Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN

PERANAN SISTEM INFORMASI BAGI


PEMBANGUNAN DI BIDANG KESEHATAN

Oleh
KELOMPOK I
Ayu Pratiwi 1710912420003
Berson 1710912410004
Hendra Rahmani 1710912410008
Lea 1710912420010
Merrylinda Permata 1710912420013
Nadya Islamanda 1710912420015
Normahayati 1710912420017
Nuransi 1710912410018
Ria Uli Patra Gultom 1710912420020
Rio Apriandi 1710912410021
Uci Deliana 1710912420024
Wahdina Maimun Puspa 1710912420025
Wardatul Jannah 1710912420026

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kasih karunia-Nya makalah kami yang berjudul Peranan Sistem Informasi bagi
Pembangunan di Bidang Kesehatan ini dapat kami selesaikan sebagai salah satu
tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Kesehatan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa didalam penyusunan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, tetapi keinginan dan motivasi baik, selalu menjadi bekal
bagi kami. Kekurangan, kekhilafan adalah merupakan proses untuk perbaikan dalam
pembelajran. Kami mengharapkan kepada pembaca, untuk dapat mengkoreksi,
mengkritisi dan sekaligus merevisi sebagai sumbangsih yang berarti dalam
penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata dari kami, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi pembaca,
khususnya bagi penulis yang ingin menambah wawasan ilmu pengetahuan. Serta
tidak lupa penulis haturkan pula permohonan maaf yang sebesar-besarnya bila dalam
isi makalah ini kurang berkenan dan masih ada kekurangan yang berarti.

Banjarbaru, Oktober 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................
C. Tujuan Penulisan................................................................
1. Tujuan Umum ...............................................................
2. Tujuan Khusus ..............................................................
D. Manfaat Penulisan .............................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Informasi Kesehatan ............................
B. Peran Informasi dalam Sistem Kesehatan .........................
C. Posisi SIK dalam SKN .......................................................
D. Ruang Lingkup Sistem Informasi Kesehatan ....................
E. Prinsip Dasar Sistem Informasi Kesehatan........................
F. Pengelolaan SIK Upaya Kesehatan ...................................
G. Peranan Sistem Informasi Bagi Pembangunan ..................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 15
B. Saran .................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Informasi adalah hasil analisis, manipulasi dan presentasi data untuk

mendukung proses pengambilan keputusan. Berguna atau tidaknya suatu informasi

bergantung pada tujuan penerima informasi, ketelitian penyampaian dan

pengolahan data, waktu, ruang/tempat, pada waktu yang tepat dan dalam bentuk

yang tepat (Setyorahayu E, dkk, 2015).

Sistem informasi kesehatan menurut WHO dalam buku Design and

implementation of health information system Ganeva (2000), adalah suatu sistem

informasi kesehatan yang tidak dapat berdiri sendiri, melainkan sebagai bagian

dari suatu sistem kesehatan. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan

dukungan informasi sebagai proses pengambilan keputusan di segala jenjang.

Unttuk mendukung pelaksanaan sistem informasi kesehatan tersebut pada tahun

2002 pemerintah melalui Menteri Kesehatan pengembangan sistem informasi

kesehatan daerah (SIKDA).

Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu bagian penting yang tidak

dapat dipisahkan dari sistem kesehatan di suatu negara. Kemajuan atau

kemunduran sistem informasi kesehatan selalu berkorelasi dan mengikuti

perkembangan sistem kesehatan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

(TIK) bahkan mempengaruhi sistem pemerintahan yang berlaku di suatu negara.


Suatu sistem yang terkonsep dan terstruktur dengan baik akan menghasilkan

output yang baik juga. Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu bentuk

pokok Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dipergunakan sebagai dasar dan

acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arahan

penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan

kesehatan (Fatta H, 2007).

Pada era globalisasi saat ini kebutuhan akan data dan informasi yang tepat,

akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sangat dibutuhkan keberadaannya karena

merupakan sumber utama dalam pengambilan kebijakan untuk mewujudkan tujuan

pembangunan nasional. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi

merupakan kondisi positif yang akan sangat mendukung berkembangnya sistem

informasi kesehatan, hal ini juga sangat berguna dalam pengambilan keputusan

bisa lebih mudah jika semua informasi yang dibutuhkan sudah tersedia. Untuk

tujuan itu sistem informasi perlu dibangun dengan mengorganisir berbagai data

yang telah dikumpulkan secara sistematik, memproses data menjadi informasi

yang berguna (Yakub, 2012).

