Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

Kanker merupakan penyakit yang mematikan dengan angka mortalitas


yang tinggi. WHO mencatat, pada tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus
baru kanker dengan angka mortalitas 9,8 juta. Sementara data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan prevalensi
penyakit  tidak menular mengalami peningkatan dibanding tahun 2013.
Termasuk diantaranya prevalensi penyakit kanker, meningkat dari 1,4%
menjadi 1,8%. Kanker rongga mulut, merupakan kanker kepala leher
dengan angka kematian paling tinggi dibanding seluruh jenis penyakit
keganasan. Di dunia global, ditemukan lebih dari 550.000 kasus dengan
jumlah kematian 380.000.

Saat ini kanker rongga mulut banyak menyerang kelompok usia di bawah
40 tahun dibanding tiga dekade yang lalu, menyerang 3 kali lebih banyak
pada pria dibanding wanita, dan jenis yang paling banyak ditemukan
adalah kanker sel skuamosa rongga mulut (96,7%). Faktor risiko terjadinya
kanker sel skuamosa rongga mulut diantaranya adalah merokok, konsumsi
alkohol, infeksi bakteri dan virus, malnutrisi, iritasi gigi tiruan dan
penurunan daya tahan tubuh; dan rokok merupakan faktor risiko yang
tertinggi. Konsumsi rokok di Indonesia menempati urutan ke-3 di dunia,
setelah Cina dan India.

Pada rokok terkandung bahan yang dapat menyebabkan sel mengalami


mutasi, yaitu benzopyerene. Benzopyrene bisa masuk ke dalam tubuh kita
dengan cara kita hirup, atau masuk bersama bahan makanan atau
minuman yang kita konsumsi. Makanan yang dibakar atau diasapi,
berpeluang untuk merubah sel yag sehat menjadi sel yang mutasi, yang
menyebabkan terjadinya kanker.

informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:  Anis
Irmawati, Ari Tri Wanodyo Handayani, Noor Faizah Balqis, Meircurius Dwi
Condro Surboyo (2020). The Decreased of p53 Mutant Expression on
Squamous Cell Epithelial of Oral in Mus musculus by Moderate Intensity of
Exercise. Malaysian Journal of Medicine and Health Sciences 16(Supp
4):2636-9346, July 2020

Malnutrisi dan kehilangan berat badan merupakan masalah yang sering ditemukan pasien
kanker:
 
- Pada awal diagnosis, sekitar 50% pasien  kanker memiliki masalah nutrisi (Halpern-Silveira D,
et al. Support Care Cancer. 2010;18(5):617-625)
- 85% pasien mengalami malnutrisi/kehilangan berat badan selama treatment
- 5% pasien yang mengalami Penurunan Berat Badan tak disengaja mengalami penurunan
kelangsungan hidup (Dewys WD, et al. Am J Med 1980;69(4):491-7)
- Rata rata diagnosis kedua pasien kanker adalah malnutrisi (National Cancer Institute. Nutrition
in Cancer Care.)
- Penurunan nafsu makan
- Pengecilan otot
- Perubahan metabolisme hati
- Penggunaan lemak dan Penipisan
 
Penyebab kanker sering dikaitkan dengan faktor lingkungan (polusi, bahan kimia dan virus),
perokok aktif dan pasif, konsumsi alkohol, makanan yang mengandung bahan karsinogen:
 
- Anoreksia : Kekurangan/kehilangan nafsu makan
- Malnutrisi : ketidakseimbangan/ketidakcukupan nutrisi atau gangguan memproses makanan
- Kaheksia : kondisi kesehatan jasmani dan malnutrisi yang nyata / berat
- Cancer Cachexia : kondisi tubuh yg lemah dan kurus pada pasien kanker
- Sarcopenia : lean body mass (terutama otot) yang rendah; disertai rasa lelah, kekuatan otot
yang menurun dan pergerakan fisik yang terbatas.
 
Faktor penyebab gangguan gizi yang dapat timbul pada penyakit kanker:
 
- Kurang nafsu makan yang disebabkan oleh faktor psikologik dan lost response terhadap
kanker berupa cepat kenyang atau perubahan pada indra pengecap (lidah).
- Gangguan asupan makanan dan gangguan gizi karena:
a. Gangguan pada saluran cerna dapat berupakesulitan mengunyah, menelan dan
penyumbatan.
b. Gangguan absorbsi zat gizi, terutama pada penderita  Ca Colon.
c. Kehilangan cairan dan elektrolit karena muntah-muntahdan diare.
 - Perubahan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak.
 - Peningkatan pengeluaran energi.

kanker adalah adanya pertumbuhan baru hal ini terjadi apabila sel-sel di dalam jaringan atau
organ berkembang secara tidak terkendali sebagaimana yang seharusnya terjadi pada
pertumbuhan normal. Pada neoplasia yang ganas sel-sel dapat berkembang menyebar ke
jaringan jaringan di sekitarnya secara langsung atau ke organ lain yang letaknya berjauhan
melalui pembuluh darah ataupun limpa sehingga terjadi penyebaran sel-sel ganas atau
mestatase. Pada neoplasia tidak ganas biasanya menimbulkan gejala terjadinya pembengkakan
dan adanya penekanan terhadap jaringan yang lain. Selanjutnya beberapa tumor tidak ganas
cenderung untuk dapat menjadi
ganas.Neoplasia yang terjadi pada jaringan epitel disebut juga Carsinoma dan pada jaringan
connective disebut Sercoma. Sel-sel abnormal yang berkembang dalam darah atau sumsum
tulang disebut Leukimia.Penyebab terjadinya Neoplasia secara pasti masih sulit untuk
dibuktikan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara gizi
dan kanker. Berdasarkan atas keterkaitannya dengan kanker, gizi dibedakan atas tiga sifat, yaitu
Causing Cancer, Promoting Cancer, dan Protective Cancer.Penelitian epidemiologi
menunjukkan bahwa timbulnya jenis kanker dapat juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang
meliputi keadaan geografis dan rasial, berkaitan dengan gaya hidup, serta pola makan yang
berbeda. Penelitan menunjukkan orang Jepang yang tinggal di Amerika lebih banyak mengalami
kanker kolon. Intake zat gizi diketahui merupakan salah satu faktor penting yang dapat
menunjang terjadinya kanker. Masyarakat yang vegetarian mempunyai risiko terkena kanker
lebih, rendah dibandingkan dengan masyarakat non vegetarian.
Walaupun tingkat kesembuhan penderita kanker masih sangat rendah, namun dengan terapi
nutrisi yang tepat dan lingkungan yang mendukung diharapkan dapat menunjang keberhasilan
terapi pengobatan penderita kanker. Nutrisi yang masuk secara seimbang dapat menghambat
kemungkinan terjadinya penurunan berat badan dan infeksi lebih lanjut. Masalah gizi yang
dihadapi penderita kanker pada umumnya adalah sulitnya menerima makanan. Akibat adanya
kanker dalam tubuh dan efek dari terapi pengobatan membuat penderita kanker mengalami
berbagai problem nutrisi, bila tidak segera diatasi dapat memperburuk kondisi kesehatannya.
efek nutrisi yang dapat menunjang terjadinya kanker, efek pengobatan kanker terhadap
masukan nutrisi, problem nutrisi yang timbul akibat terapi pengobatan, serta terapi diet yang
perlu dilakukan sesuai dengan kondisi pasien. Salah satu zat gizi yang berkaitan dengan
penyebab terjadinya kanker adalah Lemak. Konsumsi lemak yang berlebih dapat meningkatkan
risiko terjadinya kanker. Hal ini disebabkan lemak bersifat Cancer Promoting. Adanya lemak
dalam tubuh membuat zat yang bersifat karsinogenik, zat yang membentuk terjadinya kanker,
berkembang. Beberapa cara zat gizi lemak menjadi penunjang timbulnya kanker, diaritaranya
adalah 
Sebagai penyebab: tubuh mengeluarkan hormon tertentu secara berlebihan, diantaranya sekresi
hormon esterogen yang berlebih meriunjang tumbuhnya kanker payudara,
Sebagai penyebab: sekresi cairan empedu yang
berlebih menuju usus yang selanjutnya oleh mikroorganisma di kolon di ubah menjadi zat
karsinogenik.
Asam lemak Poliunsaturated ( PUFA) yang mengalami proses hidrogenasi akan membentuk
asam lemak Trans (Trans - fatty acid) yang cenderung menunjang timbulnya kanker dan
merangsang pembentukan kolesterol. Konsumsi alkohol dan merokok secara berlebihan dapat
menimbulkan kanker di daerah kepala dan leher. Konsumsi alkohol berlebihan dapat
menyebabkan kanker mulut, kanker tenggorokan dan kanker hati.
Masalah gizi yang timbul akibat pengobatan bila tidak segera diatasi dapat menyebabkan
keadaan malnutrisi dan memperburuk kondisi penderita kanker lebih lanjut. Untuk itu penting
untuk terus berupaya meningkatkan daya terima pasien terhadap makanan yang seimbang
dengan mengatasi berbagai masalah gizi yang timbul sesuai dengan kondisi pasien.
Faktor penyebab terjadinya kanker bersifat multifaktor, demikian pula dengan keberhasilan
pengobatan kanker. Adapun hal-hal yang perlu diperhatik dalam meningkatkan keberhasilan
pengobatan kanker diantaranya adalah :
a)Dukungan nutrisi yang tepat,
b)Dukungan dari lingkungan keluarga, orang¬-orang terdekat, maupun dari lingkungan tempat
tinggal,
c)Penanganan psikologis untuk meningkatkan motivasi dan rasa optimis yang kuat untuk dapat
terus berjuang melawan kanker dan berserah diri pada takdir yang Kuasa.
Pengobatan kanker dengan kemoterapi, efeknya tidak hanya berdampak pada tubuh yang
terkena kanker saja tetapi dapat mempengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan. Sel-sel tubuh
yang semula normal dapat menjadi rusak. Apabila kerusakan telah mencapai saluran
gastrointestinal maka akan terjadi diare, konstipasi, dan malabsorbsi. Meskipun demikian efek
pada saluran gastrointestinal ini hanya berlangsung sementara. Setelah beberapa hari akan
tumbuh sel-sel baru dan selanjutnya fungsi saluran gastrointestinalpun dapat normal kembali.
Menjalani pola hidup sehat dan pemenuhan nutrisi yang bergizi dan seimbang adalah beberapa
langkah terbaik yang bisa dijalani oleh pasien kanker untuk mendukung mereka dalam menjalani
pengobatan. Pemenuhan nutrisi pada masa-masa terapi bertujuan untuk menjaga berat badan
ideal serta memenuhi kebutuhan energi untuk tahap pemulihan dan penyembuhan.Tidak dapat
dipungkiri kalau terapi selama pengobatan kanker dapat memengaruhi pola makan dan status
gizi pasien. Namun, pemberian asupan nutrisi yang bergizi dan seimbang selama dan setelah
pengobatan kanker dapat membuat pasien merasa lebih baik dan tetap kuat. Beberapa
komponen makanan yang penting diberikan bagi pasien kanker untuk membantu penyerapan
nutrisi makanan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien selama menjalani
pengobatan:
•KARBOHIDRAT
Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh penderita kanker karena dapat memberikan energi yang
diperlukan tubuh selama pengobatan. contoh sumber karbohidrat adalah roti, gandum utuh,
beras merah, produk sereal, kacang kering, kacang polong, dan lentil.
•PROTEIN
Asam amino yang terkandung dalam protein berguna untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan
tubuh, dan pemeliharaan sistem kekebalan tubuh. Protein juga membantu tubuh untuk membuat
sel, hormon, dan enzim. Beberapa makanan yang mengandung protein seperti daging tanpa
lemak, ikan, susu, telur, dan yogurt dapat mengganti dan memperbaiki sel tubuh yang rusak
karena penggerogotan sel kanker.
•AIR
Sebagai komponen penting dalam tubuh, air dan cairan berfungsi untuk mengatur suhu tubuh,
menyalurkan nutrisi ke bagian tubuh yang membutuhkan, dan membantu mengeluarkan kotoran.
Air merupakan pilihan terbaik untuk membantu tubuh dalam mempertahankan jumlah cairan
yang memadai. Jika tubuh tidak mendapatkan cairan yang cukup selama pengobatan kanker,
pasien kanker akan mengalami dehidrasi, apalagi jika disertai dengan muntah dan diare.
Tanyakan kepada dokter untuk mengetahui berapa banyak air yang dibutuhkan untuk mencegah
dehidrasi serta jenis cairan dan minuman seperti apa yang boleh dikonsumsi selama
pengobatan.
•VITAMIN
Sebagai senyawa kimia alami yang penting untuk kesehatan, vitamin membantu tubuh
menciptakan energi dari karbohidrat, lemak, dan protein. Vitamin juga dibutuhkan untuk
memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, menjaga sistem imun tubuh, serta menjaga kekuatan
tulang, mata, kulit, kuku, dan rambut. Sumber utama vitamin dapat ditemukan dalam makanan
yang dikonsumsi sehari-hari, seperti buah dan sayuran.
•MINERAL
Tubuh membutuhkan mineral untuk membantu metabolisme karbohidrat dan lemak hingga
menjadi energi. Selain itu, mineral bersama vitamin juga berfungsi untuk membantu
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Asupan mineral didapatkan dari jenis makanan nabati
dan hewani, antara lain seperti makanan mengandung kalsium, sayur-sayuran seperti brokoli,
makanan laut, kacang-kacangan, dan lain sebagainya.
Selama pengobatan kanker, umumnya pasien akan kehilangan berat badan dan mengalami
kondisi seperti mual, hilang nafsu makan, dan lain-lain. Konsultasikan dan mintalah rujukan pada
dokter Anda serta dokter spesialis gizi klinik untuk membantu Anda membuat rencana pola
makan terbaik untuk menunjang kebutuhan Anda dan/atau orang terkasih selama menjalani
pengobatan kanker.

Penyakit kanker bisa tumbuh di bagian tubuh mana pun, seperti paru-paru, usus, hati, payudara,

serviks, prostat, ataupun mulut. Dan setiap manusia memiliki sel tersebut di dalam tubuhnya,

sehingga semua memiliki risiko yang sama. Kecuali bagi mereka yang memiliki gen keturunan,

risiko tersebut lebih tinggi. Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut, terdapat beberapa

gejala kanker mulut yang perlu Anda ketahui. Umumnya gejala kanker mulut yang akan muncul

berupa:
1. Luka, iritasi, benjolan atau bercak tebal di mulut, bibir, atau di bagian tenggorokan
2. Sakit tenggorokan atau terasa ada yang mengganjal di tenggorokan
3. Kesulitan mengunyah, menelan, atau berbicara
4. Kesulitan menggerakkan rahang atau lidah
5. Pembengkakan rahang 
6. Lidah atau bagian lain dalam mulut menjadi mati rasa
7. Sakit telinga (Baca juga Penyebab Telinga Sakit dan Cara Penyembuhan Pertama)

Penyebab Timbulnya Kanker Mulut


Kanker mulut adalah jenis kanker yang sedang naik daun. Sayangnya, penyebab pasti dari

kasus ini belum dapat diketahui. Namun, menurut hasil penelitian, sebanyak 75% dari kasus

tersebut terjadi di negara-negara berkembang dan maju. Angka yang sangat mencengangkan,

bukan? Lantas, faktor apa saja yang dapat meningkatkan risiko munculnya kanker mulut?
 Perokok aktif
 Pecandu alkohol
 Paparan dari sinar matahari atau ultraviolet
 Ada riwayat keluarga
 Daya tahan tubuh yang lemah
 Menderita penyakit GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease (Baca juga Mengenal
Penyakit GERD).
 Pernah menjalani pengobatan atau terapi tertentu
 Terkena paparan bahan kimia jenis tertentu
 Makanan 

Daftar Minuman dan Makanan Penyebab Kanker


Mulut
Seperti yang sudah diulas di atas, faktor penyebab timbulnya kanker mulut sangat beragam.

Namun, tidak dapat diurai satu per satu, melainkan perpaduan dari gaya hidup. Seperti istirahat

tidak teratur, jarang berolahraga, merokok, sering minum alkohol, serta pola makan yang tidak

sehat. Bukan hanya jam makan yang tidak teratur, tetapi juga dipengaruhi oleh makanan yang

masuk ke dalam tubuh. Lalu, apa saja minuman dan makanan penyebab kanker mulut?

1. Jenis Daging Merah


Makanan yang termasuk ke dalam kategori daging merah adalah daging babi, kambing, dan

sapi. Jika dinalar, daging ini merupakan salah satu sumber mineral dan protein yang dibutuhkan

oleh tubuh. Ternyata, daging merah juga mengandung kolesterol tinggi dan lemak jenuh yang

dapat memicu perubahan sifat pada sel genetik. Sehingga jumlah pengonsumsiannya juga harus

diatur, jangan sembrono. Terutama pada produk-produk olahan daging merah, seperti

sosis, bacon, daging asap, maupun ham.


Menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker atau IARC, produk makanan olahan di

atas termasuk kategori bahan makanan yang mengandung karsinogenik. Yaitu zat yang dapat

merusak sel-sel normal atau memengaruhi gen di dalam tubuh, lalu mengubahnya menjadi sel

kanker. Dan akan menjadi sangat berbahaya, jika sel-sel ini tumbuh dengan sangat cepat dan

agresif. Jumlah yang disarankan untuk konsumsi daging merah berkisar antara 70 gram per hari.

2. Minuman dan Makanan Instan


Daftar minuman dan makanan penyebab kanker mulut yang selanjutnya adalah minuman dan

makanan instan. Beberapa penelitian mengemukakan, bahwa tidak sedikit makanan kemasan

atau kalengan mengandung senyawa akrilamida yang dapat memicu tumbuhnya kanker.

Senyawa ini terbentuk karena adanya pemanasan berlebih pada makanan yang mengandung

karbohidrat dan gula. Selain itu, makanan atau minuman kemasan seperti ini juga mengandung :
 Bahan Pemanis Buatan

Pada penelitian yang dilakukan terhadap hewan, perpaduan antara siklamat dan sakarin (bahan

pemanis buatan) dapat menimbulkan sel kanker pada kandung kemih. Meski belum ada

penelitian lebih lanjut terhadap manusia, mengurangi makanan kemasan jauh lebih baik.
 Bahan Pengawet

Bahan pengawet yang sering ditambahkan pada minuman bersoda atau makanan asam

(kaleng) adalah sodium benzoate. Jika zat aditif ini bercampur dengan vitamin C buatan, maka

akan menghasilkan benzene. Yaitu reaksi zat kimia yang sifatnya dapat meningkatkan risiko

perilaku hiperaktif, serta sel pemicu kanker sehingga bahan ini dapat menjadi penyebab kanker

mulut. 

Selain beberapa kandungan bahan berbahaya di atas, kemunculan zat karsinogenik juga

dipengaruhi oleh cara pengolahan makanan, seperti menggoreng, memanggang, atau

membakar. Proses inilah yang memiliki tanggung jawab terhadap kadar akrilamida yang ada di

dalam makanan. Semakin gelap warna makanan yang dihasilkan dari proses memasak, maka

semakin banyak pula zat ini di dalamnya. 

3. Minuman Keras
Selain memabukan, minuman keras yang mengandung alkohol juga dapat menimbulkan

berbagai kerusakan di dalam tubuh. Salah satunya yaitu kanker, segala jenis kanker. Menurut
sebuah penelitian di Amerika Serikat tahun 2009, 3,5% kasus kematian di sana dapat dikaitkan

dengan penggunaan alkohol. Minuman ini memicu sel kanker dengan cara :   
 Asetaldehid adalah zat kimia yang dapat merusak DNA serta protein seluler. Zat ini
dihasilkan dari pemecahan senyawa etanol yang ada di dalam alkohol
 Alkohol memiliki sifat radikal bebas yang dapat memicu terjadinya oksidasi. Yaitu reaksi
kimia yang menyebabkan kerusakan protein, DNA, serta lemak di dalam tubuh
 Kandungan di dalam alkohol dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi dan vitamin
pencegah kanker
 Alkohol dapat meningkatkan hormon seks (estrogen) di dalam tubuh. Hormon ini sangat
berkaitan terhadap kanker payudara

Demikianlah sedikit ulasan mengenai minuman dan makanan penyebab kanker mulut. Untuk

mengurangi risiko terjadinya kanker, pastikan menerapkan gaya hidup sehat. Dimulai dengan

mengonsumsi makanan sehat, istirahat teratur, olahraga, berhenti merokok dan minum alkohol,

serta cek kondisi kesehatan secara rutin. Semoga bermanfaat dan salam sehat. 

Ingin berkonsultasi lebih lanjut mengenai kesehatan Anda? Temukan solusi konsultasi dokter

online dengan mengunduh aplikasi Lifepack yang tersedia di Google Play Store dan App Store.

Anda juga dapat melakukan tebus resep obat mudah dan aman dari rumah.

Referensi:

U.S National Institute of Dental and Craniofacial Research. Oral Cancer. Diakses pada 2020.
Marshall JR, Boyle P. Nutrition and oral cancer. Cancer Causes Control. 1996
Jan;7(1):101-11. doi: 10.1007/BF00115642. PMID: 8850439.

Anda mungkin juga menyukai