Anda di halaman 1dari 70

BIOENERGETIKA

 Bioenergetika ▬▬► bagian dari biokimia yang berkaitan


dengan transformasi dan penggunaan energi oleh sel hidup

 Hukum termodinamika I ▬▬►setiap perubahan fisik


atau kimia, jumlah total energi pada lingkungan adalah
tetap (hukum kekekalan energi)

 Hukum termodinamika II ▬▬►perubahan fisika atau


kimia cenderung berjalan menuju suatu arah, sehingga
energi yang bermanfaat terurai secara reversibel menjadi
tidak teratur (entropi), sampai mencapai keseimbangan
ENERGI DAN ENTROPI
 Energi Bebas ▬▬► energi yang dapat melakukan kerja
pada suhu dan tekanan tetap

 Energi Panas ▬▬► energi yang dapat melakukan kerja


hanya melalui suatu perubahan suhu dan tekanan

 Entropi ▬▬► energi dalam keadaan acak/tidak teratur


▬▬► energi tidak berguna
KEADAAN ENTROPI
KETERATURAN INTERNAL
ORGANISME
 Organisme mempertahankan keteraturan
internalnya ▬▬►mengekstrak energi bebas dari
makanan (organisme heterotrop) dan sinar
matahari (organisme autotrop)

 Mengembalikan sejumlah energi ke lingkungan


dalam bentuk yang kurang berguna atau dalam
bentuk panas, dan menjadi acak
KONSEP BIOENERGETIKA

 Perubahan energi bebas standar ▬▬► ∆Go


 Perubahan energi terjadi ketika suatu reaksi, di
bawah kondisi standar, berlangsung dari awal
sampai mencapai kesetimbangan
 Kesetimbangan
PERUBAHAN ENERGI BEBAS
STANDAR
∆Go = perubahan energi bebas standar
R = konstanta gas, 8,316 J/mol
T = temperatur, K
K’eq = konstanta kesetimbangan
PERUBAHAN ENERGI BEBAS
STANDAR
 Perubahan energi bebas standar dapat diukur dengan cara
mencampurkan reaktan dalam tabung reaksi pada
konsentrasi 1 molar, temperatur 25oC, pH 7

 Kondisi di atas tidak berlangsung dengan baik dalam sel


hidup

 Perubahan energi bebas standar menyediakan perhitungan


untuk membandingkan kebutuhan energi di antara banyak
reaksi di dalam sel
PERUBAHAN ENERGI BEBAS
STANDAR
 ∆Go = 0 ▬▬►sistem berada pada kesetimbangan, tidak
membebaskan atau memerlukan energi

 ∆Go < 0 ▬▬►reaksi yang membebaskan energi sebagai


pendekatan kesetimbangan

 ∆Go > 0 ▬▬►perlu ditambahkan energi, supaya reaksi


dapat berlangsung
PENGUKURAN ∆Go SECARA
EKSPERIMENTAL

 Penentuan ∆Go untuk isomerisasi glukosa 6-


fosfat menjadi fruktosa 6-fosfat

 Pada kondisi standar ▬▬► konsentrasi awal


masing-masing senyawa 1 M

 Pada kondisi kesetimbangan diperoleh:


[glukosa 6-fosfat] = 1,33 M
[fruktosa 6-fosfat] = 0,67 M
PENGUKURAN ∆Go SECARA
EKSPERIMENTAL

 Konversi glukosa 6-fosfat menjadi fruktosa 6-fosfat


▬▬►reaksi tidak spontan ▬▬►memerlukan energi
TABEL HUBUNGAN ANTARA K’eq dan ∆Go
DAN ARAH REAKSI KIMIA DI BAWAH
KONDISI STANDAR (Lehninger)
ENERGI DARI ATP
 Eksperimen menggunakan ATP dan ADP

 Setelah terjadinya reaksi dan mencapai kesetimbangan


diperoleh kondisi ▬▬► konsentrasi ATP terlalu rendah
untuk diukur

 ∆Go tidak dapat diperoleh secara langsung, tetapi diketahui


∆Go harus negatif
ENERGI DARI ATP
 Menggunakan reaksi yang berpasangan (couple) untuk
mengukur ∆Go dari ATP

 ∆Go yang diperoleh relatif besar ▬▬► energi kimia yang


bermanfaat
ENERGI BEBAS STANDAR
HIDROLISIS ATP DAN AMP
 Energi bebas standar (ΔGo’) hidrolisis dinyatakan
dalam kJ/mol
 Reaksi hidrolisis ini memperlihatkan bentuk ionik
utama reaktan dan produk
STRUKTUR MOLEKUL
ADENOSIN TRI FOSFAT (ATP)
 Nukleotida ▬▬► tersusun dari tiga unit dasar
ATP DAN ADP
 ATP dan ADP mengambil energi untuk diletakkan
pada fosfat ketiga
 Energi dibebaskan ketika ATP dan ADP
dipindahkan
 Konversi ADP – ATP beraktivitas sebagai metode
utama dari transfer energi
ENERGI, ATP DAN PEMINDAHAN
FOSFAT
TRANSFER GUGUS FOSFAT
SIFAT KIMIA ATP
 Pada pH 7, ATP dan ADP terdapat sebagai anion ATP4- dan
ADP3-, yang bermuatan banyak, karena hampir semua
kandungan fosfat mengion sempurna pada pH ini. Cairan
sel mengandung Mg2+ sehingga ATP dan ADP membentuk
kompleks dengan Mg, sehingga membentuk anion Mg
ATP2- dan Mg ADP-
SIFAT KIMIA ATP
 Konsentrasi ATP ▬▬► relatif konstan dalam sel
▬▬►kecepatan pembentukan ATP = kecepatan
degradasinya

 Gugus fosfat ujung pada ATP mengalami


penguraian dan pergantian secara terus menerus
dari pool fosfat anorganik selama metabolisme sel
MENGAPA ATP MEMILIKI ∆Go YANG
RELATIF TINGGI
 Pada pH 7 ▬▬► ATP mengion sempurna ▬▬►ATP4-
ATP4- + H2O → ADP3- + HPO42- + H+
pada keadaan standar ▬▬► konsentrasi ATP4-, ADP3- dan
HPO42- 1 M ▬▬► konsentrasi H+ mencapai 10-7 M ▬▬►
kesetimbangan hidrolisis ATP cenderung tertarik ke kanan
▬▬►karena konsentrasi H+ sangat kecil dibanding 1 M

 Pada pH 7, ATP memiliki 4 muatan negatif yang letaknya


berdekatan yang saling tolak menolak dengan kuat

 ADP3- dan HPO42- ▬▬► hibrid resonansi ▬▬►bentuk stabil


dengan elektron tertentu dalam konfigurasi yang memiliki jauh
lebih sedikit energi ▬▬► jika ATP dihidrolisa ▬▬► elektron
pada ADP3- dan HPO42- menuju tingkat energi yang lebih rendah
dibanding ATP yang tidak terhidrolisis ▬▬►menyebabkan
dibebaskan ADP3- dan HPO42-
FUNGSI ATP
 ATP ▬▬► sebagai senyawa antara pembawa energi yang
umum di dalam sel ▬▬►menghubungkan reaksi yang
membebaskan energi dan reaksi yang memerlukan energi

 Kinase ▬▬► mengkatalisis pemindahan senyawa fosfat


dari senyawa fosfat berenergi super tinggi kepada ADP
membentuk ATP

 X-P + ADP → X + ATP


ATP + Y → ADP + Y-P
SENYAWA FOSFAT BERENERGI TINGGI
DAN HASIL HIDROLISISNYA
SENYAWA FOSFAT BERENERGI TINGGI
DAN HASIL HIDROLISISNYA
NUKLEOTIDA BERENERGI TINGGI
 Senyawa – senyawa nukleosida 5’- trifosfat:
 ATP ▬▬►Adenosin trifosfat
 UTP ▬▬►Uridin trifosfat
 GTP ▬▬►Guanosin trifosfat
 CTP ▬▬►Sitidin trifosfat

 Senyawa – senyawa deoksinukleosida 5’- trifosfat:


 dATP ▬▬►deoksiadenosin trifosfat
 dGTP ▬▬►deoksiguanosin trifosfat
 dCTP ▬▬►deoksisitidin trifosfat
 dTTP ▬▬►deoksitimidin trifosfat
PENYALURAN ENERGI ATP KE
BERBAGAI BIOSINTETIK
METABOLISME
 Metabolisme ▬▬► reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam
organisme

 Perbedaan metabolisme dipelajari melalui pembagian jenis


makhluk hidup
• Autotrop/kemoautotrop ▬▬►organisme yang
menggunakan sumber C dari CO2
• Heterotrop ▬▬►bentuk kehidupan yang memperoleh
energi dari mencernakan sumber C kompleks

 Metabolisme mempunyai ribuan tahapan reaksi yang


dikontrol secara enzimatik
SEL AUTOTROP DAN HETEROTROP
Sel Autotrop
 Prokariot : bakteri fotosintetik (alga biru hijau,
mengandung pigmen fotosintetik didalam membran sel)
 Eukariot : sel tumbuhan dan alga (mengandung pigmen
kloroplas, dalam keadaan tanpa cahaya, sel ini menjadi
heterotrop

Sel Heterotrop
 Prokariot : bakteri non fotosintetik (contoh: rickettsiae dan
mikoplasma)
 Eukariot : manusia dan hewan
SIKLUS CO2 DAN O2 ANTARA SEL
AUTOTROP DAN HETEROTROP
JALUR METABOLISME
 Metabolisme intermediet ▬▬►produk dari satu tahap
reaksi sering menjadi reaktan untuk tahap selanjutnya

 Jalur metabolisme ▬▬►serangkaian reaksi spesifik


 Linier ▬▬►glikolisis
 Bercabang ▬▬►biosintesis asam amino
 Siklik ▬▬►siklus asam sitrat
 Spiral ▬▬►degradasi asam lemak
JALUR METABOLISME

 Contoh jalur metabolisme: a) Linier b)Siklik


c)Spiral
CARA METABOLISME MENGHASILKAN
ENERGI
REAKSI-REAKSI KIMIA DALAM
METABOLISME
 Oksidasi – reduksi
 Transfer gugus
 Hidrolisis
 Pemotongan non hidrolitik
 Isomerisasi dan pengaturan kembali (rearrangement)
 Reaksi pembentukan ikatan menggunakan energi dari ATP
REAKSI OKSIDASI REDUKSI
 Reaksi oksidasi reduksi ▬▬► reaksi yang paling
umum terjadi dalam metabolisme

 Reaksi oksidasi reduksi mempunyai ciri-ciri:


• Mengandung 2 molekul reaktan
• Dapat diidentifikasi melalui transfer atom H
• Enzim yang terlibat dalam reaksi ini ▬▬►
oksidoreduktase (dehidrogenase)
REAKSI OKSIDASI REDUKSI
 Kapan sebuah atom atau gugus dioksidasi? beberapa
spesies yang lain harus menerima elektron

 Banyak reaksi di couple oleh pasangan koenzim


 NAD+ / NADH
 NADP+ / NADPH
 FAD / FADH2
KOENZIM NAD+ / NADH
 Digunakan dalam reaksi redoks
 Turunan dari ADP dan vitamin nikotinamida
 Sisi reaksi terletak pada bagian nikotinamida dari
NAD+

 NAD+ ▬▬►bentuk teroksidasi


 NADH ▬▬►bentuk tereduksi
STRUKTUR NAD+ / NADH
CONTOH REAKSI NAD+
 Reaksi umum dan reaksi spesifik (etanol)
KOENZIM FAD (FLAVIN ADENIN
DINUKLEOTIDA)
 Pembawa elektron lain yang digunakan dalam
metabolisme ▬▬►substratnya beda dengan NAD+

 FAD ▬▬►transfer 2 elektron


CONTOH REAKSI FAD
 FAD sering digunakan dalam reaksi ▬▬► -CH2-
CH2- dioksidasi menjadi ikatan ganda
TRANSFER GUGUS
 Reaksi yang berfungsi memindahkan gugus kimia
▬▬►ada dua jenis:
 Intermolekular ▬▬►transfer dari satu molekul ke
molekul lain

 Intramolekular ▬▬►pemindahan satu tempat ke


tempat lain dalam satu molekul

Fosfat ▬▬► gugus penting yang ditransfer dalam


reaksi metabolisme
TRANSFER GUGUS ASIL
 Koenzim A (CoASH) akan membentuk ikatan tioester
pada gugus asil ▬▬►lebih aktif
STRUKTUR KOENZIM A
REAKSI HIDROLISIS
 Air digunakan untuk memisahkan suatu molekul menjadi
dua molekul yang lain

 Jenis- jenis ikatan yang dapat dipisahkan:


 Ikatan ester ▬▬►lemak
 Ikatan amida ▬▬►protein
 Ikatan glikosidik ▬▬►karbohidrat
REAKSI HIDROLISIS KARBOHIDRAT
REAKSI HIDROLISIS PROTEIN
HIDROLISIS LEMAK
PEMOTONGAN NON HIDROLITIK
 Reaksi pemotongan tanpa menggunakan air
 Enzim yang berperan dalam reaksi ini liase
Contoh reaksi pemotongan non hidrolitik
ISOMERISASI DAN PENGATURAN
KEMBALI
 Reaksinya meliputi dua jenis transformasi
kimia
 Pergantian atom hidrogen intermolekular
pada lokasi ikatan ganda
Contohnya : isomerisasi aldosa – ketosa

 Pengaturan kembali intramolekular gugus fungsi, namun hal


ini jarang terjadi
REAKSI PEMBENTUKAN IKATAN
 Reaksi pembentukan ikatan biokimia, semuanya
memerlukan energi

Contoh reaksinya:
EKSPERIMEN METABOLISME
 Untuk memahami jalur metabolisme, masing-masing
tahap harus diketahui secara detail

 Karakterisasi masing-masing enzim dan koenzim

 Identifikasi jalur kimia, meliputi substrat, intermediat,


produk dan tipe-tipe reaksi

 Identifikasi molekul dan kondisi yang meregulasi


kecepatan seluruh jalur metabolisme
EKSPERIMEN METABOLISME
 Organisme keseluruhan ▬▬►menggunakan pelacak
isotop (radioaktif) dan diukur produk yang terlabel

 Jaringan dan sel ▬▬►metode ini telah dapat mempelajari


jalur metabolisme yang selama ini belum terungkapkan
▬▬►siklus asam sitrat dipelajari menggunakan
pendekatan ini

 Ekstrak bebas sel ▬▬►sel dihomogenisasi dalam bufer


untuk membebaskan komponen sel yang akan dipelajari
METABOLISME SECARA UMUM (Gbr 12.2.
Biochem, Mathew)
METABOLISME SECARA SINGKAT
(Gbr 12.1. Biochem, Mathew)
KLASIFIKASI METABOLISME
 Katabolisme ▬▬►jalur degradasi (penguraian)
▬▬►produksi energi
Molekul organik kompleks didegradasi menjadi molekul
yang lebih kecil

 Anabolisme ▬▬►jalur konstruksi (biosintesis)


▬▬►memerlukan energi
Biosintesis senyawa organik yang lebih kompleks
HUBUNGAN ENERGI ANTARA
LINTAS KATABOLIK DAN ANABOLIK
TIGA TAHAP KATABOLISME
1. Pemecahan makromolekul menjadi senyawa unit
pembangun (building block) ▬▬►tidak ada energi yang
berguna

2. Oksidasi produk tahap 1 menjadi asetil KoA


▬▬►menghasilkan energi yang terbatas

3. Oksidasi asetil KoA menjadi CO2, H2O dan energi


SKEMA KATABOLISME
PROSES KATABOLISME
ENERGI HASIL METABOLISME
 Metabolisme 1 mol glukosa menghasilkan 32 ATP
REGULASI METABOLISME
 Melalui kerja enzim alosterik ▬▬►penghambatan
kembali atau penghambatan produk akhir

 Pengaturan hormon ▬▬►hormon melakukan


rangsangan atau hambatan aktivitas metabolik
spesifik

 Pengaturan sintesis enzim ▬▬►menghidupkan


atau mematikan biosintesis enzim ▬▬► induksi
enzim
REGULASI ENZIM ALOSTERIK
 Dua jenis regulasi enzim alosterik ▬▬►
 Mekanisme biasa

 Aktivasi feedforward
REGULASI HORMON (Gbr 13.16 Lehninger)
METABOLISME FRUKTOSA
 Sel hati mempunyai enzim fruktokinase

 Mempunyai afinitas yang kuat terhadap fruktosa

 Mengkatalisis transfer gugus fosfat dari ATP sehingga


membentuk fruktosa 1-fosfat

 Fruktosa 1-fosfat harus mengalami fosforilasi sehingga


dapat mengalami pemotongan oleh aldolase
METABOLISME GALAKTOSA
 Lima reaksi diperlukan untuk merubah galaktosa menjadi
glukosa 6-fosfat
REGULASI INDUKSI ENZIM (Gbr 13.17 Lehninger)
SEL DAN MITOKONDRIA
Sel

membran
luar
Membran
dalam

Mitokondria
glikolisis membran membra
e luar ndalam

Rangkaia
n
transpor
Daur elektron
Krebs

H+
e-
O2

kompartemen H2O
luar

kompartemen
dalam
TEMPAT METABOLISME
 Sitosol ▬▬► glikolisis, glukoneogenesis, aktivasi asam amino
dan sintesis asam lemak

 Mitokondria ▬▬► siklus asam sitrat, transport elektron dan


fosforilasi oksidatif, oksidasi asam lemak dan katabolisme asam
amino

 Ribosom ▬▬► sintesis protein

 Retikulum endoplasma ▬▬► sintesis lipid

 Badan mikro ▬▬► siklus glioksilat (pada tumbuhan)

Anda mungkin juga menyukai