Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEFARMASIAN

KELOMPOK 2:
C U T P U T R I M A I S A RA H
C U T R I F Q A A N N U U RA
N U R U L H I D AYA H
S I LV I A M A U L I Z A
S YA H R I N A R A M A D H A N I
Apakah penggunaan
obat
tersebut sudah
tepat?
ANALISA KASUS

• Tepat Obat
• Tepat Dosis
• Tepat Aturan Pakai
• Adverse Reaction (Efek Samping)
• Interaksi Obat
• Kepatuhan Pasien
KASUS

• Pasien berumur 78 tahun didiagnosa mengalami


Diabetes Mellitus sejak 10 tahun yang lalu.
Dengan HbA1C terakhir yaitu 8.7 dan pasien juga
mengalami radang selaput mata
OBAT YANG DIBERIKAN KEPADA PASIEN

• Dexametasone sebagai obat anti radang


• Ceftriaxone sebagai antibiotik
• Mecobalamin sebagai vitamin B12
• Cloramphenicol sebagai antibiotik
• Novorapid sebagai insulin Aspart
• Levemir sebagai insulin Basal
DEXAMETHASONE

• Tepat Obat
Obat ini dapat diberikan kepada pasien dengan radang selaput
mata.
• Tepat Dosis
Tidak dicantumkan informasi mengenai dosis dan kekuatan sediaan
pada resep
Seharusnya dicantumkan dosis dexamethasone injeksi yaitu 0,75-9
mg per 12 jam
• Adverse Reaction (Efek Samping)
Obat ini dapat meningkatkan kadar gula dalam darah dan
mengurangi sensitifitas sel terhadap sel. Sehingga apabila tetap
diberikan maka perlu dilakukan monitoring kadar gula dalam
darah. Dapat meningkatkan selera makan dan menambah berat
badan. Serta dapat mengakibatkan immunosupresan.
CEFTRIAXONE
• Tepat Obat
Ceftriaxone merupakan antibiotik golongan sefalosforin generasi ketiga yang
lebih aktif pada mikroba gram negatif, yang dapat mengatasi infeksi pada
jaringan lunak maupun kulit.
Seharusnya, karena bapak tersebut mengalami konjungtivitas, maka cukup
diberikan antibiotik topikal seperti salep mata atau obat tetes mata.
• Tepat Dosis
Tidak dicantumkan dosis
Seharusnya dicantumkan dosis ceftriaxone 1-2 g setiap 12-24 jam (max 4 g/
hari)
• Adverse Reaction (Efek Samping):
Eosinophillia, leukopenia, trombositopenia,
• Interaksi Obat
Penggunaan bersamaan dengan cloramphenicol, dapat mengurangi efek
ceftriaxone dengan antagonis farmakodinamik. Monitor perlu dilakukan. Agen
bakteriostatik mungkin dapat menghambat efek dari agen bakterisidal.
MECOBALAMIN

• Tepat obat
Obat tepat diberikan kepada pasien apabila pasien terkena diabetes
neuropati. Namun, bila pasien belum sampai terkena diabetes neuropati
maka tidak perlu diberikan mecobalamin

• Tepat dosis: Tidak tepat dosis dan kekuatan obat


Seharusnya dosis mecobalaminyaitu 500 mcg/mL melalui IV atau IM 3 kali
seminggu.

• Adverse Reaction (Efek Samping)


Kesemutan, penggumpalan darah.

• Interaksi Obat
Penggunaan bersamaan dengan cloramphenicol bersifat antagonis
terhadap aksi hematopoetik dari mecobalamin.
CLORAMPHENICOL
• Tepat Obat
Chloramphenicol merupakan antibiotik yang menghentikan pertumbuhan bakteri pada mata. Obat ini
tepat digunakan untuk pengobatan radang pada selaput mata pasien.

• Tepat Dosis
Dosis chloramfenicol yang tertera di resep adalah 2 kali sehari sebanyak 1 tetes masing-masing mata
kiri dan kanan. Dosis disini kurang tepat, karena
dosis chloramphenicol untuk infeksi bakteri pada mata yang tepat adalah 6 kali sehari dengan selang
waktu 4 jam sebanyak 1 tetes.

• Tepat Aturan Pakai


Cara pemakaian obat di resep sudah benar yaitu diteteskan 1 tetes pada setiap mata kiri dan mata
kanan.

• Adverse Reaction (Efek Samping)


Penggunaan obat chloramfenicol dapat juga menimbulkan efek samping seperti diskrasia darah yang
serius dan sangat fatal dapat terjadi terutama anemia aplastik, reaksi heipersensitivitas seperti
anafilaktik, urticaria, gray syndrome pada bayi premature, dan gangguan gastrointestinal atau gangguan
saluran cerna seperti mual, muntah, dan diare.

• Interaksi Obat
Penggunaan bersamaan dengan ceftriaxone, dapat mengurangi efek ceftriaxone dengan antagonis
farmakodinamik. Monitor perlu dilakukan. Agen bakteriostatik mungkin dapat menghambat efek dari
agen bakterisidal.
Penggunaan bersamaan dengan mecobalamin bersifat antagonis terhadap aksi hematopoetik dari
mecobalamin.
NOVORAPID
• Tepat Obat
Merupakan insulin aspart dimana insulin ini bekerja cepat (rapid acting),
insulin ini memungkinkan penggantian insulin pada waktu makan secara
fisiologis karena waktu kerjanya yang cepat, keuntungan lainnya yaitu karena
insulin ini yang dapat diberikan segera sebelum makan tanpa menggagu
kontrol glukosa (Katzung, 2010)

• Tepat Dosis
Pemberian 3 kali sehari 20 unit

• Tepat Aturan Pakai


3 kali sehari 20 unit setiap penyuntikkan segera sebelum makan atau sesudah
makan

• Adverse Reaction (Efek Samping)


Hipoglikemik, sehingga perlu dilakukan monitoring kadar glukosa darah.
LEVEMIR
•Tepat obat
Merupakan insulin basal yang digunakan untuk membantu kontrol gula darah

•Tepat dosis
1 kali sehari 10 unit pada malam hari

Tepat aturan pakai


1 kali sehari 10 unit pada malam hari

•Adverse Reaction (Efek Samping)


Hipoglikemia
TEPAT DOSIS

• Dexametasone tidak ada informasi mengenai


kekuatan sediaan dan dosis yang akan diberikan
kepada pasien
• Ceftriaxone tidak ada informasi mengenai dosis obat
• Mecobalamin
• Cloramphenicol
• Novorapid disuntikkan 3 kali sehari sebanyak 20 unit
• Levemir di disuntikkan 1 kali sehari sebanyak 10 unit
TEPAT PEMAKAIAN

• Pemakaian dexametasone kurang dibutuhkan


pemakaiannya jika radang selaput pada mata
pasien belum terlalu parah. Tetapi jika pasien
merasa
KOMBINASI INSULIN

• Norapid disuntikkan 3 kali sehari sebanyak 20 unit, merupakan


obat insulin dengan efek short acting yaitu kerja cepat dan
efeknya pun singkat.
• Levemir disuntikkan 1 kali sehari 10 unit pada malam hari,
merupakan obat insulin dengan efek long acting atau efek jangka
panjang yaitu menurunkan kadar gula dalam tubuh secara
perlahan dan bertahap.
• Penggunaan kombinasi obat insulin novorapid dan levemir dapat
memiliki resiko terjadinya hipoglikemi atau kadar gula darah
telalu rendah sehingga penggunaan kombinasi insulin ini perlu
diperhatikan penggunaannya. Sehingga kombinasi obat ini harus
sesuai dengan anjuran dokter yang memeriksa. Jika kadar gula
darah tidak terlalu tinggi tidak diharuskan mengkombinasi kedua
insulin tersebut, karena dikhawatirkan dapat terjadi hipoglikemi.
KEPATUHAN PASIEN

Dilihat dari hasil pemeriksaan HbA1C sebesar 8,7.


Maka dapat disimpulkan bahwa pasien kurang
patuh dalam melakukan terapi obat, sehingga
menyebabkan nilai HbA1C pasien terlalu tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.drugs.com/search.php?searchterm=methylcobalamin , diakses pada tanggal 13
Mei 2019 pukul 14.34

https://www.drugs.com/sfx/ceftriaxone-side-effects.html , diakses pada tanggal 13 Mei 2019


pukul 15.02
https://www.drugs.com/dosage/dexamethasone.html , diakses pada tanggal 13 Mei 2019 pukul
15.40

https://m.pdr.net/Mobile/Page/drug-summary/Ceftriaxone-ceftriaxone-1723.4059 , diakses pada


tanggal 13 Mei 2019 pukul 15.42

https://www.google.com/amp/s/www.honestdocs.id/mecobalamin.amp , diakses pada tanggal


13 Mei 2019 pukul 15.50

https://reference.medscape.com/drug/decadron-dexamethasone-intensol-dexamethasone-342
741
, diakses pada tanggal 13 Mei 2019 pukul 16.05

Katzung, Betram G, 2010. Farmakologi dasar dan Klinik,


Edisi 10. EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai