Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : Ayu Rahmanita (1906102030037)


Devira Safitri (1906102030012)
Manisa (1906102030006)
Febri Yanti (1906102030040)
Annisa Dwiana (1906102030048)
Qairul Nisah (1906102030046)
DOSEN : Dr.Rida Safuan Selian, SPd, M.Pd.
MK : Psikologi Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN SENI DRAMA TARI DAN MUSIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak
memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita, pemimpin akhir zaman yang sangat dipanuti oleh
pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW.Makalah ini sengaja di bahas karena sangat
penting untuk kita khususnya sebagai mahasiswa yang ingin lebih mengenal mengenai
perkembangan ekonomi di Indonesia akibat covid-19.
Selanjutnya, penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan pengarahan-pengarahan sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah”PSIKOLOGI PENDIDIKAN” ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kepada
dosen dan teman-teman yang lain untuk memberikan sarannya kepada penyusun agar
penyusunan makalah ini lebih baik lagi.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya
semua yang membaca makalah ini.
Wassallamu’alaikum Wr. Wb.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dlam menunjang kehidupan manusia.
Mulai dari usia 4 tahun sampai seumur hidup manusia masuk ke dalam aera pendidikan.
Sehingga pendidikan selalu menjadi hal yang penting dalam keberlangsungan hidup manusia.
Jika tidak, maka manusia akan hidup dalam kebodohan.
Dalam pendidikan banyak teori dan aspek mendidik manusia agar menjadi pintar dan
berhasil.Dari berbagai macam aspek pendidikan, hal yang penting dalam pendidikan adalah
aspek psikologinya.Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungan.Cara
berprilaku manusia itu sangat dipengaruhi oleh jenjang pendidikannya. Biasanya, orang yang
jenjang pendidikannya tinggi maka, prilakunya akan lebih baik dan berwibawa dibanding
orang yang jenjang pendidikannya lebih rendah.
Psikologi pendidikan adalah studi tentang bagaimana manusia belajar dalam jenjang
pendidikan.Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagimana siswa belajar dan berkembang.
Dalam proses dan pelaksaan kegiatan-kegiatan pendidikan peranan psikologi menjadi sangat
mutlak. Analisis psikologi akan membantu para pendidik memahami sisi psiologis anak-anak
didik dan lingkungannya, sehingga kita dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan
yang sesuai dan efektif
Oleh karena itu, kami membuat makalah ini untuk memberikan tentang Landasan
Psikologi Pendidikan untuk memberikan pemahaman dalam masalah ini.

A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari psikologi pendidikan dan apa landasannya?
2. Bagaimana sejarah perkembangan psikologi pendidikan?
3. Apa saja teori-teori psikologi pendidikan?
4. Apa metode-metode pembelajaran dengan psikologi pendidilan?

B. Tujuan
1. Memahami dan mengetahui tentang psikologi pendidikan serta sejarah.
2. Mengetahui teori-teori dari para ahli psikologi pendidikan
3. Memahami metode-metode pembelajaran dengan psikologi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi Pendidikan


Psikologi berasal dari kata yunani “psyche” yang artinya jiwa. Logos berarti ilmu
pengetahuan.Jadi secara etomologi psikologi berarti “ilmu yang mempelajari tentang jiwa,
baik mengenai gejalanya, prosesnya maupun latar belakan nya”. Namun pengertian antara
ilmu jiwa dan psikologi sebenernya berbeda atau tidak sama ( menurut Gerungan dalam
Khodijah: 2006 ) karena:
1. Ilmu jiwa adalah ilmu jiwa secara luas termasuk khayalan dan spekulasi tentang jiwa.
2. Ilmu psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang di peroleh secara sistematis
Psikologi adalah ilmu mempelajari gejala kejiwaan yang di tampakkan ataupun hewan
yang pemanfaatannya untuk kepentingan manusia ataupun aktivitas-aktivitas individu baik
yang disadari maupun yang tidak d sadari yang diperoleh melalui salah satu proses atau
langkah-langkah ilmiah tertentu serta mempelajari penerapan dasar-dasar atau prinsip-
prinsip, metode, teknik, dan pendekatan psikologis untuk memahami dan memecahkan
masalah-masalah dalam pendidikan. Kondisi psikologis adalah kondisi karakteristik
psikofistik manusia sebagai individu, yang di nyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam
interaksi dengan lingkungan.Perilaku merupakan manifestasi dan ciri-ciri kehidupan baik
yang nampak maupun yang tidak Nampak perilaku kognitif, afektif,psikomotor.
Upaya mengenal berbagai unsur dan aspek kejiwaan yang mempengaruhi gerak-gerik
dan tingkah laku anak didik, terutama pada saat proses pendidikan sedang berlangsung,
biasanya dibahas secara berlangsung, biasanya dibahas secara khusus dan panjang lebar
dalam salah satu cabang psikolog yang disebut “psikologi pendidikan” atau” ilmu jiwa
pendidikan”.
Dengan demikian psikologi pendidikan bisa disebut sebagai “salah satu cabang
psikologi yang membahas tentang berbagai tingkah laku atau gejala kejiwaan anak didik yang
berlangsung dalam proses pendidikan”. Atau dengan istilah lain bisa di katakan bahwa proses
pendidikan adalah “studi kejiwaan yang sistematis tentang berbagai faktor yang berhubungan
dengan gerak gerik dan tingkah laku anak didik yang berlangsung dalam proses pendidikan”.
B. SEJARAH PERKEMBANGAN LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN

Psikologis merupakan salah satu ilmu yang sudah lama berkembang. Ilmu ini di yakini
sudah ada  sejak zaman yunani kuno, meskipun di sadari bahwa pada zaman ini psikologis
merupakan domain dari filsafat. Ini terjadi karena memang sebagai suatu ilmu, psikologi pada
waktu itu masih spekulatif. Bukti bahwa psikologi merupakan ilmu yang ada sejak zaman
yunani kuno adalah muncul nya spekulatif plato ( 427-347 SM ) yang menyatakan bahwa
perbedaan- perbedaan individual sesungguhnya punya dasar genetik. Berbicara tentang
perbedaan individual dan dasar genetik berarti berbicara tentang psikologi sebab salah satu
kajian dalam psikologi adalah perbedaan individual dan factor genetik.
Secara leksikal psikologi berasal dari bahasa yunani, yakni psyche yang berarti jiwa atau
ruh dan logos yang berarti ilmu.Dilihat secara leksikal psikologi dapat didefinisikan sebagai
ilmu tentang jiwa atau ruh.Definisi inilah yang dijadikan pegangan dan diyakini masyarakat
selama berabad-abad.
Memasuki abad 19 para ahli banyak mempertanyakan definisi tersebut sebab ternyata
jiwa atau ruh tidak bisa diamatidan sulit untuk dibuktikan.Yang dapat diamati atau dibuktikan
adalah perilaku organisme sebagai wujud dari adanya jiwa atau ruh.Oleh sebab itu terjadi
pendefinisian kembali tentang psikologi sebagai suatu ilmu.Karena yang dapat diamati dan
dibuktikan adalah tingkah laku organisme, maka psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari tingkah laku organisme.Munculnya istilah organisme pada definisi ini
mengisyaratkan bahwa tingkah laku yang dipelajari dalam psikologi bukan hanya tingkah
laku manusia, tetapi juga berbagai makhluk lainnya.Pendefinisian kembali psikologi ini
merupakan satu pengaruh observasi Darwin pada tahun 1859 yang menghasilkan teori
evolusi, termasuk evolusi dari tingkah laku manusia.
Woolfolk ( 1995 ) mengemukakan pendapatnya yaitu :
1.  “psikologi pendidikan berbeda dengan cabang psikologi lainnya karena memiliki
pemahaman dan peningkatan pendidikan sebagai tujuan utamanya “
Memahami pendidikan dimaksud adalah memahami perilaku semua yang terlibat
dalam proses pendidikan serta berbagai hal yang akan mempengaruhi perilaku individu
dalam proses pendidikan. Terlingkup didalamnya perilaku peserta didik.Guru, kepala sekolah
bangunan, pakaian, nuansa akademik, budaya, keyakinan yang dianut oleh satu lingkungan
sekitar dan sebagainya.
2.“psikologi disiplin yang berkaitan dengan proses belajar mengajar; menerapkan metode
dan teori psikologi dan juga memiliki kemampuan sendiri”
Pembelajaran yang dimaksud merupakan proses edukatif yang melibatkan pendidik
dan peserta didik sebagai perilaku utamanya. Pendidik berperan sebagai fasilitator terjadi nya
perkembangan peserta didik dan peserta didik merupakan subjek pembelajaran yang sedang
mengembangkan diri nya.Dalam interaksi pendidik antara pendidik dan peserta didik terjadi
saling mempengaruhi, terutama pengaruh pendidik terhadap perkembangan peserta
didik.Dalam kerangka pendidikan ini, pendidik berupaya memilih metode pembelajaran yang
tepat, yakni yang sesuai kebutuhan peserta didik. Misalnya, metode pembelajaran yang tepat
untuk pembelajaran di SD kelas awal adalah belajar sambil bermain atau bermain  seraya
belajar sebab peserta didik SD kelas awal masih kental dengan nuansa kekanak-kanakan yang
sangat famiar dengan permainan. Disamping itu pendidik berupaya menerapkan prinsip-
prinsip teori psikologi yang dipandang tepat yang digunakan dalam memfasilitasi
perkembangan peserta didik.Salah satu contoh, pendidik senantiasa memperhatikan keunikan
individual setiap peserta didik meskipun dalam pembelajaran kelompok karena isi paham
bahwa secara teoritis pada prinsipnya bersifat unik.
C. Teori-teori pembelajaran psikologi pendidikan

Dengan berkembangnya psikologi dalam pendidikan maka bersamaan dengan itu


bermunculan pula berbagai teori tentang belajar. Berikut adalah tiga macam teori belajar dari
pandangan psikologi utama yaitu pandangan behavioristik, kognitif, humanistik.
1. Teori belajar psikologi behavioristik
Teori belajar behavioristik dikemukakan oleh psikolog disebut “cintremporary
behavioristik” atau juga disebut “S-R psychologists”. Mereka berpendapat, bahwa tingkah
laku manusia itu di kendalikan oleh ganjaran ( reward ) atau penguatan ( reinforcement ) dari
lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara
reaksi-reaksi behavioral dengan stimulasinya.
Psikologi aliran behavioristik mulai berkembang sejak lahirnya teori-teori tentang
belajar yang di pelopori oleh thorndike, Pavlov, Waston, dan Guthrie. Mereka masing-masing
telah mengadakan penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang berharga
mengenai hal belajar.
2. Teori belajar psikologi belajar kognitif
Dalam teori belajar ini berpendapat, bahwa tingkah laku seorang tidak hanya di
control oleh “reward” dan “reinforcement”. Menurut pendapat para ahli jiwa aliran kognitif
ialah tingkah laku seseorang senantiasa di dasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal
atau memikirkan situasi di mana tingkah laku itu terjadi.Dalam situasi belajar sesorang
terlibat dalam situasi dan memperoleh “insight” untuk pemecahan masalah.Jadi kaum
kognitif berpandangan, bahwa tingkah laku sesorang bergantung kepada insight terhadap
hubungan-hubungan yang ada di dalam situasi.
3. Teori belajar Psikologi Humanistis
Psikologi humanistis berusaha memahami tingkah laku individu dari sudut pandang
pelaku, bukan sekedar dari pengamatan.Tujuan utama pendidik yaitu membantu siswa untuk
mengembangkan dirinya dengan membantu mewujudkan potensi-potensi yang ada pada
dirinya.

