Anda di halaman 1dari 3

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang sering terjadi pada perempuan di

Indonesia. Kanker payudara memiliki kontribusi sebesar 30% dan merupakan jenis kanker yang
paling mendominasi di Indonesia, mengalahkan kanker leher rahim atau kanker serviks yang
berkontribusi sebesar 24% [1]. Penderita kanker yang terus meningkat diperkirakan akan
menjadi penyebab utama peningkatan beban ekonomi karena biaya yang harus ditanggung cukup
besar. Orang yang membawa gen mutan tersebut mempunyai resiko tinggi untuk menderita
kanker payudara dan kolorektal. Diantara 12% dari orang yang beresiko menderita kanker
payudara, wanita yang mempunyai gen mutan BRCA mempunyai resiko 60% menderita kanker
payudara. Di Rumah Sakit Onkologi Surabaya disebutkan setiap tahun muncul 500 hingga 600
pasien.

Di masa lalu, virus dan paparan agen lingkungan seperti radiasi pengion di percaya
sebagai penyebab kanker. Sekarang dikenal penyebab utama kanker  adalah mutasi gen dan 
ketika agen karsinogenik dilibatkan, karsinogenik ini bekerja untuk  memicu terjadinya mutasi.
Mutasi mengakibatkan gen-gen yang mempengaruhi kanker bertanggungjawab untuk proliferasi
sel, perkembangan sel, dan aktivitas seluler fundamental lain. Bilamana regulasi normal diubah,
pertumbuhan tak terkendali di mulai dan suatu tumor maligna berkembang.4
Penyakit kanker yang diturunkan biasanya dipengaruhi oleh interaksi yang komplek
antara pemaparan bahan karsinogenik dengan genom penderita. Abnormalitas dari genetik pada
penderita kanker terciri pada dua kelompok gen. Onkogen yang memicu terbentuknya kanker
adalah dengan jalan mengaktifkan sel kanker, yang menyediakan dan memfasilitasi sel tersebut
untuk berkembang seperti hiperaktif pertumbuhan dan pembelahan sel, mencegah terjadinya
program kematian sel (apoptosis), kehilangan sifat normal dari sel, dan mampu bertahan dan
berkembang dalam jaringan lingkungannya. Pada kondisi tersebut gen yang bertugas
menghambat sel tumor (gen supressor tumor) dihambat/diinaktifkan yang mengakibatkan sel
tidak berfungsi normal, hal tersebut menyebabkan replikasi DNA yang mengontrol siklus sel
tidak bekerja. Transformasi sel itu terjadi karena mutasi gen yang mengatur pertumbuhan dan
differensiasi sel, yaitu protoonkogen atau suppressor gen (antionkogen) terganggu. Spektrum
kerusakan itu dapat ringan dan terbatas sampai berat serta luas.
Pada masa sekarang ini penyakit kanker merupakan penyakit yang umum. Hal ini dapat
dikarenakan risiko kanker dapat diturunkan di dalam suatu keluarga melalui suatu pola keturunan
atau genetik. Selain itu, anggota dari suatu keluarga tersebut juga dapat memiliki faktor risiko
gaya hidup yang sama seperti pola makan, pola aktivitas, perilaku merokok, dan kecenderungan
obesitas. Sehingga, tidak heran jika di dalam suatu keluarga sedikitnya terdapat satu atau dua
anggotanya yang pernah mengalami penyakit kanker.

Nutrigenomik
dan disiplin ilmu yang terkait dapat mendorong
kemajuan dalam pengetahuan di bidang ini,
menjelaskan tentang

latar belakang molekul tumorigenesis kanker payudara,


dan membuka jalan menuju personalisasi
terapi.
The process of carcinogenesis may be affected by nutritional factors through mechanisms that
promote or inhibit its development. Some foods can contain not only carcinogens, but also other
substances that act to reduce the damage to the cell's genetic material caused by environmental
mutagens. The observation of
cancer in an individual does not identify the causative agent(s). However, epidemiological data on
populations do indicate that a large fraction of human cancers are associated with lifestyle/diet.

Concerning saturated fat intake, breast-cancer-specific death (hazard-ratio or HR 1.63 (95% CI


1.19–2.24)) is higher for women consuming high amounts of fats [13].
Brennan, S.F.; Woodside, J.V.; Lunny, P.M.; Cardwell, C.R.; Cantwell, M.M. Dietary fat and breast cancer
mortality: A systematic review and meta-analysis. Crit. Rev. Food Sci. Nutr. 2017, 57, 1999–2008

Concerning meat, based on the findings of a meta-analysis of prospective studies, RR of breast


cancer for the highest versus the lowest consumption categories resulted in 1.10 (95% CI 1.02–1.19) for
red meat, and 1.08 (95% CI 1.01–1.15) for processed meat
Guo, J.; Wei, W.; Zhan, L. Red and processed meat intake and risk of breast cancer: A meta-analysis of
prospective studies. Breast Cancer Res. Treat. 2015, 151, 191–198.

Regarding dairy intake, a recent meta-analysis found that a high and modest consumption (greater
than 600 g/day and in the range 400–600 g/day, respectively) were able to reduce the risk of breast
cancer compared with low dairy intake (less than 400 g/day; RR 0.90 (95% CI 0.83–0.98), and RR 0.94
(95% CI 0.91–0.98), respectively).
Zang, J.; Shen, M.; Du, S.; Chen, T.; Zou, S. The Association between Dairy Intake and Breast Cancer in
Western and Asian Populations: A Systematic Review and Meta-Analysis. J. Breast Cancer 2015, 18, 313–322.

When comparing the highest versus the lowest quartiles of intake, weak, non-statistically
significant relationships could be reported for fruits and vegetables.
Smith-Warner, S.A.; Spiegelman, D.; Yaun, S.S.; Adami, H.O.; Beeson,W.L.; van den Brandt, P.A.; Folsom, A.R.;
Fraser, G.E.; Freudenheim, J.L.; Goldbohm, R.A.; et al. Intake of fruits and vegetables and risk of breast
cancer: A pooled analysis of cohort studies. JAMA 2001, 285, 769–776
Reduced breast cancer risk was
associated with increased sun exposure in the age-group 10–19 years, cod liver oil use and milk uptake.
Vitamin D-related exposures, outdoor activities, use of sunscreen, dietary contributions were protective
factors, as corroborated by further studies.
Knight, J.A.; Lesosky, M.; Barnett, H.; Raboud, J.M.; Vieth, R. Vitamin D and reduced risk of breast cancer:
A population-based case-control study. Cancer Epidemiol. Biomark. Prev. 2007, 16, 422–429.

………………………………………………………………………………………………………………………
………….

1. Dewi, M., Sebaran kanker di Indonesia, riset kesehatan dasar 2007. Indonesian Journal of
Cancer, 2017. 11(1): p. 1-8.

Anda mungkin juga menyukai