Anda di halaman 1dari 27

Nama

: jamaludin

Npm

: 1102008344

Epidemiologi
Setiap tahun lebih dari 580.000 kasus baru ditemukan di berbagai negara berkembang dan kurang lebih
372.000 pasien meninggal karena penyakit ini.Sayangnya sampai saat ini penyebab kanker payudara
masih belum diketahui.
Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko kanker payudara, antara lain usia, riwayat kesehatan,
faktor keturunan, faktor hormonal seperti menstruasi pertama terlalu cepat dan menopause dini. Selain itu
upaya menunda kehamilan atau kehamilan pertama terjadi di atas usia 30 tahun juga bisa meningkatkan
resiko. Gaya hidup yang tidak sehat, misalnya sering mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak
jahat, atau kurang berolahraga, juga dapat memperbesar resiko terserang kanker payudara.
Data WHO menunjukkan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50 tahun ke atas. Hanya
6%-nya terjadi pada mereka yang berusia kurang dari 40 tahun. Meski demikian, kian hari makin banyak
penderita kanker payudara yang berusia 30-an. Oleh karena itu jika Anda termasuk golongan yang
beresiko tinggi, meski baru berusia 30-an, tak ada salahnya untuk lebih bersikap waspada terhadap
perubahan yang terjadi pada payudara Anda
Definisi
Kanker Payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak
terkontrol dari sel-sel (jaringan) payudara, Hal ini bisa terjadi terhadap wanita maupun pria.
Etiologi
Faktor reproduksi:
Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas,
menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua.
Penggunaan hormon:
Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara.
Penyakit fibrokistik:
Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia
atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.
Obesitas:
Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita
pasca menopause.

Konsumsi lemak:
Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara.
Radiasi:
Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker
payudara.
Riwayat keluarga dan faktor genetik:
Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan
skrining untuk kanker payudara.
Faktor resiko
1.

Riwayat pribadi Ca payudara

2.

Menarche dini

3.

Nullipara/ usia lanjut pada kelahiran anak pertama

4.

menopause pada usia lanjut

5.

Riwayat penyakit payudara jinak

6.

Riwayat keluarga dengan ca mamae

7.

Kontrasepsi oral

8.

Terapai pergantian hormone

9.

Pemajanan radiasi

10.

Masukan alcohol

11.

Umur > 40 tahun

Hubungan antara Estrogen dan Kanker Payudara


Estrogen adalah suatu hormon wanita yang dihasilkan oleh ovari-ovari (indung telur-indung telur).Selam
tahun-tahun reproduktif, sebuah tubuh wanita dihadapi pada tingkat-tingkat yang tinggi dari
estrogen.Setelah menopause, produksi dari estrogen oleh ovari-ovari berkurang.Estrogen kadangkala
diresepkan untuk merawat beberapa dari persoalan-persoalan yang seringkali dihubungkan dengan
menopause, seperti kepanasan (hot flashes), keringat-keringat waktu malam, ketidaktiduran, dan
kekeringan vagina.Estrogen mempunyai manfaat tambahan dari pencegahan penipisan tulang
(osteoporosis).Bagaimanapun, hasil-hasil dari suatu percobaan klinis yang besar dari wanita-wanita yang
telah menopause yang menerima terapi hormon yang dipubilkasikan pada tahun 2002 menunjukan bahwa
risiko-risiko keseluruhannya dari terapi estrogen plus progestin melebihi manfaat-manfaat dari terapi

hormon.Terapi kombinasi hormon dengan estrogen dan progestin telah ditunjukan meningkatkan risiko
penyakit jantung, stroke, dan penggumpalan darah.
Tingkat-tingkat yang tinggi dari estrogen melalui periode-periode yang panjang juga meningkatkan risiko
megembangkan kanker-kanker payudara dan kandungan.Estrogen menstimulasi sel-sel dari payudara dan
lapisan kandungan untuk tumbuh dan membelah.Sel-sel payudara yang membelah secara aktif dipercayai
mempunyai suatu kemungkinan kerusakan DNA yang lebih besar begitu juga suatu jumlah yang lebih
besar dari sel-sel yang telah mempunyai kerusakan DNA.Suatu jumlah yang lebih besar dari sel-sel
dengan kerusakan DNA meningkatkan risiko perkembangan kanker.
Wanita-wanita yang mempunyai suatu permulaan timbulnya waktu haid yang dini dan menopause yang
terlambat adalah lebih mungkin mengembangkan kanker payudara dari pada wanita-wanita dengan
permulaan timbulnya waktu haid yang terlambat dan menopause yang dini. Perbedaan ini dipercayai bisa
diakibatkan oleh periode yang lebih panjang dari ekspose estrogen pada kelompok yang pertama
Klasifikasi
Berdasarkan WHO Histological Classification of breast tumor, kanker payudara diklasifikasikan sebagai
berikut:
1.

2.

Non-invasif karsinoma
o

Non-invasif duktal karsinoma

Lobular karsinoma in situ

Invasif karsinoma
o

Invasif duktal karsinoma

Papilobular karsinoma

Solid-tubular karsinoma

Scirrhous karsinoma

Special types

Mucinous karsinoma

Medulare karsinoma

Invasif lobular karsinoma

Adenoid cystic karsinoma

karsinoma sel squamos

karsinoma sel spindel

Apocrin karsinoma

3.

Karsinoma dengan metaplasia kartilago atau osseus metaplasia

Tubular karsinoma

Sekretori karsinoma

Lainnya

Paget's Disease

Tumor ganas atau kanker payudara juga memiliki beberapa tipe, antara lain :

Ductal Carcinoma In-Situ (DCIS)

Merupakan tipe kanker payudara yang paling dini dan terbatas hanya di dalam sistem duktus.

Infiltrating Ductal Carcinoma (IDC)

Tipe yang paling sering terjadi, mencapai 78% dari semua keganasan.Pada pemeriksaan mammogram
didapatkan lesi berbentuk seperti bintang (stellate) atau melingkar.Apabila lesi berbentuk seperti bintang
maka prognosis atau angka kesembuhan pasien sangat rendah.

Medullary Carcinoma

Tipe ini paling sering terjadi pada wanita berusia akhir 40 tahun dan 50 tahun.Menghasilkan gambaran sel
seperti bagian abu-abu (medulla) pada otak.Terjadi sebanyak 15% dari kasus kanker payudara.

Infiltrating Lobular Carcinoma (ILC)

Tipe kanker payudara yang biasanya tampak sebagai penebalan di kuadran luar atas dari payudara.Tumor
ini berespon baik terhadap terapi hormon.Terjadi sebanyak 5% dari kasus kanker payudara.

Tubular Carcinoma

Tipe ini banyak ditemukan pada wanita usia 50 tahun keatas. Pada pemeriksaan mikroskopik gambaran
struktur tubulusnya sangat khas.Terjadi sebanyak 2% dari kasus kanker payudara dan angka 10 ysr (year
survival rate) mencapai 95%.

Mucinous Carcinoma (Colloid)

Kanker payudara yang angka kesembuhannya paling tinggi.Perubahan yang terjadi terutama pada
produksi mucus dan gambaran sel yang sulit ditentukan.Terjadi sebanyak 1%-2% dari seluruh kasus
kanker payudara.

Inflammatory Breast Cancer (IBC)

Tipe kanker payudara yang paling agresif dan jarang terjadi.Kanker ini dapat menyebabkan saluran limfe
pada payudara dan kulit terbuntu.Disebut inflammatory (keradangan) karena penampakan kanker yang
membengkak dan merah. Di Amerika, terjadi 1%-5% dari seluruh kasus kanker payudara.
http://www.bidadariku.com/idpayudara2.php?kode=90

Patofisiologi
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan cirri-ciri: proliferasi sel yang
berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya.
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan proliferasi yang tidak terkendali
yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara
menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara
biokimia terutama dalam intinya.Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi
transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal.
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:
1.

