Anda di halaman 1dari 50

Kuliah Dietetik

DIET PADA PENYAKIT KANKER

S. Anna Marliyati
KEY TERMS
 Cancer : Pembelahan dan reproduksi
sel secara abnormal yang dapat
menyebar ke seluruh tubuh,
mendesak sel dan jaringan normal
 Cancer cachexia : kehilangan berat
badan dan penurunan lemak tubuh
dan simpanan otot yg menyertai
kanker tahap lanjut, meskipun
gizinya mencukupi
 Carcinogen : bahan (fisik, kimia atau
viral) yang dapat menginduksi
kanker pada manusia dan hewan
KEY TERMS
 Carcinogenesis :
awal atau perkembangan kanker;
suatu proses biologis multitahap ,
sering digambarkan dalam tahap-
tahap Inisiasi, promosi dan
progresi.
 Initiation : tahap inisiasi (awal) dari
proses pembentukan tumor
(tumorigenesis), mencakup
transformasi dari DNA selular
KEY TERMS
 Malignant Neoplasm : massa dari
sel kanker yang menyerang
jaringan sekitarnya atau menyebar
ke area yg jauh
 Metastasis : pertumbuhan dari
jaringan malignant yg menyebar ke
jaringan atau organ sekitarnya
 Neoplasm : pembentukan jaringan
baru dan abnormal yg tidak
mempunyai fungsi
KEY TERMS
 Phytochemical : komponen non-gizi
dari tanaman yg diperkirakan dapat
mempengaruhi proses pembentukan
tumor.
 Progression : fase dimana sel-sel
tumor mengalami agregasi, tumbuh dg
sendirinya, dan membentuk benign
tumor (tumor jinak)yg kemudian
mempunyai sifat malignant dg
kemampuannya melakukan invasi ke
jaringan dan bermetastasis
KEY TERMS
 Promotion : tahap pembentukan tumor
dimana sel yg sudah terinisiasi
diaktivasi oleh “promoting Agent”
untuk memperbanyak diri dan
membentuk “a discrete tumor”
 Radiation-induced enteritis (enteritis
yang diinduksi oleh radiasi): kondisi
peradangan (inflamasi) yg dapat
terjadi setelah radiasi pada usus,
kemudian menjadi diare dan
malabsorpsi
DIAGNOSIS AND MEDICAL
TREATMENT
 Diagnosis Kanker:
 Pemeriksaan Fisik
 Test darah (nonspesific tests and
spesific markers such as CA-125 or PSA
levels)
 Cytology studies and tumor biopsy
 Imaging (x-rays, CT, MRI, PET scans)
 Staging (radiographic, pathologic,
surgical, or TNM staging for tumor size,
nodes, metastasis)
DIAGNOSIS AND MEDICAL
TREATMENT
 Maksud treatment :
 Pengobatan
 Pengendalian
 Meringankan
 Adjuvant therapy
(pengobatan tambahan
unt membantu khasiat
obat pokok)
DIAGNOSIS AND MEDICAL
TREATMENT

 Meskipun mekanismenya blm


diketahui, gizi dapat memodifikasi
proses karsinogenik pada setiap
tahap, termasuk :
 metabolisme karsinogen
 pertahanan seluler dan host
 diferensiasi sel, dan
 pertumbuhan tumor
DIAGNOSIS AND MEDICAL
TREATMENT
 Sebaliknya gizi juga dipengaruhi oleh
kanker itu sendiri dan oleh treatment
(chemotherapy, radiation therapy,
and surgery)
GIZI PADA ETIOLOGY KANKER

 Bukti ilmiah menunjukkan bahwa :


 1/3 kematian akibat kanker di AS dapat
dihubungkan dg gizi dan faktor-faktor
gaya hidup lainnya, dan
 2/3 berhubungan dg merokok dan
penggunaan tembakau
 Bukti juga menunjukkan bahwa jutaan
kasus kanker pd manusia dapat
dicegah dg perubahan pada pola
makan, kontrol BB, aktivitas fisik dan
penggunaan tembakau
GIZI PADA ETIOLOGY KANKER
 Contoh :
 Di Jepang  kematian krn kanker payudara
dan Kolon rendah, dan kematian karena
kanker lambung tinggi
 Di AS sebaliknya
 Setelah 2 atau 3 generasi, pola kanker pd
imigran Jepang di AS sama dg orang AS
 Banyak kanker mempunyai periode
latensi (blm tampak gejalanya) yg
panjang. Diet yg penting adalah pd saat
inisiasi dan promosi, bukan pada saat
diagnosis
Energy Balance and Exercise

