Anda di halaman 1dari 80

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN
KEMOTERAPI

Disampaikan pada Pelatihan Perawatan Pasien


Kanker Dengan Kemoterapi (Blended Learning)

Nani Sutarni, SKp, Sp.Kep.Onk, M.Kep


Nani Sutarni, SKp,
Sp.Kep.Onk,M.Kep

081310714891

n_sutarni@yahoo.com

Perumahan Banjar Wijaya


Blok 45 No. 3A, Tangerang,
Banten
Pengurus HIMPONI
Anggota kolegium onkologi
Ketua Komite keperawatan
di RSKD
1. Tujuan Umum
Peserta mampu melakukan asuhan keperawatan
pasien kanker dengan kemoterapi
2. Tujuan Khusus
Peserta mampu :
✓Menjelaskan Pengobatan kemoterapi
✓Menjelaskan Peran perawat onkologi
✓Melakukan pengkajian pada pasien dng kemoterapi
✓Melakukan perencanaan keperawatan
✓Melakukan tindakan keperawatan
✓Melakukan evaluasi pada pasien dengan kemoterapi
Pokok bahasan

1 Pendahuluan

2 Efek samping

3 Toxicyti

5 Peran perawat onkologi


Asuhan Keperawatan
6
7 Kesimpulan
Pendahuluan

Respons
pasien
Global Burden of Cancer Study
(GLOBOCAN)
Hasil riset tindakan pengobatan
pd kanker payudara
KEMOTERAPI

Pengertian:
• Kemoterapi adalah salah satu pilihan pengobatan
kanker sebagai pengobatan sistemik pada tumor
solid dan metastasenya (Chu & Devita, 2001)

• Obat kemoterapi atau obat antineoplasma atau


obat sitostatika adalah suatu obat yang mencegah
perkembangan, pertumbuhan dan proliferasi sel-sel
malignan (ganas).

• Obat sitotoksik yaitu kemampuan suatu zat kimia


untuk merusak sel atau mencegah sel untuk
memperbanyak diri (multiplikasi)
PENGOBATAN KEMOTERAPI

• PENGOBATAN INDUKSI
• Utk terapi cepat mengecilkan tumor atau jmh sel Ca

• KEMOTERAPI ADJUVANT
• Diberikan setelah tind. Bedah atau radiasi

• KEMOTERAPI PRIMER
• Pengobatan utama

• KEMOTERAPI NEOADJUVANT
• Sebelum & sesudah pengobatan Bedah atau radiasi
TUJUAN PEMBERIAN
KEMOTERAPI

1 PENGOBATAN

2 MENGURANGI MASA TUMOR


SELAIN PEMBEDAHAN ATAU RADIASI

3 MENINGKATKAN KELANGSUNGAN
HIDUP

4 MENGURANGI KOMPLIKASI
AKIBAT METASTASE
Peran Kemoterapi Pada Pengobatan
Kanker
Cure:
Tumor atau kanker sembuh dan tidak
tumbuh

Control:
Menghentikan pertumbuhan dan
penyebaran kanker

Palliation:
Ketika cure and control tidak memungkinkan
tujuan untuk mengurangi/menghilangkan gejala ,
meningkatkan Quality Of Life (QOL)
EFEK SAMPING KEMOTERAPI
(Perry and Yarbro, 1984)
Dibedakan :
➢ Immediate side effect : 24 jm pertama…. Mual
,muntah, skin rash, cystititis,mengigil
➢ Early side effect : hari - minggu
netropeni, stomatitis, alopecia, diare……...
➢ Delayed side effect : minggu - bulan
neuropati perifer, nefropati
➢ Late side effect : bulan - tahun
steril, cirrosis hepar,keganasan sekunder

Itensitas ES tergantung dari :karakteristik obat,


dosis pemberian/ kumulatif ,kondisi ps
Efek samping kemoterapi

• ALOPECIA : terj. Pd hr ke 10-21,


obat :adria.., doxo, cyclo..,taxol
• ANOREXIA : ggn rasa pengecapan …
• CONTIPASI: neurotox otot sal penc,
obat : vinc..,vinb..navelbin
• CYSTITIS : perdarahan, nyeri, demam
obat : cyclo, ifosfamid
• DIARE : kerusakan sel epitelium
obat: 5 Fu-leucovorin
• FATIGE : ggn faktor fisik & psikologis.
Common GI symptoms

Changes in the
taste of foods Throat and
mouth sores

Changes in
eating habits Nausea
and vomiting

Diarrhea
Constipation
Efek samping kemoterapi

• NAUSIA DAN VOMITING

Berat cisplatin,
(< 1 jam ) dacarbacin

Sedang doxo, dauno,carbo,


(6 jam) taxol, 5FU

Ringan Bleomic, MTX,


(12 jam) melphalan
Berdasarkan onsetnya, mual dan muntah umumnya
dibagi menjadi 3, yaitu:

1. tipe antisipatori: munculnya sebelum mulai seri


kemoterapi baru akibat rangsang bau,
pandangan, dan suara di ruang terapi, sering kali
muncul setelah seri 3-4 karena pengalaman mual
dan muntah tipe akut dan tertunda.
2. tipe akut: munculnya <24jam setelah
kemoterapi.
3. tipe tertunda: munculnya >24 jam setelah
kemoterapi
Efek samping kemoterapi

HEMATOPOIETIC CHANGES
LEUKOPENIA
➢Pd hari ke 7 – 14, risiko terj infeksi
➢Jmh neutropil < 1500 / mm3
➢Jmh lekosit < 4000 / mm3
TROMBOSITPENIA
➢TR , 100.000 / mm3
➢Perdarahan : kulit,mata,sal. Cerna,
pernapasan, kemih, otak
ANEMIA
➢Hb < 10 gr %
➢Lelah, lemas
Efek samping kemoterapi

MUCOSITIS

• Pharingitis/esophagitis
: nyeri menelan
• Stomatitis : pd hari
ke 5 – 7,nyeri ulserasi,
infeksi sekunder
(jamur,kuman )
Efek samping kemoterapi

SKIN CHANGE
• Hiperpigmentasi, urticaria, erytema
• TOKSISITAS JANTUNG
➢OBAT : CYCLOPOSPAMIDE, DOXORUBICIN,
DAUNORUBICIN, MITOXANTRON
➢INTERVENSI PERAWAT : KAJI FUNGSI
JANTUNG , MONITOR STATUS JANTUNG,
MONITOR DAN DOSIS OBAT

• TOKSISITAS HEPAR
➢OBAT: ADRIAMYCIN,ASPARAGINASE, MTX,
CYTARABIN, CTX, BUSULVAN
➢INTERVENSI PERAWAT : MONITOR FUNGSI
LEVER, LAPORKAN TANDA2 JAUNDICE,
PEMBESARAN HEPAR
• TOKSISITAS RENAL
➢OBAT : CISPLATIN, CYCLOPOSPAMIDE, IFOSFAMID,
MTX
➢INTERVENSI PERAWAT :
• KAJI FUNGSI GINJAL (CCT)
• MONITOR INTAKE OUTPUT
• ADEKUAT INTAKE CAIRAN ( 3L/24JAM )
>>>HIDRASI
• LAPOR URIN KURANG 500 CC/24 H
• PEMBERIAN OBAT UTK MENGURANGI ES :
• CTX DOSIS TINGGI : UROMETESAN
• CISPLATIN : ALUPURINOL,URIN
ALKALOSIS
• TOKSISITAS PARU
➢OBAT : BLEOMYCIN, BUSULFAN, CARMUSTINE
➢INTERVENSI PERAWAT :KAJI FUNGSI
PERNAPASAN, MONITOR STATUS
PERNAPASAN(tanda & gejala disfungsi)

• TOKSISITAS PERSARAFAN
➢OBAT : VINCRISTIN, VINBLASTIN, DOSIS
TINGGI CYTARABIN DAN CISPLATIN
➢INTERVENSI PERAWAT : MONITOR DAN CATAT
LEMAH, BAAL,KESEMUTAN, MENURUNNYA
REFLEX TENDON, KONSTIPASI DAN PARALITIC
ILEUS
TOXICYTI

• TOKSISITAS TELINGA
➢OBAT : CISPLATIN
➢INTERVENSI PERAWAT : KAJI AUDIOGRAM,
MONITOR DAN CATAT TINITUS, HILANGNYA
PENDENGARAN,VERTIGO

• DISFUNGSI SISTEM REPRODUKSI


➢OBAT : CTX, VINCRISTIN, HORMONAL
➢INTERVENSI PERAWAT : INFORMASI
POTENSIAL PERMANEN ATAU TEMPORARY
TERJADI KEMANDULAN / GGN REPRODUKSI
Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, Vol 9, 2008
•di RS Universitas Chiang Mai, Chiang Mai, Thailand. pd
periode Juli 2006 dan Juni 2007, (286 pasien)
•Regimen kemoterapi : paclitaxel dan karboplatin
•Lima komplikasi yangsering terjadi adalah : alopecia,
anoreksia, kelelahan, mual, dan muntah.
• Perawat perlu menjelaskan patologi gejala yang muncul
sehingga pasien dapat memahami dan menerima gejala
tersebut untuk mengurangi dampak negatifnya.
Role Of The Oncology
Nurse
Patient Assessment

Perawat onkologi mempunyai kemampuan:


➢Mengkaji status fisik dan emosi pasien
➢Riwayat kesehatan masa lalu
➢Layanan/praktik kesehatan
➢Pengetahuan pasien dan keluarga mengenai
penyakit dan pengobatannya
➢ hasil dan implikasi dari pemeriksaan patologi, laboratorium,
radiologi
➢ Pemahaman pasien tentang penyakit dan pengobatan:
❖ untuk menghilangkan kecemasan
❖ menghindari kesalahpahaman dan harapan keliru.
❖ meningkatkan kepatuhan pasien dengan program
pengobatan
➢ asuhan keperawatan untuk menanggapi kebutuhan-kebutuhan
spesifik : pemahaman pasien tujuan terapi, jadwal
pengobatan, dan kemungkinan efek samping dari terapi
❖ persiapan fisik dan psikologis untuk terapi,
❖ kenyamanan fisik dan psikologis, kepatuhan.
Patient Education
➢Perawat memiliki kesempatan yang banyak bertemu dg
pasien/keluarga untuk upaya-upaya penkes yang
efektif
➢Pendidikan pasien/keluarga dimulai sebelum, selama
dan setelah terapi.
➢Dukungan terus menerus untuk memastikan
keberhasilan pengobatan : alat bantu pengajaran visual,
rujukan kepada profesional lain atau program
masyarakat, seperti kelompok kanker dukungan.
Patient Education

Pasien atau keluarga harus mampu


❖menggambarkan status penyakit dan terapi
❖berpartisipasi dalam proses pengambilan
keputusan mengenai rencana perawatan dan
kehidupan,
❖mengidentifikasi sumber daya masyarakat
yang sesuai
❖menjelaskan langkah yang tepat dalam
keadaan darurat oncologic dan efek samping
❖menjelaskan jadwal perawatan
Coordination of Care

Mengkoordinasikan beberapa, teknologi yg


digunakan dalam diagnosis kanker dan pengobatan.
Koordinasi untuk pemberian perawatan pasien:
- dokumentasi dalam catatan medis
- partisipasi dalam terapi.
- Manajemen gejala (symptom management)
- rujukan ke penyedia layanan kesehatan lainnya
- Pendidikan pasien/ keluarga. dan bimbingan selama
diagnosa, terapi dan follow up
- Perawat harus menjadi baris pertama berkomunikasi
kpd pasien/keluarga.
Direct Patient Care
➢Sebuah tanggung jawab yang
penting dari perawat yang
terlibat dalam pemberian
kemoterapi
➢Mayoritas perawat onkologi
memberikan perawatan pasien
dengan kemoterapi
- memastikan bahwa dosis yang tepat,
obat-obatan yang diberikan sesuai
rute dan pasien yang tepat. rejimen
obat yang bermacam-macam dan
pengaturannya yang kompleks.
Symptom Management

➢Perawat Onkologi setiap hari


bertemu pasien/keluarga
mengenai berbagai keluhan
penyakitnya , akibat dari
kanker atau pengobatannya.
➢Perawat membuat prioritas
masalah pasien dan membantu
dalam evaluasi gejala dan
intervensi. Misalnya:
mengurangi efek samping
kemoterapi
Supportive Care

➢ Memberi dukungan kpd pasien kanker dan keluarga


➢ perawat lebih banyak waktu dengan pasien mengalami nyeri :
penilaian rasa sakit, manajemen farmakologis dan
nonpharmacologik, dan pendidikan keluarga.
➢ meningkatkan kenyamanan pasien
- menyediakan informasi kpd pasien dan keluarga untuk
mengontrol nyeri
- memberikan informasi mengenai bantuan intervensi fisik
dan perilaku,
- mencegah dan mengurangi efek samping dari terapi
farmakologi,
- meningkatkan kepatuhan pasien thd terapi dan follow up
ASUHAN KEPERAWATAN
Memastikan bahwa pasien
tidak terinfeksi COVID 19

1. Keluhan utama: ESAS, gejala suspek covid 19


2. Kondisi/riwayat :
a. gejala, Demam, Batuk Pilek , Nyeri tenggorokan ,

Sesak napas atau kesulitan bernapas, malaise, sakit


kepala, nyeri otot
b. riwayat kontak erat dengan pasien konfirmasi dan atau

riwayat perjalanan dalam 14 hari dari negara atau wilayah


transmisi lokal
3. Riwayat kesehatan: penyakit penyerta;hipertensi, DM,
jantung, penyakit paru obstruktif kronis.......
KMK no 413 tahun 2020 tentang Pedoman
Pencegahan Penendalian COVID 19
Manajemen Klinis COVID-19
• Triage: Deteksi Dini Pasien dalam
Pengawasan COVID-19
• Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Pasien Kanker Berisiko

1. menjalani kemoterapi, atau yang telah menerima


kemoterapi dalam 3 bulan terakhir
2. radioterapi luas
3. riwayat transplantasi sumsum tulang atau sel induk
dalam 6 bulan terakhir,
4. beberapa jenis kanker darah atau kanker sistem
limfatik
5. gangguan sistem kekebalan tubuh seperti
Leukocytopenia , tingkat imunoglobulin rendah ,
Imunosupresi jangka panjang
6. Dengan Penyakit paru inflamasi dan obstruktif kronik
ESMO,2020
Asesmen SNARS ed 1.1
Pemeriksaan
Risiko jatuh fisik
Asesmen
Psiko-sosial-
fungsional
Spritual
Risiko nutrisi
Ekonomi
Kebutuhan
edukasi Riwayat
Perencanan
kesehatan
pulang
Riwayat Riwayat alergi
penggunaan obat
Asesmen nyeri
PENGKAJIAN Prekemo
1. Riwayat pasien dan keluarga:
a. Pengetahuan tentang jenis kanker & stadium
b. Pengobatan kanker sebelumnya;
• Perilaku pasien/ keluarga terhadap pengobatan
• Pengalaman efek samping dan tingkat
keparahannya
• Cara untuk meminimalkan efek samping
• Efektifitas untuk menurunkan insiden dan
keparahan efek samping
c. Diet ( Asupan nutrisi)
d. Pengobatan alternatif /komplementer
e. Pengetahuan tujuan dari pengobatan
Prekemo

2. Evaluasi fisik
• Pemeriksaan fungsi sistem :
➢Fungsi hemopoietik
➢Fungsi neurologi
➢Rongga mulut & kulit
➢Fungsi kardiovaskuler
➢Fungsi pernapasan
➢Fungsi perkemihan
➢Fungsi sal. Cerna
➢Fungsi reproduksi/ seksual
3. Pengkajian Psikososial
• Respons pasien dan keluarga
terkait dengan pengetahuan
tentang penyakit &
pengobatannya, misalnya
pengalaman kemoterapi
• Support sistem dan orang-
orang terdekat
4. Data penunjang (lab, Radiologi..
dll)
5. Pengkajian
Symptom management
Metode Assesmen tool
Managemen Symptom

❖ESAS (Edmonton Symptom Assesment System)


adalah alat singkat dan berguna secara klinis
yang dikembangkan oleh Bruera, Kuchn, Miller,
Selmscr, dan Macmillan (1991)
❖ESAS adalah alat pelaporan diri untuk menilai
intensitas Gejala pada pasien dengan kanker
❖adalah instrumen yang valid untuk digunakan
dalam populasi onkologi medis
❖bertujuan untuk meningkatkan quality of
treatment (QoT), quality of life (QoL) and
quality of dying (QoD)
Edmonton Symptom Assesment System
(ESAS)
CCO: Cancer Care Ontorio:
www.cancercare.on.ca/toolbox/symptools/
Contoh
2. POST KEMOTERAPI

➢ PENGKAJIAN ULANG THD


PERUBAHAN RESPON
TUMOR, STATUS
PERBAIKAN, DITEMUKAN
KELAINAN
➢ PENANGANAN EFEK
SAMPING
➢ PENDIDIKAN PASIEN DAN
KELUARGA
Deteksi awal & penanganan segera

Observasi & monitoring efek samping &


keluhan pasien ( di rumah: melaporkan, tdk
ush datang ke rumah sakit,

Hasil dan implikasi dari pemeriksaan patologi,


laboratorium, radiologi

Kolaborasi interprofesional: tata laksana ( bila


pasien di rumah: teleheath, pengantaran obat,
kapan datang ke rs….
PERENCANAAN
1. Diagnosa keperawatan

➢Defisit pengetahuan
➢Nausea
➢Defisit nutrisi
➢Gangguan integritas kulit
➢Diare
➢Gangguan citra tubuh
➢Disfungsi seksual
➢Risiko infeksi
➢.....

Nani s
DX KEP…..EFEK SAMPING OBAT

ES OBAT DX
PERAWATAN
Cardiac Doxorubcin Perfusi perifer
Toxicity Daunarubcin tidak efektif

CNS Toxicity Ifosfamide Risiko disfungsi


Cytosine neurovaskuler
Arabinoside perifer
Procarbazine
Fludarabine
Constipation Vincristine Konstipasi
Vinblastine
Diarrhea 5-Fluorouracil Diare
ES OBAT DX
PERAWATAN
Flare Reaction Novaldex
Leuprolide Nyeri akut
Goserelin
acetate
Aminogluthethimide
Rambut rontok Cisplatin Gangguan citra
tubuh
Hemorrhagic Ifosfamide Gangguan
Cystitis Cyclophosphamide eliminasi urin
(high dose)
Hypo tension Etoposide Risiko cedera
Pacli taxel
ES OBAT DX
PERAWATAN
Impoten, Leuprolide Ggn fungsi sexual
menurunnya Goserelin
libido acetate
Aminoglu
thethimide
Liver Toxicity Methotrexate Risiko Cidera
Nitrosoureas
Mithramycin
S trep tozocin
Menstruasi tidak Nolvadex Risiko disfungsi
teratur Megace sexual
Halotestin
ES OBAT DX
PERAWATAN
Pulmonary Bleom ycin Ggn pertukaran
Toxicity Carmustine gas

Renal Toxicity Cisplatin Ggn eliminasi uin


Methotrexa te
Nitrosoureas
Streptozocin
Penambahan BB Nolvadex Berat badan
Steroids lebih
Megace
2. Perencanaan

a. Intervensi penanganan yang


aman pada saat pemberian
obat kemoterapi

➢Protokol kemoterapi
➢Efek samping dan toksisitas
➢Nilai laboratorium
➢Inform concent
➢Kesiapan pasien
➢Pengetahuan pasien &
keluarga
➢Safe handling prosedur
➢Pemilihan area penusukan dan
pemberian
➢Pemberian obat-obat
prekemoterapi
➢Pemberian obat kemoterapi
sesuai prosedur
➢Mengkaji tanda-tanda
infiltrasi
➢Melakukan flusing setiap
pemberian obat
➢ Dokumentasi : pemberian,
area penusukan, pendidikan
kesehatan, respons pasien
b. Intervensi meminimalkan resiko ekstravasasi
• Menyiapkan peralatan untuk penanganan ekstravasasi
• Mencegah terjadinya ekstravasasi

c. Intervensi menurunkan kejadian dan keparahan


komplikasi & efek samping kemoterapi
• Efek samping saluran cerna
o Mual dan muntah, Stomatitis, Diare, Anorexia
• Efek samping pada kulit:Alopecia,
Hyperpigmentasi/discoloration vena
• Efek samping hematologi
o Lekopeni, trombositopeni, anemia

d. PenangananToksisitas
DEFISIT PENGETAHUAN
Intervensi :

✅Identifikasi kesiapan dan kemampuan


menerima informasi , kebutuhan konsultasi
✅Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
✅Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
✅Beri penjelasan: tujuan, efek samping,
penanganan es /sesuai kebutuhan
PRETREATMENT CARE

Pendidikan pasien
a. Membantu pasien mengatasi
masalah kesehatan dan
menangani dengan lebih baik
b. Berpartisipasi aktif dalam
memperhatikan kesehatannya
c. membantu pasien untuk
berperilaku sehat utk mencapai
kesehatan yang optimal dan
mandiri dalam kegiatan sehari-
hari
d. Metode : penkes, konseling,
teknik modifikasi perilaku
( auditory, visual, demostrasi)
sesuai dg kemampuan pasien
Tujuan Penkes Pasien

Jangka Pendek
1. Berpartisipasi aktif dalam kesehatan Jangka Panjang
2. Menjelaskan diagnosis & pilihan tindakan
1. Meningkatnya
3. Mengerti tujuan dan lamanya pengobatan perilaku mandiri
4. Identifikasi awal dan lama tanda gejala 2. Meningkatnya
yang dilaporkan kesehatan
5. Mendemonstrasikan kemampuan unuk dihubungkan
merawat diri sendiri atau beradaptasi dengan QOL
keterbatasan 3. Menurunnya biaya
6. Meningkatnya koping adaptif dari kondisi perawatan
yang mengancam 4. Meningkatkan
7. Autonomi dalam pengambilan keputusan kepuasan
tindakan pelanggan
8. Identifikasi dan pemanfaatan sumber-
sumber masyarakat
Jenis informasi

Pendidikan menekankan pada:


a. Nama obat kanker dan alasannya setiap
obat yang digunakan
b. Potensial jangka pendek dan panjang efek
samping pengobatan
c. Obat-obat yang digunakan untuk
mengurangi efek samping
d. Kapan memanggil dokter atau perawat
e. Bagaimana menghubungi team multidisiplin
: physision, perawat, emergensi, jadwal
kantor, dan pelayanan pendukung
f. Jadwal laboratorium & follow up
GGN integritas kulit ;mukosa mulut

INTERVENSI :
• Kaji mukosa mulut
• Catat adanya kemerahan, pendarahan,
flag2 putih, air ludah
• Oral hygine
• Beri obat kumur
• Gunakan sikat gigi yg lunak
• Penkes menjaga kebersihan mulut
• Asupan nutrisi yang optimal
• Tingkatkan kenyamanan
• Kolaborasi pemberian obat : antibiotik, anti
jamur
Hasil riset

✓Obat kumur jangan yang mengandung alkohol


mukosa kering (Goodman and Stoner, 1985)
✓Gunakan spon yang halus untuk membersihkan
mulut mencegah iritasi mukosa (Dudjak,
1987)
✓Hidrogen peroksida mengangkat kotoran,
kurangi bau, antimikroba (Bersani and Carl,
1983) ttp merusak jaringan baru & ps tdk
nyaman
✓Normal salin tdk iritasi ttp tdk mengangkat
kotoran
Defisit nutrisi
Intervensi

• Identifikasi status nutrisi, alergi dan intoleransi,


makanan yg disukai, kebutuhan kalori dan jenis nutrien,
perluanya penggunaan NGT/parenteral
• Monitor asupan makanan
• Monitor berat badan
• Monitor hasil laboratorium (mis. Albumin)
• Lakukan oral higiene
• Sajikan makanan dg menarik dan suhu yang sesuai
• Berikan makanan tinggi kalori tinggi protein
• Kolaborasi pemberian antiemetik
• Kolaborasi dengan ahli gizi utk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan
• Identifikasi pengalaman mual, dampak mual thd Nafsu makan,
• Identifikasi antiemetik yang digunakan
• Monitor mual (frekuensi, durasi dan tingkat keparahan)
• Monitor asupan nutrisi dan kalori
• Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual
• Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
• Anjurkan sering membersihkan mulut(air dingin atau air
beraroma mint )
• Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
• Hindari makam/minum 2 jam sebelum/ sesudah kemo
• Ajarkan penggunakan teknik non-farmakologis untuk
mengatasi mual (mis.biofeedback, hipnosis, relaksasi, terapi
musik, akupresur)
• Kolaborasi pemberian antiemetik
• pengalaman individu thd mual dan muntah selama
pengobatan kemoterapi memiliki efek yang mendalam
bagaimana pengobatan dipersepsikan dan dapat
mempengaruhi keputusan pengobatan lebih lanjut
• ( sampel 9 wanita dg berbagai jenis kanker )
�Jahe dengan dosis 0,5 – 1 gram (1/4-1/2 sdm)
mengurangi 40 % rasa mual muntah (Studi di
Universitas New York)

�Es krim (Recharge) menggunakan produk susu utk


mengurangi diare,anemia, anoexia pd ps kemoterapi
(Univ, Auckland di Selandia Baru)
Intervensi :
• Monitor warna , volume, frekwensi, dan
konsistensi tinja
• Monitor tanda dan gejala hipovolemia
(ms. Takikardia, nadi terba lemah, TD
turun, turgor kulit turun,mukosa mulut
kering, CRT melambat , BB menurun)
• Monitor iritasi dan ulserasi kulit di
daerah perianal
• Monitor intake-output
• Monitor hasil darah lengkap dan elektrolit
• Anjurkan menghindari makanan
pembentuk gas, pedas,dan mengandung
laktosa
• Kolaborasi pemberian obat dan cairan
GGN CITRA TUBUH: Alopesia
INTERVENSI :

❖Beri penjelasan kerontokan rambut sementara


❖Beri model
❖Penjelasan perawatan rambut dan meminimalkan
kerontokan
❖Menggunakan penutup kepala
❖Lindungi dari sinar matahari
❖Anjurkan utk memotong rambut bila panjang
❖Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang
perubahan citra tubuh
❖Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan
perubahan citra tubuh
❖Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap
citra tubuh
Hasil riset
• Peripheral scalp hipotermia & contrction
mencegah obat kemoterapi
mencapai folikel rambut dg menurunnya
sirkulasi darah (Keller and Blausey, 1988)
• Hipothermia: 15-20 mnt seb kemo & 30 mnt
sesudah kemo (Dean et al, 1983)
Risiko Infeksi
Intervensi :
• Obs vs
• Kaji bgn tubuh resiko infeksi: mulut,
gusi,luka, tind invasif
• Monitor kadar lekosit
• Gunakan teknik aseptik antiseptik
• Cuci tangan
• Kebersihan lingkungan
• Batasi pengunjung
• Personal hygine
• Isolasi pasien >> riim
• KOLABORASI OBAT ( G-CSF:
neupogen, gm-csf;leukin,prokine,
antibiotik, antijamur …..)
RIIM (Ruang Isolasi Imunitas
Menurun) RSKD
Risiko Perdarahan
Intervensi:
♦Kaji daerah yg sering terj
perdarahan : membran mukosa, kulit,
sal pencernaan, pernapasan,
perkemihan,intrakranial
♦Monitor vs
♦Obs dan monitor tk kesadaran
♦Hindari cedera dan trauma
♦Minimalkan tdk invasif
♦Batasi aktivitas / bed rest
♦Beri tranfusi tc ( kolaborasi)
PERSIAPAN PASIEN PULANG

➢Penjelasan & penanganan efek


samping. Misalnya:
oMouth care
oPencegahan infeksi
oMencegah perdarahan
➢Perawatan CVC Call doctor/emergency unit
➢Makan tinggi protein dan kalori ✓Febris, meriang
✓Diare terus menerus
➢Penanganan thd sekresi selama ✓Mual muntah berat
2x24 jam/sesuai obat kemo ✓Kesulitan makan minum
➢Obat2 ✓Bengkak , merah pada
➢Pemeriksaan lab penusukan vena
➢Jadwal pemberian kemo ✓Jaundice di kulit, mata
✓Sulit bernapas
berikutnya
✓dysuri
➢Kontrol /follow up Nani s
EVALUASI

1. Respons pasien dan atau keluarga


a. Menjelaskan protokol obat yang diberikan,
jadwal, cara, kontrol, pemeriksaan
laboratorium
b. Menjelaskan dan melakukan secara mandiri
untuk meminimalkan komplikasi
c. Mengetahui dan bertidak bila ada perubahan
yang harus dilaporkan atau ditangani dengan
segera
d. Menjaga area penusukan vena sentral/ inplant
fort/intracavity cateter
2. Management efek samping
KESIMPULAN
1. Kesiapan fisik dan mental pasien dalam pengobatana
kemoterapi
2. Pentingnya peran keluarga dan orang-orang
terdekat pasien untuk pengertian/ dukungan moral
dan dana dalam pengobatan kemoterapi
3. Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
pasien dengan kemoterapi harus yang sudah
terlatih/sertifikat dan bekerja sesuai SPO
4. Rumah sakit harus menyediakan sarana dan fasilitas
agar penanganan obat kemoterapi aman bagi
petugas dan lingkungan
5. Perlu kerjasama multi disiplin dalam manajemen
kemoterapi

Anda mungkin juga menyukai