Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

MONITORING DAN EVALUASI PADA PENERAPAN PROMOSI


KESEHATAN
DOSEN PENGAMPUH:BAPAK AMYADIN,SKM,M.Si

NAMA:RIRIN
NIM:PO7120120026
PRODI:D3 KEPERAWATAN PALU
POLTEKKES KEMENKES PALU
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Menurut Piagam Ottawa, Promosi Kesehatan


adalah suatu proses yang memungkinkan orang
untuk meningkatkan kendali (control) atas
kesehatannya, dan meningkatkan status kesehatan
mereka (Health Promotion is the process of enabling
people to increase control, and to improve, their
health). Untuk Mencapai status kesehatan paripurna
baik, fisik, mental dan kesejahteraan sosial, setiap
individu atau kelompok harus mampu
mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi
kebutuhan dan mengubah atau mengantisipasi
lingkungan. Kesehatan, sebagai sumber kehidupan
sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup. Kesehatan
merupakan konsep yang positif yang menekankan
pada sumber-sumber sosial dan personal,
sebagaimana halnya kapasitas fisik. Oleh karena itu,
promosi kesehatan bukan saja tanggung jawab
sektor kesehatan tapi juga meliputi sektor-sektor lain
yang mempengaruhi gaya hidup sehat dan
kesejahteraan sosial, serta diperlukan adanya
monitoring dan evaluasi setiap kegiatan yang
berlangsung supaya dapat memberikan informasi
atau peringatan secara dini terhadap masalah atau
kendala yang dihadapi. Untuk itu, pada Perkuliahan
kali ini akan membahas tentang Monitoring dan
Evaluasi di dalam Promosi Kesehatan.
Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran
masyarakat atau pemberian dan peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja,
tetapi juga disertai upaya-upaya menfasilitasi
perubahan perilaku. Dengan demikian promosi
kesehatan adalah program-program kesehatan yang
dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan)
baik di dalam masyarakat sendiri maupun dalam
organisasi dan lingkungannya (lingkungan fisik, sosial
budaya, politik dan sebagainya). Atau dengan kata lain
promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan diri pada
peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku
kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau
memperbaiki lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam
rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan
masyarakat.
1. 2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui monitoring dan evaluasi dalam
promosi kesehatan
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui monitoring
2. Untuk mengetahui evaluasi
3. Untuk mengetahui monitoring dan evaluasi dalam
promosi kesehatan
BAB II
MONITORING DAN EVALUASI DALAM PROMOSI
KESEHATAN

Menurut Piagam Ottawa, Promosi Kesehatan adalah


suatu proses yang memungkinkan orang untuk
meningkatkan kendali (control) atas kesehatannya, dan
meningkatkan status kesehatan mereka (Health
Promotion is the process of enabling people to
increase control, and to improve, their health). Untuk
Mencapai status kesehatan paripurna baik, fisik,
mental dan kesejahteraan sosial, setiap individu atau
kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap
aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan dan mengubah
atau mengantisipasi lingkungan. Kesehatan, sebagai
sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan
hidup. Kesehatan merupakan konsep yang positif yang
menekankan pada sumber-sumber sosial dan personal,
sebagaimana halnya kapasitas fisik. Oleh karena itu,
promosi kesehatan bukan saja tanggung jawab sektor
kesehatan tapi juga meliputi sektor-sektor lain yang
mempengaruhi gaya hidup sehat dan kesejahteraan
sosial, serta diperlukan adanya monitoring dan evaluasi
setiap kegiatan yang berlangsung supaya dapat
memberikan informasi atau peringatan secara dini
terhadap masalah atau kendala yang dihadapi. Untuk
itu, pada Perkuliahan kali ini akan membahas tentang
Monitoring dan Evaluasi di dalam Promosi Kesehatan.