Dengan Sistem Informasi kesehatan yang baik maka akan membuat

masyarakat tidak buta dengan semua permasalahan kesehatan. Dan mau membawa

keluarganya berobat dengan mudah bukan lagi dengan birokrasi yang rumit yang

membuat masyarakat enggan membawa anggota keluarganya berobat di pelayanan

kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Dengan maraknya perkembangan

media dan teknologi seharusnya membuat masyarakat dan khususnya pada


mahasiswa kesehatan masyarakat melihat akan kemajuan berinovasi terhadap

sistem informasi kesehatan Indonesia (Gemala RH, 2008).

Berlandaskan dengan fakta yang terjadi di masyarakat pada saat ini


seharusnya bisa dijadikan bahan evaluasi dan pertimbangan untuk dapat
membentuk sistem informasi kesehatan yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
masyarakat, dengan banyaknya referensi yang ada pada saat ini sehingga bisa
dijadikan rumusan yang tepat dan membuat sistem informasi kesehatan yang tepat
guna (Gemala RH, 2008).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana peranan sistem informasi bagi
pembangunan di bidang kesehatan ?.

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari makalah ini adalah mengetahui dan mampu menjelaskan
mengenai Peranan sistem informasi bagi pembangunan di bidang kesehatan dan
diharapkan agar setiap pembaca merasakan pentingnya belajar Sistem Informasi
Manajemen Kesehatan sebagai pengembangan studi.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan pengertian sistem informasi kesehatan
b. Menjelaskan peran informasi dalam sistem kesehatan
c. Menjelaskan posisi SIK dalam SKN
d. Menjelaskan ruang lingkup sistem informasi kesehatan
e. Menjelaskan prinsip dasar sistem informasi kesehatan
f. Menjelaskan pengelolaan SIK upaya kesehatan
g. Menjelaskan peranan sistem informasi dalam pembangunan
D. Manfaat
Manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah mahasiswa dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagaimana peranan sistem informasi kesehatan bagi
pembangunan di bidang kesehatan.
3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Kesehatan


Sistem informasi terdiri dari dua kata, yaitu System dan Information. Sistem
adalah kumpulan elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu,
sedangkan informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau
mendatang (Davis, Gordon B, 1999).
Pengertian sistem informasi kesehatan adalah gabungan perangkat dan
prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari
pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung
pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan
kinerja sistem kesehatan (Sutarbi T, 2005).
Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi
diseluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat. Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan kebijakan yang digunakan untuk
mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan
manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK
adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat
pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
(Sutarbi T, 2005).
B. Peran Informasi dalam Sistem Kesehatan
Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari 6
Building Block atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara.
Keenam komponen (Building Block) sistem kesehatan tersebut adalah:
1. Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan).
2. Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan
teknologi kesehatan).
3. Health worksforce (tenaga medis).
4. Health system financing (sistem pembiayaan kesehatan).
5. Health information system (sistem informasi kesehatan).
6. Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah).
Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan
bagian dari sub sistem ke-6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan
regulasi kesehatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif
memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua
jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data,
namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan
dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik
(Depkes RI, 2002).

C. Posisi SIK dalam SKN


Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) adalah sistem informasi
yang berhubungan dengan sistem-sistem informasi lain baik secara nasional
maupun internasional dalam rangka kerjasama yang saling mneguntungkan.
SIKNAS bukanlah suatu sistem yang berdiri sendiri, melainkan merupakan
bagian dari sistem kesehatan. Oleh karena itu, SIK di tingkat pusat merupakan
bagian dari sistem kesehatan nasional, di tingkat provinsi merupakan bagian dari
sistem kesehatan provinsi, dan di tingkat kabupaten atau kota merupakan bagian
dari sistem kesehatan kabupaten atau kota. SIKNAS di bangun dari himpunan atau
jaringan sistem-sistem informasi kesehatan provinsi dan sistem informasi
kesehatan provinsi di bangun dari himpunan atau jaringan sistem-sistem informasi
kesehatan kabupaten atau kota (Depkes RI, 2002).

Jaringan SIKNAS adalah sebuah koneksi/jaringan virtual sistem informasi


kesehatan elektronik yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan dan hanya bisa
diakses bila telah dihubungkan. Jaringan SIKNAS merupakan infrastruktur
jaringan komunikasi data terintegrasi dengan menggunakan Wide Area Network
(WAN), jaringan telekomunikasi yang mencakup area yang luas serta digunakan
untuk mengirim data jarak jauh antara Local Area Network (LAN) yang berbeda,
dan arsitektur jaringan 17urve 17urvey17r lainnya. Pengembangan jaringan
17urvey17r (SIKNAS) online ditetapkan melalui keputusan Menteri Kesehatan
(KEPMENKES) No. 837 Tahun 2007. Dengan Tujuan pengembangan SIKNAS
online adalah untuk menjembatani permasalahan kekurangan data dari
Kabupaten/Kota ke Depkes Pusat dan memungkinkan aliran data kesehatan dari
Kabupaten/Kota ke Pusdatin karena dampak adanya kebijakan desentralisasi
bidang kesehatan di seluruh Indonesia.
Gambar 1. Model Sistem Informasi Kesehatan Nasional

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui pengelolaan


pembangunan kesehatan yang disusun dalam sistem kesehatan. Sistem Kesehatan
di Indonesia dalam kebijakan desentralisasi diformulasikan dalam Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun
2012. SKN adalah pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua
komponen Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna
menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Demikianpun manajemen kesehatan perlu makin ditingkatkan terutama
melalui peningkatan secara strategis dalam kerjasama antara sektor kesehatan dan
sektor lain yang yang terkait, dan antara berbagai program kesehatan serta antara
para pelaku dalam pembangunan kesehatan sendiri. Manajemen kesehatan yang
terdiri dari perencanaan, pengerakan pelaksanaan, pengendalian, dan penilaian
diselenggarakan secara sistematik untuk menjamin upaya kesehatan yang terpaduh
dan menyeluruh. Manajemen tersebut tentunya harus didukung oleh sistem
informasi yang handal guna menghasilkan pengambilan kepetusan dan dan cara
kerja yang efisien.
Oleh karena itu, penataan dan penguatan sistem informasi kesehatan pun
harus memperhatikan tantangan-tantangan pembangunan kesehatan tersebut.
Penataan dan penguatan sistem informasi kesehatan ke depan harus diarahkan
dapat merespon kebutuhan data dan informasi yang dapat mendukung manajemen
pembangunan kesehatan dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
Sistem informasi kesehatan disebut sebagai salah satu komponen yang
mendukung suatu sistem kesehatan, di mana sistem kesehatan tidak bisa berfungsi
tanpa satu dari komponen tersebut. Sistem informasi kesehatan bukan saja
berperan dalam memastikan data mengenai kasus kesehatan dilaporkan tetapi juga
mempunyai potensi untuk membantu dalam meningkatkan efisiensi dan
transparansi proses kerja (Kemenkes RI, 2014).

Gambar Kedudukan SIK dalam Sistem Kesehatan


Oleh karena sistem informasi kesehatan merupakan bagian dari sistem
kesehatan, maka sistem informasi kesehatan di tingkat pusat merupakan bagian
dari sistem kesehatan nasional, di tingkat provinsi merupakan bagian dari sistem
kesehatan provinsi, dan di tingkat kabupaten/kota merupakan bagian dari sistem
kesehatan kabupaten/kota. Dengan demikian, sistem informasi kesehatan
dikembangkan harus selaras dengan tatanan itu (Kemenkes RI, 2014).
Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan harus dalam kerangka sistem
kesehatan nasional agar dapat:
1. Menjamin ketersediaan, kualitas, dan akses terhadap informasi kesehatan yang
bernilai pengetahuan serta dapat dipertanggung-jawabkan;
2. Memberdayakan peran serta masyarakat, termasuk organisasi profesi dalam
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan; dan
3. Mewujudkan penyelenggaraan sistem informasi kesehatan dalam ruang lingkup
sistem kesehatan nasional yang berdaya guna dan berhasil guna terutama
melalui penguatan kerja sama, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam
mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang berkesinambungan
(Kemenkes RI, 2014).

D. Ruang Lingkup Sistem Informasi Kesehatan


Ruang lingkup sistem informasi kesehatan terdiri dari pengelolaan informasi
dan struktur manajemen SIK, antara lain:
a. Pengumpulan data
b. Pengiriman data
c. Pengolahan data
d. Analisis data
e. Presentasi informasi untuk perencanaan dan manajemen (Mulyanto A, 2009).

E. Prinsip Dasar Sistem Informasi Kesehatan


1. Mencakup seluruh data yang terkait dengan kesehatan, baik yang berasal dari
survei kesehatan atau pun dari berbagai survei pembangunan lain.
2. Mendukung proses pengambilan keputusan diberbagai jenjang administrasi
kesehatan.
3. Disediakan sesuai dengan kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan.
4. Disediakan harus akurat dan disajikan secara cepat dan tepat waktu dengan
mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi.
5. Pengelolaan informasi kesehatan harus dapat memadukan pengumpulan data
melalui cara-cara rutin (yaitu pencatatan dan pelaporan) dan cara-cara non rutin
(yaitu 21urvey dan lain-lain).
6. Akses terhadap informasi kesehatan harus memperhatikan aspek kerahasiaan
yang berlaku dibidang kesehatan dan kedokteran (Jogiyanto HM, 2005).
Pengembangan dan penguatan sistem informasi kesehatan dilakukan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut (Kemenkes RI, 2014):
1. Pemanfaatan TIK. Pemanfaatan TIK diperlukan untuk mendukung sistem
informasi dalam proses pencatatan data agar dapat meningkatkan akurasi data
dan kecepatan dalam penyediaan data untuk diseminasi informasi dan untuk
meningkatkan efisiensi dalam proses kerja serta memperkuat transparansi.
2. Keamanan dan kerahasiaan data. Sistem informasi kesehatan yang
dikembangkan dapat menjamin keamanan dan kerahasiaan data.
3. Standarisasi. Agar sistem informasi kesehatan terstandar perlu menyediakan
pedoman nasional untuk pengembangan dan pemanfaatan TIK.
4. Integrasi. Sistem informasi kesehatan yang dikembangkan dapat
mengintegrasikan berbagai macam sumber data, termasuk pula dalam
pemanfaatan TIK.
5. Kemudahan akses. Data dan informasi yang tersedia mudah diakses oleh semua
pemangku kepentingan.
6. Keterwakilan. Data dan informasi yang dikumpulkan harus dapat ditelusuri
lebih dalam secara individual dan aggregate, sehingga dapat mengambarkan
perbedaan gender, statussosial ekonomi, dan wilayah geografi.
7. Etika, integritas, dan kualitas. Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan juga
harus memperhatikan prinsip-prinsip etika, integritas, dan kualitas.

F. Pengelolaan SIK Upaya Kesehatan


Sistem Informasi Kesehatan wajib dikelola oleh:
1. Pemerintah, untuk pengelolaan satu Sistem Informasi Kesehatan skala nasional
dalam ruang lingkup Sistem Kesehatan Nasional;
2. Pemerintah Daerah provinsi, untuk pengelolaan satu Sistem Informasi
Kesehatan skala provinsi;
3. Pemerintah Daerah kabupaten/kota, untuk pengelolaan satu Sistem Informasi
Kesehatan skala kabupaten/kota; dan
4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan, untuk pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan
skala Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Sistem Informasi Kesehatan dikelola secara berjenjang, terkoneksi, dan
terintegrasi serta didukung dengan kegiatan pemantauan, pengendalian, dan
evaluasi. Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan meliputi:
1. Perencanaan program;
2. Pengorganisasian;
3. Kerja sama dan koordinasi dalam unsur kesehatan sendiri dan melalui lintas
sektor, termasuk melalui jejaring global;
4. Penguatan sumber data;
5. Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan, meliputi kegiatan pencatatan,
pengumpulan, standardisasi, pengolahan, penyimpanan, penyebarluasan, dan
penggunaan;
6. Pendayagunaan dan pengembangan sumber daya, meliputi perangkat keras,
perangkat lunak, sumber daya manusia, dan pembiayaan;
7. Pengoperasian Sistem Elektronik Kesehatan;
8. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan;
9. Pemantauan, dan evaluasi; dan
10. Pembinaan dan pengawasan.
Setiap pengelola Sistem Informasi Kesehatan wajib:
1. Memberikan Data dan Informasi Kesehatan yang diminta oleh pengelola Sistem
Informasi Kesehatan nasional, provinsi, dan/atau kabupaten/kota;

2. Menyediakan akses pengiriman Data dan Informasi Kesehatan kepada


pengelola Sistem Informasi Kesehatan nasional, provinsi, dan/atau
kabupaten/kota;

3. Menyediakan akses pengambilan Data dan Informasi Kesehatan bagi pengelola


Sistem Informasi Kesehatan nasional, provinsi, dan/atau kabupaten/kota;
dan/atau

4. Menyediakan akses keterbukaan Informasi Kesehatan bagi masyarakat untuk


Informasi Kesehatan yang bersifat terbuka, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

(Sumber : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR


46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN)

G. Peranan Sistem Informasi dalam Pembangunan


Secara umum peranan SIK dalam pembangunan kesehatan adalah:
1. Membantu pengambilan keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan
masalah kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya.
2. Pemberdayaan individu dan komunitas individu dengan cepat dan mudah
dipahami serta melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan.
3. Penguatan evidence based dalam mengambil kebijakan yang efektif, evalusai
dan inovasi melalui penelitian.
4. Perbaikan dalam tata kelola, memobilisasi sumber baru dan akuntabilitas cara
yang digunakan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi diseluruh
seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat.
Secara umum peranan SIK dalam pembangunan kesehatan adalah:
1. Membantu pengambilan keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan
masalah kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya.
2. Pemberdayaan individu dan komunitas individu dengan cepat dan mudah
dipahami serta melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayanan
kesehatan.
3. Penguatan evidence based dalam mengambil kebijakan yang efektif,
evalusai dan inovasi melalui penelitian.
4. Perbaikan dalam tata kelola, memobilisasi sumber baru dan akuntabilitas
cara yang digunakan.

B. Saran
Penggunaan terhadap sistem informasi kesehatan harus lebih
disosialisasikan lagi agar tidak hanya di rumah sakit saja yang bisa
menggunakan sistem informasi ini melainkan semua tempat pelayanan
kesehatan supaya semua jaringan data maupun informasi terkoneksi dengan
baik hingga ke pusat, sehingga data menjadi valid.
DAFTAR PUSTAKA

Davis, Gordon B, 1999, Kerangka Dasar Sisstem Informasi Manajemen Bagian I:


Pengantar. Diterjemahkan oleh Andreas S. Adiwardana. Cetak kesebelas. PT.
Ikrar Mandiriabadi.

Depkes RI, 2002, Kepmenkes RI No 511 Tahun 2002 Tentang Kebijakan dan Strategi
Sistem Kesehatan Nasional, Depkes RI, Jakarta.

Depkes RI, 2002, Kepmenkes RI No 932 Tahun 2002 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) untuk Tingkat
Kabupaten /Kota, Depkes, Jakarta.

Fatta H, 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.

Gemala RH, 2008, Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan


Kesehatan, Universitas Indonesia, Jakarta.

Jogiyanto HM, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset,
Yogyakarta.

Kemenkes RI, 2014, Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2014 Tentang Sistem


Informasi Kesehatan.

Mulyanto A, 2009, Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi, Pustaka Belajar,


Yogyakarta.

Abi Diohatta, 2015. System informasi kesehatan.


https://www.kompasiana.com/asnawiok/sistem-informasi-
kesehatan_54fd1a38a33311111d50f878 . diakses pada tanggal 16 oktober 2017
pukul 15.40 WITA.

Setyorahayu E, dkk, 2015, Pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Data Pasien


Rawat Inap Puskesmas Wonokarto. Indonesian Journal on Computer Science
Speed 1(1).

Sutarbi T, 2005, Sistem Informasi Manajemen, CV. Andi Offset, Yogyakarta.

World Health Organization, 2000, Design and Implementation of Health Information


System. Ganeva : WHO.

Yakub, 2012, Pengantar Sistem Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai