Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang sudah tak asing lagi
ditelinga kita. Berbagai jenis kasus baru ditemukan khususnya di kalangan
perempuan. WHO melaporkan bahwa didunia ini setiap tahunnya ada 6,25 juta
penderita kanker dan dalam 20 dekade terakhir ini ada 9 juta manusia mati karena
kanker. Di Indonesia diperkirakan 100 penderita kanker dari 100.000 penduduk.
Secara umum prevalensi penyakit cenderung meningkat.
Di Amerika dilaporkan bahwa terdapat 35.000 penderita baru kanker rahim
setiap tahun, 3.000 meninggal setahunnya karena penyakit kanker rahim dan
diperkirakan sekitar 1 dari 10 penderita meninggal. Karena banyak penderita
ditemukan dini, maka lebih mudah diobati. Pada mulanya sel kanker hanya
berkembang didalam lapisan selaput lendir (endometrium), sehingga disebut juga
kanker endometrium.
Kanker rahim menduduki peringkat keenam dunia dalam daftar kanker yang
paling sering terjadi pada wanita. Penyakit ini diperkirakan sudah menyerang
sekitar 320 ribu wanita pada tahun 2012.
Di Indonesia sendiri, kanker rahim tidak termasuk ke dalam sepuluh besar
kanker yang menyerang wanita. Namun demikian, data GLOBOCAN
menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita kanker
rahim terbanyak ke empat di Asia, dengan jumlah penderita sebesar 46.849 jiwa
selama periode tahun 1997-2002.
Ditambah lagi masalah-masalah dari penanggulangan kanker yang masih ada
seperti kebijaksanaan kanker secara nasional belum ada, koordinasi dalam
penaggulangan penyakit kanker masih kurang, sistem pencatatan atau registrasi
belum memadai, penderita sudah dalam keadaan stadium lanjut, jumlahnya pun
juga sangat tinggi, penyebaran dan jumlah fasilitas pelayanan belum memadai dan

1
pengetahuan faktor risiko dan cara hidup yang sehat belum diketahui secara
merata. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai
gejala orang yang terkena kanker rahim, pengobatannya, dan pencegahannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini yaitu :
1. Apakah pengertian dari kanker rahim?
2. Bagaimana pertumbuhan sel kanker pada rahim ?
3. Apa saja tanda dan gejala yang dialami oleh penderita kanker rahim ?
4. Bagaimana tingkatan pertumbuhan kanker rahim ?
5. Apa saja Jenis-jenis kanker rahim ?
6. Bagaimana pengobatan kanker rahim ?
7. Bagaimana komplikasi kanker rahim ?
8. Bagaimana pencegahan yang dapat dilakukan untuk masyarakat?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian kanker rahim
2. Untuk mengetahui pertumbuhan sel kanker pada rahim
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala yang dialami oleh penderita kanker
rahim
4. Untuk mengetahui tingkat stdium pertumbuhan kanker rahim
5. Untuk mengetahui Jenis-jenis kanker rahim
6. Untuk mengetahui pengobatan kanker rahim
7. Untuk mengetahui komplikasi kanker rahim
8. Untuk mengetahui pencegahan yang dapat dilakukan untuk masyarakat

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kanker Rahim
Kanker rahim adalah tumor ganas yang terdapat pada lapisan terdalam
rahim (endometrium). Kanker ini merupakan jenis kanker yang menakutkan

2
karena mempengaruhi kemampuan reproduksi perempuan, di samping
itu penderita juga beresiko meninggal dunia.
2.2 Pertumbuhan Sel Kanker Rahim
Jaringan mesenkim atau jaringan lunak terbentuk dari susunan sel. Secara
wajar, sel yang membentuk jaringan tubuh membelah dan tumbuh dengan cepat,
apalagi sel-sel yang membentuk jaringan rahim selama masa anak-anak dan masa
pubertas. Setelah dewasa, sel baru tumbuh, untuk mengganti sel yang rusak akibat
trauma, atau penyakit, atau karena sudah tua. Pembelahan sel dikendalikan oleh
gen yang terdapat pada setiap sel.
Sebagaimana diketahui, gen terdiri atas DNA sehingga apabila DNA rusak,
kontrol pembelahan sel terganggu. Kanker jaringan lunak bermula dari satu sel
yang tidak normal. Satu sel yang tidak normal ini menghasilkan jutaan sel,
malahan mungkin milyaran sel yang mirip dengan sel asal yang disebut klon. Sel
hasil kloning ini juga berfungsi tidak wajar, malah mengambil energi dari sel
normal dan masih sehat untuk pertumbuhan dan pembelahannya sendiri.
Jutaan sel yang tidak normal tersebut, akan berkelompok dan membentuk
tumor. Pengertian lebih luas, tumor adalah suatu pembengkakan. Kelompok sel-
sel yang tidak normal ini bisa menimbulkan infeksi, peradangan, kanker atau jadi
apa saja. Apabila tumor hanya berkembang secara local, meskipun besar, tidak
mempunyai kemampuan menyebarke tempat llain yang jauh letaknya. Ini disebut
tumor lunak, dan bukan kanker. Penyebaran tumor ke tempat berjauhan dari
asalnya disebut anak sebar (metastase). Yang paling perlu dilakukan untuk
mencegah pertumbuhan sel kanker adalah mencegah kontak yang tidak perlu
dengan zat-zat yang bersifat menimbulkan kanker (karsinogen), dan menghidari
kontak dengan sinar X bila tidak perlu sekali. Apalagi pada penderita yang
mempunyai riwayat kanker pada keluarga.
Beberapa ahli juga berpendapat untuk mencegah pertumbuhan kanker dengan
mengkonsumsi diet dengan vitamin C yang cukup. Tetapi apabila vitamin C
berlebihan juga bisa menimbulkan ascorbic academia (kadar vitamin C darah
terlalu tinggi).

3
Kanker adalah suatu penyakit dimana sel tidak berfungsi dengan wajar,
membelah secara cepat membentuk suatu jaringan yang disebut tumor. Kanker
rahim adalah suatu kanker didalam jaringan rahim yang merupakan suatu rongga
kosong, berbentuk buah pear, dimana janin tumbuh dan berkembang selama masa
kehamilan, mulai dari bentuk sel telur yang dibuahi benih jantan sampai bentuk
janin hingga proses kelahiran bayi.
2.3 Tanda Dan Gejala Pada Kanker Rahim
1. Perdarahan menstruasi tidak wajar. Seperti pendarahan diluar siklus
(metrorhagia) atau pendarahan yang banyak.
2. Perdarahan sedikit-sedikit setelah menopause.
3. Rasa sakit pada bagian bawah perut atau rasa kram pada rongga panggul.
4. Keluar sedikit cairan putih melalui vagina pada perempuan sesudah
menopause.
5. Pada pemeriksaan rongga panggul ditemukan perubahan ukuran bentuk dan
konsistensi rahim serta jaringan penyangga rahim sekitarnya, sebagai pertanda
kanker rahim sudah pada stadium lanjut.
6. Pemeriksaan pap smear mungkin menampakkan gambaran sel yang masih
normal atau mulai terjadi perubahan.
7. Pemeriksaan biopsi endometrium rahim, mendukung diagnosa yang lebih
kuat.
8. Pemeriksaan kerokan rahim (kuretase) perlu untuk menegakkan diagnosa dan
untuk melakukan evaluasi perkembangan kanker.
9. Infeksi mudah terjadi, sehingga sering infeksi ini merupakan masalah kanker
rahim.
10. Pada stadium lanjut timbul gangguan buang air besar dan buang air keci,
karena kanker sudah menyebar ke rectum dan kandung kencing.
2.4 Tingkat Dan Stadium Pertumbuhan Kanker Rahim
Stadium 1 : Kanker baru terdapat pada jaringan Rahim
Stadium 2 : Kanker sudah meliputi rongga rahim dan leher rahim (serviks)
Stadium 3 : Kanker sudah menyebar di luar rahim (serviks)
Stadium 4 : Kanker sudah menyebar ke usus besar dan kandung kencing
Kemudian sudah menyebar ke organ di luar ronggga panggul seperti rongga perut
dan organ lain yang lebih jauh seperti paru dan hati.
2.5 Jenis-jenis Kanker Rahim

4
1. Kanker selaput lendir (endometrial cancer)
2. Kanker dari jaringan ikat rahim (sarcoma uteri)
Di Amerika, kanker selaput lendir rahim merupakan kanker yang sering
terjadi pada alat kandungan. Kanker rahim jenis ini bermula tumbuh pada sel-
sel dinding dalam (selaput lendir) uterus. Pada sarcoma uteri, sel kanker mulai
tumbuh pada sel jaringan otot dan jaringan penyangga rahim. Sarcoma uterus
merupaka sebagian kecil dari kanker rahim.
Banyak perempuan mengira kanker rahim timbul karena kehidupan
sehari-hari yang penuh faktor risiko. Kenyataannya, kebanyakan perempuan
yang menderita kanker rahim adalah mereka yang kehidupan sehari-harinya
tidak berisiko, seperti :
a. Kegemukan
Kelebihan berat badan akan mengakibatkan tubuh menghasilkan
estrogen dalam jaringan lemak, jadi orang yang gemuk memiliki kadar
estrogen lebih tinggi,Tingginya kadar estrogen merupakan penyebab
meningkatnya resiko kanker rahim pada wanita obesitas.
b. Hipertensi
Tekanan darah tinggi bisa menjadi pencetus kanker rahim.
c. Penderita penyakit polikistik ovarium
d. Tidak pernah hamil
e. Mandu
f. Menstruasi pada usia yang sangat muda
g. Menopause timbul pada usia lebih tua.
h. Menderita polip endometrium
i. Memperoleh pengobatan sulih hormon estrogen
j. Menderita penyakit diabetes
k. Menderita kanker payudara, karena keseimbangan hormon yang
berpengaruh kelihatannya sama.
3. Adeno carcinoma
Sekitar 80% kanker rahim adalah bentuk adenocarcinoma.
4. Adenosquamous carcinoma
Sekitar 10% kanker rahim, bentuk adenosquamous carcinoma.
5. Papillary serous carcinoma
Adalah jenis kanker rahim yang buruk, sehingga meskipun ditemukan dini
kambuh lagi setelah selesai pengobatan. Jenis ini sekitar 5% kanker rahim.
6. Clear cell carcinoma

5
Sekitar 2% kanker rahim dan lebih ganas dari jenis Papillary serous
carcinoma. Menurut laporan para ahli, jenis kanker ini berhubungan dengan
ibu dari perempuan yang memakai obat DES (Di Etil Stilbesteron).
7. Sarcoma kanker (berasal dari lapisan otot uterus)
Kanker jenis ini sering menyebar ke paru melalui pembuluh darah. Kanker ini
berisi otot, tulang rawan atau tulang. Pengobatan jenis ini juga berbeda
dengan jenis lain.

2.6 Pengobatan
1. Histerektomi
Histerektomi atau bedah pengangkatan rahim merupakan langkah
penanganan kanker rahim yang paling sering dianjurkan. Operasi ini akan
menghapus kemungkinan Anda untuk hamil. Karena itu, penderita kanker
rahim yang masih ingin punya anak mungkin merasa enggan untuk
menjalaninya. Jenis histerektomi yang akan dijalani juga tergantung pada
stadium kanker rahim yang diderita.
Operasi yang akan dijalani penderita kanker rahim stadium 1 meliputi
pengangkatan rahim, kedua ovarium dan tuba falopi. Dokter juga biasanya
akan sekaligus mengambil sampel dari noda limfa di sekitarnya untuk
memeriksa kemungkinan adanya penyebaran kanker.
Selain melalui bedah sayatan besar yang umum, histerektomi juga
dapat dilakukan lewat operasi yang hanya menerapkan beberapa sayatan kecil
atau yang lebih dikenal dengan istilah histerektomi laparoskopi.
Untuk penderita kanker rahim stadium 2 atau 3, pasien dianjurkan
untuk menjalani histerektomi radikal atau total. Selain rahim, kedua ovarium
dan tuba falopi, operasi ini meliputi pengangkatan serviks dan vagina bagian
atas.
Untuk penderita kanker rahim stadium 4, operasi pengangkatan kanker
semaksimal mungkin akan dianjurkan. Prosedur ini bukan untuk
menyembuhkan, tapi untuk mengurangi gejala yang diderita pasien. Setelah

6
operasi, penderita kanker rahim biasanya akan memerlukan radioterapi atau
kemoterapi untuk mengurangi risiko kanker muncul kembali.
2. Radioterapi
Radioterapi dapat mencegah kembalinya kanker pada wanita yang
telah menjalani histerektomi. Selain itu, untuk kasus yang lebih lanjut,
radioterapi digunakan untuk menghambat penyebaran kanker, misalnya jika
kondisi pasien tidak memungkinkannya untuk menjalani operasi
pengangkatan rahim.
Efek samping dari metode pengobatan ini adalah:
a. Kulit pada bagian yang diobati menjadi merah dan perih.
b. Kelelahan.

c. Mual.

d. Diare.
e. Perdarahan pada rektum.
Umumnya efek samping akan hilang ketika pengobatan radioterapi
dihentikan.
3. Kemoterapi
Kemoterapi biasanya digunakan untuk penderita kanker rahim pada
stadium 3 atau 4 dan umumnya diberikan secara bertahap melalui infus.
Selain untuk mencegah kanker muncul kembali pada kasus yang bisa
disembuhkan, pengobatan ini juga dapat digunakan pasca-histerektomi untuk
kasus dengan stadium lebih lanjut dalam menghambat penyebaran kanker dan
mengurangi gejala. Beberapa efek samping dari metode ini adalah rambut
rontok, kelelahan, mual, dan muntah.
4. Terapi hormone
Terapi ini umumnya digunakan untuk menangani kanker rahim
stadium lanjut atau kanker yang muncul kembali. Jenis pengobatan ini
berfungsi untuk mengecilkan tumor serta mengendalikan gejala. Terapi
hormon dilakukan dengan pemberian hormon progesteron artifisial dalam

7
bentuk tablet untuk menggantikan hormon progesteron alami tubuh. Efek
samping dari langkah pengobatan ini adalah bertambahnya berat badan, kram
otot, serta mual-mual.

Kemampuan bertahan penderita selama 5 tahun dengan pengobatan yang tepat


(5 survival rate following approtiate treatment) adalah sebagai berikut :
1. Untuk stadium 1 : Sekitar 75-95% penderita bisa bertahan dalam 5 tahun.
2. Untuk stadium 2 : Sekitar 50% penderita bisa bertahan dalam 7 tahun.
3. Untuk stadium 3 : Sekitar 30% penderita masih bisa bertahan selama 5 tahun
dengan pengobatan yang tepat
4. Untuk stadium 4 : Kurang 5 % penderita yang masih bisa bertahan selama 5
tahun, meskipun pengobatan sudah menurut aturan seharusnya.
2.7 Komplikasi kanker Rahim
1. Kurang darah (anemi), akibat keluar darah terus-menerus malalui vagina.
2. Timbul lubang pada uterus, karena tindakan kuterase atau biopsi.
2.8 Pencegahan
1. Jauhi rokok.
Nikotin mempermudah semua sel selaput lender seluruh tubuh bereaksi dan
mudah terangsang baik tenggorokan, paru, maupun leher rahim. Nikotin
mempermudah semua sel selaput lendir seluruh tubuh bereaksi dan mudah
terangsang baik tenggorokan, paru, maupun leher rahim.
2. Biasakan membersihkan vagina dengan baik.
Belakangan sudah banyak beredar berbagai antiseptik untuk kesehatan
maupun untuk kosmetik. Padahal pencucian vagina dengan zat-zat tertentu
malah merangsang timbulnya kanker serviks. Rangsangan yang terus-menerus
meningkatkan risiko terjadinya kanker. Jadi sebaiknya pencucian vagina tidak
memakai zat kimia, kecuali atas saran dokter. Juga cairan yang bertujuan
untuk membunuh kuman, akan membunuh basil Donderlain yang secara
normal ada didalam vagina. Padahal hasil Donderlain berfungsi untuk
menjaga keasaman vagina (pH). Bila pH terganggu, tumbuh kuman atau
jamur hingga timbul penyakit.

8
3. Hindari menaburi vagina dengan talk karena gatal dan basah.
Pemakaian talk pada vagina perempuan usia subur, berisiko timbulnya kanker
ovarium. Karena pada perempuan usia subur, terjadi luka di ovarium setiap
peristiwa ovulasi. Talk bisa masuk kedalam luka tersebut dan beresiko timbul
kanker.
4. Hindari untuk berganti-ganti pasangan seksual.
Perilaku seperti ini berisiko terjadi kanker serviks dan kanker rahim. Hal ini
berkaitan dengan infeksi Human Papiloma Virus (HPV). Virus ini
menyebabkan sel mukosa menjadi cepat membelah hingga melebihi
kebutuhan dan lama-lama meningkatkan resiko terjdi kanker.
5. Hindari Penggunaan KB dengan kandungan estrogen
6. Gunakan Pil KB dengan kandungan progesterone
Karena kandungan progesterone tinggi mengurangi resiko terjadinya kanker
rahim.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kanker adalah suatu penyakit dimana sel tidak berfungsi dengan wajar,
membelah secara cepat membentuk suatu jaringan yang disebut tumor. Kanker
rahim adalah tumor ganas yang terdapat pada lapisan terdalam
rahim (endometrium). Kanker ini merupakan jenis kanker yang menakutkan
karena mempengaruhi kemampuan reproduksi perempuan, di samping
itu penderita juga beresiko meninggal dunia.
Kanker rahim menduduki peringkat keenam dunia dalam daftar kanker yang
paling sering terjadi pada wanita. Penyakit ini diperkirakan sudah menyerang
sekitar 320 ribu wanita pada tahun 2012.

3.2 Saran

Diharapkan dalam penulisan makalah ini mahasiswa dapat mengerti dan


memahami tentang kanker uterus.

10

Anda mungkin juga menyukai