus seperti itu belum
pernah ditemukan dalam dunia kedokteran. Dalam rrrbahasa kedokterannya disebut carpus
allenium. Artinya adalah benda asing. Dengan istilah benda asing itu, berarti tidak diketahui
penyebab penyakit tersebut.

Ditinjau dari sisi supranatural, Mas'uud, praktisi supranatural, membenarkan penyakit


Noor akibat kiriman benda "gaib" yang dibuat manusia. Untuk pengobatannya, kata Mas'uud,
tidak bisa dilakukan melalui medis, karena terbukti setelah Noor melakukan operasi sebagai
solusi medis, kawat tersebut hanya hilang sementara dan muncul kembali.

Dari "penerawangannya", apa yang dialami Noor adalah dematerialisasi, yakni


pengubahan materi menjadi energi dan setelah dimasukkan ke dalam tubuh kembali menjadi
materi. Cara ini telah dibuktikan dalam banyak kasus sejak zaman dulu. Orang menyebutnya
teluh, tenung, maupun santet.

2.5 Solusi Secara Antropologi

(Senior, 2008) Direktur Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Syahranie (RSU AWS),
Dr. Ajie Syirafuddin, dan spesialis penyakit dalam Prof.DR.Dr.H.R. Moh. Yogiantoro,
Sp.PD-KGH menduga kuat kondisi yang dialami Noor sebagai sesuatu di luar jangkauan
diagnosis medis. Namun dari sisi medis, mungkin saja sebagai manusia Noor mengalami
kelainan anatomi, metabolisme, dan kejanggalan (anomali) lain seperti tumor dan kanker,
sehingga muncul kawat dari perut dan dadanya.
(Senior, 2008) Namun pihak Rumah Sakit akan terus berusaha dengan mendatangkan
dokter ahli dari Pulau Jawa dan luar negeri untuk kesembuhan Noor, sebutan Noorsyaidah.
Pihak Rumah Sakit juga akan bekerja sama dengan tokoh supranatural, demi kesembuhan
pasien.

(Senior, 2008) Beberapa dokter juga menyebutkan bahwa penyakit yang diderita Noor
memang aneh. Ada kondisi tertentu yang bisa disebut sebagai penyakit nonmedis dan itu
memerlukan pengobatan ahli lain. Pada beberapa kasus penyakit, ada yang memerlukan
penyelesaian medis dan nonmedis sekaligus. Ada pula yang cukup ditangani secara nonmedis
saja, sementara penanganan medisnya kurang bermanfaat.

(Senior, 2008) Tindakan nonmedis seperti apa yang bisa digunakan untuk menangani
kasus Noor ini tergantung pada kemauan si penderita. Selain itu penderita juga harus percaya
bahwa penyakit yang dideritanya dapat disembuhkan.

(Senior, 2008) Noor juga telah menyatakan permintaan maaf secara terbuka lewat
Tribun Kaltim. Dalam surat tersebut Noor menyatakan dirinya minta maaf kepada semua
pihak, khususnya kepada keluarga dan teman-temannya. Dengan meminta maaf secara
terbuka, ia berharap tidak ada lagi yang merasa dendam kepada dirinya, sehingga proses
penyembuhan dapat berlangsung cepat.

Sebagai seorang SKM, solusi pertama yang dapat kita buat adalah dengan merujuk
pasien ke Rumah Sakit yang memiliki peralatan medis lebih lengkap, dengan harapan agar
pasien dapat ditangani dengan lebih baik lagi. Apabila pasien dirujuk ke Rumah Sakit yang
lebih berkualitas itu berarti penelitian akan penyakit yang diderita pasien juga akan diteliti
lebih lanjut dan spesifik. Selain itu di Rumah Sakit yang berkualitas tentunya juga akan
menyediakan dokter – dokter spesialis yang professional, sehingga pasien mendapat
penanganan yang optimal.

Selain itu, pasien juga harus berfikiran positif terhadap penyakit yang sedang
dihadapinya. Karena apabila pasien merasa terbebani dengan sakit yang dialaminya, yang
mungkin terjadi adalah penyakit yang dideritanya akan bertambah parah.

Peranan keluarga juga diperlukan untuk pasien. Dengan memberi bantuan berupa
dukungan emosional materi, nasehat, informasi, dan penilaian positif terhadap pasien.
(Soejoeti, 2005) Masyarakat menggolongka penyebab penyakit kedalam 3 bagian, yaitu
:

1. Karena pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadaptubuh manusia

2. Makanan yang diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan dingin.

3. Supranatural (roh, guna -guna, setan dan lain -lain.).

Untuk mengobati sakit yang termasuk dalam golongan pertama dan ke dua, dapat
digunakan obat -obatan, ramuan -ramuan, pijat, kerok, pantangan makan, dan bantuan tenaga
kesehatan. Untuk penyebab sakit yang ke tiga harus dimintakan bantuan dukun, kyai dan lain
-lain. Dengan demikian upaya penanggulangannya tergantung kepada kepercayaan mereka
terhadap penyebab sakit.

Anda mungkin juga menyukai