Fase induksi: 15-30 tahun

Sampai saat i9ni belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi factor lingkungan mungkin memegang
peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia.
Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi bisa merubah jaringan displasi
menjadi tumor ganas.Hal ini tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat
yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan
jaringan dan individu.
1.

fase in situ: 1-5 tahun

pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous yang bisa ditemukan di serviks
uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.
1.

fase invasi

Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui membrane sel ke jaringan sekitarnya
ke pembuluh darah serta limfe.
Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu sampai beberapa tahun.
1.

fase diseminasi: 1-5 tahun

Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-tempat lain bertambah.
Tanda dan gejala
Penemuan tanda-tanda dan gejala sebagai indikasi kanker payudara masih sulit ditemukan secara
dini.Kebanyakan dari kanker ditemukan jika dudah teraba, biasanya oleh wanita itu sendiri.
1.Terdapat massa utuh (kenyal)
Biasanya pada kuadran atas dan bagian dalam, di bawah lengan, bentuknya tidak beraturan dan terfiksasi
(tidak dapat digerakkan)
1.Nyeri pada daerah massa

2.Adanya lekukan ke dalam/dimping, tarikan dan retraksi pada area mammae.


Dimpling terjadi karena fiksasi tumor pada kulit atau akibat distorsi ligamentum cooper.
Manifestasi klinik karsinoma mammae.
Benjolan pada payudara
Erosi atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklatan
sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jaeruk (peau d'orange), mengkerut, atau
timbul borok (ulkus) pada payudara.
Pendarahan pada puting susu.
Rasa sakit atau nyeri
Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak.
Diagnosis
1. Anamnesis
a. Keluhan di payudara atau ketiak dan riwayat penyakitnya
Benjolan

Kecepatan tumbuh

Rasa sakit

Nipple discharge

Nipple retraksi dan sejak kapan

Krusta pada areola

Kelainan kulit:

Edema lengan

dimpling,peau dorange,ulsrasi,venektasi
Perubahan warna kulit
b. Keluhan di tempat lain berhubungan dengan metastasis :
Nyeri tulang (vertebra, femur)
Rasa penuh di ulu hati
Batuk
Sesak
Sakit kepala hebat dan lain-lain
2. Pemeriksaan fisik

a.Status
b. Status lokalis:

generalis,

cantumkan

performance

status

Payudara kanan dan kiri harus diperiksa


Masa tumor: Lokasi,Ukuran,Konsistensi,Permukaan,bentuk dan batas tumor,Jumlah tumor
Terfiksasi atau tidak ke jaringan sekitar payudara, kulit, m. pektoralis dan d
inding dada
Perubahan kulit: Kemerahan, dimpling, edema, nodul satelit, Pedu dorange, ulserasi
Nipple:Tertarik,Erosi,Krusta,Discharge
Status kelenjar getah bening: KGB aksila,KGB infraklavikula,KGB supra klavikula
Pemeriksaan pada daerah yang dicurigai metastasis:
Lokasi organ (paru, tulang, hepar, otak)

Pemeriksaan lengkap payudara sendiri dibagi atas beberapa tahap:


1. Melihat
Tanggalkan seluruh pakaian bagian atas. Berdirilah di depan cermin dengan kedua lengan tergantung
lepas, di dalam ruangan yang terang. Perhatikan payudara Anda:

Apakah bentuk dan ukurannya kanan dan kiri simetris?

Apakah bentuknya membesar/mengeras?

Apakah arah putingnya lurus ke depan? Atau berubah arah?

Apakah putingnya tertarik ke dalam?

Apakah puting/kulitnya ada yang lecet?

Apakah kulitnya tampak kemerahan? Kebiruan?Kehitaman?

Apakah kulitnya tampak menebal dengan pori-pori melebar (seperti kulit jeruk)?

Apakah permukaan kulitnya mulus, tidak tampak adanya kerutan/cekungan?

Ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi kedua tangan lurus ke atas.Setelah selesai, ulangi lagi
pengamatan dengan kedua tangan di pinggang, dada dibusungkan, kedua siku ditarik ke belakang.Semua
pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui adanya tumor yang terletak dekat dengan kulit.
2. Memijat

Dengan kedua belah tangan, secara lembut pijat payudara dari tepi hingga ke puting, untuk untuk
mengetahui ada-tidaknya cairan yang keluar dari puting susu (seharusnya tidak ada, kecuali Anda sedang
menyusui).
3. Meraba
Sekarang berbaringlah di atas tempat tidur untuk memeriksa payudara satu demi satu.Untuk memeriksa
payudara kiri, letakkan sebuah bantal tipis di bawah bahu kiri, sedang lengan kiri direntangkan ke atas di
samping kepala atau diletakkan di bawah kepala.
Gunakan keempat jari tangan kanan yang saling dirapatkan untuk meraba payudara. Rabaan dilakukan
dengan gerakan memutar (seperti membuat lingkaran kecil-kecil), mulai dari tepi payudara hingga ke
puting susu. Sesudah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya, dan lakukan lagi gerakan memutar dari
tepi payudara sampai puting susu. Lakukan terus secara berurutan sampai seluruh bagian payudara
diperiksa.Untuk memudahkan gerakan, Anda boleh menggunakan lotion atau sabun sebagai pelicin.
Gerakan memutar boleh juga dilakukan mulai dari puting susu, melingkar semakin lebar ke arah tepi
payudara; atau secara vertikal ke atas dan kebawah mulai dari tepi paling kiri hingga ke tepi paling kanan.
Yang penting, seluruh area payudara harus tuntas teraba, tak ada yang terlewatkan.
Perlu diperhatikan bahwa masing-masing gerakan memutar harus dilakukan dengan kekuatan tekanan
yang berbeda-beda, setidaknya dengan tiga macam tekanan.Pertama-tama dilakukan dengan tekanan
ringan untuk meraba adanya benjolan di dekat permukaan kulit, yang kedua dengan tekanan sedang untuk
meraba adanya benjolan di tengah-tengah jaringan payudara, yang ketiga dengan tekanan cukup kuat
untuk merasakan adanya benjolan di dasar payudara, dekat dengan tulang dada/iga.
Setelah selesai dengan payudara kiri, pindah posisi bantal dan lengan, lakukan pemeriksaan pada
payudara kanan dengan menggunakan keempat jari tangan kiri.
Kemudian ulangi perabaan seperti poin 3, tetapi dalam posisi berdiri.Untuk memudahkan, bisa dilakukan
sambil mandi, saat membalur tubuh dengan sabun.
4. Meraba Ketiak
Setelah itu raba ketiak dan area di sekitar payudara untuk mengetahui adanya benjolan yang diduga suatu
anak sebar kanker.
Bila dalam pemeriksaan payudara sendiri ini Anda menemukan suatu kelainan (misal benjolan, sekecil
apa pun), segera periksakan ke dokter. Jangan takut dan jangan tunda lagi. Karena kanker payudara yang
ditemukan pada tahap dini dan ditangani secara benar dapat sembuh secara tuntas! (Titah
Rahayu/rumahkanker.com)
http://rumahkanker.com/index.php?option=com_content&task=view&id=42&Itemid=1
Langkah-langkah melakukan SADARI:
a. Dalam posisi berbaring telentang, letakkan tangan kanan di bawah kepala. Letakkan sebuah bantal kecil
di bawah punggung sebelah kanan.

b. Raba seluruh bagian payudara sebelah kanan dengan menggunakan 3 ujung jari tengah yang
dirapatkan.
c. Lakukan gerakan memutar dan tekanan lembut tetapi mantap. Lakukan gerakan ini mulai dari bagian
pinggir searah jarum jam.
d. Ulangi gerakan serupa pada payudara sebelah kiri. Rasakan dan perhatikan dengan seksama, apabila
muncul benjolan yang mencurigakan.
e. Tekan pelan-pelan daerah di sekitar puting. Perhatikan, apakah puting mengeluarkan cairan yang tidak
normal.
f. Dalam posisi berdiri dan lengan lurus ke bawah, teliti kedua payudara di depan cermin. Perhatikan, bila
ada benjolan atau perubahan bentuk payudara.
g. Angkat kedua lengan lurus ke atas. Ulangi langkah di atas.
Pemeriksaan penunjang
1.

Laboratorium meliputi:

1.

Morfologi sel darah

2.

Laju endap darah

3.

Tes faal hati

4.

Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau plasma

5.

Pemeriksaan sitologik

Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan yang keluar sponyan dari putting
payudar, cairan kista atau cairan yang keluar dari ekskoriasi
1.

