Anda di halaman 1dari 48

Deteksi Dini

Gangguan
Pertumbuhan pada
Balita

Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan


Anak Pra-Sekolah
Disusun Oleh
Sherly Apriliandita (P17311191011)
Ria Khabiba Ibadati (P17311191012)
Rizky Ramadhani (P17311193013)
Nikmatul Khoiriyah (P17311193014)
Ameilia Haqqui (P17311193015)
Sari Putri Handayani (P17311193016)
Luckyta Wahyuning D. (P17311193017)
Chamellia Rheznandya N. (P17311193018)

Dosen Pengampu

Erni Dwi Widyana, SST., M.Kes


Deteksi Dini tumbuh kembang
Anak
Deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak
adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk
menemukan secara dini adanya penyimpangan
tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah.
(Kemenkes R.I, 2012)

Salah satu jenis deteksi tumbuh kembang anak


adalah Deteksi dini penyimpangan
pertumbuhan, yaitu untuk
mengetahui/menemukan status gizi kurang/buruk
dan mikro/makrosefali.
Jenis instrument yang digunakan: 
a. Berat Badan menurut Tinggi Badan Anak
(BB/TB) 
b. Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA) 

Jadwal kegiatan dan jenis skrining
jadwal kegiatan dan jenis skrining/deteksi dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak
prasekolah oleh tenaga kesehatan adalah sebagai berikut: 

Keterangan :

BB : Berat Badan/Tinggi Badan


LK : Lingkar Kepala
KPSP : Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
TDD : Tes Daya Dengar
TDL : Tes Daya Lihat
KMME : Kuesioner Mental Emosional
CHAT : Checklist for Autism in Toddler
GPPH: Gangguan pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan

A. Pengukuran Berat Badan terhadap Tinggi Badan

Tujuan pengukuran BB/TB adalah untuk menentukan status gizi anak apakah tergolong
normal, kurus, kurus sekali, atau gemuk. Parameter BB/TB ini untuk mengetahui apakah
proporsi anak tergolong normal. Berat badan dan tinggi badan merupakan ukuran
antropometri yang paling sering digunakan untuk pertumbuhan anak.

a. Berat Badan

Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang terpenting untuk
mengetahui keadaan status gizi anak dan untuk memeriksa kesehatan anak pada
kelompok umur, misalnya, apakah anak dalam keadaan normal dan sehat.
Keuntungan lainnya adalah pengukurannya mudah, sederhana dan murah.
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
Memperkirakan berat badan (BB) juga bisa dengan menggunakan rumus atau pedoman dari Behrman (1992) yang
dikutip oleh Rekawati, dkk (2013), yaitu :
a) Berat badan lahir rata – rata: 3,25 kg
b) Berat badan usia 3 – 12 bulan menggunakan rumus :

c) Berat badan usia 1 – 6 tahun, menggunakan rumus :

Untuk menentukan umur anak dalam bulan, bila lebih 15 hari dibulatkan ke atas, sedangkan, kurang atau sama
dengan 15 hari dihilangkan. Misalnya, ada bayi berumur 5 bulan 25 hari, maka bayi dianggap berumur 6 bulan
berat badan bayi diperkirakan 7,5 kg. Bila anak berumur 2 tahun 6 bulan, perkiraan berat badannya adalah (2,5
tahun x 2 th) + 8 = 13 kg. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat rumus berikut.

NB : n = Umur anak
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
B. Pengukuran Berat Badan

Dalam menentukan pengukuran berat badan anak, hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

a. Pengukuran dilakukan dengan memakai alat timbangan yang telah ditera (distandarisasi/kalibrasi) secara
berkala. Timbangan yang digunakan timbangan bayi, timbangan injak atau dacin.
b. Untuk menimbang anak usia kurang dari satu tahun, dilakukan dengan posisi berbaring. Usia 1 – 2 tahun
dilakukan dengan posisi duduk dengan menggunakan dacin. Lebih dari dua tahun, penimbangan berat badan
dapat dilakukan dengan posisi berdiri.

Cara mengukur berat badan bayi menggunakan timbangan bayi :

c. Letakan timbangan pada meja


d. Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka 0.
e. Lepas pakaian bayi (bayi telanjang, tanpa topi, kaus kaki, sarung tangan)
f. Tidurkan bayi pada timbangan dengan hati-hati.
g. Letakkan tangan petugas di atas tubuh bayi (tidak menempel) untuk mencegah bayi jatuh saat ditimbang.
h. Lihat jarum timbangan sampai berhenti.
i. Tentukan hasil timbangan sesuai dengan jarum penunjuk pada timbangan.
j. Apabila bayi terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum dan baca angka di tengah-tengah antara
gerakan jarum ke kanan dan ke kiri.
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan

 cara pengukuran berat badan anak adalah sebagai berikut :

a. Lepas pakaian yang tebal pada anak saat pengukuran. Bila perlu, cukup pakaian dalam saja.
b. Bila menggunakan timbangan dacin, masukkan anak dalam gendongan, lalu kaitkan gendongan ke timbangan.
c. Bila dengan berdiri, ajak anak untuk berdiri di atas timbangan injak tanpa dipegangi.
d. Letakkan tangan petugas di atas tubuh bayi (tidak menempel) untuk mencegah bayi jatuh saat ditimbang.
e. Tentukan hasil timbangan sesuai dengan jarum penunjuk pada timbangan.
f. Bila anak tidak mau ditimbang, ibu disarankan untuk menimbang berat badannya lebih dulu. Kemudian anak
digendong oleh ibu dan ditimbang. Berat badan anak adalah selisih antara berat badan ibu bersama anak
dengan berat badan ibu.
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
Langkah selanjutnya tentukan posisi berat badan anak sesuai dengan standar yang berlaku, apakah anak normal,
kurang atau buruk. Untuk menentukan berat badan dapat juga dengan melihat kurva KMS (Kartu Menuju Sehat)
apakah berada pada kurva warna hijau, kuning atau merah.
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
c. Tinggi Badan
Ukuran antropometri yang terpenting kedua adalah tinggi badan. Keuntungan dari pengukuran tinggi badan ini
adalah alatnya murah, mudah dibuat, dan dibawa sesuai keinginan tempat tinggi badan akan diukur. Seperti
terdapat pada tabel tinggi badan dan berat badan, dengan mengetahui tinggi badan dan berat badan anak dapat
diketahui keadaan status gizinya. Sedangkan kerugiannya adalah perubahan dan pertambahan tinggi badan relatif
pelan serta sukar pengukurannya karena terdapat selisih nilai antara posisi pengukuran saat berdiri dan saat tidur.

Seperti halnya berat badan, tinggi badan juga dapat diperkirakan berdasarkan rumus dari Behrman (1992), sebagai
berikut :
a) Perkiraan panjang lahir: 50 cm
b) Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 x Panjang Badan Lahir
c) Perkiraan tinggi badan usia 2 – 12 tahun = (Umur x 6) + 77 = 6n + 77

Keterangan : n adalah usia anak dalam tahun, bila usia lebih enam bulan dibulatkan keatas, bila enam bulan atau
kurang dihilangkan.
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
d. Pengukuran Tinggi Badan

Untuk menentukan tinggi badan, cara pengukurannya dikelompokkan menjadi dua, yaitu dengan cara berbaring dan
berdiri. Pengukuran tinggi badan secara berbaring untuk anak yang belum bisa berdiri tegak. Biasanya untuk anak
yang berusia kurang dari dua tahun. Adapun cara pengukurannya adalah sebagai berikut :
a. Siapkan papan atau meja pengukur. Bila tidak ada, dapat digunakan pita pengukur (meteran).
b. Baringkan anak terlentang tanpa bantal (supinasi) luruskan lutut sampi menepel meja (posisi ekstensi).
c. Luruskan bagian puncak kepala dan bagian kaki (telapak kaki lurus dengan meja pengukur), lalu ukur sesuai
dengan skala yang tertera.
d. Bila tidak ada papan pengukur, dapat dengan cara memberi tanda pada tempat tidur (tempat tidur harus
rata/datar) berupa titik atau garis pada bagian puncak kepala dan bagian tumit bayi, lalu ukur kedua tanda
tersebut dengan pita pengukur (meteran). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
d. Pengukuran Tinggi Badan

Cara pengukuran tinggi badan dengan cara berdiri yang biasanya untuk anak yang berusia dua tahun
atau lebih, sebagai berikut :
a. Tinggi badan diukur dengan posisi berdiri tegak, sehingga tumit rapat, sedangkan bokong,
punggung, dan bagian belakang kepala berada dalam satu garis vertikal dan menempel pada alat
pengukur.
b. Tentukan bagian atas kepala dan bagian kaki dengan sebilah papan dengan posisi horizontal dan
bagian kaki, lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar
berikut.
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan

d. Pengukuran Tinggi Badan

Hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan anak sering digunakan untuk menentukan status gizi
anak. Kategori status gizi anak dapat dilihat pada tabel berat badan/ tinggi badan yang diterbitkan
oleh Direktorat Gizi Masyarakat (2002). Kategori ini mengacu pada Standar Deviasi (SD) sebagai
berikut :

• -2 SD s/d + 2 SD : Normal
• -3 SD s/d < - 2 SD : Kurus/Wasted
• < - 3 SD : Sangat kurus/severe wasted
• > + 2 SD s/d 3 SD : Gemuk
• > 3 SD : Gemuk sekali
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
2. Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA)
Pengukuran LKA bertujuan untuk menaksir pertumbuhan otak. Pertumbuhan ukuran kepala
umumnya mengikuti pertumbuhan otak, sehingga apabila ada hambatan/gangguan pertumbuhan
lingkar kepala, pertumbuhan otak biasanya juga terhambat. Berat otak janin saat kehamilan 20
minggu diperkirakan 100 gr, waktu lahir sekitar 350 gram, pada usia 1 tahun hampir mencapai 3
kali lipat yaitu 925 gram atau mencapai 75% dari berat seluruhnya. Saat lahir, ukuran lingkar
kepala normalnya 34-35 cm. kemudian bertambah ± 0,5 cm/bulan pada bulan pertama atau
menjadi 44 cm. Pada 6 bulan pertama, pertumbuhan kepala paling cepat, kemudian tahun-tahun
pertama lingkar kepala bertambahnya tidak lebih dari 5 cm/tahun.

Jadwal pengukuran disesuaikan dengan umur anak. Umur 0 – 11 bulan, pengukuran dilakukan
setiap bulan. Pada anak yang lebih besar, umur 12 – 72 bulan, pengukuran dilakukan setiap
enam bulan. Pengukuran dan penilaian lingkar kepala anak dilakukan oleh tenaga yang
kesehatan terlatih.
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
 Cara mengukur lingkaran kepala

a. Siapkan pita pengukur (meteran)


b. Lingkarkan pita pengukur pada kepala anak melewati dahi (daerah glabela/ frontalis), menutupi
alis mata, diatas telinga dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik agak kencang.
c. Kemudian baca angka pada pertemuan dengan angka 0.
d. Tanyakan tanggal lahir bayi / anak, hitung umur bayi /anak.
e. Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala menurut umur dan jenis kelamin anak.
f. Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukuran sekarang.
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
2. Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA)

Pengukuran lingkar kepala jarang dilakukan pada balita kecuali jika ada kecurigaan pertumbuhan kepala yang tidak
normal. Cara yang mudah untuk mengetahui pertumbuhan lingkar kepala adalah dengan melihat grafik lingkar
kepala pada Kartu Tumbuh Kembang Anak. Grafik ini dibedakan antara anak perempuan dan anak laki-laki. Grafik
lingkar kepala anak perempuan dan anak laki-laki dapat dilihat berikut ini :
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan

2. Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA)

Dari grafik tersebut tergambar dua daerah yaitu dalam kurva yang berwarna hijau dan luar kurva yang
dibatasi oleh kedua garis putus-putus. Hasil pengukuran, dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Lingkar kepala normal jika ukuran lingkar kepala berada diantara kedua garis putus putus atau di
dalam jalur hijau.

b. Lingkar kepala tidak normal apabila ukuran lingkar kepala berada di atas atau di bawah kedua garis
putus-putus atau di luar garis hijau. Untuk itu anak perlu dirujuk untuk mendapatkan pemeriksaan
selanjutnya.
Hambatan Program Deteksi Dini
Gangguan Pertumbuhan
1. Institusi
Kurangnya tenaga kesehatan di Puskesmas, Posyandu dan di
TK khususnya bidan mengakibatkan pelaksanaan program
yang kurang efektif dan efisien.

2. Masyarakat
a. Kesadaran masyarakat yang kurang terhadap perilaku hidup sehat.
b. Masyarakat cenderung memelihara kesehatannya, tetapi tidak
meningkatkan kesehatannya dan mempunyai perilaku tidak sadar
yang merugikan kesehatan.
c. Ibu hanya memantau tumbuh kembang anaknya di rumah sendiri
sesuai dengan pengalaman dari dirinya sendiri atau orang lain
tentang merawat anak.
d. Keluarga ataupun suami juga tidak mengetahui tentang
pentingnya deteksi dini tumbuh kembang. Hal yang terpenting
bagi mereka adalah anaknya sehat dan tidak mempunyai penyakit.
Mereka tidak mempunyai kesadaran untuk melakukan
pencegahan terhadap suatu penyakit, melainkan melakukan
pengobatan di pelayanan kesehatan jika anaknya sakit.
Telaah Jurnal
Jurnal Nasional 1
No. Judul Penulis Nama Tempat Metode (Desain Penelitian, Hasil Penelitian dan Datab DOI/ISSN
Jurnal Sampel, Variabel, Analisis Uji Kesimpulan ase
/
Statistik)
Volum
e
Angka
Tahun

1. Keteratu Ika Yuni Hospi- Desa • Desain penelitian meggunakan • Ada hubungan antara Google https://do
ran Susanti, tal Gayaman, observasional analitik jenis keteraturan scholar i.org/10.5
Penim- Majapa cross sectional. penimbangan dengan 281/zeno
bangan Sri hit/ Kec. • Menggunakan proportional pertumbuhan anak
Wardini Mojoanyar do.35146
dengan 10 (2), sample 36 balita dari Dusun balita. 41
Pertum- Puji 2018 Kab. Gayaman dan 27 balita dari • Pertumbuhan balita
buhan Lestari, Mojokerto Dusun Tambakagung. dapat diketahui
Anak dan Zulfa • Variabel independen apabila setiap bulan
Balita di Rufaida. (keteraturan penimbangan) ditimbang, hasil
Desa dan variabel dependen penimbangan dicatat
Gayama (pertumbuhan anak balita). di KMS dan diantara
n Kec. • instrumen penelitian titik berat badan KMS
Mojoa- menggunakan KMS pada buku dari penimbangan
nyar KIA dan kuesioner. bulan ini dihubungkan
Kab. • Analisis uji statistik dilakukan dengan sebuah garis.
Mojoker dengan bivaiat
to
Jurnal Nasional 1
No. Judul Penulis Nama Tempat Metode (Desain Hasil Penelitian dan Kesimpulan Datab DOI/ISSN
Jurnal Penelitian, Sampel, ase
/
Variabel, Analisis Uji
Volum
e Statistik)
Angka
Tahun

1. • Keteraturan penimbangan
bermanfaat untuk deteksi dini
adanya gangguan pertumbuhan
(growth faltering).
• Penulis menyimpulkan bahwa
keteraturan penimbangan
berhubungan dengan pertumbuhan
anak balita karena semakin teratur
penimbangan maka pertumbuhan
anak balita akan semakin terpantau
dan jika terdapat gangguan
pertumbuhan akan segera dapat
diberikan intervensi yang sesuai.
Sebaliknya jika penimbangan
dilakukan dengan tidak teratur maka
gangguan pertumbuhan tidak akan
dapat terdeteksi secara dini.
Jurnal Nasional 2
No. Judul Penulis Nama Tempat Metode (Desain Penelitian, Hasil Penelitian dan Datab DOI/ISSN
Jurnal / Sampel, Variabel, Analisis Kesimpulan ase
Volume
Uji Statistik)
Angka
Tahun

2. Deteksi Dzul Bagimu Desa Metode yang digunakan • Kegiatan ini berhasil Google  P-ISSN :
Dini dan Negeri: adalah instrumen deteksi memeriksa pertumbuhan scholar
Istiqo Podomoro 2548-8651
Edukasi Jurnal tumbuh kembang anak dan perkembangan
Ganggu- mah Kab. | E-ISSN :
Hasyi Pengab- KPSP dan untuk sebanyak 40 anak usia 1-
an
dian Pringsewu meningkatkan pengetahuan 5, 15 anak usia 3 tahun, 2548-866X
Pertum- m dan Masyar orang tua tentang tumbuh 11 anak usia 4 tahun, dan
buhan Nur
dan akat kembang dilakukan dengan 7 anak usia 5 tahun.
winda penyuluhan, diskusi tanya • Hasil deteksi dini
Perkem-
bangan Saputi jawab dan demonstrasi cara penilaian pertumbuhan
Pada stimulasi tumbuh kembang dengan kurva WHO
Balita di anak. didapatkan sebanyak 38
Desa anak (92%) perawakan
Podo normal dan gizi normal
moro dan 2 anak (8%) yaitu gizi
Kab. kurang.
Pring
sewu
.
Jurnal Nasional 2
No. Judul Penulis Nama Tempat Metode (Desain Hasil Penelitian dan Kesimpulan Databa DOI/ISSN
Jurnal / Penelitian, Sampel, se
Volume
Variabel, Analisis
Angka
Tahun Uji Statistik)

2. • Untuk pemeriksaan Google  P-ISSN :


perkembangan anak dengan scholar 2548-8651
instrumen KPSP didapatkan hasil
| E-ISSN :
sebanyak 35 anak (95%) dengan
perkembangan sesuai dan 5 anak 2548-866X
(5%) dengan perkembangan
meragukan.
• Deteksi dini tumbuh kembang
anak diperlukan untuk
pengenalan awal gangguan dan
intervensi dini sehingga
pertumbuhan dan perkembangan
anak optimal. Hal ini memerlukan
pengetahuan, kesadaran,
komitmen dan tindakan nyata
orang tua masing-masing anak
agar tercapai tumbuh kembang
yang optimal selain dari peran
tenaga kesehatan.
Jurnal Nasional 3
No. Judul Penulis Nama Tempat Metode (Desain Penelitian, Hasil Penelitian dan Datab DOI/ISSN
Jurnal Sampel, Variabel, Analisis Uji Kesimpulan ase
/
Statistik)
Volum
e
Angka
Tahun

3. Deteksi Edo Jurnal Posyandu • Jenis penelitian deskriptif. • Dalam penelitian Google
Pertum Dardjito, Kes- Watugede • Penelitian ini menggunakan Endo Dardjito, Colti scholar
buhan Colti mas pendekatan Cross Sectional Sistiarani, dan Siti
indo dan Study. Nurhayati (2014)
Dan Sistiarani, Posyandu • Teknik pengambilan sampel menyatakan sebagian
Perkem dan Siti Puspitasa-
Volum melalui consequtive sampling besar pertumbuhan
bangan Nurhayati e 6, (3) ri Desa 48 balita. berat badan balita
Balita Januari • Instrumen yang digunakan telah sesuai dengan
Kalibagor
Melalui 2014, ceklist deteksi pertumbuhan peningkatan berat
Penggu Hal. dan perkembangan, ceklis badan sesuai dengan
naan 166- deteksi pertumbuhan dengan yang terdapat dalam
Buku 175 menggunakan Kartu Menuju buku KIA.
KIA Sehat (KMS) yang terdapat
dalam buku KIA, ceklist
deteksi perkembangan
dengan menggunakan
rujukan tahap perkembangan
yang ada di dalam buku KIA.
Jurnal Nasional 3
No. Judul Penulis Nama Tempat Metode (Desain Hasil Penelitian dan Kesimpulan Datab DOI/ISSN
Jurnal Penelitian, Sampel, ase
/
Variabel, Analisis Uji
Volum
e Statistik)
Angka
Tahun

3. . • Hasil deteksi pertumbuhan dan


perkembangan balita di Posyandu
Watugede didapatkan
pertumbuhan yang sesuai 72%,
sedangkan hasil perkembangan
normal yaitu 91,7%. Hasil deteksi
pertumbuhan normal di Posyandu
Puspitasari sebanyak 58,3%,
sedangkan upaya deteksi
perkembangan balita normal
didapatkan hasil 100%.
• Penulis menjelaskan pertumbuhan
adalah bertambahnya ukuran fisik
dari waktu ke waktu. Seorang
anak tumbuh dari kecil menjadi
besar.
Jurnal Nasional 3
No. Judul Penulis Nama Tempat Metode Hasil Penelitian dan Kesimpulan Data DOI/ISSN
Jurnal (Desain base
/
Penelitian,
Volum
e Sampel,
Angka Variabel,
Tahun Analisis Uji
Statistik)

3. . • Sedangkan perkembangan adalah


bertambahnya struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam kemampuan
gerak kasar, gerak halus, bicara dan
bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
• Deteksi dini gangguan perkembangan balita
dilakukan dengan cara memeriksakan
perkembangan secara berkala, apakah
sesuai dengan umur atau telah terjadi
penyimpangan dari perkembangan normal.
• Endo Dardjito dkk menyimpulkan bahwa
penggunaan buku KIA penting dalam upaya
deteksi pertumbuhan dan perkembangan
anak. Buku KIA berisi informasi dan materi
penyuluhan tentang gizi dan kesehatan ibu
dan anak, kartu ibu hamil, KMS balita dan
catatan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Jurnal Internasional 1
No. Judul Penulis Nama Tempat Metode (Desain Hasil Penelitian dan Kesimpulan Datab DOI/ISSN
Jurnal Penelitian, Sampel, ase
/
Volum Variabel, Analisis Uji
e Statistik)
Angka
Tahun

4. Radiogr Kant S.G.,  Hormo Peneliti dalam • Hasil dari analisis radiografi Google https://doi.o
aphic Grote F.,  ne penelitian,  mengguna- scholar rg/10.1159/
Evaluati Resear kan liratux dapat memandu analisis 000108399
M.H. de
on of Ru, W. ch/ molekuler, dan oleh karena itu
Children Oostdijk, dapat berkontribusi untuk
with H.M. Volu- mendiagnosis gangguan
Growth Zonderland me 68
Disor- (6), pertumbuhan.
, · M.H.
ders Breuning, 2007 • Rekomendasi untuk radiografi
J.M. Wit. konvensional analisis berbeda
untuk anak-anak yang
berperawakan pendek dengan
yang berperawakan tinggi.
• Menurut pengalaman peneliti,
serangkaian radiografi ini
ternyata hanya terbatas dalam
praktek klinis.
Jurnal Internasional 1
No. Judul Penulis Nama Tempat Metode (Desain Hasil Penelitian dan Kesimpulan Datab DOI/ISSN
Jurnal Penelitian, Sampel, ase
/
Variabel, Analisis Uji
Volum
e Statistik)
Angka
Tahun

4. • Pada anak-anak dengan perawakan


proporsional, baik pendek atau
tinggi, radiografi tangan kiri dan
pergelangan tangan sering cukup
untuk menentukan kematangan
kerangka dan memprediksi tinggi.
• Survei kerangka yang dimodifikasi
hanya sesuai setiap kali kelainan
klinis menunjukkan anomali
tulang. Pada anak-anak dengan
perawakan tinggi yang tidak
proporsional, radiografi analisis
juga ditentukan oleh kelainan
klinis yang  diamati.
Jurnal Internasional 1
No. Judul Penulis Nama Tempat Metode (Desain Hasil Penelitian dan Kesimpulan Datab DOI/ISSN
Jurnal Penelitian, Sampel, ase
/
Variabel, Analisis Uji
Volum
e Statistik)
Angka
Tahun

4. • Survei kerangka yang peneliti


usulkan terdiri dari radiografi
konvensional, yang dosis
radiasinya dalam perjalanan
bertahun-tahun telah berkurang
sebagai akibat dari progresif
modernisasi peralatan. Dosis
radiasi dalam rangkaian
radiografi ini dapat dianggap
rendah. Dengan cara ini,
radiografi konvensional adalah
cara yang aman dan kontribusi
berharga untuk diagnosis
gangguan pertumbuhan.
Jurnal Internasional 1
No. Judul Penulis Nama Tempat Metode (Desain Hasil Penelitian dan Kesimpulan Data DOI/ISSN
Jurna Penelitian, Sampel, base
l/
Variabel, Analisis
Volu
me Uji Statistik)
Angk
a
Tahu
n

4. • Pada anak-anak dengan perawakan


proporsional, baik pendek atau tinggi,
radiografi tangan kiri dan pergelangan
tangan sering cukup untuk menentukan
kematangan kerangka dan memprediksi
tinggi.
• Survei kerangka yang dimodifikasi hanya
sesuai setiap kali kelainan klinis
menunjukkan anomali tulang. Pada anak-
anak dengan perawakan tinggi yang tidak
proporsional, radiografi analisis juga
ditentukan oleh kelainan klinis yang 
diamati.
Jurnal Internasional 2
No. Judul Penulis Nama Tempat Metode (Desain Hasil Penelitian dan Datab DOI/ISSN
Jurnal Penelitian, Sampel, Kesimpulan ase
/
Volum Variabel, Analisis Uji
e Statistik)
Angka
Tahun

5. Implem Dwi Folia Puskes- • Desain penelitian • implementasi program Google 10.20473/f
entation Susanti Medica mas Mojo, menggunakan SDIDTK telah dilakukan di scholar mi.v52i1.52
On Indone dskriptif naratif cross posyandu namun hanya 09
Stimulati dan sia/ Surabaya sectional. memprioritaskan
on, Florentina 52 (1), • Sampel dari penelitian pemantauan pertumbuhan
Detectio Sustini 2016 ini adalah ibu balita, dengan menimbang,
n, And kader posyandu, Dini mengukur tinggi/panjang
Early guru PAUD, dan badan, sambil memantau
Interven petugas kesehatan perkembangan dengan
tion Of Puskesmas Mojo, KPSP tidak dilakukan pada
Child surabaya. setiap balita di posyandu.
Growth • Penelitian ini • Menurut bidan responden
And menggunakan data program SDIDTK sangat
Develop primer diambil dari bermanfaat untuk memantau
ment narasumber (ibu pertumbuhan dan
(SDIDT balita, ibu kader, guru perkembangan anak karena
K) PAUD, petugas sudah sesuai SOP.
kesehatan) dan data
sekunder
Jurnal Internasional 2
No Judul Penulis Nama Tempat Metode (Desain Hasil Penelitian dan Datab DOI/ISSN
. Jurnal Penelitian, Sampel, Kesimpulan ase
/
Volum Variabel, Analisis Uji
e Statistik)
Angka
Tahun

5. • Pemantauan deteksi dini


pertumbuhan dan
perkembangan secara
teratur dapat dilakukan
dengan memberdayakan
ibu dan kader posyandu
untuk membantu petugas
kesehatan melakukan
skrining secara terpadu,
maka deteksi dini
gangguan pertumbuhan
dan perkembangan anak
dapat terpantau sedini
mungkin atau bahkan
mencegah adanya
gangguan pertumbuhan
dan perkembangan pada
anak.
PEMBAHASA
N
Pembahasan/Korelasi Teori dan Jurnal

- Jurnal Nasional 1 -
Deteksi Dini dan Edukasi Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Balita di Desa Podomoro
Kabupaten Pringsewu

Deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara dini
adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah. Akan tetapi pada jurnal dengan judul
“Deteksi Dini dan Edukasi Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Balita di Desa Podomoro Kabupaten
Pringsewu” definisi dari deteksi dini pertumbuhan anak adalah mengukur berat badan dan tinggi badan anak sesuai
dengan umur, sementara yang dimaksud dengan perkembangan adalah tahap perkembangannya pun sesuai dengan
tahapan umurnya. Hal ini menunjukkan bahwa pada teori, deteksi dini pertumbuhan anak lebih mengarah pada
kegiatan atau pemeriksaan yang bertujuan untuk menemukan adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita
dan anak, sedangkan pada jurnal pengertian tersebut lebih mengacu pada pengukuran pertumbuhan dan
perkembangan dari balita dan anak.
Pembahasan/Korelasi Teori dan Jurnal
Jenis deteksi dini ada 3, yaitu deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dengan mengukur berat badan, tinggi badan, dan
lingkar kepala anak. Lalu ada deteksi dini penyimpangan perkembangan, dilakukan dengan memberi KPSP, TDL, dan
TDD. Selain itu juga ada deteksi dini penyimpangan mental emosional, dilakukan dengan menggunakan instrumen
seperti KMME, CHAT, dan GPPH. Deteksi dini yang dilakukan pada jurnal ini merupakan deteksi dini untuk mengetahui
penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan instrument berupa KPSP, penilaian pertumbuhan dengan
kurva WHO, dan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua tentang tumbuh kembang dilakukan dengan penyuluhan,
diskusi tanya jawab dan demonstrasi cara stimulasi tumbuh kembang anak. Dari hasil tersebut didapatkan hasil deteksi
dini penilaian pertumbuhan dengan kurva WHO didapatkan sebanyak 38 anak (92%) perawakan normal dan gizi normal
dan 2 anak (8%) yaitu gizi kurang. Untuk pemeriksaan perkembangan anak dengan instrument KPSP didapatkan hasil
sebanyak 35 anak (95%), dengan perkembangan sesuai. dan 5 anak (5%) dengan perkembangan meragukan.Edukasi
yang diberikan pada orangtua menunjukkan peserta aktif dalam kegiatan diskusi tanya jawab dan demonstrasi stimulasi
tumbuh kembang. Hal ini menunjukkan penelitian tersebut sudah sesuai dengan teori.

Dalam melakukan deteksi dini ini tentunya terdapat hambatan di setiap prosesnya. Menurut teori, hambatan tersebut
dapat berasal dari institusi seperti kurangnya tenaga kesehatan sehingga pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang anak
tersebut kurang efektif dan efisien, ataupun dari masyarakat seperti kurangnya kesadaran dari masyarakat mengenai
perilaku hidup sehat, masyarakat enggan meningkatkan kesehatan dan tidak sadar akan perilakunya yang merugikan
kesehatannya, ibu cenderung memantau tumbuh kembang anak berdasarkan pengalamannya sendiri, serta keluarga atau
suami yang tidak mengetahui tentang pentingnya deteksi dini tumbuh kembang anak.
Pembahasan/Korelasi Teori dan Jurnal

Pada jurnal didapatkan informasi bahwa terdapat beberapa hambatan pada saat pelaksanaan program deteksi dini tumbuh
kembang anak, seperti ada beberapa anak yang mengantuk dan kurang kooperatif saat dilakukan tes. Namun ketika
memberi edukasi pada para orangtua, mereka menunjukkan peran serta yang aktif dalam kegiatan diskusi tanya jawab
dan demonstrasi stimulasi tumbuh kembang. Jadi ditemukan adanya kesamaan antara teori dengan jurnal yang
membuktikan bahwa jurnal tersebut sudah sesuai dengan teori.
Pembahasan/Korelasi Teori dan
- Jurnal Nasional 2 - Jurnal
Keteraturan Penimbangan dengan Pertumbuhan Anak Balita di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar
Kabupaten Mojokerto

Deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan
secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah. Deteksi dini
pertumbuhan yang dimaksud pada teori adalah mengetahui atau menemukan adanya status gizi buruk/kurang
dan mikro/makrosefali pada balita dan anak. Parameter yang digunakan adalah berat badan terhadap tinggi
badan dan lingkar kepala anak. Pada jurnal dengan judul “Keteraturan Penimbangan dengan Pertumbuhan
Anak Balita di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto” terdapat beberapa konsep
pertumbuhan, yang pertama pertumbuhan merupakan Jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun
individu, bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter) umur tulang
dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh) (Soetjiningsih, 2004). Pertumbuhan
merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur
(Hidayat, 2008). Pertumbuhan merupakan suatu peningkatan ukuran fisik, keseluruhan atau sebagian yang
dapat diukur (contoh : dalam grafik pertumbuhan tinggi, berat badan dan diameter kepala) (Maryunani, 2010).
Dari beberapa konsep pengertian pertumbuhan tersebut menunjukkan adanya kesamaan antara teori dengan
jurnal yang membuktikan bahwa jurnal tersebut sudah sesuai dengan teori.
Pembahasan/Korelasi Teori dan
Jurnal
- Jurnal Nasional 2 -
Sebagaimana kita tahu, deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dapat dilakukan dengan salah satunya
mengetahui pengukuran berat badan anak. Berat badan merupakan pengukuran antropometri yang terpenting
untuk mengetahui kesehatan anak pada kelompok umur yang murah, sederhana, dan mudah untuk dilakukan.
Untuk menentukan apakah berat badan anak sudah sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dapat
dilakukan dengan melihat kurva KMS (Kartu Menuju Sehat). Penggunaan KMS dengan cara mengukur
dengan teratur berat badan anak setiap bulannya, kemudian melihat kurva apakah grafik berat badan anak
berada di warna hijau (yang berarti normal), kuning atau merah. Pada jurnal, deteksi dini balita gizi buruk
adalah kegiatan penentuan status gizi balita melalui KMS (yaitu dari berat badan menurut umur) dan tanda–
tanda klinis pada balita yang dilakukan oleh orang tua. Melakukan penimbangan setiap bulan di posyandu
maka status gizi dan jalur pertumbuhan anak dapat selalu terpantau, sehingga bila ditemukan kelainan dalam
grafik pertumbuhan akan segera terdeteksi dan akan mudah untuk melakukan perbaikan status gizi anak
(Azzahy, 2011). Dengan demikian, ditemukan adanya kesamaan antara teori dengan jurnal yang membuktikan
bahwa jurnal tersebut sudah sesuai dengan teori yang ada.
Pembahasan/Korelasi Teori dan
- Jurnal Nasional 2 - Jurnal
Dalam melakukan deteksi dini ini tentunya terdapat hambatan di setiap prosesnya. Menurut teori, hambatan tersebut
dapat berasal dari institusi seperti kurangnya tenaga kesehatan sehingga pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang
anak tersebut kurang efektif dan efisien, ataupun dari masyarakat seperti kurangnya kesadaran dari masyarakat
mengenai perilaku hidup sehat, masyarakat enggan meningkatkan kesehatan dan tidak sadar akan perilakunya yang
merugikan kesehatannya, ibu cenderung memantau tumbuh kembang anak berdasarkan pengalamannya sendiri, serta
keluarga atau suami yang tidak mengetahui tentang pentingnya deteksi dini tumbuh kembang anak.

Pada jurnal didapatkan informasi bahwa terdapat beberapa hambatan pada saat pelaksanaan program deteksi dini
pertumbuhan balita, seperti masih ada beberapa masyarakat yang tidak berkunjung atau enggan untuk berkunjung ke
posyandu. Hal yang menjadi faktor penyebabnya adalah faktor pengetahuan. Pengetahuan masyarakat yang baik
mempunyai pengaruh yang besar terhadap peningkatan status kesehatan seseorang, sedangkan pengetahuan
masyarakat yang kurang dapat menyebabkan kegagalan dalam peningkatan status kesehatannya. Pengetahuan
masyarakat sendiri tentang keberadaan pelayanan kesehatan terutama posyandu masih rendah sekitar 65,2%. Dapat
dilihat dari pernyataan tersebut bahwa jurnal sudah sesuai dengan teori. Hal ini dibuktikan dengan adanya hambatan
dari masyarakat yang enggan meningkatkan kesehatan dan tidak sadar akan perilakunya yang merugikan
kesehatannya berupa rendahnya pengetahuan masyarakat tentang keberadaan pelayanan kesehatan terutama
posyandu.
Pembahasan/Korelasi Teori dan
- Jurnal Nasional 3 -
Jurnal
Deteksi Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Melalui Penggunaan Buku KIA

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa bawah lima tahun (balita), karena
pada masa ini merupakan pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa,
kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya. Angka kejadian keterlambatan perkembangan anak secara
umum sekitar 10% anak-anak di seluruh dunia, sedangkan data gangguan perkembangan anak di
Indonesia sendiri masih cukup tinggi berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Sebanyak
16% anak balita di Indonesia mengalami gangguan perkembangan saraf dan otak derajat ringan
sampai berat. Sebanyak 5–10% anak diperkirakan mengalami keterlambatan perkembangan namun
penyebab keterlambatan belum diketahui dengan pasti. Keterlambatan perkembangan anak tersebut
tidak terdeteksi tanpa alat deteksi perkembangan anak (skrining) sebanyak 70% anak, Pada tahun
2015 pemerintah telah menerbitkan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang berisi ceklis
perkembangan anak yang bisa dipakai oleh orang tua sendiri untuk menilai perkembangan anaknya
normal atau tidak.
Pembahasan/Korelasi Teori dan
Jurnal
- Jurnal Nasional 3 -
Buku KIA merupakan buku yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendeteksi secara dini adanya
gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak, berisi informasi yang penting bagi ibu, keluarga dan masyarakat
mengenai pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya dan paket (standar) pelayanan KIA, gizi,
imunisasi dan tumbuh kembang balita. Berdasarkan Survei Kesehatan Nasional 2016, 81,5 persen ibu hamil
memiliki buku KIA, tetapi hanya 60,5 persen yang bisa menunjukkannya. Itu pun dengan tingkat keterisian paling
banyak pada pelayanan kesehatan pada masa kehamilan dan bayi baru lahir. 

Kami ingin mengetahui seberapa valid Buku KIA untuk mendeteksi penyimpangan perkembangan anak balita
sehingga buku KIA tersebut dapat dimanfaatkan oleh keluarga untuk memonitor perkembangan anak balita secara
mandiri dan masyarakat tidak ragu lagi menggunakan buku KIA. Penelitian yang kami lakukan pada bulan Maret
sampai Mei 2018 di Surabaya dengan melibatkan anak berusia 3-72 bulan, yang datang ke Pendidikan Usia Dini
(PAUD) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Penilaian Buku KIA tersebut kita bandingkan dengan Kusioner
Pra Skrining Perkembangan (KPSP) yang digunakan oleh Puskesmas untuk menilai perkembangan anak juga.
Pembahasan/Korelasi Teori dan
- Jurnal Nasional 3 -
Jurnal
Sebanyak 400 anak ikut dalam penelitian ini, dengan hasil menunjukkan bahwa buku KIA mempunyai
sensitivitas 84.5% dan spesifitas 96.9%, yang berarti buku KIA sangat baik digunakan untuk memonitor
perkembangan balita. Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah meningkatkan
kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak. Ibu dan anak merupakan kelompok yang
paling rentan terhadap berbagai masalah kesehatan seperti kesakitan dan gangguan gizi yang sering kali
berakhir dengan kecacatan atau kematian. Beberapa ibu ada yang tidak memiliki buku KIA dan sebagian
besar ibu yang memiliki buku KIA mengatakan bahwa mereka jarang membaca buku KIA sehingga tidak
mengetahui isi buku KIA. Perkembangan adalah proses evolusi dari bayi menuju dewasa yang mandiri dan
berhubungan dengan peningkatan kualitas serta penyempurnaan fungsi tubuh. Perkembangan menyangkut
proses diferensiasi sel, jaringan, organ dan sistem organ sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
fungsinya.

Pembahasan/Korelasi Teori dan
Jurnal
- Jurnal Nasional 3 -
Definisi perkembangan menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2016 adalah pertambahan 
kemampuan, struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan motorik kasar, motorik halus,
bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandiran. Pemantauan perkembangan anak balita akan sangat
bermanfaat bagi keluarga dan anak balita itu senditi, apabila didapatkan penyimpangan perkembangan
anaknya maka segera dibawa ke sarana kesehatan untuk dievaluasi lebih lanjut, sehingga diagnosis maupun
intervensi dapat dilakukan lebih dini. Peran orang tua sangat penting untuk menonitor perkembangan anaknya
sendiri dan buku KIA dapat dimanfaatkan, Buku KIA sudah lengkap, gratis dan mudah dibaca hanya
pelaksanaannya yang amsih belum optimal. Kesimpulannya buku KIA valid dan sangat berguna untuk
memonitor perkembangan balita oleh orang tua secara mandiri di rumah. Diperlukan sosialisasi dan
penyuluhan kepada masyarakat tentang penggunaan buku KIA sebagai upaya pencegahan kesakitan dan
keterlambatan perkembangan anak balita.
Pembahasan/Korelasi Teori dan
Jurnal
- Jurnal Internasional 1 -
Radiographic Evaluation Of Children With Growth Disorders

Menurut teori, untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan pada pertumbuhan anak dapat
diukur dengan pengukuran tinggi badan menggunakan rumus dari Behrman ataupun berdasarkan
potensi genetic TB akhir. Namun pada jurnal “Radiographic Evaluation Of Children With
Growth Disorders”, menilai atau menentukan diagnosis berbagai gangguan pertumbuhan dengan
analisis DNA. Hasil dari analisis radiografi ini yang nantinya dapat memandu analisis molekuler,
dan oleh karena itu dapat berkontribusi untuk mendiagnosis gangguan pertumbuhan. Terdapat
perbedaan antara jurnal dengan teori. Namun menurut pengalaman peneliti, serangkaian
radiografi ini ternyata hanya terbatas dalam praktek klinis. Pedoman lain yang lebih diperluas
yang direkomendasikan juga kurang bukti ilmiah. Melihat tumpang tindih antara survei
kerangka yang berbeda, dan dengan mempertimbangkan relevansi yang dilaporkan dari setiap
radiografi, peneliti merekomendasikan untuk menggunakan serangkaian radiografi. Diperlukan
penelitian lebih lanjut untuk mengumpulkan ilmiah bukti dan kegunaan rangkaian radiografi ini.
Pembahasan/Korelasi Teori dan
Jurnal
- Jurnal Internasional 2 -
Implementation On Stimulation, Detection, And Early Intervention Of Child Growth And Development
(SDIDKT) Program In Puskesmas Mojo, Surabaya Still Emphasize On Growth Screening

Menurut teori, deteksi dini gangguan tumbuh kembang balita dapat dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan
fisis rutin, skrining perkembangan dan pemeriksaan lanjutan. Keluhan orangtua mengenai penyimpangan
perkembangan anaknya perlu ditindaklanjuti karena sebagian terbukti benar. Penting pula menanyakan faktor-
faktor risiko di lingkungan mikro (ibu), mini (lingkungan keluarga dan tempat tinggal), meso (lingkungan
tetangga, polusi, budaya, pelayanan kesehatan dan pendidikan) dan makro (kebijakan program) yang dapat
mengganggu tumbuh kembang balita atau dapat dioptimalkan untuk mengatasi gangguan tersebut.
Pemeriksaan fisis rutin meliputi pengukuran tinggi dan berat badan, bentuk dan ukuran lingkar kepala,
kelainan organ-organ lain dan pemeriksaan neurologis dasar. Skrining perkembangan dapat menggunakan
kuesioner atau melakukan pengamatan langsung pada balita. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
berisi 10 pertanyaan untuk setiap kelompok umur, yang ditanyakan kepada orangtua oleh paramedis atau
dokter

.
Pembahasan/Korelasi Teori dan
Jurnal
- Jurnal Internasional 2 -
Buku Pedoman Perkembangan Anak di Keluarga (Depkes RI) menilai 4 keterampilan balita untuk setiap
kelompok umur, yang dapat dilakukan oleh paramedis atau kader kesehatan. Pediatric Symptom Checklist
(PSC) berisi 35 perilaku anak yang dapat ditanyakan oleh paramedis atau dokter kepada orangtua. Kuesioner
Skrining Perilaku Anak Prasekolah menyerupai PSC tetapi hanya berisi 30 pertanyaan. Skrining
Perkembangan Denver II mempunyai kepekaan yang cukup baik untuk deteksi gangguan gerak kasar, gerak
halus, berbahasa dan personal sosial. Selain itu secara tidak langsung dapat mendeteksi gangguan penglihatan,
koordinasi matatangan, pendengaran, pemahaman, komunikasi verbal - non verbal, pemecahan masalah dan
kemandirian, namun kurang peka untuk gangguan emosional. Checklist for Autism in Toddlers (CHAT) adalah
salah satu alat skrining untuk deteksi dini gangguan spektrum autistik (austistic spectrum disorder) anak umur
18 bulan sampai 3 tahun. Pemeriksaan lanjutan yang komprehensif sebaiknya melibatkan berbagai profesi dan
disiplin keilmuan untuk memastikan jenis, derajat dan penyebab gangguan, serta merencanakan tindak lanjut
yang komprehensif dan terintegrasi agar anak dapat tumbuh kembang optimal.
Prakasiwi, A. 2012. GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM DETEKSI DINI
TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA DENGAN METODE KUESIONER
PRA-SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DI PUSKESMAS
MANTRIJERON YOGYAKARTA. Skripsi. Yogyakarta : SEKOLAH TINGGI

Daftar Pustaka ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI. 

Prastiwi, Meiuta Hening. (2019). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 3-6
Tahun (Overview of Growth and Development in Children Age 3-6 Years).
JIKSH, 10(2), 242-249. doi:10.35816/jiskh.v10i2.162. Diakses pada 8
Agustus 2021.

Setiyani Astuti,dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra
Sekolah. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Susanti, D., & Sustini, F. (2017). Implementation On Stimulation, Detection, And


Early Intervention Of Child Growth And Development (SDIDTK) Program
In Puskesmas Mojo, Surabaya Still Emphasize On Growth Screening. Folia
Medica Indonesiana, 52(1), 52-56. doi: 10.20473/fmi.v52i1.5209. Diakses
pada 31 Juli 2021.

Susanti, Y.I., Sri, W.P.L., & Zulfa, R. (2018). Keteraturan Penimbangan Dengan
Pertumbuhan Anak Balita Di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar
Kabupaten Mojokerto. Hospital Majapahit, 10(2), 78-80. doi:
10.5281/zenodo.351464. Diakses pada 30 Juli 2021.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai