Anda di halaman 1dari 41

KELOMPOK 4

BREAST
CANCER
Vindia Puja Utama (02) | Irma Aprilia (05) |Maulydia Safira (13) |

Raihanul Akmal (17) | Cut Adilla Apriliana (24) | Nasratul Ulya (27) |

Destria Fiama (34) | Nur Fajri Agustina (35) | Diati Zahraini (36) | Edrina Elfia Rosa (37)
DEFINITION :

Kanker payudara adalah kanker yang bersifat invasif yang berkembang dari jaringan
payudara dan paling umum terjadi pada wanita

Terjadi akibat akumulasi kerusakan genetik

Mutasi dibeberapa gen predisposisi (BRCA1 dan BRCA2) cenderung mempengaruhi


stabilitas genetik

Kedua gen ini muncul untuk memiliki fungsi serupa dan diekspresikan dalam jaringan
normal
NORMAL BREAST ANATOMY
NORMAL BREAST ANATOMY BREAST CANCER
EPIDEMIOLOGY

Tingkat kejadian kanker payudara pada wanita telah meningkat untuk semua wanita yang digabungkan
sejak tahun 1980 hingga saat ini.

Penurunan kejadian kanker payudara sekitar 7% dari tahun 2002 hingga 2003 dianggap terkait
dengan penurunan penggunaan terapi hormon menopause, juga dikenal sebagai terapi penggantian
hormon (HRT), pada wanita pascamenopause.

Rata-rata angka kejadian yang disesuaikan secara tahunan dari 2008 hingga 2012 adalah 128,1
kasus per 100.000 di antara kulit putih, 124,3 kasus di antara orang Afrika-Amerika, 91,9 kasus di
Hispanik, 91,9 kasus di Indian Amerika dan Alaska Pribumi, dan 88,3 kasus di antara orang Amerika
Asia dan Kepulauan Pasifik.
EPIDEMIOLOGY

Sumber: Survey Riskesdas 2007


EPIDEMIOLOGY

Sumber : GLOBOCAN, IARC, 2012


RISK FACTORS

1. Umur (meningkat seiring dengan bertambahnya umur)


2. Riwayat kanker (selain breast cancer)
3. Patologi payudara (Penyakit payudara proliferatif berhubungan dengan peningkatan risiko kanker
payudara, Wanita dengan atypia memiliki sekitar 4,3 kali lebih berisiko terkena kanker dibandingkan
dengan populasi umum)
4. Riwayat keluarga (Risiko seorang wanita terkena kanker payudara meningkat jika ia memiliki riwayat
keluarga penyakit
5. Predesposisi penyakit (Wanita dengan mutasi merusak BRCA1 atau BRCA2 risiko lebih tinggi terkena
kanker payudara dimana Risiko kanker payudara seumur hidup berkisar antara 65% hingga 81% untuk
Pembawa mutasi BRCA1 dan 45% hingga 85% untuk pembawa mutasi BRCA2)
RISK FACTORS

Pengaruh Gaya Hidup


1. Konsumsi Alkohol (Pengkonsumsu alkohol memiliki kemungkinan peningkatan terkena breast cancer
biasanya untuk wanita yang mengkonsumsi lebih dari 3-6 minuman perhari)
2. Aktivitas fisik (seperti olahraga yang teratur dapat mengurangi risiko kanker payudara penurunan
sekitar 2%-5%)
3. Obesitas (khususnya pada wanita pascamenopause meningkatkan risiko kanker payudara pada
wanita
4. Radiasi (Paparan radiasi dari berbagai sumber termasuk radiasi dari alat medis dan ledakan
nuklir meningkatkan risiko kanker payudara.)
RISK FACTORS
Paparan Hormon Endogenous Dan Faktor Reproduksi

Early menarche
Parity and age at first full term Breast feeding
pregnancy
Keterlambatan menarke
Menyusui dapat
selama dua tahun
Usia muda pada kelahiran pertama menunda kembalinya
dikaitkan dengan
memiliki efek perlindungan secara siklus ovulasi teratur
pengurangan risiko
keseluruhan, dibandingkan usia yang dan menurunkan kadar
kanker payudara
relatif lanjut pada kelahiran pertama hormon seks endogen
sebesar 10%.

Testosterone

Tingginya kadar testosteron yang bersirkulasi pada wanita pascamenopause telah dikaitkan dengan
peningkatan risiko pengembangan kanker payudara
RISK FACTORS

Paparan Hormon Endogenous Dan Faktor Reproduksi


Age at menopause

Setiap tahun penundaan dalam onset menopause memberikan peningkatan 3% dalam risiko dan setiap
penundaan lima tahun dalam onset menopause memberikan peningkatan 17% dalam risiko kanker
payudara
RISK FACTORS
Paparan Hormon Eksogen
Terdapat hubungan antara penggunaan terapi pergantian hormon (HRT) dengan resiko terjadinya kanker
payudara. Jika dibandingkan dengan pasien yang tidak menggunakan HRT, risiko kanker payudara lebih tinggi
pada pengguna HRT.

Wanita yang menggunakan estrogen pascamenopausal yang tidak ditingkatkan meningkatkan risiko kanker
payudara sebesar 23% pada usia 70.

Risiko kanker payudara dari paparan hormon eksogen berbanding terbalik dengan waktu dari menopause. Wanita
yang memulai terapi hormon lebih dekat dengan menopause memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi.
Penggunaan HRT jangka panjang (> 5 tahun) telah dikaitkan dengan risiko tertinggi sedangkan penggunaan terapi
kombinasi estrogen-progestin jangka pendek tampaknya tidak memberikan peningkatan risiko yang signifikan
PATHOPHYSIOLOGY

Fase Inisiasi
Kondisi awal yang dirangsang oleh zat kimia yang bersifat
karsinogen menyebabkan terjadinya mutasi gen.

Fase promosi
Sel yang terinisiasi terjadi interaksi yang kemudian terjadi
pembelahan sel karsinogenik.

Fase Metastasis
Penyerangan sel kanker keseluruh tubuh
PATHOPHYSIOLOGY
SIGNS & SYMPTOMS

Gejala kanker payudara yang paling umum adalah benjolan atau massa baru. Massa
yang keras dan tidak menimbulkan rasa sakit yang memiliki tepi tidak teratur lebih mungkin
menjadi kanker payudara, akan tetapi kanker payudara juga bisa memiliki massa yang lunak.
Gejala lain yang mungkin dari kanker payudara meliputi :
• Pembengkakan seluruh atau sebagian payudara
• Iritasi kulit atau seperti lesung pipi
• Nyeri payudara atau puting
• Retraksi puting
• kemerahan atau penebalan puting atau kulit payudara
• Nipple discharge
INDIKATOR PROGNOSTIK

Pemeriksaan biomarker yang paling umum tumor payudara adalah Estrogen Receptor (ER),
Progesterone Receptor (PR), dan Human Epidural Growth Factor-2 (HER2/neu) yang merupakan
pemeriksaan dengan pewarnaan tumor. Selain itu dapat juga dilakukan pemeriksaan Urokinase
Plasminogen Activator (uPA) dan Plasminogen Activator Inhibitor (PAI-1) yang bahan pemeriksaannya
dapat berasal dari darah atau urin (Halls, 2015).

1. Estrogen Receptor
Tingkat ekspresi reseptor estrogen dalam tumor payudara merupakan indikator yang sangat
berguna dalam memprediksi respons kanker payudara terhadap terapi endokrin. Sekitar 80% dari
semua kanker payudara adalah ER-positif
INDIKATOR PROGNOSTIK

2. Progesteron Receptor
Ekspresi progesteron sangat tergantung pada tingkat reseptor estrogen, sangat jarang ditemukan tumor PR
positif dengan ER negatif (1%). Kanker payudara dengan kadar ER tinggi, tetapi kadar PR rendah lebih umum.
Respons terhadap terapi endokrin lebih baik bila keduanya terbukti mengalami peningkatan

3. HER2 (Human Epidural Growth Factor-2)


HER2 adalah onkogen yang telah diidentifikasi sebagai indikator yang valid terhadap prognosis kanker
payudara. Overekspresi HER2 cenderung mengarah pada tingkat kekambuhan yang lebih tinggi pada kanker
payudara dan harapan hidup yang lebih buruk. Overekspresi HER2 ditemukan pada sekitar 15% dari semua
kanker payudara. Wanita dengan tumor payudara HER2 mendapatkan manfaat signifikan dari pengobatan anti-
HER2. Karena itu, HER2 harus dinilai dalam hampir setiap kasus baru kanker payudara
INDIKATOR PROGNOSTIK

4. uPA dan PAI-1


Pemeriksaan uPA atau PAI-1 digunakan sebagai indikator prognostik yang dapat memberikan
penilaian mengenai agresivitas kanker payudara. Rendahnya tingkat uPA dan PAI-1 cenderung
menunjukkan bahwa jika kelenjar getah bening belum terpengaruh, maka risiko kekambuhan kanker
payudara rendah. Hal ini membantu dokter memutuskan mengenai perlunya penggunaan kemoterapi
adjuvan atau tidak. Tingginya kadar PAI-1 atau uPA cenderung untuk memprediksi kemungkinan tinggi
kambuh dan dokter mungkin akan memutuskan untuk menggunakan kemoterapi
DIAGNOSIS

1 ANAMNESIS

proses yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menggali beberapa keluhan dari pasien, meliputi :
letak dan ukuran benjolan, adanya nipple discharge atau krusta, adanya kelainan kulit (dimpling),
ulserasi atau venektasi, dan benjolan pada ketiak atau edema lengan atas.

2 PEMERIKSAAN FISIK

bertujuan untuk mendapatkan tanda-tanda atau kelainan yang diperkirakan melalui anamnesis dan dapat
dibuktikan secara langsung. Pemeriksaan fisik meliputi : lokalis dan regionalis
DIAGNOSIS

3 PEMERIKSAAN LAB

Untuk menganalisis tumor marker yang ada di dalam darah yaitu CA 15-3.

2 PEMERIKSAAN RADIOLOGI

a. Mammography
untuk melihat apakah ada perubahan-perubahan pada yang mungkin merupakan ciri-ciri kanker
payudara. Standarisasi penilaian :
- Kategori 0  Dibutuhkan evaluasi tes pencitraan tambahan dan/atau perbandingan dengan tes
mammogram yang sebelumnya.
DIAGNOSIS

2 PEMERIKSAAN RADIOLOGI

- Kategori 1  Tidak ada kelainan signifikan yang dilaporkan


- Kategori 2  Temuan jinak (non-kanker)
- Kategori 3  Kemungkinan temuan jinak—disarankan untuk ditindaklanjuti
- Kategori 4  Kelainan mencurigakan—biopsi harus dipertimbangkan
- Kategori 5  Sangat dicurigai sebagai keganasan—harus dilakukan tindakan yang tepat
- Kategori 6  Keganasan yang dibuktikan oleh biopsi—harus dilakukan tindakan yang tepat
DIAGNOSIS

2 PEMERIKSAAN RADIOLOGI

b. Ultrasound
Untuk menentukan apakah benjolan payudara baru adalah massa padat, kista berisi cairan atau
kombinasi keduanya. Standarisasi penilaian : pada benjolan yang harus dicurigai apabila ditemukan
tanda-tanda seperti permukaan tidak rata, taller than wider, echo interna heterogen dan
vaskularisasi meningkat
c. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Magnet tersebut akan memindai jaringan  membuat gambar lebih detail dari area di dalam
payudara  mampu membedakan antara jaringan normal dan yang sakit.
DIAGNOSIS

2 PEMERIKSAAN RADIOLOGI

b. Biopsy
pemeriksaan patologi anatomik untuk menegakkan diagnosis kanker payudara. Yang dilakukan adalah
mengambil inti jaringan dari area yang mencurigakan.
There are three types of biopsies:
- Fine-needle aspiration
- Core-needle biopsy
- Surgical biopsy
KLASIFIKASI
Breast Cancer

Non-invasive Invasive
Carcinoma Carcinoma
Metaplastic dll

Ductal apocrine
Ductal Lobular

Lobular Secretori
(juviile)
Mucinous Adenoid
cystic
medullary Tubular
Note :
Non-invasive  sel kanker tidak menyebar papillary
Invasive  sel kanker telah menyebar ke jaringan sekitarnya
KLASIFIKASI

HISTOLOGICAL CLASSIFICATION OF BREAST CANCERS


KLASIFIKASI
CLASSIFICATION BASED ON BREAST CANCER GRADE
Well differentiated (low grade)
Moderately differentiated (intermediate grade)
Poorly differentiated (high grade)

CLASSIFICATION BASED ON BREAST CANCER STAGE


Breast cancer staging using the TNM system is based on the size of the tumor (T), whether or not the tumor has spread
to the lymph nodes (N), and whether the tumor has metastasis (M)

1. Early Breast Cancer


Stage 0 : Carcinoma in situ or disease that has not invaded the basement membrane
Stage I : Small primary invasive tumor without lymph node involvement
Stage II : Involvement of regional lymph nodes
KLASIFIKASI
2. Locally Advanced Breast Cancer
Stage III : Usually a large tumor with extensive nodal involvement in which the node or tumor is fixed to the
chest wall, also includes inflammatory breast cancer which is rapidly progressive

3. Advanced or Metastatic Breast Cancer


Stage IV : Metastases in organs distant from the primary tumor
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI

BREAST CANCER CLASSIFICATION BASED ON GENE EXPRESSION, DEVIDED TO 4 GROUP

1. Tipe kanker payudara Luminal A dan luminal B memiliki pola ekspresi gen yang mirip dengan sel sehat. Luminal A
kanker tingkat rendah yang tumbuh perlahan. Kanker Luminal B lebih cepat tumbuh dan lebih agresif.
2. Tipe kanker payudara HER2 didiagnosis dengan adanya salinan tambahan gen HER2
3. Tipe basal, lebih sering terjadi pada wanita dengan mutasi BRCA1. Untuk alasan yang tidak diketahui, kanker
basal lebih sering terjadi pada wanita Afrika-Amerika dan wanita yang lebih muda
4. Untreated, Kanker payudara HER2 + yang tidak diobati umumnya lebih agresif daripada kanker payudara
HER2
TERAPI
Pengobatan yang dipilih tergantung pada tipe, stadium, dan tingkat sel kanker.

Pembedahan

Kemoterapi

Jenis-Jenis Radioterapi
Pengobatan

Terapi hormonal

Terapi Target
1. PEMBEDAHAN Ada 3 Jenis:
A. Mastektomi
Mastektomi dilakukan jika pasien tidak bisa ditangani dengan lumpektomi.
Ada beberapa tipe bedah mastektomi, yaitu:

Diangkat seluruh payudara, termasuk puting, areola, dan kulit yang


menutupi, Pada beberapa kondisi, beberapa kelenjar getah bening
Simple/total mastectomy bisa ikut diangkat.

hanya diangkat kelenjar payudara, putting, dan areola. Jaringan dari


Skin-sparing mastectomy bagian tubuh lain akan digunakan untuk merekonstruksi ulang payudara.

jaringan payudara diangkat, tanpa menyertakan kulit payudara dan


puting. Namun jika ditemukan kanker pada jaringan di bawah puting
Nipple-sparing mastectomy dan areola, maka puting payudara juga akan diangkat.
1. PEMBEDAHAN Ada 3 Jenis:
A. Mastektomi

Prosedur ini mengombinasikan simple mastectomy dan


pengangkatan seluruh kelenjar getah bening di ketiak
Modified radical mastectomy

Dokter mengangkat seluruh payudara, kelenjar getah bening


Radical mastectomy di ketiak, dan otot dada (pectoral).

Prosedur ini dilakukan sebagai pencegahan pada wanita


yang berisiko tinggi terserang kanker payudara dengan
Double mastectomy
mengangkat kedua payudara.
1. PEMBEDAHAN Ada 3 Jenis:
B. Lumpektomi C. Pengangkatan Kelenjar Getah Bening

• untuk mengangkat tumor yang tidak terlalu • Sentinel Lymph Node Biopsy (SLNB)
besar beserta sebagian kecil jaringan
Dokter hanya mengangkat kelenjar getah bening
sehat di sekitarnya.
di ketiak yang kemungkinan akan terlebih dulu
• Prosedur ini umumnya diikuti radioterapi terkena kanker.
untuk mematikan sel kanker yang mungkin
tertinggal di jaringan payudara. • Axillary Lymph Node Dissection (ALND)
• Pasien dengan tumor yang besar bisa Dokter mengangkat lebih dari 20 kelenjar getah
menjalani kemoterapi terlebih dahulu bening di ketiak.
untuk menyusutkan ukuran tumor, sehingga
tumor bisa dihilangkan dengan Komplikasi yang timbul dari bedah untuk kanker
lumpektomi. payudara tergantung dari prosedur yang
dilakukan. Secara umum, prosedur bedah bisa
menyebabkan pendarahan, nyeri, dan
pembengkakan lengan (limfedema).
2. KEMOTERAPI

1. Adjuvant Chemotherapy
Bertujuan untuk membunuh sel kanker yang mungkin tertinggal saat
prosedur bedah, atau sel kanker sudah menyebar namun tidak terlihat
meski dengan tes pemindaian. Sel kanker yang tertinggal tersebut bisa
tumbuh dan membentuk tumor baru di organ lain.

2. Neoadjuvant Chemotherapy
Bertujuan untuk menyusutkan ukuran tumor agar bisa diangkat
dengan pembedahan. Kemoterapi jenis ini biasanya dilakukan untuk
menangani kanker yang ukurannya terlalu besar untuk dibuang melalui
operasi.
Obat yang umum digunakan pada adjuvant ES: tergantung dari obat yang digunakan
chemotherapy dan neoadjuvant chemotherapy adalah:
• Anthracylines (doxorubicin dan epirubicin) Umumnya:
• Taxanes (paclitaxel dan docetaxel) • Kerontokan rambut
• Cyclophosphamide • Infeksi
• Carboplatin • Mual
• 5-fluorouracil • Muntah
 Umumnya dikombinasi ( 2 atau 3).
Dalam beberapa kasus, dapatmenyebabkan:
 diberikan secara intravena (suntikan atau infus)
• Menopause yang terlalu dini
 Siklus pemberian obat biasanya berlangsung • Kerusakan saraf
dalam 2 hingga 3 minggu, dengan jadwal • Kemandulan
pemberian tergantung pada jenis obatnya (diikuti
• Kerusakan jantung dan hati
masa istirahat).
• Kanker darah (jarang terjadi)
3. RADIOTERAPI
• Terapi radiasi dengan menggunakan sinar berkekuatan tinggi, seperti sinar-X dan proton.
 Menembakkan sinar ke tubuh pasien menggunakan mesin (radioterapi eksternal)
dijalankan setelah pasien selesai menjalani lumpektomi
 Menempatkan material radioaktif ke dalam tubuh pasien (brachytherapy)
dilakukan jika kecil risikonya untuk muncul kanker payudara kembali
• Untuk kasus kanker payudara yang lebih besar dan telah menyebar ke kelenjar getah bening,
dapat dilakukan terapi radioterapi setelah mastektomi
• Terapi: selama 3 hari hingga 6 minggu
Radioterapi bisa menimbulkan komplikasi seperti kemerahan pada area yang disinari, serta
payudara juga mungkin dapat menjadi keras dan membengkak.
4. TERAPI HORMONAL
 Kasus kanker yang dipengaruhi hormon estrogen dan progesteron
 penghambat estrogen, seperti tamoxifen (digunakan selama 5 tahun).
 penghambat aromatase (penghambat estrogen pada wanita yang telah melewati masa
menopause), seperti anastrozole, letrozole, dan exemestane, diresepkan dokter untuk
menghambat produksi hormon.
 Pada wanita yang belum mencapai menopause
hormon pelepas gonadotropin, seperti goserelin, bisa digunakan untuk mengurangi kadar estrogen
pada rahim.
Pilihan lain adalah dengan mengangkat indung telur atau menghancurkannya dengan radioterapi
agar hormon tidak terbentuk.
Obat lain pada kanker ER positif atau PR positif adalah everolimus, menghambat fungsi protein
mTOR agar sel kanker tidak bertumbuh dan membentuk pembuluh darah baru.
ES : diare dan muntah, bahkan bisa meningkatkan kadar kolesterol, trigliserida, dan gula dalam
darah.
5. TERAPI TARGET
Menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel ES (terapi target kanker HER2
kanker, tanpa merusak sel-sel yang sehat.
positif):
• Diterapkan pada kanker HER2 positif.
• Kerusakan jantung yang bisa berkembang
• Obat yang digunakan pada terapi target ke gagal jantung.
ditujukan untuk menghambat perkembangan
(Risiko gangguan jantung bisa meningkat
protein HER2, yang membantu sel kanker
tumbuh lebih agresif. jika dikombinasikan dengan kemoterapi).
• Pembengkakan pada tungkai
• Obat yang digunakan dalam terapi target
adalah trastuzumab, pertuzumab, dan lapatinib • Sesak napas
(Bentuk: Oral, IV) • Diare
(Digunakan untuk mengobati kanker stadium Obat terapi target, tidak disarankan untuk
awal maupun stadium lanjut)
mengobati kanker payudara pada wanita
hamil, karena bisa menyebabkan keguguran.
6. TERAPI OBAT (first line and combination)

Sumber : dipiro 2017


6. TERAPI OBAT (first line and combination)

Sumber : dipiro 2017


6. TERAPI OBAT (first line and combination)

Sumber : dipiro 2017

Anda mungkin juga menyukai