Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KEPERAWATAN PALIATIF
TERAPI METABOLIK (NUTRISI DAN HERBAL UNTUK KANKER)

Di Susun Oleh :
Achmad Wildan Baihaqi (2110102)
Nova Novelia Safitri (2110104)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
T.A 2023 – 2024

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat serta karunia-
Nya Makalah Keperawatan Paliatif dengan tema Tema Terapi Metabolik (Nutrisi dan
Herbal untuk Kanker) dapat diselesaikan.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi Tugas Kelompok Keperawatan Paliatif
dari Ibu Iis Fatimawati, S.Kep., Ns., M.Kes. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan pembaca tentang Terapi Metabolik (Nutsri dan
Herbal untuk Kanker_.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu Iis Fatimawati, S.Kep., Ns.,
M.Kes. selaku dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Paliatif. Berkat tugas
yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan. Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam membaca

Surabaya, 05 Oktober 2023


Penyusun

DAFTAR ISI

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling ditakuti dan
dapat menimpa semua orang karena menurut Kemenkes RI (2014) kanker
merupakan penyebab kematian kedua setalah penyakit kardiovaskular. Kanker
dapat menyerang semua lapisan masyarakat tanpa mengenal umur, jenis
kelamin, dan status sosial. Tidak menutup kemungkinan anak-anak, remaja
hingga orang dewasa bisa terkena kanker. Penyakit ini lebih berisiko terhadap
wanita terutama kanker payudara (Mardiana, 2004). Kanker dapat terjadi
diakibatkan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal, tidak
terkendali dan cepat. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangbiakannya,
sel-sel kanker dapat menyebar ke seluruh tubuh dengan membentuk suatu
massa dari jaringan yang menyusup ke jaringan disekitarnya (invasif)

Lebih dari 30% dari kematian akibat kanker disebabkan oleh lima faktor risiko
perilaku dan pola makan, yaitu : indeks massa tubuh tinggi (IMT), kurang
konsumsi buah dan sayur, kurang aktivitas fisik, penggunaan rokok dan
konsumsi alkohol berlebihan (Kemenkes RI, 2015). Pola makan yang kurang
baik seperti terlalu sering mengkonsumsi makanan cepat saji yang mengandung
lemak jenuh, pengawet, pewarna dan pemanis buatan dapat meningkatkan
resiko kanker

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Kanker?
2. Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab terjadinya kanker?
3. Apa definisi dari Nutrisi?
4. Bagaimana terapi diet pada pasien kanker?
5. Bagaimana pengaruh malnurisi pada pasien kanker?
6. Apa Nutrisi pada pasien kanker?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari kanker
2. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya kanker
3. Untuk mengetahui definisi dari nutrisi
4. Untuk mengetahui terpi diet pada pasien kanker
5. Untuk mengetahui pengaruh malnutrisi pada pasien kanker
6. Untuk mengetahui nutrisi pada pasien kanker

1
D. Manfaat
Manfaat disusunnya makalah ini adalah sebagai sumber referensi atau
informasi bagi mahasiswa tentang Terapi Metabolik (Nutrisi dan Herbal untuk
Kanker).

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kanker
Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan
tidak terkendali sel tubuh tertentu yang berakibat merusak sel dan jaringan
tubuh lain, bahkan sering berakhir dengan kematian. Karena sifatnya demikian
“ganas” (tumbuh tak terkendali dan berakibat kematian), maka kanker juga
disebut sebagai penyakit keganasan, dan sel kanker disebut juga sel ganas.
Semua sel tubuh dapat terkena kanker, kecuali rambut, gigi dan kuku (Hendry,
2007).
Kanker merupakan penyakit atau kelainan pada tubuh sebagai akibat
dari sel-sel tubuh yang tumbuh dan berkembang abnormal, diluar batas
kewajaran dan sangat liar. Keadaan kanker terjadi jika sel-sel normal berubah
dengan pertumbuhan yang sangat cepat, sehingga tidak dapat dikendalikan oleh
tubuh dan tidak berbentuk. Kanker dapat terjadi disetiap bagian tubuh. Bila
kanker terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati.
Namun bila terjadi di dalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan
kadangkadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah
stadium lanjut sehingga sulit diobati (Iskandar, 2007).