 Pd studi hewan perc, pembatasan


pangan secara kronis menghambat
pertumbuhan sebagian besar kanker yg
diinduksi secara eksperimental dan
keberadaan kanker yg tumbuh secara
spontan
 Pembatasan kalori selama fase progresi
lebih efektif dalam penghambatan
pertumbuhan tumor
Energy Balance and Exercise
 Pada manusia  data signifikan
hubungan antara asupan energi dan
resiko kanker masih blm jelas
 Hubungan antara BB, BMI, atau BB
relatif dan “site-specific cancer” telah
banyak diteliti, dan pada sebagian besar
studi epidemiologi menunjukkan
hubungan positif terlihat pd kanker
payudara, endometrium (selaput lendir
rahim), dan ginjal
Energy Balance and Exercise
 BMI pada remaja mempunyai implikasi
thd resiko kematian karena kanker pd
kehidupan selanjutnya
Energy Balance and Exercise
 Inaktivitas fisik, asupan energi
tinggi, dan massa tubuh yg
besar berhubungan dg
peningkatan resiko berkem-
bangnya kanker kolon pd pria
dan wanita
 Sebaliknya pada sejumlah
studi juga telah dibuktikan
keuntungan olahraga teratur
dalam menurunkan resiko
kanker payudara dan kolon
Energy Balance and Exercise
 Suatu metaanalisis hubungan antara
kanker kolon dg level aktivitas fisik
menunjukkan bahwa pd mereka yg
mempunyai level aktivitas fisik tertinggi
terdapat pengurangan sebanyak 50%
kejadian kanker kolon
Fat
 Asupan lemak tinggi (total lemak dan
lemak jenuh/lemak hewan)
berhubungan dg peningkatan resiko
kanker payudara, kolon, paru-paru dan
prostat
 Diet tinggi lemak  tinggi kalori 
obesitas  berhubungan dg peningkatan
resiko kanker kolon, rectum, esophagus
(kerongkongan), gall bladder (kantung
empedu), payudara, endometrium
(selaput lendir rahim), pankreas dan
ginjal
Protein
 Perkembangan tumor ditekan dg
diet yg mengandung protein
dibawah kebutuhan optimal unt
pertumbuhan, dan sebaliknya di
tingkatkan dg kandungan protein 2
atau 3 kali jumlah yg dibutuhkan
Protein
 Meningkatkan asupan daging
berhubungan dg peningkatan resiko
kanker kolon dan kanker prostat
 Studi pd hewan  defisiensi asam
amino tertentu menghambat
pertumbuhan beberapa tumor 
pemberian diet defisien asam amino
atau asam amino antagonist 
diusulkan sebagai tambahan pd
terapi kanker (baru secara teori)
Fiber
 Sejumlah studi observasi dan case-
control menunjukkan bahwa diet kaya
serat berhubungan dg efek
perlindungan thd kanker kolon
 Konsumsi pangan tinggi serat tetap
direkomendasikan karena manfaatnya
thd kesehatan secara keseluruhan,
dan juga karena kandungan senyawa
lain yg berkontribusi thd penurunan
resiko thd kanker
Biji-bijian, Buah dan Sayur
 Peneliti2 Epidemiologik melaporkan
bahwa pada orang yg terkena kanker,
konsumsi buah dan sayur berikut ini
rendah : sayuran segar dan mentah,
sayuran daun hijau, sayuran sebangsa
kol (brokoli dan kol), selada, wortel,
serta buah segar dan mentah
Biji-bijian, Buah dan Sayur
 Pangan tinggi estrogen seperti kedelai
atau pangan tinggi kandungan senyawa
prekursor yg akan dimetabolisme oleh
bakteri usus menjadi senyawa aktif,
seperti biji-bijian dan sayuran berbatang
kayu yg kaya akan lignan 
berhubungan dg penurunan resiko sex
hormone-related cancer
Biji-bijian, Buah dan Sayur
 Pd umumnya Buah dan sayur  rendah
energi, dan merupakan sumber serat,
vit, mineral, dan biologically active
substances (mis seny antikarsinogenik :
antioksidan spt vit C dan E, selenium
dan phytochemical spt karotenoid,
flavonoid, sterol, allium, indoles, phenol
dan terpene).
Alkohol
 Alkohol mempunyai peranan sebagai
penyebab dalam proses karsinogenesis,
terutama pada kanker mulut,pharynx,
larynx, esophagus, paru-paru, kolon,
rectum, hati dan payudara.
 Alkohol  mempunyai pengaruh
meningkatkan terjadinya kanker pada
jaringan yang secara langsung
terekspose olehnya pada saat konsumsi
dan bersinergi dg tembakau.
Alkohol
 Asupan Alkohol berhubungan dg
kanker payudara.
 Hubungan ini mungkin disebabkan karena
adanya induksi oleh alkohol thd
peningkatan level estrogen endogenous,
reduksi level asam folat, atau pengaruh
langsung alkohol atau metabolitnya thd
jaringan payudara

Alcohol drinker
Coffee and Tea
 Regular consumption of coffee or tea
has no significant relationship with the
risk of cancer at any site
 Regular drinking of green tea and
other sources of polyphenols may
reduced the risk of stomach cancer
Coffee and Tea
 Consumption of very hot drinks has
been associated with an increased risk
of esophageal cancer
 An association between coffee
consumption and pancreatic cancer has
been widely publicized, but its
carcinogenic effect has not been
confirmed by other studies
American Institute for Cancer Research Diet
and Health Guidelines for Cancer Prevention
1. Choose a diet rich in a variety of plant-
based foods
2. Eat plenty of fruits and vegetables

3. Maintain a healthy weight and be


physically active
4. Drink alcohol only in moderation

5. Select foods low in fat and salt

6. Prepare and store foods safely

and always remember : do not use


tobacco in any form
MASALAH GIZI PADA PENYAKIT
KANKER

 Gangguan gizi pd pasien


penyakit kanker
disebabkan kurangnya
asupan makanan,
tindakan medik, efek
psikologik, dan
pengaruh keganasan sel
kanker
MASALAH GIZI PADA PENYAKIT
KANKER
 Gejala kanker dalam keadaan berat :
cachexia  manifestasinya secara
klinis:
 Anoreksia

 Penurunan BB
 Gangguan refleks

 Lemas

 Anemia

 KEP

 Keadaan deplesi secara keseluruhan


MASALAH GIZI PADA PENYAKIT
KANKER
 Beberapa faktor penyebab
gangguan gizi pd penyakit kanker
adalah :
1. Kurang nafsu makan karena faktor
psikologik dan lost response (cepat
kenyang) atau perubahan pada indra
pengecap (lidah)
MASALAH GIZI PADA PENYAKIT
KANKER
2. Gangguan asupan makanan dan
gangguan gizi krn :
a. Gangguan pd saluran cerna (sulit
mengunyah, menelan dan
penyumbatan)
b. Gangguan absorpsi zat gizi
c. Kehilangan cairan dan elektrolit krn
muntah-muntah dan diare
3. Perubahan metabolisme protein, KH
dan lemak
4. Peningkatan pengeluaran energi
TUJUAN DIET
 Tujuan diet penyakit kanker adalah unt
mencapai dan mempertahankan status
gizi optimal dg cara :
1. Memberikan makanan yg seimbang
sesuai dg keadaan penyakit serta daya
terima pasien
2. Mencegah atau menghambat
penurunan BB secara berlebihan
TUJUAN DIET
3. Mengurangi rasa mual, muntah dan
diare
4. Mengupayakan perubahan sikap dan
perilaku sehat thd makanan oleh
pasien dan keluarganya
SYARAT DIET
 Syarat diet penyakit kanker adalah :
1. Energi tinggi, yaitu 36 kkal/kg BB unt
laki-laki dan 32 kkal/kg BB unt
perempuan. Apabila pasien berada
dalam keadaan gizi kurang, maka
kebutuhan energi menjadi 40 kkal/kg
BB unt laki-laki dan 36 kkal/kg BB unt
perempuan
2. Protein tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB
3. Lemak sedang, yaitu 15-20% dari
kebutuhan energi total
SYARAT DIET
4. KH cukup, yaitu sisa dari kebutuhan
energi total
5. Vitamin dan mineral cukup, terutama vit
A, B kompleks, C dan E. Bila perlu
ditambah dalam bentuk suplemen
6. Rendah Iodium bila sedang menjalani
medikasi radioaktif internal
7. Bila imunitas menurun (leukosit < 10 µl)
atau pasien akan menjalani kemoterapi
agresif, pasien harus mendapat makanan
yg steril
8. Porsi makan kecil dan sering diberikan
JENIS DIET DAN INDIKASI
PEMBERIAN
 Jenis Diet sangat tergantung pd
keadaan pasien, perkembangan
penyakit, dan kemampuan unt
menerima makanan
 Diet disusun secara individual
 Jenis makanan atau diet hendaknya
memperhatikan nafsu makan,
perubahan indra kecap, rasa cepat
kenyang, mual, penurunan BB, dan
akibat pengobatan
JENIS DIET DAN INDIKASI
PEMBERIAN
 Sesuai keadaan pasien, makanan
dapat diberikan secara oral, enteral,
maupun parenteral
 Bentuk makanan : padat (makanan
biasa, lunak, atau lumat), cair atau
kombinasi
Upaya Meningkatkan Asupan
Makanan
1. Anoreksia
 Jika penyebabnya jelas maka hrs diatasi
terlebih dahulu
 Asupan makanan dapat ditingkatkan dg
memberikan makan dlm porsi kecil, tetapi
dlm frekuensi sesering mungkin
 Jika memungkinkan berikan makanan yg
padat energi
Upaya Meningkatkan Asupan
Makanan

(lanjutan...)
 Camilan (snack) dpt diberikan
 Biarkan penderita memilih makanan yg
disukai dan menghindari makanan yg tdk
disukainya
 Sebaiknya makan yg banyak saat nafsu
makan paling baik (pada pagi hari)
Upaya Meningkatkan Asupan
Makanan
2. Perubahan citarasa dan aroma thd
makanan
 Dapat dikurangi dg menghisap permen
 Thd daging  diganti dg telur, yoghurt,
ikan
 Kebersihan mulut hrs dijaga
 Makanan sebaiknya disajikan pd suhu
kamar
Upaya Meningkatkan Asupan
Makanan
(lanjutan...)
 Tekstur makanan hrs bervariasi
 Dg teknik pemotongan bahan dan
penataan warna yg baik makanan dpt
dihidangkan secara menarik
 Mencoba berbagai jenis makanan
 Makanan yg digoreng dihindari  krn
kurang disukai
 Makanan yg berasa asam segar 
merangsang nafsu makan (namun yg
disertai sariawan tdk bisa)
Upaya Meningkatkan Asupan
Makanan
3. Kekeringan dan sariawan pada Mulut
 Hrs dihindari makanan yg bersifat asam,
terlalu asin, terlalu berbumbu dan
bertekstur keras, suhu terlalu dingin, atau
terlalu panas
 Kekeringan diatasi dg makanan yg
berkuah  yg tepat : makanan lunak dan
bubur
 Makan dan minum dilakukan dg memakai
sedotan
Upaya Meningkatkan Asupan
Makanan
4. Disfagia (kesulitan menelan)
 Dapat dikurangi dg makanan lunak yg
mudah dicerna, dipotong kecil-kecil, atau
dicincang
 Porsi makan kecil, tetapi sesering
mungkin disertai dg cairan secukupnya
 Suhu makanan sesuai keadaan atau
selera penderita
Upaya Meningkatkan Asupan
Makanan

(lanjutan....)
 Makan dg duduk tegak
 Hindari : minuman beralkohol dan
merokok, makanan yg sangat asin, keras
dan menimbulkan rasa seret
 Minuman berenergi tinggi dan suplemen
dpt diberikan pd penderita
Upaya Meningkatkan Asupan
Makanan
5. Mual dan muntah
 Krn efek samping pengobatan
 Dikurangi dg minum obat anti muntah
beberapa saat seblm makan
 Coba makan sebanyak mungkin beberapa
jam seblm pengobatan
 Camilan kering yg mudah dicerna spt
crackers dpt diberikan seblm makan
 Hindari makanan beraroma merangsang
Upaya Meningkatkan Asupan
Makanan
6. Cepat kenyang dan rasa capai
 Pilih makanan yg porsinya kecil tetapi
berenergi tinggi dan makan dg frekuensi
sesering mungkin
 Cairan dan makanan berlemak dibatasi
 Unt mengatasi cepat capai saat makan,
pilih makanan yg tdk perlu dikunyah
terlebih dulu
 Makanan berenergi dan bergizi tinggi
diberikan saat pagi hari, saat semangat
penderita masih tinggi
Upaya Meningkatkan Asupan
Makanan
7. Kembung dan Diare
 Hrs dihindari makanan dan minuman yg
menimbulkan gas dan berserat tinggi, mis
minuman yg mengandung soda, sayuran
gol kol, buah-buahan spt nenas,
rambutan, durian dan nangka, Susu dan
hasil olahannya, minuman beralkohol dan
rokok

Anda mungkin juga menyukai