KOMUNIKASI EFEKTIF
Daftar Isi....................................................................................................................................i
BAB I DEFINISI.................................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP.............................................................................................4
BAB IV TATA LAKSANA................................................................................................5
BAB V DOKUMENTASI..................................................................................................14
RUANG LINGKUP
2.1 Komunikasi
Komunikasi merupakan bagian yang sangat vital dalam sebuah rumah sakit agar
rumah sakit dapat beroperasi dengan baik. Memberikan asuhan pasien merupakan upaya
kompleks dan sangat bergantung pada komunikasi dan informasi. Komunikasi tersebut
adalah komunikasi kepada dan dengan komunitas, pesien dan keluarganya, serta antara staf
klinis terutama Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Kegagalan dalam komuniksi merupakan
salah satu akar masalah yang paling sering menyebabkan insiden keselamatan pasien.
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana
dimaksud oleh pengirim pesan/komunikator, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan
oleh penerima pesan/komunikan, dan idak ada hambatan untuk itu.
Komunikasi efektif sebagai dasar untuk memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga agar mereka memahami kondisi kesehatannya sehingga pasien berpartisipasi lebih
baik dalam asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan
tentang asuhannya
Edukasi pada pasien dan keluarga diberikan oleh staf klinis terutama PPA yang sudah
terlatih sehingga mampu memberikan edukasi secara efektif.
Supaya proses penyampaian komunikasi dapat berjalan dengan baik, diperlukan suatu
bentuk panduan dalam melakukan komunikasi. Panduan komunikasi efektif meliputi :
2.1.1 Komunikasi tenaga kesehatan dengan masyarakat
Rumah sakit berkomunikasi dengan masyarakat untuk memfasilitasi akses
masyarakat ke pelayanan di rumah sakit dan informasi tentang pelayanan yang disediakan
oleh rumah sakit.
2.1.2 Komunikasi tenaga kesehatan dengan pasien dan atau keluarga
Rumah sakit memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang jenis
asuhan dan pelayanan, serta akses untuk mendapatkan pelayanan. Komunikasi dan edukasi
kepada pasien dan keluarga diberikan dalam format serta bahasa yang mudah dimengerti.
Rumah sakit menyediakan edukasi untuk menunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam
proses asuhan.
2.1.3 Komunikasi efektif antar staf klinis
Pada tahap ini, petugas memastikan kepada pasien dan keluarga mengenai
kejelasan dan pemahaman materi edukasi yang diberikan.Untuk pasien yang
mengalami hambatan emosional ( marah atau depresi ) maka verifikasi dapat
dilakukan dengan cara menanyakan kepada pasien mengenai sejauh mana pasien
telah mengerti tentang materi edukasi yang diberikan melalui brosur. Proses
pertanyaan ini bisa melalui telepon atau datang langsung ke kamar pasien setelah
pasien tenang. Apabila pasien merupakan difabel (different abilities people atau
orang dengan kemampuan yang berbeda), maka verifikasinya dengan
pendamping pasien.
4.3 Prosedur Pemberian Informasi dan Edukasi
4.3.1 Informasi - edukasi pada pasien Rawat Jalan
1. Saat admisi (bagian informasi dan tempat penerimaan pasien).
2. Saat dilakukan tindakan medis dan tindakan keperawatan.
CODE BLACK Kejadian emergensi akibat adanya ancaman bom dan benda-benda yang
dicurigai sebagai bom