B. Faktor-Faktor Penyebab Kanker


Karsinogen secara umum dapat diartikan sebagai penyebab yang dapat
merangsang pembentukan kanker. Beberapa karsinogen yang diduga dapat
meningkatkan risiko terjadinya kanker sebagai berikut :
a. Senyawa kimia (zat karsinogen), dalam hal ini adalah zat pewarna, zat
pengawet, bahan tambahan pada makanan dan minuman.
b. Faktor fisika, dalam hal ini adalah bom atom dan radioterapi agresif (radiasi
sinar pengion).
c. Virus, beberapa jenis virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal
menjadi sel kanker. Jenis virus ini disebut virus penyebab kanker atau virus
onkogenik.
d. Hormon, dalam hal ini adalah zat yang dihasilkan oleh kelenjar tubuh yang
berfungsi mengatur kegiatan alt-alat tubuh. Pada beberapa penelitian
diketahui bahwa pemberian hormone tertentu secara berlebihan dapat
menimbulkan kanker pada organ tubuh yang dipengaruhinya (Delimartha,
2003).

Faktor penyebab terjadinya kanker bersifat multifaktor, demikian pula


dengan keberhasilan pengobatan kanker. Adapun hal-hal yang perlu diperhatik
dalam meningkatkan keberhasilan pengobatan kanker diantaranya adalah :
a. Dukungan nutrisi yang tepat,

3
b. Dukungan dari lingkungan keluarga, orang¬-orang terdekat, maupun dari
lingkungan tempat tinggal,
c. Penanganan psikologis untuk meningkatkan motivasi dan rasa optimis yang
kuat untuk dapat terus berjuang melawan kanker dan berserah diri pada
takdir yang Kuasa.

C. Definisi Nutrisi
Menurut Alimul (2015), nutrisi merupakan proses pemasukan dan
pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan
digunakan dalam aktivitas tubuh. Fungsi utama nutrisi untuk memberi energi
bagi tubuh saat beraktivtas, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh,
serta mengatur berbagai proses kimia didalam tubuh. Nutrisi juga dapat
dikatakan sebagai elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh.
Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti karbohidrat, protein,
lemak, air, vitamin, dan mineral (Potter and Perry, 2010)
Nutrisi bertujuan untuk menghasilkan energi dan digunakan dalam
aktivitas tubuh. Nutrisi memiliki zat-zat gizi atau zat-zat lain yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses
dalam tubuh manusia untuk menerima bahan-bahan dari lingkungan hidupnya
dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh
serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga bisa dikatakan sebagai ilmu tentang
makanan, zat-zat gizi lain yang terkandung, aksi, reaksi dan keseimbangan
yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwodo & Wartonah,
2010). Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan
ketka individu mengalami penurunan berat badan atau beresiko mengalami
penurunan berat badan karena tidak adekuatnya asupan atau metabolisme zat
nutrisi untuk kebutuhan metabolik (Carpenito, 2010).

D. Terapi Diet Pasien Kanker


Makanan mempunyai peran penting bagi penderita kanker, sejak
diagnosis, pelaksanaan pengobatan, sampai penyembuhan penyakit. Makanan
mengandung unsur zat gizi penghasil energi yaitu karbohidrat, lemak, protein
dan zat pengatur seperti vitamin, mineral, serta air. Pada penderita kanker
kebutuhan gizi meningkat akibat proses keganasan, pengobatan, pembedahan,
penyinaran, kemoterapi, maupun, imunoterapi dan akan lebih berhasil dan
berdaya guna jika penderita dalam, keadaan status gizi baik (Urip, 2002).
Makanan juga menjadi salah satu faktor penting untuk mempertahankan berat
badan dan status gizi pasien Laaker. Penurunan berat badan pada pasien kanker
sangat umum terjadi. Hal ini di pengaruhi oleh nafsu makan yang menurun
karena faktor penyakit dan pengobatan. Penurunan berat badan yang terjadi
akan berpengaruh kepada perubahan status gizi pasien yang menggambarkan
bahwa kondisi pasien semakin menurun.

4
Selain kebutuhan gizi makro yang menghasilkan energi, dibutuhkan
juga zat gizi mikro berupa vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup agar
metabolisme dalam tubuh berjalan dengan baik. Cairan yang cukup juga harus
diberikan untuk mengurangi efek toksik obat-obatan, serta mempercepat
pengeluaran hasil pemecahan sel (Urip, 2002).
a) Tujuan diet
Tujuan diet penyakit kanker adalah untuk mencapai dan mempertahankan
status gizi optimal dengan cara (Almatsier, 2010) ;
1. Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit
serta daya terima pasien.
2. Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan.
3. Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare.
4. Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makann
oleh pasien dan keluarganya.
b) Syarat diet:
Syarat-syarat diet penyakit adalah (Almatsier, 2010) :
1. Energi tinggi
1) Lak—laki : 36 kkal/kgBB untuk pasien dengan keadaan gizi baik. 40
kkal/kgBB untuk pasien dengan keadaan gizi kurang.
2) Perempuan : 32 kkal/kgBB untuk pasien dengan keadaan gizi baik.
36 kkal/kgBB untuk keadaan gizi kurang.
2. Protein tinggi, yaitu 1-1,5 g/kgBB
3. Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energy total
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energy total
5. Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B kompleks, C dan E.
Bila perlu ditambah dalam bentuk suplemen
6. Rendah iodiu bila sedang menjalankan medikasi radioaktif internal
7. Bila imunitas mneurun (leukosit kurang dari uL) atau pasien akan
menjalani kemoterapi agreesif, pasien harus mendapatkan maknan steril
8. Porsi makan kecil dan sering diberikan.

E. Pengaruh Malnutrisi Pada Penderita Kanker


Malnutrisi dan cachexia dapat memberikan dampak yang buruk terhadap
struktur danfungsi hampir semua organ dan sistem tubuh. Pada sistem
kardiovaskular: penurunan beratbadan sebesar 24% berhubungan dengan
penurunan isi jantung sebesar 17%, dapat terjadi hipotensi arterial, bradikardi,
penurunan tekanan vena, konsumsi oksigen menurun, strokevolume dan
cardiac output menurun; pada paru: perubahan anatomi akibat atrofi dan
melemahnya otot pernafasan, gangguan kemampuan membersihkan sekret,
menurunnya elastisitas jaringan paru dan mengakibatkan pembesaran rongga
udara; pada gastrointestinal:atrofi gastrointestinal dan pankreas sehingga enzim
pencernaan menurun, motilitas dan sekresi asam lambung menurun, terjadi
pertumbuhan bakteri yang berlebihan pada usus halus, malabsorbsi dan

5
intoleransi laktosa akibat edema usus halus pada hipoalbunemia; pada liver
peningkatan glikogen, infiltrasi lemak; pada ginjal : glumerular filtration rate
dan alirandarah turun; pada sistem hematologi: dapat terjadi pansitopenia yaitu
anemia normochrom normositer, leukopenia, trombositopenia, hipoplasia
elemen selular sumsum tulang; padasistem imun menyebabkan penurunan
imunitas selular sedangkan imunitas humoral tidak jelas pengaruhnya;
penyembuhan luka terhambat akibat terhambatnya nervaskularisasi, proliferasi
fibroblas, sintesis kolagen, remodelling luka dan adanya edema pada penderita
dengan hipoalbuminemia; pada sistem muskoloskeletal berupa berkurangnya
massa ototskeletal, meningkatnya kelelahan, berubahnya pola kontraksi dan
relaksasi otot, berkurangnya massa tulang dan osteoporotik. Keadaan ini akan
menyebabkan peningkatan kepekaan terhadap infeksi, gangguan penyembuhan
luka, toleransi yang jelek terhadap terapi,menurunkan kualitas hidup dan
meningkatkan mortalitas dan morbiditas penderita kanker (Suastika, 1992;
Jaskowiak, 2003; Klein, 2004; Boediwarsono, 2006)

F. Indikasi Terapi Nutrisi


Terapi nutrisi diberikan kepada penderita malnutrisi atau pada penderita
yang dalam perjalanan penyakitnya diperkirakan akan menjadi malnutrisi
(Waller, 1996; Boediwarsono,2006). Secara praktis bila didapatkan 2 dari 3
berikut ini, yaitu adanya penurunan berat badan> 10% dalam kurun waktu 3
bulan, kadar trasferin serum < 150 mg/dl, kadar albumin serum < 3,4 g/dl
merupakan indikasi pemberian terapi nutrisi (Waller, 1996; Boediwarsono,
2006).

G. Pemberian Nutrisi
Terdapat 3 pilihan dalam pemberian nutrisi yaitu diet oral, nutrisi enteral
dan nutrisi parenteral. Diet oral diberikan kepada penderita yang masih bisa
menelan cukup makanan dan keberhasilannya memerlukan kerjasama yang
baik antara dokter, ahli gizi, penderita dan keluarga. Nutrisi enteral bila
penderita tidak bisa menelan dalam jumlah cukup, sedangkan fungsi
pencernaan dan absorbsi usus masih cukup baik.
Selama sistem pencernaan masih berfungsi atau berfungsi sebagian dan
tidak ada kontraindikasi maka diet enteral (EN) harus dipertimbangkan, karena
diet enteral lebih fisiologis karena meningkatkan aliran darah mukosa
intestinal, mempertahankan aktivitas metabolik serta keseimbangan hormonal
dan enzimatik antara traktus gastrointestinal danliver.
Diet enteral mempunyai efek enterotropik indirek dengan menstimulasi
hormon usus seperti gastrin, neurotensin, bombesin, enteroglucagon. Gastrin
mempunyai efek tropik pada lambung, duodenum dan colon sehingga dapat
mempertahankan integritas usus, mencegahatrofi mukosa usus dan translokasi
bakteri, memelihara gut-associated lymphoid tissue(GALT) yang berperan

6
dalam imunitas mukosa usus (Shike, 1996; Bruera, 2003; Rombeau,2004;
Trujillo, 2005; Boediwarsono, 2006)
Nutrisi parenteral total (TPN) diberikan pada penderita dengan
gangguan proses menelan, gangguan pencernaan dan absorbsi (Bozzetti, 1989;
Baron, 2005; Shike 1996;Mahon, 2004; Trujillo, 2005).
Daftar makanan yang sering diberikan pada penderita kanker sesuai
jenis gangguan sistem pencernaan: penderita dengan ulserasi pada mukosa
mulut (makanan yang lembut atau lunak atau mengandung cairan, makanan
dingin lebih baik daripada panas, gunakanan aesthetic mouthwash sebelum
makan, food lubrixant seperti butter, margarine dan milkuntuk xerostomia,
untuk mengatasi kesulitan menelan penderita melakukan proses inhalasi,
menelan dan ekshalasi), paska laringektomi supraglotik (makanan padat dan
lembut, hindari makanan cair), striktura esofagus (makanan lemak, usahakan
dalam bentuk cair atau hyghlycaloric nutritional supplements), reseksi lambung
(5 atau 6 kali makanan kecil perhari, batasi monosakarida dan laktosa, berikan
tambahan zat besi dan Vit B12 parenteral) insufisiensi pankreas (batasi lemak,
medium chain triglyceride, suplemen enzim pankreas), reseksi usus =short
bowel (makanan porsi kecil dan sering, batasi lemak, serat, monokarbohidrat
danlaktosa, tambahkan calcium, magnesium, zine dan Vit B12 secara
parenteral, untuk pederita paska reseksi ileum terminale, chronic radiation
enteritis (batasi lemak, serat dan laktose) (Lutz, 1994; Shike,1996)
Nutrisi enteral adalah cara pemberian makanan melalui selang/ tube
kesaluran pencernaan. Pemasangan selang yang umum adalah melalui hidung
sampai kelambung (Nasogastric tube). Bila pemberian nutrisi diperlukan untuk
jangka lama atau ada kesulitan pemasangan selang dapat dilakukan secara
bedah atau endoskopi yaitu esofagostomi, gastrostomi atau jejonostomi (Lutz,
1994; Shike, 1996; Waller, 1996).
Kecepatan pemberian nutrisi enteral tergantung pada kondisi penderita.
Penderita dengan kanker kepala leher dimana saluran cerna masih baik dapat
diberikan bolus 300 – 500 cc beberapa kali perhari, penderita pasca gastrektomi
memerlukan pemberian secara drip pelan-pelan 200 cc/jam, penderita short
bowel, malabsorbsi, radiation induced enteritis 100 cc/jam (Waller, 1996).
Bahan makanan untuk nutrisi enteral dapat disediakan dengan
melaluikonsultasi gizi, dapat juga menggunakan formula nutrisi enteral yang
beredar dipasaran yangsecara umum terdapat 2 kategori berdasarkan
kandungan karohidrat lemak dan protein yaitufull digestion formula dan partial
digestion formula. Terdapat juga sediaan tinggi protein ataumengandung zat
yang dibutuhkan untuk meningkakan status imunologis penderita (Shike,1996;
Boediwarsono, 2006).
Nutrisi parenteral (NPE) diberikan untuk mencukupi sumber nutrien
esssensial tanpa menggunakan traktus gastrointestinal yaitu secara intravena
(Askandar, 2001) NPE dapat dibedakan menjadi NPE parsial (NPE-P) dan
NPE total (NPE-T) dapat melalui vena periferatau sentral. Tumor yang