2.1 Monitoring
Monitoring merupakan upaya supervisi dan review
kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh
pengelola program untuk melihat apakah pelaksanaan
program sudah sesuai dengan yang direncanakan.
Monitoring sering kali disebut juga evaluasi proses.
1. Tujuan Monitoring
Seawal mungkin bisa menemukan dan memperbaiki
masalah dalam pelaksanaan program, misalnya:
§ Bagaimana strategi yang tidak berfungsi
§ Mekanisme program mana yang tidak sesuai
§ Apakah program sudah berjalan sesuai rencana
§ Apakah ada masalah baru dalam pelaksanaannya
2. Tahap-tahap monitoring
§ Logistik yang diperlukan dalam pelaksanaan program
§ Hasil antara
§ Perilaku yang diharapkan
§ Perbaikan kesehatan
3. Manfaat Monitoring
a. Manajemen
Monitoring akan memberikan informasi tentang proses
dan cakupan program kepada pimpinan program serta
memberikan umpan balik pelaksanaan program.
b. Evaluasi
Monitoring yang tepat dan baik dapat menafsirkan
hasil akhir program secara akurat
c. Citra
Monitoring yang dilakukan dengan baik memberikan
kesan bahwa pemimpin program sangat peduli
terhadap sumber dana dan daya yang diperlukan
4. Apa yang dipantau
a. Input
a. Materi
b. Distribusi
c. Media
d. Jangkauan target
e. Kegiatan program
f. Sumber daya
b. Output = hasil antara
a. Apakah sasaran menerima pesan/materi
b. Apakah sasaran memanfaatkan bahan
c. Apakah sasaran merasakan manfaat bahan
c. Out Come = hasil intervensi
Hasil intervensi berupa Perubahan perilaku
5. Bagaimana Cara Monitoring
a. Kunjungan rumah dan diskusi dengan anggota
rumah tangga
b. Wawancara mendalam
c. Fokus group diskusi
d. Observasi
e. Angket
f. Artikel
6. Siapa yang memantau
a. Penanggung jawab: pimpinan program
b. Pelaksana :
§ Staf provider/pelaksana program
§ Relawan yang terlatih
§ Instansi terkait
7. Kapan monitoring dilakukan
a. Selama perjalanan program
b. Setiap tahap kegiatan
c. Setiap bulan atau setiap 3 bulan

