1. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai salah satu bagian integral dari pelayanan kesehatan, harus
mampu untuk menempatkan diri pada posisi yang tepat agar mamu untuk
memberikan palayanan yang berkualitas kepada klien, dan juga mampu
memberikan jaminan keamanan dalam melaksanakan tugas dan keawajibannya.
Jelas sekali dinyatakan bahwa Rekam Medik berisikan berkas catatan baik
catatan medic (dokter) maupun catatan paramedic (perawat) dan atau catatan
petugas kesehatan lain yang berkolaborasi melakukan upaya pelayanan kesehatan
dimaksud. Selain itu rekam medic juga berisikan dokumen yang dapat terdiri dari
lembaran expertise pemeriksaan radiologi, pemeriksaan, laboratorium,
pemeriksaan EKG dll. Berdasarkan hal diatas serta melihat pada tanggung jawab
atas tugas profesi dengan segala resiko tanggung gugatnya dihadapan hukum,
maka dokumentasi keperawatan memang benar diakui eksistensinya dan
keabsahannya serta mempunyai kedudukan yang setara dengan dokumen medic
lain.
Nilai menggambarkan cita – cita dan harapan – harapan ideal dalam praktik
keperawatan.
Etik
Kesepakatan tentang praktik moral, keyakinan, system nilai, standar perilaku
individu dan atau kelompok tentang penilaian terhadap apa yang benar dan apa
yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, apa yang merupakan
kebajikan dan apa yang merupakan kejatahan, apa yang merupakan kejahatan,
apa yang dikehendaki dan apa yang ditolak.
Etika keperawatan
Kesepakatan/ peraturan tentang penerapan nilai moral dan keputusan – keputusan
yang ditetapkan untuk profesi keperawatan (Wikipedia, 2008)
Prinsip Etik
1. Accountability (Akuntabilitasi)
Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanda tekecuali. Contoh
perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien, sesame teman
sejawat, karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis obat
kepada klien perawat dapat digugat oleh klien yang menerima obat, dokter
yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan
professional.
2. Autonomy
- Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang
menuntut pembedaan diri dan orang lain mengahrgai pendapatnya.
- Hak pasien untuk memilih treatment/tindakan terbaik untuk dirinya
3. Benefience (berbuat baik)
- (bertindak untuk keuntungan orang lain/ pasien)
- Kewajiban untuk melakukan hal tidak membahayakan pasien/ orang
lain dan secara aktif berkontribusi bagi kesehatan dan kesejahteraan
pasiennya.
4. Non – Maleficence (tidak merugikan )
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis
pada klien. Contoh ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara
tertulis menolak pemberian transfuse darah dan ketika itu penyakit
perdarahan (melena) membuat keadaan klien semakin memburuk dan dokter
harus mengistrusikan pemberian transfuse darah. akhirnya transfuse darah
ridak diberikan karena prinsi beneficence walaupun pada situasi ini juga
terjadi penyalahgunaan prinsip nonmaleficince.
Selain itu rekam medic juga berisikan dokumen yang dapat terdiri dari
lembaran expertise pemeriksaan radiologi, pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan EKG dll.
Berdasarkan hal diatas serta melihat pada tanggung jawab atas tugas profesi
dengan segala resiko tanggungjawab atas tugas profesi dengan segala resiko
tanggung gugatnya dihadapan hukum, maka dokumentasi keperawatan
memang benar diakui eksistensinya dan keabsahannya serta mempunyai
kedudukan yang setara dengan medic lain. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa : Undang – undang, Peraturan Pemerintah dan Permenkes yang
berisikan tentang kewajiban tenaga kesehatan untuk mendokumentasikan
hasil kerjanya didalam rekam kesehatan juga berlaku untuk profesi
keperawatan.
Akuntablitas Legal :
Aturan legal yang mengatur praktik keperawatan
Pedoman untuk menghindari malpraktik dn tuntutan malpraktik
Hubungan perawat/ dokter/ keluarga/ intitusi pelayanan kesehatan
2. Dokumentasi
Medical Record adalah dokumen legal dan dapat digunakan di pengadilan
sebagai bukti.
3. Informed Consent
Persetujuan yang dibuat oleh klien untuk menerima serangkaian prosedur
sesudah diberikan informasi yang lengkap termasuk resiko pengobatan dan
fakta – fakta yang berkaitan dengan itu, telah dijelaskan oleh dokter.
4. Accident and Incident report
Incident report laporan terjadinya suatu insiden atau kecelakaan. Perawat
perlu menjamin kelengkapan dan keakuratan pelaporan askep.
WILSS : pernyataan yang dibuat oleh seseorang mengenai bagaimana hak milik
seseorang dibuang sesudah kematiannya.
DNRs (Do Not Rescucitate Orders) perintah dokter “tanpa kode” atau DNRs
bagi klien dengan penyakit terminal, penyakit kompleks dan yang diharapkan
untuk mati.
Eutahnasia : tindakan tanpa rasa sakit dengan mematikan penderitaan seseorang
dari tekanan penyakit atau dari penyakit yang tidak dapat disembuhkan.
Kematian dan isu yang berhubungan sertifikat kematian, otopsi, donor organ dsb.