Tes diagnosis lain

a. Non invasif
1). Mamografi
Yaitu radiogram jaringan lunak sebagai pemeriksaan tambahan yang penting. Mamografi dapat
mendeteksi massa yang terlalu kecil untuk dapat diraba. Dalam beberapa keadaan dapat memberikan
dugaan ada tidaknya sifat keganasan dari massa yang teraba. Mamografi dapat digunakan sebagai
pemeriksaan penyaring pada wanita-wanita yang asimptomatis dan memberikan keterangan untuk
menuntun diagnosis suatu kelainan.
The American Cancer Society (ACS) merekomendasikan suatu mammogram garis dasar untuk semua
wanita-wanita pada umur 40 tahun dan mammograms tahunan untuk wanita-wanita 40 tahun dan lebih
tua selama mereka pada kesehatan yang baik.Pada wamita-wanita dengan "payudara yang bergumpalgumpal" atau gejala-gejala payudara, dan juga pad wanita-wanita denga suatu risiko yang tinggi

mengembangkan kanker payudara, kadangkala suatu mammogram garis dasar pada umur 35 tahun
direkomendasikan. Rekomendasi ini sedikit banyaknya kontroversi, dan ada pandangan-pandangan
lainnya.
Mammograms dan Wanita-Wanita Muda
Ada suatu persoalan khusus mengenai mammograms pada wanita-wanita muda.Karena wanita-wanita
muda mempunyai jaringan kelenjar payudara yang padat, mammograms yang rutin mempunyai kesulitan
menembus jaringan payudara yang padat.Oleh karenanya mammograms dapat tidak mampu mendeteksi
kanker pada payudara karena jaringan payudara yang padat disekitar kanker mengaburkannya.
Bagaimanapun, persoalan ini dapat sebagian diimbangi (offset) dengan penggunaan dari USG payudara
yang khusus, yang kini adalah suatu teknik imaging tambahan yang sangat penting dan digunakan untuk
melengkapi mammography pada kasus-kasus yang sulit. Ultrasound dapat membuat suatu benjolan yang
tersembunyi diantara jaringan payudara yang padat terlihat.Ia dapat juga mendeteksi benjolan-benjolan
dan kanker-kanker payudara dini ketika mammograms gagal untuk mengidentifikasi suatu persoalan.
Ultrasound dapat juga membantu dokter-dokter menempatkan area-area khusus pada payudara untuk
biopsi.Kadangkala dokter-dokter juga menganjurkan penggunaan dari screening magnetic resonance
imaging (MRI) pada wanita-wanita lebih muda dengan jaringan payudara yang padat.
Risiko Radiasi dengan Screening Mammography yang berulang Bertahun-tahun
Dengan alat mammography modern, jumlah ekspose radiasi adalah sangat kecil. Meskipun tidak
ada tingkatan radiasi tanpa beberapa risiko secar teori, tidak ada bukti dari meningkatnya risikorisiko kanker payudara dari mammography yang dilaksanakan dengan cara yang dianjurkan.
Lebih jauh, manfaat-manfaat dari deteksi awal jauh lebih banyak dari kekhwatiran-kekhwatiran
secara teori ini.
2). Radiologi (foto roentgen thorak)
3). USG
Teknik pemeriksaan ini banyak digunakan untuk membedakan antara massa yang solit dengan massa
yang kistik. Disamping itu dapat menginterpretasikan hasil mammografi terhadap lokasi massa pada
jaringan patudar yang tebal/padat.
4). Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Pemeriksaan ini menggunakan bahan kontras/radiopaque melaui intra vena, bahan ini akan diabsorbsi
oleh massa kanker dari massa tumor. Kerugian pemeriksaan ini biayanya sangat mahal.
Penelitan baru-baru ini telah menunjukan bahwa MRI scanning mungkin adalah suatu alat screening yang
bermanfaat untuk kanker payudara pada populasi-populasi tertentu yang berisiko tinggi. Pada tahun 2004,
suatu team dari peneliti-peneliti Belanda mempublikasikan suatu studi dari lebih dari 1900 wanita-wanita
yang berada pada risiko tinggi untuk kanker payudara didalam jurnal kedokteran New England. Wanitawanita ini menjalankan screening kanker payudara yang memasukkan pemeriksaan-pemeriksaan fisik
setiap enam bulan bersama dengan mammograms dan scan MRI payudara-payudara tahunan. Ketika
mammograpy konvensional mendeteksi banyak kanker-kanker pada suatu stadium awal, beberapa tumor-

tumor diidentifikasikan oleh MRI yang tidak dideteksi oleh mammography.Keseluruhannya, MRI
menjurus pada identifikasi dari 32 tumor-tumor, dimana 22 darinya tidak tampak pada mammogram yang
berhubungan dengannya. Demikian juga, beberapa tumor-tumor yang tampak pada mammograms yang
tidak terlihat pada scan MRI. Mammography mendeteksi suatu jumlah total dari 18 tumor-tumor, dimana
delapan darinya tidak teridentifikasi oleh MRI.
Penggunaan rutin dari MRI, bagaimanapun, mempunyai banyak keterbatasan-keterbatasan. Dimana ia
memungkinkan deteksi dari beberapa tumor-tumor pada wanita-wanita berisiko tinggi, ia juga mendeteksi
lebih banyak luka-luka yang tidak bersifat kanker, yang menjurus pada pemeriksaan-pemeriksaan lebih
lanjut yang lebih banyak dan prosedur-prosedur medis yang tidak perlu secara potensi. Kenyataannya,
MRI menjurus pada sebanyak dua kali pemeriksaan-pemeriksaan yang tidak
perlu dan tiga kali operasi-operasi biopsi payudara yang tidak perlu dari pada screening dengan
mammography saja.MRI juga adalah kira-kira 10 kali lebih mahal (biaya rata-rata $1000 sampai $1500)
dari pada mammography.
Karena keterbatasan-keterbatasan ini, ahli-ahli percaya bahwa screening dengan MRI adalah tidak praktis
untuk wanita-wanita yang tidak mempunyai suatu peningkatan risiko mengembangkan kanker
payudara.Bagaimanapun, manfaat-manfaatnya melebihi keterbatasan-keterbatasannya pada populasipopulasi berisiko tinggi tertentu.
Pada bulan Maret tahun 2007, the American Cancer Society Breast Cancer Advisory Group mengeluarkan
rekomendasi-rekomendasi screening kanker payudara yang baru yang memasukkan MRI scanning
bersama dengan mammography untuk wanita-wanita berumur 30-69 yang dipertimbangkan mempunyai
suatu perkiraan risiko seumur hidup mengembangkan kanker payudara sebesar 20%-25%.
Rekomendasi-rekomendasi screening sebelumnya mengenai pemeriksaan-pemeriksaan sendiri payudara,
pemeriksaan-pemeriksaan payudara secara klinis, dan mammograms tidak dirubah pada rekomendasirekomendasi screening tahun 2007. Menambahkan suatu MRI payudara tahunan direkomendasikan untuk
wanita-wanita yang:
* mempunyai suatu mutasi BRCA1 atau BRCA2, indikasi dari suatu risiko kanker payudara yang
diwariskan yang kuat,
* mempunyai seorang saudara tingkat satu dengan suatu mutasi BRCA1 atau BRCA2 namun belum
dites untuk mutasinya, atau
* menerima radiasi dada untuk merawat penyakit Hodgkin atau kanker-kanker lainnya, misalnya
berumur antara 10 dan 30.
Petunjuk-petunjuk baru menyatakan bahwa pada saat ini tidak cukup bukti-bukti untuk
merekomendasikan penggunaan dari MRI screening secara rutin pada wanita-wanita dengan faktor-faktor
risiko lain, termasuk suatu sejarah pribadi dari kanker payudara, suatu sejarah dari carcinoma in situ atau
atypical hyperplasia, atau jaringan payudara yang padat yang membuat interpretasi dari mammograms
sulit. Wanita-wanita dengan faktor-faktor risiko ini mungkin ingin mendiskusikan program sreening
mereka dengan dokternya untuk menentukan lebih baik apakah MRI mungkin bermanfaat pada kasus
mereka.

Adalah penting untuk mencatat bahwa MRI jangan dipertimbangkan sebagai suatu pengganti dari
mammography yang reguler, dan mammography adalah satu-satunya alat screening untuk mana suatu
pengurangan pada angka kematian dari kanker payudara telah dibuktikan
5). Positive Emission Tomografi (PET)
Pemeriksaan ini untuk mendeteksi ca mamae terutama untuk mengetahui metastase ke sisi lain.
Menggunakan bahan radioaktif mengandung molekul glukosa, pemeriksaan ini mahal dan jarang
digunakan.
b. Invasif
1). Biopsi
Pemeriksaan ini dengan mengangkat jaringan dari massa payudara untuk pemeriksaan histology untuk
memastikan keganasannya. Ada 4 tipe biopsy, 2 tindakan menggunakan jarum dan 2 tindakan
menggunakan insisi pemmbedahan.
a). Aspirasi biopsy
Dengan aspirasi jarum halus sifat massa dapat dibedakan antara kistik atau padat, kista akan mengempis
jika semua cairan dibuang. Jika hasil mammogram normal dan tidak terjadi kekambuhan pembentukan
massa srlama 2-3 minggu, maka tidak diperlukan tindakan lebih lanjut. Jika massa menetap/terbentuk
kembali atau jika cairan spinal mengandung darah,maka ini merupakan indikasi untuk dilakukan biopsy
pembedahan.
b). Tru-Cut atau Core biopsy
Biopsi dilakukan dengan menggunakan perlengkapan stereotactic biopsy mammografi dan computer
untuk memndu jarum pada massa/lesi tersebut.Pemeriksaan ini lebih baik oleh ahli bedah ataupun pasien
karena lebih cepat, tidak menimbulkan nyeri yang berlebihan dan biaya tidak mahal.
c). Insisi biopsy
Sebagian massa dibuang
d). Eksisi biopsy
Seluruh massa diangkat
Hasil biopsy dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan pemeriksaan histologik secara frozen
section.
6.Termografi.
Pada termografi digunakan suhu untuk menemukan kelainan pada payudara.

PENENTUAN UKURAN TUMOR, PENYEBARAN KE KELENJAR LIMFE DAN


TEMPAT LAIN PADA CARCINOMA MAMMAE
TUMOR SIZE (T)
TX

Tidak ada tumor

T0

Tidak dapat ditunjukkan adanya tumor primer

T1

Tumor dengan diameter 2 cm atau kurang


T1a diameter 0,5cm atau kurang, tanpa fiksasi terhadap fascia
dan/muskulus pectoralis
T1b >0,5 cm tapi kurang dari 1 cm, dengan fiksasi terhadap fascia
dan/muskulus pectoralis
T1c >1 cm tapi < 2 cm, dengan fiksasi terhadap fascia dan/muskulus
pectoralis

T2

Tumor dengan diameter antar 2-5cm


T2a tanpa fiksasi terhadap fascia dan/muskulus pectoralis
T2b dengan fiksasi

T3

Tumor dengan diameter >5 cm


T3a tan pa fiksasi, T3b dengan fiksasi

T4

Tumor tanpa memandang ukurannya telah menunjukkan perluasan


secar langsung ke dalam dinding thorak dan kulit
REGIONAL LIMFE NODES (N)

NX

Kelenjar ketiak tidak teraba

N0

Tidak ada metastase kelenjar ketiak homolateral

N1

Metastase ke kelenjar ketiak homolateral tapi masih bisa digerakkan

N2

Metastase ke kelenjar ketiak homolateral yang melekat terfiksasi satu


sama lain atau terhadap jaringan sekitarnya

N3

Metastase ke kelenjar homolateral supraklavikuler atau intraklavikuler


terhadap edema lengan

METASTASE JAUH (M)


M0

Tidak ada metastase jauh

M1

Metastase jauh termasuk perluasan ke dalam kulit di luar payudara


STADIUM KLINIS KANKER PAYUDARA

STADIUM

T1s

N0

T1

N0

M0

IIA

T0

N1

M0

T1
T2

N1
N0

M0
M0

T2

N1

M0

T3

N2

M0

T0

N2

M0

T1

N2

M0

T2
T3

N2
N1, N2

M0
M0

T4

Semua N

M0

Semua T

N3

M0

Semua T

Semua N

M1

IIB

IIIA

IIIB

IV

M
M0

Komplikasi
Komplikasi utama dari cancer payudara adalah metastase jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran
limfe dan pembuluh darah ke organ-organ lain. Tempat yang sering untuk metastase jauh adalah paruparu, pleura, tulang dan hati.Metastase ke tulang kemungkinan mengakibatkan fraktur patologis, nyeri

kronik dan hipercalsemia. Metastase ke paru-paru akan mengalami gangguan ventilasi pada paru-paru dan
metastase ke otak mengalami gangguan persepsi sensori.
Penatalaksanaan medis
Penanganan secara medis dari pasien dengan kanker mamae ada dua macam yaitu kuratif (dengan
pembedahan) dan paliatif (non pembedahan)

Pengobatan paliatf kanker payudara tidak dapat dijalankan menurut suatu skema yang kaku, selalu
dipertimabngkan kasus demi kasus. Terapi kemoterap[I diberikan bila ada metastasis visceral terutama ke
otak dan limphangitik dan jika terpai hormonal tidak dapat mengatasi atau penyakit tersebut telah
berkembang sebelumnya, dan jika tumor tersebut ER negative.
PENGOBATAN
Biasanya pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara menyeluruh terhadap kondisi penderita,
yaitu sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi.
Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat hormon.
Terapi penyinaran digunakan membunuh sel-sel kanker di tempat pengangkatan tumor dan daerah
sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening.

Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembanganbiak dengan cepat atau
menekan perkembangbiakannya) dan obat-obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja
hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di
seluruh tubuh.
Pengobatan untuk kanker payudara yang terlokalisir
Untuk kanker yang terbatas pada payudara, pengobatannya hampir selalu meliputi pembedahan (yang
dilakukan segera setelah diagnosis ditegakkan) untuk mengangkat sebanyak mungkin tumor.
Terdapat sejumlah pilihan pembedahan, pilihan utama adalah mastektomi (pengangkatan seluruh
payudara) atau pembedahan breast-conserving (hanya mengangkat tumor dan jaringan normal di
sekitarnya).
Pembedahan breast-conserving
1. Lumpektomi : pengangkatan tumor dan sejumlah kecil jaringan normal di sekitarnya
2. Eksisi luas atau mastektomi parsial : pengangkatan tumor dan jaringan normal di sekitarnya yang lebih
banyak
3. Kuadrantektomi : pengangkatan seperempat bagian payudara.
Pengangkatan tumor dan beberapa jaringan normal di sekitarnya memberikan peluang terbaik untuk
mencegah kambuhnya kanker.
Keuntungan utama dari pembedahan breast-conserving ditambah terapi penyinaran adalah kosmetik.
Biasanya efek samping dari penyinaran tidak menimbulkan nyeri dan berlangsung tidak lama.Kulit
tampak merah atau melepuh.
Mastektomi
1. Mastektomi simplek : seluruh jaringan payudara diangkat tetapi otot dibawah payudara dibiarkan utuh
dan disisakan kulit yang cukup untuk menutup luka bekas operasi. Rekonstruksi payudara lebih mudah
dilakukan jika otot dada dan jaringan lain dibawah payudara dibiarkan utuh.
Prosedur ini biasanya digunakan untuk mengobati kanker invasif yang telah menyebar luar ke dalam
saluran air susu, karena jika dilakukan pembedahan breast-conserving, kanker sering kambuh.
2. Mastektomi simplek ditambah diseksi kelenjar getah bening atau modifikasi mastektomi radikal :
seluruh jaringan payudara diangkat dengan menyisakan otot dan kulit, disertai pengangkatan kelenjar
getah bening ketiak.
3. Mastektomi radikal : seluruh payudara, otot dada dan jaringan lainnya diangkat.
Terapi penyinaran yang dilakukan setelah pembedahan, akan sangat mengurangi resiko kambuhnya
kanker pada dinding dada atau pada kelenjar getah bening di sekitarnya.

Ukuran tumor dan adanya sel-sel tumor di dalam kelenjar getah bening mempengaruhi pemakaian
kemoterapi dan obat penghambat hormon.
Beberapa ahli percaya bahwa tumor yang garis tengahnya lebih kecil dari 1,3 cm bisa diatasi dengan
pembedahan saja. Jika garis tengah tumor lebih besar dari 5 cm, setelah pembedahan biasanya diberikan
kemoterapi. Jika garis tengah tumor lebih besar dari 7,6 cm, kemoterapi biasanya diberikan sebelum
pembedahan.
Penderita karsinoma lobuler in situ bisa tetap berada dalam pengawasan ketat dan tidak menjalani
pengobatan atau segera menjalani mastektomi bilateral (pengangkatan kedua payudara).
Hanya 25% karsinoma lobuler yang berkembang menjadi kanker invasif sehingga banyak penderita yang
memilih untuk tidak menjalani pengobatan.
Jika penderita memilih untuk menjalani pengobatan, maka dilakukan mastektomi bilateral karena kanker
tidak selalu tumbuh pada payudara yang sama dengan karsinoma lobuler.
Jika penderita menginginkan pengobatan selain mastektomi, maka diberikan obat penghambat hormon
yaitu tamoxifen.
Setelah menjalani mastektomi simplek, kebanyakan penderita karsinoma duktal in situ tidak pernah
mengalami kekambuhan.
Banyak juga penderita yang menjalani lumpektomi, kadang dikombinasi dengan terapi penyinaran.
Kanker payudara inflamatoir adalah kanker yang sangat serius meskipun jarang terjadi.Payudara tampak
seperti terinfeksi, teraba hangat, merah dan membengkak.
Pengobatannya terdiri dari kemoterapi dan terapi penyinaran.
Rekonstrusi payudara
Untuk rekonstruksi payudara bisa digunakan implan silikon atau salin maupun jaringan yang diambil dari
bagian tubuh lainnya.
Rekonstruksi bisa dilakukan bersamaan dengan mastektomi atau bisa juga dilakukan di kemudian hari.
Akhir-akhir ini keamanan pemakaian silikon telah dipertanyakan.Silikon kadang merembes dari
kantongnya sehingga implan menjadi keras, menimbulkan nyeri dan bentuknya berubah.Selain itu, silikon
kadang masuk ke dalam laliran darah.
Kemoterapi & Obat Penghambat Hormon
Kemoterapi dan obat penghambat hormon seringkali diberikan segera setelah pembedahan dan
dilanjutkan selama beberapa bulan atau tahun.
Pengobatan ini menunda kembalinya kanker dan memperpanjang angka harapan hidup penderita.
Pemberian beberapa jenis kemoterapi lebih efektif dibandingkan dengan kemoterapi tunggal.Tetapi tanpa
pembedahan maupun penyinara, obat-obat tersebut tidak dapat menyembuhkan kanker payudara.

Efek samping dari kemoterapi bisa berupa mual, lelah, muntah, luka terbuka di mulut yang menimbulkan
nyeri atau kerontokan rambut yang sifatnya sementara.
Pada saat ini muntah relatif jarang terjadi karena adanya obat ondansetron. Tanpa ondansetron, penderita
akan muntah sebanyak 1-6 kali selama 1-3 hari setelah kemoterapi. Berat dan lamanya muntah bervariasi,
tergantung kepada jenis kemoterapi yang digunakan dan penderita.
Selama beberapa bulan, penderita juga menjadi lebih peka terhadap infeksi dan perdarahan.
Tetapi pada akhirnya efek samping tersebut akan menghilang.
Tamoxifen adalah obat penghambat hormon yang bisa diberikan sebagai terapi lanjutan setelah
pembedahan.
Tamoxifen secara kimia berhubungan dengan esrogen dan memiliki beberapa efek yang sama dengan
terapisulih hormon (misalnya mengurangi resiko terjadinya osteoporosis dan penyakit jantung serta
meningkatkan resiko terjadinya kanker rahim). Tetapi tamoxifen tidak mengurangi hot flashes ataupun
merubah kekeringan vagina akibat menopause.
Pengobatan kanker payudara yang telah menyebar
Kanker payudara bisa menyebar ke berbagai bagian tubuh.Bagian tubuh yang paling sering diserang
adalah paru-paru, hati, tulang, kelenjar getah bening, otak dan kulit.
Kanker muncul pada bagian tubuh tersebut dalam waktu bertahun-tahun atau bahkan berpuluh-puluh
tahun setelah kanker terdiagnosis dan diobati.
Penderita kanker payudara yang telah menyebar tetapi tidak menunjukkan gejala biasanya tidak akan
memperoleh keuntungan dari pengobatan. Akibatnya pengobatan seringkali ditunda sampai timbul gejala
(misalnya nyeri) atau kanker mulai memburuk.
Jika penderita merasakan nyeri, diberikan obat penghambat hormon atau kemoterapi untuk menekan
pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh.
Tetapi jika kanker hanya ditemukan di tulang, maka dilakukan terapi penyinaran.Terapi penyinaran
merupakan pengobatan yang paling efektif untuk kanker tulang dan kanker yang telah menyebar ke otak.
Obat penghambat hormon lebih sering diberikan kepada:
- kanker yang didukung oleh estrogen
- penderita yang tidak menunjukkan tanda-tanda kanker selama lebih dari 2 tahun setelah terdiagnosis
kanker yang tidak terlalu mengancam jiwa penderita.
Obat tersebut sangat efektif jika diberikan kepada penderita yang berusia 40 tahun dan masih mengalami
menstruasi serta menghasilkan estrogen dalam jumlah besar atau kepada penderita yang 5 tahun lalu
mengalami menopause.
Tamoxifen memiliki sedikit efek samping sehngga merupakan obat pilihan pertama.

Selain itu, untuk menghentikan pembentukan estrogen bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkat
ovarium (indung telur) atau terapi penyinaran untuk menghancurkan ovarium.
Jika kanker mulai menyebar kembali berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah pemberian obat
penghambat hormon, maka digunakan obat penghambat hormon yang lain.
Aminoglutetimid adalah obat penghambat hormon yang banyak digunakan untuk mengatasi rasa nyeri
akibat kanker di dalam tulang.Hydrocortisone (suatu hormon steroid) biasanya diberikan pada saat yang
bersamaan, karena aminoglutetimid menekan pembentukan hydrocortisone alami oleh tubuh.
Kemoterapi yang paling efektif adalah cyclophosphamide, doxorubicin, paclitaxel, dosetaxel, vinorelbin
dan mitomycin C. Obat-obat ini seringkali digunakan sebagai tambahan pada pemberian obat penghambat
hormon.
Pencegahan Karsinoma Mammae
Perawatan-Perawatan Pencegahan Kanker Payudara
Selective estrogen receptor modulator (SERM) dan efeknya dari estrogen pada pertumbuhan sel payudara
Suatu selective estrogen receptor modulator (SERM) adalah suatu kimia yang dibuat untuk bekerja seperti
estrogen pada jaringa tertentu seperti tulang-tulang dan tidak seperti estrogen pada jaringan lain seperti
payudara.Penggunaan dari SERMs mengambil keuntunan dari manfaat-manfaat dari estrogen selagi
mencoba menghindari risiko-risiko yang berhubungan dengan estrogen. Dua SERMs, Tamoxifen dan
Raloxifene, telah digunakan sebagai perawatan pencegahan. Keuntungan-keuntungan dan kerugiankerugian dari setiapnya dibahas lebih detil dibawah.
Tamoxifen
Tamoxifen (Nolvadex) adalah SERM pertama yang menerima persetujuan dari FDA dalam perawatan
kanker payudara. Beberapa sel-sel kanker payudara adalah peka terhadap estrogen (estrogen sensitive),
yang berarti mereka mempunyai apa yang disebut reseptor-reseptor estrogen (sel yang peka rangsangan
estrogen) dan memerlukan estrogen untuk tumbuh dan membelah. Namun estrogen harus megikatkan diri
pada reseptor-reseptor dari sel-sel kanker ini untuk menstimulasi mereka. Mengikat estrogen pada
reseptor-reseptor adalah sama dengan memasang sebuah kunci kedalam sebuah lubang kunci. Tamoxifen
memblokir aksi dari estrogen pada sel-sel kanker dengan menduduki reseptor-reseptor, jadi mencegah
estrogen dari menikatkan dirinya kedalam reseptor-reseptor.Memblokir estrogen dari sel-sel kanker yang
sensitif estrogen memberhentikan pertumbuhan dan multiplikasi dari sel-sel ini.Tamoxifen (dalam dosis
yang lebih tinggi dari biasanya) dapat juga memiliki kekayaan-kekayaan lain yang menyebabkan
kematian sel-sel kanker payudara yang tidak sensitif estrogen.
Tamoxifen telah digunakan untuk merawat kedua-duanya kanker-kanker payudara stadium awal dan yang
telah berlanjut.Obat ini telah terbukti bermanfaat pada wanita-wanita yang telah mendapat kanker pada
satu payudara dalam mengurangi kemungkinan-kemungkinan mengembangkan kanker pada payudara
yang keduanya.
Meskipun tamoxifen berperilaku seperti suatu unsur anti-estrogen pada jaringan payudara, ia bekerja
seperti suatu estrogen yang lemah dalam tulang-tulang. Jadi, tamoxifen dapat mempunyai beberapa

manfaat dalam mencegah retak/patah tulang yang disebabkan osteoporosis pada wanita-wanita yang telah
mendapat menopause.
Tamoxifen juga mengurangi kista-kista (cysts) dan benjolan-benjolan (lumps) pada payudara-payudara,
terutama diantara wanita-wanita yang lebih muda. Kista-kista dan benjolan-benjolan yang lebih sedikit
membuat deteksi dini dengan pemeriksaan-pemeriksaan dan mammogram-mammogram payudara lebih
mudah.Pemakaian obat ini hanya pada situasi-situasi yang ekstrem dan bukan suatu penggunaan yang
disetujui.
Aromatase inhibitors
Pencegahan primer (utama) dari kanker payudara dengan tamoxifen
Istilah "pencegahan primer" berati mencoba mengurangi risiko-risiko mengembangkan kanker payudara
pada wanita-wanita tanpa suatu sejarah kanker payudara sebelumnya. Tamoxifen tidak hanya memblokir
aksi dari estrogen pada sel-sel kanker yang sensitif estrogen, namun ia juga memblokir estrogen dari
bekerja pada sel-sel yang tidak bersifat kanker. Oleh karenanya, dengan mengurangi pertumbuhan dan
pembelahan dari sel-sel payudara yang normal, tamoxifen mengurangi populasi dari sel-sel yang dapat
mengembangkan kerusakan DNA yang menyebabkan kanker.
Pada proyek "The National Surgical Adjuvant Breast and Bowel Project (NSABP) P-1", lebih dari 13,000
wanita-wanita yang dipertimbangkan berada pada risiko tinggi mengembangkan kanker payudara
diberikan tamoxifen atau suatu placebo untuk lima tahun. Wanita-wanita yang menerima tamoxifen
mengembangkan 49% lebih sedikit kanker-kanker payudara dari pada wanita-wanita yang menerima
placebo.Suatu studi yang lebih jauh, the International Breast Cancer Intervention Study (IBIS-I) di Eropa,
juga mengkonfirmasikan suatu pengurangan pada angka pengembangan kanker payudara pada wanitawanita berisiko tinggi.
The United States Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui penggunaan dari tamoxifen
untuk pencegahan primer pada wanita-wanita yang berisiko tinggi mengembangkan kanker
payudara.Tidak ada bukti untuk menganjurkan bahwa tamoxifen dapat mengurangi kejadian kanker
payudara pada wanita-wanita yang dipertimbangkan mempunyai suatu risko normal mengembangkan
kanker payudara.
Risiko-risiko dan efek-efek sampingan dari tamoxifen
Risiko dari tamoxifen adalah pengembangan kanker kandungan.Meskipun risiko mengembangkan kanker
kandungan secara keseluruhan adalah kecil (mungkin lebih kecil dari 1%), pada percobaan NSABP-P1,
lebih banyak wanita-wanita yang menerima tamoxifen mengembangkan kanker kandungan dari pada
wanita-wanita yang menerima placebo.
Sebagai tambahan, wanita-wanita yang berumur lebih dari 50 tahun yang menerima tamoxifen
mempunyai sedikit peningkatan kemungkinan mengembangkan gumpalan-gumpalan darah di pembuluhpembuluh vena di kaki-kakinya.Gumpalan-gumpalan darah ini dapat kadangkala terlepas dan berjalan,
menyebabkan halangan pada pembuluh-pembuluh darah didalam paru-paru (suatu proses yang disebut
pulmonary embolism). Gejala-gejala dari pulmonary embolism termasuk sesak napas, nyeri dada, dan

kadangkala shock. Beberapa studi-studi juga telah melaporkan suatu peningkatan risiko stroke pada
pasien-pasien yang menerima tamoxifen.
Efek-efek sampingan lainnya dari tamoxifen termasuk penambahan berat badan, kepanasan (hot flashes),
datang haid yang tidak teratur, kekeringan vagina, dan suatu peningkatan yang kecil dari risiko katarakkatarak.
Banyak dari efek-efek sampingan ini juga tergantung dari umur kelompok yang sedang diteliti.
Raloxifene (Evista)
Raloxifene adalah SERM kedua yang disetujui oleh FDA.Ia telah disetujui untuk penggunaan dalam
mencegah osteoporosis pada wanita-wanita setelah menopause. Data menganjurkan bahwa raloxifene,
seperti tamoxifen, dapat mengurangi kemungkinan mengembangkan kanker payudara pada wanita-wanita
berisiko tinggi.Tidak seperti tamoxifen, raloxifene tidak menstimulasi sel-sel dari kandungan, dan tidak
dipercayai meningkatkan risiko kanker kandungan.
Studi-studi yang memeriksa efek-efek dari kedua-duanya tamoxifen dan raloxifene (termasuk percobaan
STAR, yang mempelajari lebih dari 19,000 wanita-wanita setelah menopause yang berisiko tinggi
mengembangkan kanker payudara) menunjukan bahwa kedua obat menurunkan kejadian kanker payudara
dalam suatu cara yang serupa. Ketika keduanya tamoxifen dan raloxifene meningkatkan suatu risiko
wanita untuk gumpalan-gumpalan darah, peningkatan yang diamati adalah lebih kecil dengan
raloxifene.Raloxifene juga dihubungkan dengan suatu risiko yang lebih rendah dari kanker kandungan
dan hysterectomy untuk sebab-sebab yang tidak bersifat kanker dari pada tamoxifen.Bagaimanapun,
beberapa data menyarankan bahwa raloxifene mungkin tidak seefektif tamoxifen dalam mencegah
perkembangan dari kanker-kanker dini yang tidak invasif.
Data dari efek-efek raloxifene pada wanita-wanita sebelum menopause tidak tersedia, dan itu adalah suatu
teratogen yang berpotensi, yang berarti bahwa ia dapat menyebabkan kerusakan pada perkembangan
fetus. Oleh karenanya, raloxifene dibatasi pemakaiannya oleh wanita-wanita setelah menopause dan tidak
digunakan pada wanita-wanita pada umur-umur mengandung anak.
Kontroversi-kontroversi atau kekhwatiran-kekhwatiran lain tentang penggunaan tamoxifen atau
raloxifene sebagai suatu pencegahan primer untuk pasien-pasien berisiko tinggi
Data-data dari studi-studi raloxifene dan tamoxifen adalah memberi harapan. Namun masih ada
persoalan-persoalan yang belum terpecahkan seperti:
1. Apakah wanita-wanita yang dirawat dengan tamoxifen atau raloxifene untuk pencegahan primer
mempunyai suatu angka kelangsungan hidup jangka panjang yang lebih tinggi dari pada wanita-wanita
yang menerima placebo ?
2. Apakah tamoxifen atau raloxifene benar-benar mencegah kanker payudara, atau mereka hanya
menekan pertumbuhan dari kanker payudara yang telah ada, jadi memperlambat deteksi ?
3. Jika tamoxifen diberikan pada wanita-wanita yang sehat dan muda, apa efek-efek sampingan jangka
panjangnya ? Apakah pengurangan kanker payudara diterjemahkan kedalam kelangsungan hidup jangka
panjang dan kualitas hidup yang lebih baik ?

4. Berapa tahun pasien-psien harus dipertahankan pada obat-obatan ?


Memilih kelompok-kelompok dari wanita-wanita berisiko tinggi yang untuknya suatu obat pencegahan
seperti tamoxifen atau raloxifene harus dipertimbangkan penggunaannya sebagai pencegahan primer
Suatu model khusus telah dikembangkan untuk membantu dokter-dokter dalam meramalkan/memprediksi
risiko-risiko kanker payudara pasien-pasiennya.Model ini digunakan pada percobaan tamoxifen di the
NSABP dan tersedia untuk membantu mengevaluasi pasien-pasien yang mempertimbangkan pertanyaan
ini. Beberapa dokter-dokter akan mempertimbangkan menganjurkan tamoxifen kepada pasien-pasien
perimenopausal (tahun-tahun sekitar menopause) atau raloxifene kepada pasien-pasien setelah menopause
dengan beberapa saudara-saudara tingkat satu yang mempunyai kanker payudara jika pasien mempunyai
biopsi-biopsi dengan perubahan-perubahan sel yang abnormal namun masih belum bersifat kanker
(atypical hyperplasia) atau suatu tipe dari kanker payudara yang bersifat lokal (lobular carcinoma in situ).
Rekomendasi ini bahkan akan lebih kuat jika pasien mempunyai suatu hysterectomy.
Studi-studi juga sedang berjalan untuk menentukan apakah tamoxifen atau raloxifene efektif dalam
pencegahan kanker payudara pada wanita-wanita dengan gen-gen BRCA1 atau BRCA2 yang diwariskan.
Aromatase inhibitors
Obat-obat lain, dikenal secara kolektif sebagai aromatase inhibitors, juga digunakan untuk memblokir
efek-efek dari estrogen. Aktivitas utama mereka adalah untuk merintangi (memblokir) aksi dari suatu
enzim khusus (aromatase) yang menciptakan estrogen dari hormon-hormon lain yang biasanya
bersirkulasi.Tamoxifen dan aromatase inhibitors, oleh karenanya, bekerja secara berbeda dan mempunyai
efek-efek sampingan yang berbeda.Studi-studi sedang dalam pengerjaan untuk membandingkan
penggunaan mereka sebagai obat-obat pencegah kanker payudara bersama dan dalam urutan.
Tindakan-tindakan operasi untuk mencegah kanker payudara
Preventive atau prophylactic mastectomy adalah pengangkatan dari satu atau dua-duanya payudara secara
operasi pada wanita-wanita yang mempunyai risiko moderat sampai tinggi mengembangkan kanker
payudara.Studi-studi telah menunjukan bahwa teknik ini mengurangi suatu kemungkinan wanita
mengembangkan kanker payudara sampai 90%.Karena sejumlah kecil dari jaringan payudara dapat
tertinggal di dinding dada, di ketiak, atau bahkan didalam perut setelah suatu mastectomy, adalah tidak
mungkin untuk mencegah dengan sepenuhnya pengembangan kanker payudara dengan prophylactic
mastectomy.Wanita-wanita seringkali memilih mendapatkan rekonstruksi dari payudara-payudara secara
operasi pada saat operasi pengangkatan payudara.
Adalah sangat penting untuk seorang wanita yang mempertimbangkan preventive mastectomy
mempunyai suatu diskusi yang jujur dengan dokternya yang menyangkut risiko kankernya, perawatanperawatan yang tersedia lainnya, dan komplikasi-komplikasi dan implikasi-implikasi yang berpotensi dari
operasi sebelum membuat suatu keputusan.
Kanker Payudara
Tindakan-Tindakan Pencegahan Kanker Payudara Lainnya
Radikal-Radikal Bebas

Radikal-radikal bebas adalah kimia-kimia yang bermuatan listrik yang dapat menyerang dan dan merusak
protein-protein dan DNA, dengan demikian merubah informasi genetik.Jika cukup kerusakan terjadi pada
segmen-segmen DNA dari suatu sel yang mengontrol pertumbuhan dan pembelahan sel, kanker dapat
berkembang dari sel tunggal itu.
Radikal-radikal bebas dapat terbentuk oleh aktivitas metabolisme yang normal didalam tubuh.Sel-sel
didalam tubuh secara kimia mengubah nutrisi-nutrisi (gula-gula, lemak-lemak, dan protein-protein)
menjadi unsur-unsur yang dapat digunakan sebagai energi oleh otot-otot, otak, dan organ-organ
lainnya.Perubahan-perubahan seperti ini melibatkan banyak reaksi-reaksi kimia dan beragam
perpindahan-perpindahan energi diantara kimia-kimia. Selama proses metabolisme ini, radikal-radikal
bebas dapat terbentuk.
Radikal-radikal bebas juga terjadi ketika sel-sel diekspos pada radiasi.Tubuh diekspos secara reguler pada
tingkat-tingkat radiasi yang rendah didalam atmosfir. Tubuh juga menerima radiasi selama mammography
dan tes-tes x-ray lainnya. Secara teori, tingkat-tingkat radiasi rendah ini dapat menjurus pada
pembentukan radikal-radikal bebas.(Jumlah radiasi di atmosfir dan pada tes-tes X-Ray yang dilaksanakan
secara hati-hati adalah umumnya dipertimbangkan aman).
Untungnya, suatu tubuh yang sehat dilengkapi dengan baik untuk menghancurkan radikal-radikal bebas
dan mencegah sel-sel dengan DNA yang rusak menjadi bersifat kanker.Tubuh mampu dengan cepat
mengenali dan menghancurkan radikal-radikal bebas.Contohnya, tubuh mempunyai suatu enzim yang
disebut superoxide dismutase yang secara teratur membersihkan radikal-radikal bebas dan mencegah
mereka merusak sel-sel dan protein-protein.Tubuh dapat memperbaiki kerusakan DNA yang disebabkan
oleh radiasi atau radikal-radikal bebas.Tubuh juga mampu dengan cepat menghancurkan sel-sel yang
mempunyai kerusakan DNA yang tidak dapat direparasi untuk mencegah mereka menjadi bersifat
kanker.Sistim imun juga mencari sel-sel dengan kerusakan DNA dan menghancurkan mereka.
Bagaimanapun, suatu beban yang berlebihan dari radikal-radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan
pada sistim yang menghancurkan radikal-radikal bebas dan kerusakan pada sistim-sistim perbaikan
DNA.Kerusakan ini atau suatu sistim imun yang melemah dapat menyumbang pada perkembangan
kanker.
Antioksidan-Antioksidan
Antioksidan-antioksidan adalah kimia-kimia yang mencegah suatu tipe dari reaksi kimia yang disebut
oksidasi.Oksidasi adalah suatu sumber utama dari pembentukan radikal bebas.Antioksidan-antioksidan
juga membersihkan radikal-radikal bebas yang terbentuk.Superoxide dismutase adalah suatu contoh dari
suatu enzim yang bekerja seperti suatu antioksidan. Antioksidan-antioksidan yang terjadi secara alamiah
lainnya termasuk beta carotene, vitamin E, dan vitamin C. Buah-buahan dan sayur-sayuran adalah aman
dan sumber-sumber yang kaya antioksidan-antioksidan. Suatu unsur yang kontroversi adalah
caffeine.Pada beberapa studi-studi labor, caffeine bekerja seperti suatu aktioksidan yang membersihkan
radikal-radikal bebas.Pada saat ini, tidak ada bukti bahwa caffeine atau kopi mempengaruhi risiko kanker
payudara.Juga, beberapa unsur-unsur yang mengandung caffeine, seperti teh, telah kelihatannya
menunjukan mengurangi risiko-risiko kanker.
Hubungan antara daging-daging, lemak-lemak, dan kanker payudara

Studi-studi epidemiologi yang awal menyarankan bahwa diet-diet tinggi lemak mungkin dihubungkan
dengan peningkatan risiko-risiko kanker payudara.Namun hubungan ini belum dikonfirmasikan, dan
adalah jelas bahwa beberapa lemak-lemak mungkin melindungi dari pada berbahaya.Bagaimanapun ada
beberapa pertimbangan-pertimbangan secara teori tentang memakan daging-daging dan lemak-lemak
yang dimasak terlalu lama.
Dari orang ke orang, ada banyak variasi-variasi normal pada sistim-sistim metabolisme individu
(rangkaian dari enzim-enzim dan protein-protein).Beberapa dari variasi-variasi ini menjurus pada risikorisiko yang berbeda dari ekspose-ekspose yang berpotensi menyebabkan kanker. Contoh-contoh dari
sistim-sistim dengan potensi untuk variasi individu dalam managemen dari racun-racun yang berpotensi
ini adalah:
* NAT-2 adalah suatu enzim didalam tubuh yang telah dipelajari dengan baik yang merubah unsurunsur dari daging-daging yang terlalu lama dimasak (overcooked meats) menjadi unsur-unsur yang aktif
yang dapat merusak DNA. Ada dua bentuk dari enzim NAT-2, yang bekerja cepat atau bekerja lambat.
Ketika seorang individu dengan enzim Nat-2 yang bekerja cepat mengkonsumsi overcooked meat, unsurunsur yang merusak DNA mengumpul secara cepat. Enzim lainnya didalam tubuh adalah
lipoxygenase.Lemak-lemak didalam makanan dirubah menjadi asam-asam lemak, asam linoleic, dan
asam arachidonic. Lipoxygenase lebih jauh merubah asam-asam linoleic dan arachidonic menjadi kimiakimia yang adalah stimulator-stimulator yang berpotesi dari pertumbuhan sel. Kimia-kimia ini bukan saja
hanya meningkatkan risiko mengembangkan kanker-kanker, mereka juga memajukan pertumbuhan dari
kanker-kanker dan mendorong sel-sel kanker untuk menyebar (metastasize).
* Meskipun kita tidak dapat merubah Nat-2 individu kita atau aktivitas-aktivitas enzim lipoxygenase,
kita dapat mengurangi konsumsi dari lemak-lemak dan daging-daging yang dimasak terlalu lama.
* Kelihatannya juga ada tipe-tipe yang tertentu dari lemak-lemak seperti asam-asam lemak omega-3
yang melindungi terhadap pembentukan dan aktivitas dari produk-produk lemak yang berbahaya. Ini
ditemuka pada konsentrasi yang lebih tinggi didalam banyak ikan-ikan.Ini adalah studi-studi
epidemiologi dan labor yang kedua-duanya menunjukan manfaat-manfaat ini.
Diet untuk mengurangi risiko kanker payudara
Secara teori, ada tindakan-tindakan diet yang dapat menurunkan pembentukan (formation) radikal bebas
dan mengurangi risiko mengembangkan kanker payudara dan tipe-tipe lainnya. Tindakan-tindakan ini
adalah:
* diet-diet yang kaya dengan sayur-sayuran dan buah-buahan,
* diet-diet yang rendah lemak-lemak, dan merah dan daging-daging yang terlalu lama masaknya,
* masukan yang memadai dari antioksidan-antioksidan seperti vitamin-vitamin E dan C,
* latihan secara reguler dan penurunan berat badan, dan
* menghindari rokok-rokok.

Bukti bahwa tindakan-tindakan ini mengurangi kemungkinan-kemungkinan mengemcbangkan kanker


payudara adalah sebagian besar berdasarkan pada data epidemiologi.Bukti epidemiolodi berasal dari
perbandingan dua populasi besar dengan karakteristik-karakteristik yang serupa yang mempunyai dietdiet atau tingkat-tingkat latihan yang berbeda.Bukti epidemiologi hanya dapat sebagai sugestif, bukan
meyakinkan. Faktanya, bukti kongkrit bahwa diet dan latihan benar-benar mengurangi risiko
mengembangkan kanker payudara akan sulit dicapai.
Ketika data ilmiah yang kokoh berkurang dan kelihatannya tidak akan tersedia untuk masa depan yang
dapat diduga, dokter harus mempertimbangkan risiko-risiko dari rekomendasi-rekomendasinya dibanding
manfaat-manfaat berpotensinya. Pertimbangan-pertimbangan risiko dan manfaat jangka panjang adalah
terutama penting dalam menasehati wanita-wanita muda dan sehat tentang pencegahan suatu penyakit
yang mereka mungkin atau tidak mungkin mengembangkannya.
Pada kasus dari diet-diet rendah lenak dan daging-daging yang terlalu lama masaknya, diet-diet yang
tinggi pada sayur-sayuran dan buah-buahan, menghindari merokok, dan latihan secara teratur, ada cukup
manfaat yang diketahui dan sedikit sekali risiko yang diketahui, yang mana membuat mudah untuk
dokter-dokter untuk merekomendasikan mereka pada pasien-pasiennya.
Dokter-dokter juga senang dengan merekomendasikan sebuah multivitamin setiap hari.Bagaimanapun,
tidak ada bukti klinis bahwa masukan dosis yang besar dari vitamin-vitamin adalah bermanfaat.Dosisdosis besar dari vitamin-vitamin tertentu dapat mempunyai efek-efek sampingan yang kurang baik.
Latihan
Ada data secara epidemiologi yang menunjukan bahwa wanita-wanita yang melakukan latihan/olahraga
secara reguler mempunyai suatu kejadian kanker payudara yang lebih rendah dari wanita-wanita yang
tidak melakukan latihan/olahraga.Sebab untuk manfaat itu tidak diketahui, namun itu mungkin
dihubungkan dengan fakta bahwa individu-individu yang gemuk mempunyai tingkat-tingkat estrogen
yang lebih tinggi didalam tubuh dari pada orang-orang yang tidak gemuk.Tingkat-tingkat estrogen yang
lebih tinggi dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita-wanita gemuk.
Pencegahan primer
Menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan
melaksanakan
pola
hidup
sehat.Pencegahan primer ini juga bisa berupa pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri).
Pencegahan sekunder
Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement survey.
Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammografi setiap tahun.
Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai
Pencegahan tertier

mencapai usia 50 tahun.

Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita
kanker
payudara.Penanganan sesuai dengan stadiumnya.Pencegahan ini untuk meningkatkan kualitas hidup dan
mencegah komplikasi penyakit.
Prognosis
ditentukan oleh:
Stadium kanker

Sabar dan rela terhada ketentuan Allah SWT.


Barang siapa sakit pada malam hari, ia sabar dan rela terhadap ketentuan Allah SWT dalam menderita
sakit maka lepaslah ia dari dosa-dosanya seperti pada waktu ia lahir dari kandungan ibunya HR. Hakim
Abu Hurairoh RA berkata bahwa Rasululloh SAW bersabda:
Barang siapa dikehendaki kebaikan oleh Allah SWT, maka ia akan diberi ujian HR. Bukhari"Yaitu
diuji dengan berbagai cobaan, baik itu sakit maupun selain itu kemudian Allah SWT memberi pahala
dengan jalan itu ia bersabar dan rela (ikhlas)
2.

Tidak boleh berputus asa

Dalam ajaran Islam seorang muslim dilarang berputus asa atas segala cobaan yang Allah berikan,
sebagaimana firman Allah SWT:
Artinya: Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir (QS. Yusuf: 87)
Dan orang-orang kafir kepada ayat-ayat Allah SWT dan pertemuan dengan dia, mereka putus asa dari
rahmatku, dan mereka mendapat azab pasti (QS. Al. Hajr: 23)
3.

Berbaik sangka

Disaat-saat menghadapi sakarataul maut maka hendaklah ia memperbaiki sangkaanya kepada Allah SWT.
Dari Abu Hurairoh bahwa Nabi bersabda:
Firman Allah yang Maha Mulia lagi maha besar: Aku berada disisi sangkaan hambaku saja, yaitu
menuruti sangkaan hambaku ketika ia menyangka terhadap aku (HR. Bukhari Muslim)
4.

Perbanyak dzikir dan berdoa

Dan Allah berfirman


Artinya: berdoalah kepadaku niscaya akan ku perkenankan bagimu.... (QS. Al Mumin: 60)
Artinya: Dan apabila hamba-hambaku bertanya: Padamu tentang Aku, maka jawablah bahwasannya Aku
adalah dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaku.... (QS.
Al Baqarah: 186)
http://binrohisrsubanyumas.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai