Disusun oleh :
kelompok 10 kelas 1A
25
Kata Pengantar
Penulis
25
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
25
Sekitar 30% dari kematian akibat kanker disebabkan oleh lima risiko
perilaku dan pola makan , yaitu : (1) Kelebihan berat badan, (2) Kurang
konsumsi buah dan sayur, (3) Kurang aktivitas fisik, (4) Penggunaan rokok,
(5) Konsumsi alkohol yang berlebihan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan kasus kanker tahunan akan meningkat dari 14 juta pada tahun
2012 menjadi 22 juta dalam dua dekade berikutnya.(Badan Litbangkes
Kementrian Kesehatan RI,2013).
25
prevelensi 1,1‰ atau sekitar 3.642, 1.377 dan 2.608 orang. (Kementrian
Kesehatan RI, 2013)
B. Tujuan
a. Umum
1. Pasien dapat mengetahui pengertian dari penyakit kanker.
2. Pasien dapat mengetahui penyebab terjadinya kanker.
3. Pasien dapat mengetahui tentang diet yang harus dilakukan
guna untuk meningkatkan kesehatan.
25
4. Pasien dapat mengetahui tentang nutrisi guna untuk
memenuhi kebutuhan badan bagi pasien penderita kanker karena
malnutrisi.
5. Pasien dapat mengetahui terapi nutrisi.
6. Pasien dapat mengetahui tentang pencegahan penyakit
kanker menggunakan bahan herbal.
b. Khusus
1. Perawat dapat mengidentifikasi kebutuhan gizi bagi pasien
penderita kanker seperti mengakaji status nutrisi dan ketersediaan
energi.
2. Perawat mampu memeriksa fisik pada pasien penderita kanker
yang berhubungan dengan adanya mal nutrisi.
3. Perawat mampu mengkaji riwayat diet pada pasien penderita
kanker meliputi fead recall 24 jam : pola jenis dan frekuensi
makananyang dikonsumsi 24 jam.
4. Perawar mampu memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi
dan diet.
5. Perawat mampu berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya guna
memenuhi kebutuhan kesehatan pasien.
6. Perawat dapat menjadi motivator diet dan pemberian nutrisi yang
cukup bagi pasien penderita kanker
25
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Definisi Kanker
25
Penyakit Kanker ialah istilah umum yang digunakan untuk menunjukkan
neoplasma dan tumor ganas dan jinak. (Price et al., 2006).
Kanker adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal diubah
oleh mutase genetic dari DNA seluler dimana sel abnormal ini kemudian
membentuk klon dan mulai berpoliferasi secara abnormal, mengakibatkan
sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan sekitar sel tersebut.(brunner
& Suddarth,2002) .
25
dalam proses pemulihan, pasien penderita kanker membutuhkan asupan nutrisi
yang banyak, agar proses penyembuhan berjalan dengan cepat.
B. Etiologi
1. Zat-Zat Karsinogenik
Karsinogenik Kimia
25
Aromatik amine dikenal sebagai penyebab kanker traktus urinarius.
Benzene dianggap berhubungan dengan terjadinya leukemia akut.
Jelaga batubara, anthracene, creosote dihubungkan dengan kanker
kulit, larynx dan bronkhus. Asbestos sering menyebabkan
mesothelioma pada pekerja tambang dan pekerja kapal.
Karsinogenik Fisik
Karsinogenik fisik yang utama adalah radiasi ion. Pada pekerja
yang melakukan pengecatan radium pada lempeng arloji dijumpai
adanya perkembangan ke arah kanker tulang. Kanker tiroid banyak
dihubungkan dengan adanya radiasi leher pada masa anak-anak.
Selain itu, bagi korban yang berhasil hidup akibat meledaknya bom
atom memberi gejala ke arah leukemia. Sinar ultraviolet dianggap
sebagai penyebab meningginya insidensi kanker kulit pada pelaut
atau petani, yang biasanya berhubungan dengan sinar matahari
secara berlebihan. Pekerja di bagian radiologi yang sering terkena
X-ray mempunyai kecenderungan untuk mendapat kanker kulit.
Contoh lain dari karsinogen fisik adalah iritasi mekanik, misalnya
iritasi kronis yang dihubungkan dengan perkembangan kanker
seperti degenerasi ganas dari scar luka bakar yang lama yang
disebut Marjolin`s ulcer.
2. Virus-Virus Onkogenik
25
Dikenal dua jenis virus yang dapat menyebabkan keganasan yaitu:
RNA virus dan DNA virus.
3. Faktor Herediter
Pada penelitian hewan percobaan, factor genetik juga dianggap
penting sebagai penyebab keganasan setelah faktor kimia dan faktor fisik.
Misalnya, perkembangan kanker pada manusia ditunjukkan ketika tipe
kanker yang sama terdapat pada kembar identik, juga ketika kanker colon
berkembang pada anggota keluarga dengan riwayat poliposis pada
keluarga tersebut.
25
Kanker payudara ditemukan tiga kali lebih banyak pada seorang anak
perempuan dari seorang ibu yang menderita kanker payudara, dan ternyata
pada anak perempuan tersebut akan timbul kanker payudara pada usia yang
lebih muda daripada ibunya.
Beberapa kanker diturunkan secara autosomal dominant seperti
neuroblastoma rectum, multiple polyposis colon, kanker tiroid dan ada
yang diturunkan secara autosomal recessive seperti xeroderma pigmentosa.
Namun sulit ditentukan apakah kanker terjadi karena faktor hereditars
sendiri atau karena kombinasi faktor-faktor lain seperti lingkungan,
kebiasaan hidup dan makanan.
25
Walaupun belum diketahui dengan pasti, faktor sosial ekonomi
ternyata tampak mempengaruhi insidensi kanker. Kanker gaster dan cervix
dijumpai lebih tinggi pada golongan sosio ekonomi rendah, sekitar tiga
sampai empat kali lebih banyak daripada golongan sosio ekonomi
menengah dan tinggi.Pada literatur ada juga yang disebut dengan keadaan
Pre kanker.
Beberapa keadaan klinis seperti leukoplakia, keratosisactin, polyp
colon, polyprectum, neurofibroma, dysplasia cervix, dysplasia mucosa
bronchus dan colitisulcerativa kronis dianggap sebagai keadaan pre
kanker, karena pada keadaan tersebut biasanya diikuti dengan timbulnya
kanker sehingga menjadi perhatian bagi para dokter untuk mengawasi
keadaan ini dengan melakukan pemantauan terhadap penderita tersebut.
C. Terapi nutrisi
dari waktu ke waktu selama perjalanan penyakit serta tergantung dari terapi
yang dijalankan. Kebutuhan energi dan protein penderita kanker belum ada
kal/kg BB/hari, protein 1-1,5 gr/kg BB. Suplementasi vitamin sesuai kebutuhan
i. Cara pemberian
1. Melalui mulut/peroral
25
rasa kecap maka pemberian makanan peroral menjadi masalah dan perlu
mendapat perhatian khusus. Cara mengatasi beberapa masalah makan
secara peroral:
2. Nutrisi Parenteral
25
pemotongan usus yang luas atau obstruksi. Pada penderita dengan
nutrisi parenteral ini perlu dipantau dengan ketat karena selain mahal
juga efek samping nutrisi ini cukup besar
1. Anoreksia
25
ikan. Selain itu kebersihan mulut juga wajib dijaga. Bersihkan
mulut sebelum dan sesudah makan. Makanan sebaiknya disajikan
pada suhu kamar, aritinya tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
Meskipun demikian, suhu tetap dijaga agar bervariasi.
4. Disfagia
25
Rasa mual dan muntah pada pendrita kanker dapat
dikarenakan karena efek samping pengobatan. Biasanya, dikurangi
dengan meminum obat antimuntah beberapa saat sebelum makan.
D. Pemantauan
Evaluasi wajib dilakukan secara rutin dan teratur melalui perubahan status
medis, status nutrisi dan pemeriksaan laboratorium. Bila terjadi perubahan pada
salah satu hasil tersebut maka perencanaan nutrisi disesuaikan, penyesuaian
25
dapat berupa perubahan pilihan makanan, waktu pemberian makanan,
komposisi nutrien dan cara pemberian makan.
1. Gambaran Umum
25
Walaupun mekanismenya belum diketahui dengan pasti , tetapi
gizi diduga dapat mengubah proses karisnogenesis, termasuk metabolisme
karsinogen, pertahanan sel,deferensiasi sel, dan pertumbuhan tumor.
Sebaiknya, keadaan gizi pasien dipengaruhi oleh pertumbuhan tumor dan
pengobatan medis yang diberikan seperti pembedahan,radiasi,kemoterapi,
dan transplatasi. Oleh sebab itu dperlukan pengertian tentang jalannya
penyakit dalam memberikan terapi diet.
Gangguan gizi yang dapat timbul pada pasien penyakit kanker dikarenakan
kurangnya asupan makanan, tindakan medic,efek psikologik dan pengaruh
keganasan sel kanker. Gejala kanker dalam keadaan barat dinamakan cachexia
yang menifestasinya secara klinis adalah anoreksia, penurunanan berat badan,
gangguan reflex, lemas,anemia, krang energy protein, dan keadaan deplesi
secara keseluruhan.
Beberapa faktor penyebab gangguan gizi yang dapat timbul pada penyakit
kanker adalah :
25
3. Perubahan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.
G. Tujuan Diet
25
2. Mengurangi atau mencegah terjadinya komplikasi.
H. Syarat Diet
25
sd 35 gr protein per 100 gr ), dada ayam ( 28 gr protein per 100 gr),
almon (21,22gr protein per 100 gram), brokoli (2,82 gr protein per 100
gram), dan lain-lain.
9. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan frekuensi sering, yaitu 3 kali
makan utama dan 2 kali selingan.
25
10. Pemberian makanan secara bertahap, baik dari jumlah Energi dan Zat
gizi maupun konsistensinya mulai dari bentuk cair, lunak, dan biasa.
Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung macam
pembedahan dan keadaan Px.
12. Bila imunitas menurun (leokosit < 10 ul) atau pasien akan menjalani
kemoterapi agresif, pasien wajib mendapat makanan yang steril.
Jenis diet pasien penyait kanker sangat tergantung pada keadaan pasien,
perkembangan penyakit, dan kemampuan untuk menerima makanannya. Oleh
sebab itu, diet hendaknya disusun secara individual. Perubahan indera
kecap,rasa cepat kenyang, mual, penurunan berat badan dan akibat pengbatan.
Sesuai dengan keadaan pasien, makanan dapat diberikan secara oral,enternal,
maupun parental.
25
gizi yang baik dapat menurunkan komplikasi dari terapi anti kanker. Idealnya,
para penderita tetap butuh mengatur pola makan yang mengandung banyak
nutrisi penting, seperti karbohidrat,protein,lemak, vitamin, dan mineral.
Kebutuhan nutrisi pada penderita kanker sangat individual, dan tergantung
seberapa parah pasien penderita kanker. Ada penderita yang membutuhkan
banyak nutrisi dan ada pula yang hanya membutuhkan sedikit nutrisi.
Konsumsi cukup sayur dan buah ( 4-5 macam setiap hari ). Misalnya apel,
papaya, alpukat/kiwi/mangga, jambu merah/ strawberry/buah naga, jeruk dll.
Bayam merah, bayam hijau, ginseng, daun papaya+bunga pepaya, broccoli, bit,
wortel, dll.
Pilih sayur dan buah yang berwarna mencolok dan jangan mengkonsumsi
jenis-jenis sayur dan buah yang sama dalam jangka waktu lama. Lebih baik
secara kombinasi agar tubuh tidak kelebihan zat tertentu tapi kekurangan zat
yang lain. Variasikan warna-warna buah dan sayurnya.
Bila mengkonsumsi susu dan olahannya pilih yang rendah lemak atau
susu kedelai. Yoghurt pilih yang plain. Kedelai olahan lain juga bagus,
seperti tahu, tempe.
25
Sebaiknya mulai kurangi gula ( bisa diganti madu kalau terpaksa),
makanan yang mengandung nitrit, pengawet, pewarna, diasinkan,
diasap.
Hindari alcohol dan minuman soft drink. Lebih baik minum air putih 8
gelas sehari.
Batasi cemilan enak tapi tak sehat, seperti cake, permen dan aneka
dessert. Ganti camilan dengan misalnya : jagung rebus, kacang rebus,
edamame rebus, chestnut, dan polong-polongan / kacang merah.
1. Kunyit Putih
25
efektifitas yang lebih tinggi untuk mengatasi kanker & tumor.
Menurut hasil penelitian American Institute Cancer Report ( New York
Time ) 1 Juni 1999 dan juga oleh pakar Fakultas Farmasi ataupun PAU
Bioteknologi serta PPOT UGM Yogyakarta dalamkunir putih ini
mengandung :
2. Mengkudu
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
25
Kanker terjadi akibat perubahan sel yang melepaskan diri dari mekanisme
pengaturan normal. Kanker sendiri merupakan istilah yang menggambarkan
keadaan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali
secara normal yaitu multiplikasi dan menyebar.
B. SARAN
25
Kanker dapat di cegah dengan pola hidup yang sehat dengan cara menjaga
lingkungan yang sehat, gaya hidup dan didampingi asupan nutrisi yang
cukup ,dengan cara memilih makanan yang kembali kepada alam “yang
sehat”.
2. Perawat
25
DAFTAR PUSTAKA
25
Diakses pada tanggal 10 September 2016 dari (https://id-
id.facebook.com/notes/indonesia-health-care-club/tanaman-tanamann-
herbal-untuk-mencegah-dan-mengobati-kanker/360728993939672/)
Tim Cancer Helps. 2010. Panduan Deteksi Dini & Pengobatan Menyeluruh
Berbagai Jenis Kanker. Jakarta: AgroMedia.
25
Di akses pada tanggal 1 November 2016 dari
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20676/1/mkn-sep2006-
%20sup%20%2813%29.pdf)
25
Fillophy, Andre. 2013. Makanan yang Mengandung Protein Super Tinggi.
Daftar Isi
25
Daftar isi.......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................5
A. Definisi Kanker..................................................................................5
B. Etiologi...............................................................................................7
C. Terapi Nutrisi.....................................................................................11
D. Pemantauan........................................................................................15
E. Diet Penyakit Kanker.........................................................................16
F. Masalah Gizi pada Penyakit Kanker..................................................17
G. Tujuan Diet........................................................................................18
H. Syarat Diet.........................................................................................19
I. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian.....................................................20
J. Makanan yang Diberikan pada Penderita Kanker.............................21
K. Penggunaan Herbal Untuk Kanker....................................................23
A. Kesimpulan........................................................................................24
B. Saran..................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
25