2.2 Evaluasi
1. Pengertian
Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau
besarnya sukses dalam mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan sebelumnya. (APHA)
Evaluasi adalah bagian integral (terpadu) dari proses
manajemen, termasuk manajemen promosi kesehatan.
Mengapa orang melakukan evaluasi, tidak lain karena
orang ingin mengetahui apa yang telah dilakukan telah
berjalan sesuai rencana, apakah semua masukan yang
diperkirakan sesuai dengan kebutuhan dana apakah
kegiatan yang dilakukan memberi hasil dan dampak
yang seperti yang diharapkan.
Evaluasi sebagai suatu proses yang memungkinkan
administrator mengetahui hasil programnya dan ber-
dasarkan itu mengadakan penyesuaian-penyesuaian
untuk mencapai tujuan secara efektif, (Klineberg).
Berdasarkan definisi di atas, proses ini mencakup
langkah-langkah:
a. Memformulasikan tujuan
b. Mengidentifikasi kriteria untuk mengukur sukses
c. Menentukan dan menjelaskan besarnya sukses
d. Rekomendasi untuk kegiatan program selanjutnya
2. Maksud (Tujuan) penilaian
a. Untuk membantu perencanaan dimasa datang
b. Untuk mengetahui apakah sarana dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya
c. Untuk menemukan kelemahan dan kekuatan
dalam pelaksanaan program
d. Untuk membantu menentukan strategi program
e. Untuk motivasi
f. Untuk mendapatkan dukungan sponsor
3. Siapa dan Bagaimana Penilaian
a. Pihak dalam (pelaksana program), melalui:
§ Pencatatan dan pelaporan
§ Supervisi
§ Wawancara
§ Observasi
b. Pihak luar program
§ Laporan pihak lain
§ Angket
4. Kapan dilakukan Penilaian
a. Penilaian rutin
Penilaian yang berkesinambungan, teratur dan
bersamaan dengan pelaksanaan program
b. Penilaian berkala
Penilaian yang periodik pada setiap akhir suatu bagian
program misalnya pada setiap 3 bulan, 6 bulan, 1
tahun, dst.
c. Penilaian akhir
Penilaian yang dilakukan pada akhir program atau
beberapa waktu setelah akhir program selesai
5. Apa yang dinilai ?
a. Input = masukan, bahan, teknologi, sarana,
manajemen.
b. Proses
Pelaksanaan program promkes
c. Output
Hasil dari program à pemahaman/pengetahuan,
peningkatan sikap dan keterampilan
d. Out Come = dampak
Dampak dari program seperti peningkatan PHBS
e. Impact
Peningkatan status kesehatan
6. Langkah-langkah penilaian
a. Menentukan tujuan penilaian
b. Menentukan bagian mana yang dinilai
c. Menetapkan standar dan indikator
d. Menentukan cara penilaian
e. Melakukan pengukuran
f. Membandingkan hasil dengan standar
g. Menetapkan kesimpulan
7. Evaluasi Pendidikan Kesehatan
a. Tujuan evaluasi
Untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan
kesehatan tercapai atau tidak.
Tujuan pendidikan kesehatan meliputi :
§ Aspek knowledge = pengetahuan
§ Aspek attitude = sikap
§ Aspek psikomotorik = ketrampilan/praktik
b. Waktu evaluasi
§ Selama pendidikan kesehatan berlangsung
§ Setelah pendidikan kesehatan selesai
c. Metode evaluasi
Tergantung kepada tujuan pendidikan kesehatan
§ Pengetahuan : tes tulis atau lisan
§ Sikap : skala sikap
§ Psikomotor : praktik
d. Indikator
Sesuai tujuan pendidikan kesehatan, meliputi :
§ Aspek pengetahuan
§ Aspek sikap
§ Aspek ketrampilan/tindakan
8. Apa yang dinilai = dimensi evaluasi
a. Input = masukan
Kemampuan peserta, bahan/isi/materi, metode,
media, kemampuan penyuluh.
b. Proses
Pelaksanaan pendidikan kesehatan
c. Output
Hasil dari pendidikan kesehatan
pemahaman/pengetahuan, peningkatan sikap dan
keterampilan
d. Out Come = dampak
e. Dampak dari pendidikan kesehatan è
peningkatan PHBS

9. Hasil = Kesimpulan
Bergantung pada tujuan pendidikan kesehatan,
dikategorikan berhasil apabila peserta pendidikan
kesehatan dapat:
§ Memahami pesan pendidikan kesehatan
§ Sikapnya baik (menerima/setuju)
§ Melaksanakan kegiatan sesuai pesan pendidikan
kesehatan

2.3 Monitoring Dan Evaluasi Dalam Promosi


Kesehatan
2.4 Monitoring dan evaluasi setiap kegiatan yang
sedang berlangsung serta melakukan telaah
(review) secara berkala dapat memberikan
informasi atau peringatan secara dini terhadap
masalah atau kendala yang dihadapi. Informasi ini
dapat dijadikan dasar untuk melakukan
pengarahan kembali untuk rencana kegiatan
selanjutnya. Evaluasi Hasil atau (out Come
Evaluation) harus dapat mengukur indikator yang
berbeda dari hasil yang diharapkan. Akibat atau
hasil kegiatan yang tidak diharapkan juga harus
dicatat dengan teliti dan segera dicari solusinya.
Ada beberapa pendekatan dalam melakukan evaluasi,
salah satunya menganggap bahwa dalam menentukan
tujuan dan kegiatan yang harus dilakukan tergantung
pada keputusan masyarakat yang bersangkutan.
Pendekatan lain menyatakan bahwa setiap keputusan
tergantung pada sponsor, politisi dan akademisi secara
luas, harus terukur secara spesifik.
Ukuran hasil dari upaya promosi kesehatan dapat
mencakup beberapa indikator antara lain :
1. Ukuran tentang pemahaman yang berkaitan
dengan kesehatan yang meliputi tingkat pengetahuan,
sikap, motivasi, tendensi perilaku, keterampilan
personal dan kepercayaan diri.
2. Ukuran pengaruh dan gerakan masyarakat yang
meliputi unsur partisipasi masyarakat, pemberdayaan
masyarakat, norma sosial dan opini publik.
3. Ukuran yang mencakup kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan yang meliputi pernyataan
politik, alokasi sumber daya, unsur budaya dan
perilaku.
4. Ukuran kondisi kesehatan dan gaya hidup sehat,
salah satunya meliputi kesempatan untuk memperoleh
makanan sehat
5. Ukuran efektifitas pelayanan kesehatan, yang
meliputi penyediaan pelayanan pencegahan, akses ke
tempat-tempat pelayanan kesehatan, serta faktor-
faktor sosial budaya yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan.
6. Ukuran Lingkungan sehat, yang meliputi membatasi
akses dalam penggunaan tembakau, alkohol, obat-obat
terlarang.
7. Ukuran dampak sosial yang meliputi kualitas hidup,
kemandirian, jaringan dukungan sosial, pemerataan
atau keadilan.
8. Ukuran dampak kesehatan yang meliputi
penurunan tingkat kesakitan, kematian dan
ketidakmampuan, kompetensi psikososial dan
keterampilan diri.
9. Ukuran pengembangan kapasitas yang meliputi
ukuran
Stephen Isaac dan William B. Michael (1981)
mengemukakan 9 bentuk desain evaluasi, yaitu:
1. Historikal , dengan merekonstruksi kejadian di
masa lalu secara objektif dan tepat dikaitkan dengan
hipotesis atau asumsi.
2. Deskriptif, melakukan penjelasan secara sistematis
suatu situasi atau hal yang menjadi perhatian secara
faktual dan tepat.
3. Studi perkembangan (Developmentlah study),
menyelidiki pola dan urutan perkembangan atau
perubahan menurut waktu.
4. Studi kasus atau lapangan (case atau field study),
meneliti secara intensif latar belakang status sekarang,
dan interaksi lingkungan dari suatu unit sosial, baik
perorangan, kelompok, lembaga, atau masyarakat.
5. Studi korelasional (corelational study) , meneliti
sejauh mana variasi dari satu faktor berkaitan dengan
variasi dari satu atau lebih faktor lain berdasarkan
koefisien tertentu.
6. Studi sebab akibat (causal comparative study), yang
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat
dengan mengamati berbagai konsekuensi yang ada dan
menggalinya kembali melalui data untuk faktor
menjelaskan penyebabnya.
7. Eksperimen murni (true esperimental), yang
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat
dengan membuat satu kelompok percobaanatau lebih
terpapar akan suatu perlakuan atau kondisi dan
membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih
kelompok kontrolyang tidak menerima perlakuan atau
kondisi. Pemilihan kelompok-kelompok secara
sembarang (random) sangat penting.
8. Eksperimen semu (quasi experimental), merupakan
cara yangmendekati eksperimen, tetapi di mana
kontrol tidak ada dan manipulasitidak bias dilakukan.
9. Riset aksi (action research), bertujuan
mengembangkan pengalamanbaru melalui aplikasi
langsung di berbagai kesempatan.