D. METODE PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Muhibbin syah mengemukakan bahwa metode dapat dipahami sebagai cara atau jala
yang ditempuh seseorang dalam melakukan sebuah kegiatan. Dalam psikologi pendidikan,
metode-metode tertentu dipakai untuk mengumpulkan berbagai data dan informasi penting
yang bersifat psikologis dan berkaitan dengan kegiatan pendidikan dan pengajaran.
a. Metode eksperimen
Metode eksperimen merupakan serangkaian percobaan yang dilakukan oleh
eksperimenter didalam sebuah labratrium atau ruangan tertentu lainnya.Teknis
pelaksanaannya disesuaikan dengan data yang diangkat, misalnya data pendengaran siswa,
penglihatan siswa, dan gerak mata siswa ketika sedang membaca.Selain itu, eksperiment
dapat pula digunakan untuk mengukur kecepatan bereaksi seorang siswa terhadap stimulus
tertentu.
Metode eksperiment yang digunakan dalam penelitian psikologi pendidikan dengan
tujuan untuk menguji keabsahan dan kecermatan simpulan-simpulan yang di tarik dari hasil
temuan penelitian dengan metode lain.
Dalam penelitian eksperimental obyek yang akan diteliti dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu kelompok percobaan dan kelompok pembanding. Kelompok percobaan
terdiri atas sejumlah orang tingkah lakunya di teliti dengan perlakuan khusus dalam arti
sesuai dengan data yang akan di humpun. Kelompok pembanding juga terdiri atas obyek
yang jumlah karakteristiknya sama dengan kelompok percobaan, tetapi tingkah lakunya tidak
di teliti. Setelah eksperiment usai, dat dari kelompok percobaan, dibandingkan dengan
kelompok pembanding, lalu dianalisis, di tafsirkan, dan di simpulkan dengan teknik statistic
tertent
b. Metode kuesioner
Metode kuesioner di sebut juga “mail servey” karena pelaksanaan penyebaran dan
pengimbalannya sering di kirim ke dan dari responden melalui jasa pos. namun, sebelum
kuesioner di sebarkan atau di kirim kepada responden yang sesungguhnya seorang peneliti
psikologi pendidikan biasanya melakukan uji coba. Caranya, sejumlah kuesioner di bagi-
bagikan kepada sejumlah orang tertentu yang memiliki karakteristik sama dengan calon
responden yang sesungguhnya. Tujuannya untuk memastikan pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioneritu cukup jelas dan relevan untuk dijawab, dan untuk memperoleh masukan yang
mungkin bermanfaat bagi penyempurnaan kuesioner tersebut.
c. Metode studi khusus
Studi khusus ialah sebuah metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh
gambaran yang rinci mengenai asepk-aspek psikologi seorang siswa atau sekelompok siswa
tertentu.Metode ini selain di pakai oleh para peneliti psikologi pendidikan, juga sering
dipakai oleh para peneliti ilmu-ilmu social lainnya karena lebih memungkinkan peneliti
melakukan investigasi dan penafsiran yang lebih luas dan mendalam.
d. Metode penyelidikan klinis
Metode penelitian klinis pada umumnya diberlakukan untuk menyelidiki anak atau
siswa yang mengalami penyimpangan perilaku. Oleh karena nya, penggunaan sarana dan
cara yang di kaitkan dengan metode penyelidikan klinis selalu memperhatikan batas-batas
kesanggupan siswa sama halnya dengan metode eksperimen yang di lakukan laboratium,
metode klinis juga mementingkan intensitas dan ketelihan yang sungguh-sungguh.
Sasaran yang di capai oleh penelitian dengan penggunaan metode klinis adalah untuk
memastikan sebab-sebab timbulnya ketidaknormalan perilaku seorang siswa atau sekelompok
kecil siswa.Kemudian berdasarkan kepastian faktor penyebab itu peneliti berupaya memilih
dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengatasi penyimpangan tersebut.
e. Metode observasi naturalistik
Metode observasi naturalistik adalah sejenis yang di lakukan secara alamiah.Dalam
hal peneliti berada di luar obyek yang di teliti atau tidak menampakkan diri sebagai seorang
yang sedang melakukan penelitian
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa, landasan psikologi


pendidikan merupakan suatu landasan dalam proses pendidikan yang membahas berbagai
informasi tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan
dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia perkembangannya tertentu untuk
mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang
bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan. Bentuk-bentuk landasan psikologi
pendidikan mencakup, psikologi perkembangan, belajar, dan sosial.Dalam perkembangannya
landasan psikologi pendidikan memiliki peranan sebagai perkembangan kurikulum dalam
system pembelajaran dan penilaian.
Psikologi merupakan salah satu cabang psikologi yang secara khusus mengkaji
perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk menemukan
berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang di
peroleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektifitas psroses
pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Jauhari Muhammd Idris, 20028, Ilmu Jiwa Pendidikan, Madura: Mutirapress Dalyono M,
2009, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta
http://sharingilmupajak.blogspot.co.id/2013/11/sejarah-dan-definisi-psikologi.html
http://iftahal-muttaqin.blogspot.co.id/2016/09/makalah-belajar-pembelajaran-psikologi.html

Anda mungkin juga menyukai