7
mengenai sistem pencernaan atau tindakan yang melibatkan sistem pencernaan
sehingga terjadi gangguan proses menelan dan pencernaan merupakan indikasi
pemberian NPE. Dalam pemberian NPE pertimbangkan jenis larutan yang
dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan makro dan mikronutrien, perhatikan
osmolaritas larutan (sebaiknya kurang dari 800-1000 mOsm/l dan bila tidak
mungkin lakukan infus cabang) (Askandar, 2005;Trujillo, 2005).
H. Nutrisi Pada Pasien Kanker
Menjalani pola hidup sehat dan pemenuhan nutrisi yang bergizi dan
seimbang adalah beberapa langkah terbaik yang bisa dijalani oleh pasien
kanker untuk mendukung mereka dalam menjalani pengobatan. Pemenuhan
nutrisi pada masa-masa terapi bertujuan untuk menjaga berat badan ideal serta
memenuhi kebutuhan energi untuk tahap pemulihan dan penyembuhan. Tidak
dapat dipungkiri kalau terapi selama pengobatan kanker dapat memengaruhi
pola makan dan status gizi pasien. Namun, pemberian asupan nutrisi yang
bergizi dan seimbang selama dan setelah pengobatan kanker dapat membuat
pasien merasa lebih baik dan tetap kuat. Beberapa komponen makanan yang
penting diberikan bagi pasien kanker untuk membantu penyerapan nutrisi
makanan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien selama menjalani
pengobatan:
a. Karbohidrat
Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh penderita kanker karena dapat
memberikan energi yang diperlukan tubuh selama pengobatan. contoh
sumber karbohidrat adalah roti, gandum utuh, beras merah, produk sereal,
kacang kering, kacang polong, dan lentil.
Makanan yang kita makan mengandung berbagai jenis karbohidrat. Dari
jenis jenis karbohidrat ada yang lebih baik untuk kesehatan kita dibanding
jenis karbohidrat yanglainnya. Jenis jenis kabohidrat antara lain adalah:
a) Gula
Gula secara alami dapat ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan
susu. Makanan seperti kue dan biskuit memiliki pemanis buatan atau
juga disebut dengan gula tambahan. Gula yang kita dapatkan secata
alami maupun yang didapat dari gula tambahan Semuanya dapat diubah
menjadi glukosa, atau zat gula darah. Sel-sel kita membakar glukosa dan
menjadikan energi.
b) Zat tepung
Zat tepung di dalam tubuh kita dipecah menjadi gula. Zat tepung
dapat ditemukandalam sayuran tertentu, seperti kentang, buncis,
kacang polong, dan jagung. Ia jugaditemukan dalam roti, sereal, dan
biji-bijian.
c) Serat
Serat adalah karbohidrat yang yang tidak dapat dicerna oleh tubuh kita.
Serat melewati tubuh kita tanpa dipecah menjadi gula. Meskipun tubuh
kita tidakmendapatkan energi dari serat, kita masih perlu mengkonsumsi

8
serat untuk tetapsehat. Serat membantu menyingkirkan lemak berlebih
dalam usus, yang membantu mencegah penyakit jantung. Serat juga
membantu mendorong makanan melalui usus,yang membantu mencegah
sembelit. Makanan tinggi serat ialah buah-buahan, sayuran,kacang-
kacangan, kacang polong, biji-bijian, dan gandum makanan (seperti roti
gandum, oatmeal, dan beras merah). Meskipun tubuh kita memerlukan
glukosa, akan tetapi kita perlu menjaganya agar tetap seimbang. Jika
kadar glukosa dalam darah tinggi dalam rentan waktu yang lama, maka
kita berpotensi untuk terserang penyakit diabetes tipe 2. Untuk menjaga
glukosa darah, kita perlu membatasi makanan dengan gula tambahan.
Kita dapat mengetahui apakah sebuah makanan telah menambahkan
gula dengan melihat daftar bahan bahan pada kemasan makanan
tersebut. Carilah istilah istilah seperti, jagung, dekstrosa, fruktosa,
glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa, madu, gula,gula merah, dan sirup.
Sebaiknya kita mengkonsumsi karbohidrat yang sehat dan alami.
Karbohidrat yang sehat antara lain adalah zat gula alami buah-buahan,
sayuran, susu, dan produk susu,Serat dan Zat tepung dalam
makanangandum, buncis, kacang polong, dan jagung
b. Protein
Asam amino yang terkandung dalam protein berguna untuk pertumbuhan,
perbaikan jaringan tubuh, dan pemeliharaan sistem kekebalan tubuh.
Protein juga membantu tubuh untuk membuat sel, hormon, dan enzim.
Beberapa makanan yang mengandung protein seperti daging tanpa lemak,
ikan, susu, telur, dan yogurt dapat mengganti dan memperbaiki sel tubuh
yang rusak karena penggerogotan sel kanker.
Protein memainkan peran penting dalam transportasi bahan dalam cairan
tubuh. Kebutuhan protein harian untuk orang dewasa sekitar 60 gram
protein sehari-hari
c. Lemak
Agar tubuh kita tetap stabil, tubuh kita juga membutuhkan Lemak. Lemak
memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi, memproduksi zat zat
yang dibutuhkan oleh tubuh, serta membantu tubuh menyerap vitamin
tertentu dari makanan. Tidak semua makanan berlemak baik untuk m
kesehatan kita. Lemak yang baik untuk kita konsumsi adalah lemak tak
jenuh tunggal (monounsaturated) dan lemak tak jenuh jamak
(polyunsaturated)
Dengan mengkonsumsi lemak tak jenuh kita dapat meminimalisir akan
terserang penyakit jantung. Beberapa makanan yang mengandung lemak tak
jenuh tunggal antara lain adalah, minyak zaitun, minyak kacang, minyak
canola, dan alpukat. Dan beberapa makanan yang memiliki kandungan
lemak tak jenuh jamak tinggi antara lain adalah minyak jagung, minyak biji
kapas, dan minyak kedelai. Jenis lemak yang kurang baik untuk kesehatan
kita adalah lemak jenuh karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung

9
dengan menyebabkan penumpukan zat lemak dalam arteriyang dapat
menghambat aliran darah yang kaya oksigen ke jantung kita. Lemak ini
juga dapat meningkatkan risiko stroke dengan menyebabkan penumpukan
zat lemakyang sama dalam arteri yang menjadi saluran aliran darah ke otak
kita. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi
banyak lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh tinggi antara lain daging
merah (sapi, babi, domba), daging unggas, mentega, susu, minyak kelapa,
minyak kelapa sawit. Sedangkan lemak trans dapat kita jumpai pada
beberapa makanan yang digoreng seperti seperti kerupuk, donat, dan dan
kentang goreng. Sama halnya dengan lemak jenuh dan lemak trans.
Kolesterol juga kurang baik bagi kesehatan kita, yang juga dapat
meningkatkan resiko serangan jantung. Kolesterol juga dapat kita
temukandaging merah (sapi, babi, domba) dan daging unggas. Meskipun
lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh jamak baik untuk kesehatan
kita, namun kita tetap teratur dalam mengkonsumsi lemak tersebut. Karena
jika lemak terus bertambah maka tubuh kita akan mengalami kegemukan
yang dapat beresiko terserang penyakit lain seperti diabetes dan obesitas.
d. Air
Sebagai komponen penting dalam tubuh, air dan cairan berfungsi untuk
mengatur suhu tubuh, menyalurkan nutrisi ke bagian tubuh yang
membutuhkan, dan membantu mengeluarkan kotoran. Air merupakan
pilihan terbaik untuk membantu tubuh dalam mempertahankan jumlah
cairan yang memadai. Jika tubuh tidak mendapatkan cairan yang cukup
selama pengobatan kanker, pasien kanker akan mengalami dehidrasi,
apalagi jika disertai dengan muntah dan diare. Tanyakan kepada dokter
untuk mengetahui berapa banyak air yang dibutuhkan untuk mencegah
dehidrasi serta jenis cairan dan minuman seperti apa yang boleh dikonsumsi
selama pengobatan.
e. Vitamin
Sebagai senyawa kimia alami yang penting untuk kesehatan, vitamin
membantu tubuh menciptakan energi dari karbohidrat, lemak, dan protein.
Vitamin juga dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak,
menjaga sistem imun tubuh, serta menjaga kekuatan tulang, mata, kulit,
kuku, dan rambut. Sumber utama vitamin dapat ditemukan dalam makanan
yang dikonsumsi sehari-hari, seperti buah dan sayuran.
Vitamin adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang dibutuhkan tubuh
kita untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada 13 vitamin yang dibutuhkan
tubuh kita . Masing masing vitamin memiliki fungsi tersendiri. Berikut
adalah beberapa vitamin yangd ibutuhkan oleh tubuh :
a) Vitamin A
Vitamin A berfungsi melindungi tubuh kita dari beberapa infeksi, serta
membantu menjaga kulit kita agar tetap sehat. Vitamin A dapat kita

10
temukan pada makanan seperti brokoli, bayam, wortel, labu, ubi jalar,
hati, telur, susu, krim, dan keju.
b) Vitamin B1
Vitamin B1 berfungsi membantu tubuh kita dalam mencerna karbohidrat
serta baik dalam menjaga sistem saraf. Vitamin B1 dapat kita temukan
pada makanan seperti hati, kacang, sereal, roti, dan susu.
c) Vitamin B2
Vitamin B2 baik dalam menjaga kesehatan kulit kita. Untuk memenuhi
kebutuhan akan vitamin B2, kita bisa mengkonsumsi Hati, telur, keju,
susu ,makanan hijau , kacang polong, dan gandum.
d) Vitamin B3
Vitamin B3 berfungsi membantu tubuh kita dalam menggunakan
protein, lemak dan karbohidrat. Selain itu Vitamin B3 juga baik dalam
menjaga sistem saraf dan kulit kita. Vitamin B3 dapat kita temukan
dalam makanan antara lain Hati, ragi, kacang, daging, ikan, dan unggas.
e) Vitamin B5
Vitamin b5 membantu dalam proses penggunaan karbohidrat dan lemak
dan membantu dalam produksi sel darah merah. Vitamin ini dapat kita
temukan dalam daging sapi, ayam, lobster, susu, telur, kacang, kacang
polong, brokoli, ragi, dan biji bijian.
f) Vitamin B6
Vitamin B6 berfungsi membantu tubuh kita dalam menggunakan protein
dan lemak dan membantu dalam proses transportasi oksigen serta sangat
baik untuk kesehatan saraf kita. Vitamin ini terkandung dalam Hati, biji-
bijian, kuning telur, kacang, pisang, wortel, dan ragi
g) Vitamin B9 (asam folat)
Vitamin b9 membantu dalam produksi sel baru dan memeliharanya,
serta dapat mencegah cacat lahir. Makanan hijau, hati, ragi, kacang,
kacang polong, jeruk, sereal dan gandum mengandung vitamin jenis ini.
h) Vitamin B12
Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi sel darah merah dan
sangat baik untuk kesehatan saraf. Vitamin B12 dapat kita temukan pada
Susu, telur, hati,unggas, kerang, sarden, dan telur.
i) Vitamin C
Vitamin C bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang, kulit dan
pembuluh darah. Makanan yang mengandung Vitamin C antara lain
jeruk, tomat, kentang, pepaya, stroberi, dan kubis.
j) Vitamin D
Vitamin D sangat baik dalam menjaga kesehatan tulang. Untuk
memenuhi kebutuhan vitamin D kita cukup berjemur atau terkena sinar
matahari selama5- 30 menit minimal 2 kali dalam seminggu. Selain itu
kita juga bisa mengkonsumsi makanan antara lain seperti Hati dan Susu.

11
k) Vitamin E
Vitamin E dapat memelihara sel tubuh kita dari kerusakan,
memperlancar aliran darah, serta mampu memperbaiki jaringan tubuh.
Makanan yang mengandung Vitamin E antara lain kuning telur, hati
sapi, ikan, susu, brokoli, dan bayam.
l) Vitamin H (Biotin)
Vitamin H dapat membantu tubuh dalam menggunakan karbohidrat dan
lemak serta membantu dalam pertumbuhan sel. Kita dapat menemukan
Vitamin H dalam Hati, kuning telur, tepung kedelai, sereal, ragi, kacang
polong, buncis, kacang, tomat, dan susu.
m) Vitamin K
Vitamin K membantu dalam proses pembekuan darah dan pembentukan
tulang. bayam, kubis, keju, bayam, brokoli, kubis, dan tomat. Selain itu,
tubuh kita juga memproduksi vitamin K
f. Mineral
Tubuh membutuhkan mineral untuk membantu metabolisme karbohidrat
dan lemak hingga menjadi energi. Selain itu, mineral bersama vitamin juga
berfungsi untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Asupan
mineral didapatkan dari jenis makanan nabati dan hewani, antara lain
seperti makanan mengandung kalsium, sayur-sayuran seperti brokoli,
makanan laut, kacang-kacangan, dan lain sebagainya.
Mineral diklasifikasikan menjadi dua yaitu mineral organic dan mineral
anorganik. Mineral organic adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna
bagi tubuh yang dapat diperoleh melalui makanan setiap hari seperti nasi,
ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.
Sedangan mineral anorganik adalah mineral yang tidak dibutuhkan oleh
tubuh. Contohnya timbale hitam (Pb), iron oxide (besi teroksida), merkuri,
arsenic, magnesium, aluminium, atau bahan-bahan kimia lainnya hasil dari
resapan tanah. Mineral anorganik sendiri dibagi menjadi dua yaitu mineral
makro dan mineral mikro. Contoh mineral makro adalah kalsium, fosofor,
magnesium, natrium, klorida, dan kalium. Sedangakan mineral mikro terdiri
dari besi, seng, iodium, selenium, tembaga,mangan, kromium, dan flor.
a) Kalsium
Kalsium membantu dalam pembentukan tulang dan gigi serta membantu
menjalankan fungsi otot dan saraf. Kalsium terkandung dalam ikan
salmon, sarden, susu, keju, yoghurt, kubis Cina, kangkung, lobak, sawi,
brokoli, dan jeruk.
b) Khlorida
Klorida berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh
kita. Klorida terkandung dalam Garam, rumput laut, gandung, tomat,
selada, seledri, buah zaitun, sarden, daging sapi, dan keju.

12
c) Tembaga
Tembaga membantu melindungi sel dari kerusakan dan juga untuk
membentuk tulang dan sel darah merah. Tembaga dapat ditemukan
dalam kerang (terutama tiram), coklat, jamur, kacang, dan gandum.
d) Fluoride
Floride berfungsi memperkuak tulang dan gigi. Kopi dan dan teh
merupakan makanan yang mengandung flouride.
e) Yodium
Yodium membantu menjalankan fungsi kelenjar tiroid. Tiroid
terkandung dalam Seafood, dan garam beryodium.
f) Zat besi
Zat Besi membantu sel darah merah dan mengantarkan oksigen ke
seluruh jaringan tubuh serta membantu menjalankan fungsi otot. Untuk
memenuhi kebutuhan zat besi kita dapat mengkonsumsi daging merah,
unggas, ikan,hati, tepung kedelai, telur, kacang-kacangan, kacang
polong, bayam, lobakhijau, kerang, dan sereal
g) Magnesium
Magnesium berfungsi untuk membentuk tulang dan gigi serta untuk
memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Magnesium terkandung
dalam beberapa makanan yaitu kacang-kacangan, seafood, susu, keju,
dan yogurt.
h) Fosfor
Fosfor sama halnya dengan magnesium yang berfungsi untuk
membentuk tulang dan gigi serta untuk memeliahara syaraf dan otot
agar tetap normal. Fosfor dapat kita temukan pada makan antara lain
susu, yoghurt, keju, daging merah, unggas, ikan, telur, kacang kacangan,
dan kacang polong
i) Kalium
Kalium berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita
serta berfungsi memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Kalium
terkandung dalam Susu, pisang, tomat, jeruk, melon, kentang, ubi jalar,
plum, kismis, bayam, lobak, kangkung, dan kacang polong.
j) Selenium
Selenium berfungsi mencega kerusakan pada sel serta membantu fungsi
kelenjar tiroid. Sayuran, ikan, kerang, daging merah, biji-bijian, telur,
ayam,hati, bawang putih, dan ragi bisa kita konsumsi untuk memeneuhi
kebutuhan akan Selenium.
k) Sodium
Sodium sama halnya dengan kalium yang berfungsi menjaga
keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita serta berfungsi
memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Makanan yang
mengandung Sodium antara lain adalah Garam, susu, keju, bit, seledri,
daging sapi, daging babi, sarden, dan buah zaitun hijau.

13
l) Seng (Zinc)
Seng berfungsi dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu dalam
penyembuhan luka. Selain itu Seng juga berfungsi membantu tubuh kita
untuk melawan penyakit. Seng dapat kita temukan dalam beberapa
makanan antara lain Hati, telur, makanan laut, daging merah, tiram,
telur, kacang-kacangan, biji-bijian, sereal, gandum, dan biji labu.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lebih dari 30% dari kematian akibat kanker disebabkan oleh lima faktor
risiko perilaku dan pola makan, yaitu : indeks massa tubuh tinggi (IMT),
kurang konsumsi buah dan sayur, kurang aktivitas fisik, penggunaan rokok dan
konsumsi alkohol berlebihan (Kemenkes RI, 2015). Pola makan yang kurang
baik seperti terlalu sering mengkonsumsi makanan cepat saji yang mengandung
lemak jenuh, pengawet, pewarna dan pemanis buatan dapat meningkatkan
resiko kanker.
Pada pasien kanker, status gizi merupakan salah satu hal yang sangat
penting untuk diperhatikan. Perubahan yang signifikan memungkin terjadi pada
pasien kanker, terlebih ketika pasien sudah menjalani berbagai macam terapi
yang ditujukan untuk menekan pertumbuhan sel kanker (Kurniasari, dkk 2017).
Salah satu cara untuk mengantisipasi adanya perubahan status gizi yang cukup
signifikan yaitu dengan memperhatikan asupan energi dan zat gizi makro
(protein, lemak, dan karbohidrat) dari makanan maupun minuman yang
dikonsumsi sehari-hari pada penderita kanker. Dengan dilakukannya hal
tersebut, maka status gizi pasien kanker lebih mudah untuk dikontrol dan dapat
memberikan dampak positf pada terapi medis yang diterima oleh
masingmasing penderita kanker (Hardinsyah, dkk 2016)

B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami pentingnya
melakukan atau meningkatkan pemahaman, pencegahan, dan pengelolaan
Terapi Metabolik (Nutrisi dan Herbal pada Kanker), memperbaiki kualitas
hidup pasien, dan mengurangi dampak negatifnya pada masyarakat. Sebagai
tenaga medis kita harus mempunyai keterampilan atau kemampuan dalam
membantu pasien untuk menjalani kehidupan yang lebih baik

15
DAFTAR PUSTAKA

NIPT PUSPA (2018). Bab II Tinjauan Pustaka, Definisi Kanker. Pdf.


http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1294/3/BAB%20II.pdf.

Ririn Hariani (2020): Nutrisi pada Pasien Kanker. dharmais.co.id. Jl. Letjen. S.
Parman No.84-86, Jakarta Barat

AR PUTRI (2017). Bab II Tinjauan Pustaka, Terapi Diet Pada Kanker. Pdf.
http://repository.unimus.ac.id/430/3/12.%20BAB%20II.pdf

Boediwarsono (2006): Terapi Nutrisi Pada Penderita Kanker. Dalam:Naskah


Lengkap Surabaya Hematology Oncology Update IV. Medical Care of the Cancer
Patient, editor: Boediwarsono, Soegianto, AmiAshariati, Made Putra Sedana,
Ugroseno. Hlm 134-141.

16

Anda mungkin juga menyukai