Kekuatan dan kelemahan dari proses pembelajaran


dalam pendidikan kesehatan yang telah dilakukan,
dapat diketahui lebih jelas setelah diaplikasikan dan
dievaluasi secara seksama. Hasil yang diperoleh dari
evaluasi akan memberi petenjuk kepada seorang
perawat tentang bagian-bagian mana dari proses
pendidikan kesehatan yang sudah baik dan belum baik.
Atas dasar hasil evaluasi tersebut dapat dilakukan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Beberapa tujuan
evaluasi dari pendidikan kesehatan adalah : Sebagai
pertimbangan untuk pemilihan media pendidikan
kesehatan yang efektif, proses pemilihan media perlu
pertimbangan dengan matang sehingga media yang
dipilih betul-betul efektif dalam mendukung proses
pendidikan kesehatan yang memadai, menilai
kemampuan seorang perawat dalam memberikan
pendidikan kesehatan, untuk menilai atau melihat
prosedur penggunaan media yang digunakan, untuk
memeriksa apakah proses yang berlangsung sudah
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, memberikan
informasi yang berkaitan dengan administrasi,
keberadaan dan keberfungsian media harus selalu
dievaluasi secara berkala untuk meningkatkan kualitas
dalam pemberian promosi kesehatan.
Berdasarkan prosesnya, evaluasi terdiri dari evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif.Evaluasi Formatif adalah
proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data
tentang efektifitas dan efisiensi dari pendidikan
kesehatan yang sudah dilaksanakan.Evaluasi Sumatif
adalah Evaluasi Akhir, evaluasi terhadap keseluruhan
penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang sudah
berlangsung.
Atau secara khusus, dalam pemberian pendidikan
kesehatan ada tiga macam evaluasi yaitu evaluasi
persiapan yaitu apakah SAP sudah sesuai, apakah
sudah kontrak waktu dengan warga masyarakat,
dsb.Evaluasi Proses, diharapkan sesorang perawat
mampu memberikan materi pendidikan kesehatan
secara benar dan tepat, serta masyarakat kooperatif
didalam mengikuti pendidikan kesehatan, evaluasi hasil
yaitu penilaian yang dilakukan apakah pendidikan
kesehatan yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan atau belum.

BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Monitoring merupakan upaya supervisi dan review
kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh
pengelola program untuk melihat apakah pelaksanaan
program sudah sesuai dengan yang direncanakan.
Evaluasi adalah bagian integral (terpadu) dari proses
manajemen, termasuk manajemen promosi kesehatan.
Mengapa orang melakukan evaluasi, tidak lain karena
orang ingin mengetahui apa yang telah dilakukan telah
berjalan sesuai rencana, apakah semua masukan yang
diperkirakan sesuai dengan kebutuhan dana apakah
kegiatan yang dilakukan memberi hasil dan dampak
yang seperti yang diharapkan.
Monitoring dan evaluasi setiap kegiatan yang sedang
berlangsung serta melakukan telaah (review) secara
berkala dapat memberikan informasi atau peringatan
secara dini terhadap masalah atau kendala yang
dihadapi. Informasi ini dapat dijadikan dasar untuk
melakukan pengarahan kembali untuk rencana
kegiatan selanjutnya. Evaluasi Hasil atau (Out Come
Evaluation) harus dapat mengukur indikator yang
berbeda dari hasil yang diharapkan. Akibat atau hasil
kegiatan yang tidak diharapkan juga harus dicatat
dengan teliti dan segera dicari solusinya.

3.2 SARAN
Sebagai seorang promotor kesehatan hendaknya kita
menjalankan monitoring dan evaluasi. Guna
mengetahui keberhasilan yang telah kita lakukan
kepada masyarakat. Dalam meningkatkan kesehatan
masyarakat dengan mengukur indicator yang berbeda
dari hasil yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
Perilaku.2009.Promosi Kesehatan Komitmen Global
dari Ottawa-Jakarta-Nairobi Menuju Rakyat
Sehat.FKM.UI.Jakarta
Maulana, Heri DJ. 2009. Promosi kesehatan. Jakarta :
EGC
Notoatmodjo, Soekidjo dkk 2005. Promosi Kesehatan
Teori dan Aplikasi, Rineka Cipta. Jakarta
Rudi Susilana, Cepi Riyana.Media
Pembelajaran.2007.CV Wacana Prima. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai