Anda di halaman 1dari 8

Komunikasi efektif

Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan


yang menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah
hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan.
Pengukuran efektivitas dari suatu proses komunikasi dapat dilihat
dari tercapainya tujuan si pengirim pesan.[1]
Konsep Fidelity (ketepatan) yang disampaikan Berlo, menilai
suatu proses komunikasi bisa diukur efektivitasnya dilihat dari
tercapai atau tidaknya tujuan dari si pengirim pesan. Ketepatan ini
bisa diterapkan dalam keseluruhan komunikasi ataupun
komponen komunikasi. Ada 4 faktor yang bisa membangun
ketepatan dalam komunikasi yakni:[1]

 Ketrampilan komunikasi

 Perilaku

 Level pengetahuan
 Posisi sosial budaya

Penerapan Komunikasi ada 2:

Komunikasi verbal efektif[

 Berlangsung secara timbal balik.

 Makna pesan dapat disampaikan secara ringkas dan jelas

 Bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami.

 Cara penyampaian mudah diterima.

 Disampaikan secara tulus.


 Mempunyai tujuan yang bisa ditangkap jelas.

 Memperhatikan norma yang berlaku.

 Disertai dengan humor atau cara-cara menyenangkan


lainnya.

Komunikasi nonverbal efektif[

 Penampilan fisik yang meyakinkan lawan bicara.

 Sikap tubuh dan gesture.

 Ekspresi wajah.

 Sentuhan.

Tipe

 Intrapersonal: Berkomunikasi dengan diri sendiri atau sama


dengan Hantu

 Interpersonal: Komunikasi yang dilakukan antara 2 orang.

 Small group: Komunikasi yang dilakukan lebih dari dua


anggota, dimaa anggota kelompok memiliki porsi
berkomunikasi secara seimbang.

 Public: Komunikasi yang dilakukan dalam grup yang


besar,sehingga terlalu besar bagi keseluruhan anggota untuk
bisa seimbang dalam berkomunikasi.

 Komunikasi Massa: terdiri dari beberapa pesan yang


ditransmisikan dalam jumlah yang besar kepada beberapa
orang sekaligus pada saat bersamaan. Disalurkan melalui
berbagai sumber baik Elektronik,cetak,Televisi, radio, Majalah
dll. Tidak ada kontak secara personal antara pengirim dan
penerima pesan.

 Komunikasi Interaktif: ada stimulus dan respon

Hambatan[
Hambatan adalah faktor-faktor yang dapat mengganggu
penerimaan suatu pesan. Karena terganggu maka penerima
pesan juga bisa salah dalam memaknai balik pesan yang
diterima. Faktor yang berpotensi menjadi penghambat dalam
komunikasi yang efektif adalah:[2]

1. Perbedaan Status sosial antara komunikan dan


komunikator. misalnya saja karyawan harus tunduk atau
patuh terhadap apapun yang dikatakan atasannya,
sehingga karyawan tersebut takut menyampaikan aspirasi
atau pendapatnya.
2. problem semantik, menyangkut bahasa yang digunakan
komunikator dalam menyampaikan pesan. Kesalahan
penyebutan bisa mengakibatkan sebuah kesalah - pahaman
dan beda penafsiran.
3. Distorsi persepsi, disebabkan perbedaan cara pandang yang
sempit pada diri sendiri dan perbedaan cara berpikir pada
orang lain. Hal ini menimbulkan hambatan perbedaan
persepsi dan wawasan satu dengan yang lainnya.
4. Perbedaan Budaya, dalam suatu organisasi terdapat
beberapa suku, ras dan bahasa serta agama yang berbeda
sehingga ada beberapa penggunaan kata yang memiliki arti
berbeda pada tiap suku.
5. Gangguan fisik, gangguan lingkungan fisik seperti suara riuh
orang-orang, suara petir,hujan dan cahaya yang kurang
jelas.
6. Keterbatasan saluran komunikasi, gangguan yang
disebabkan pada media yang dipergunakan dalam
melancarkan komunikasi misal sambungan telephone yang
terputus-putus, suara radio yang hilang tenggelam, atau
gambar yang buram.

Tidak ada umpan balik/tanggapan, hambatan dimana pesan yang


disampaikan sang pengirim tidak di beri tanggapan. Maka yang
selanjutnya terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia dan
tidak 10 Cara Komunikasi Efektif dengan Pasien Wajib Diketahui
Sponsors Link
Dokter adalah salah satu orang yang berperan penting di dalam
menyembuhkan pasien yang mengalami sakit tertentu. Oleh
karena itulah, sangat wajar apabila dokter harus mengetahui
berbagai macam aspek mengenai kesehatan pasien, kondisi
psikologis pasien dan berbagai hal lain yang bisa mempengaruhi
kesembuhan pasien. Dengan mengetahui berbagai hal itulah,
dokter bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
ads
Salah satu hal yang perlu diketahui oleh dokter adalah
bagaimana cara komunikasi efektif dengan pasien atau strategi
komunikasi efektif di tempat kerja. Dengan melakukan komunikasi
yang efektif, dokter bisa memberikan berbagai macam manfaat
pada pasien yang sakit. Misalnya, dengan komunikasi yang
efektif pasien lebih mudah memahami cara memakai obat, selain
itu pasien juga bisa dengan mudah memahami risiko penyakit
yang ia miliki dan penanganannya, dan berbagai manfaat lainnya.
Oleh karena itulah kita, khususnya yang berperan sebagai dokter,
harus mengetahui bagaimana cara komunikasi efektif dengan
pasien.
Bagaimana saja cara komunikasi efektif dengan pasien? Berikut
ini adalah beberapa cara berkomunikasi efektif dengan pasien
yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.
Komunikasi Efektif Sebelum Melakukan Pengobatan
Berikut ini adalah beberapa komunikasi efektif yang bisa
dilakukan oleh dokter selama masa pengobatan belum dilakukan,
akan tetapi akan segera dilakukan kepada pasien. Apa saja
caranya? Simak cara komunikasi efektif dengan pasien di bawah
ini ya.
1. Memberikan pengertian bahwa pertanyaan yang diajukan
adalah untuk diagnosis yang tepat
Agar bisa memberikan rencana pengobatan yang tepat, maka
diperlukan informasi klinis dari pasien. Akan tetapi, hal ini bisa
memicu rasa khawatir kalau-kalau informasi yang diberikan bisa
disalahgunakan. Oleh karena itulah, dokter atau tenaga medis
harus memberikan pengertian bahwa pertanyaan yang diajukan
adalah untuk kepentingan pasien.
2. Memberikan informasi mengenai keadaan pasien
Pasien memiliki hak untuk menentukan jenis pengobatan yang
akan dilakukan. Oleh karena itu, dokter atau tenaga medis pun
harus memberikan informasi keadaan kesehatan pasien dan
pilihan prosedur pengobatan yang bisa dilakukan. Jangan lupa
untuk menggunakan strategi seperti strategi komunikasi efektif
empatik dan santun.
3. Menggunakan bahasa yang sederhana
Tidak semua pasien mengerti kosakata medis atau kosakata
lainnya. Oleh karena itulah, dalam berkomunikasi selama masa
sebelum pengobatan diperlukan suatu upaya komunikasi yang
menggunakan bahasa yang sederhana atau sesuai dengan
tingkat wawasan pasien. Dengan demikian pasien bisa mengerti
dengan lebih mudah dan cepat. Teknik komunikasi efektif yang
satu ini tidak diragukan lagi efektivitasnya.
4. Tidak menutupi informasi
Selain hal-hal di atas, tenaga medis juga tidak boleh menutupi
informasi penting atau khusus yang sebenarnya dibutuhkan oleh
pasien. Dengan cara inilah kita pun bisa memberikan berbagai
macam informasi penting yang dibutuhkan oleh pasien.
Komunikasi Efektif Selama Pengobatan dan Paska
Pengobatan
Bagaimana cara cara komunikasi yang efektif dengan pasien
selama dan paska pengobatan yang bisa dilakukan oleh dokter
ataupun tenaga medis lainnya. Apa saja cara yang bisa kita
lakukan? Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
1. Dialog lembut dan menyenangkan
Pasien yang sedang menjalani prosedur klinik atau pengobatan
tertentu berpeluang besar untuk merasa grogi atau cemas, dan
juga merasakan berbagi macam kondisi lain yang buruk untuk
kesehatan jiwa dan fisiknya. Agar dokter bisa memberikan
penanganan dengan tepat dan agar pasien bisa lebih mudah
sembuh, maka tenaga medis harus memberikan atau melakukan
dialog dengan lembut dan menyenangkan. Dengan melakukan
cara ini, maka fokus pasien terhadap rasa cemas dan sakit pun
akan berubah atau berkurang.

2. Menjelaskan kondisi kesehatan secara utuh


Setelah dilakukan pengobatan, maka pasien harusnya
mendapatkan feedback mengenai keadaan atau kondisi
kesehatan yang mereka miliki paska dilakukan pengobatan.
Dokter harus menyampaikan keadaan pasien secara utuh tanpa
menutupi atau melupakan khususnya bagian yang penting dari
kondisi kesehatan pasien.
3. Lebih banyak menggambarkan tindakan medis yang perlu
dilakukan dan pemantauan lanjutan
Pasien yang menjalani prosedur pengobatan tertentu bisa saja
merasakan kecemasan dan kekhawatiran akibat pengobatan dan
kemungkinan risiko yang akan mereka hadapi. Dokter atau
tenaga medis harus menenangkan dengan cara komunikasi yang
baik dan sesuai dengan keadaan psikis pasien atau dengan kata
lain berkomunikasi secara empati. Setelahnya, dokter harus
memberikan informasi-informasi mengenai langkah perawatan
dan pemantauan lanjutan terhadap pasien.
Komunikasi Efektif Secara Umum pada Pasien
Adapun langkah-langkah atau cara-cara umum yang bisa
diterapkan dalam berkomunikasi dengan pasien oleh tenaga
medis antara lain adalah sebagai berikut.
1. Mendengarkan dengan utuh
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam berkomunikasi
dengan pasien adalah mendengarkan dengan utuh. Dokter atau
tenaga medis harus mampu mendengarkan keluhan dan
ungkapan perasaan yang dimiliki oleh pasien. Sebaiknya
ungkapan pasien harus didengarkan sampai mereka lega dan
berikan kesan bahwa kita mendengarkan dan mencoba
memahami apa yang diungkapkan oleh pasien.
2. Menjawab dengan sabar dan pengertian
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang membuat lawan
bicaranya bisa merasa nyaman, khususnya dalam hal ini adalah
komunikasi dengan pasien. Oleh karena itu, dokter harus bisa
memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh
pasien dengan sabar dan pengertian. Dengan demikian pasien
bisa merasa nyaman dan tenang serta memahami pesan dokter
dengan baik.

3. Penjelasan singkat, jelas dan mudah dimengerti


Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak semua pasien
memiliki wawasan yang sama dengan dokter ataupun tenaga
medis lainnya berkaitan dengan kesehatan manusia. Oleh karena
itulah, dokter harus menggunakan penjelasan yang singkat, jelas,
dan juga mudah dimengerti. Ibaratnya kita berusaha untuk
menjelaskan suatu hal pada anak kecil atau orang lain yang
belum paham dan tidak memiliki wawasan tentang hal tersebut
sebelumnya. Dengan ini kamu juga bisa menggunakannya
sebagai cara mengatasi gap komunikasi.
4. Gunakan bahasa tubuh yang sesuai
Bahasa tubuh adalah salah satu hal yang bisa mempengaruhi
persepsi pasien terhadap maksud dari komunikasi yang dilakukan
oleh dokter. Walaupun bahasa yang digunakan baik, akan tetapi
dari bahasa tubuhnya dokter tidak menunjukkan bahasa tubuh
yang mendukung, maka bisa jadi maksud yang sebenarnya dari
pesan tersebut justru berlawanan dengan apa yang diinginkan
oleh dokter. Oleh karena itulah, dokter harus menunjukkan
bahasa tubuh yang sesuai. Misalnya senyum, intonasi yang
sesuai untuk menunjukkan keramahan, dan berbagai macam
bahasa tubuh lain yang mendukung sesuai dengan kepentingan
komunikasi dokter.

1. Itulah beberapa cara komunikasi efektif dengan pasien yang


bisa dilakukan untuk membantu pasien dalam proses
pengobatan atau penyembuhan yang dijalani. Jangan lupa
mempelajari strategi komunikasi efektif yang lain,
seperti strategi komunikasi efektif dalam pembelajaran.
Semoga dengan beberapa informasi di atas, dokter ataupun
tenaga medis lainnya bisa bekerja dengan lebih baik untuk
menyembuhkan pasien yang membutuhkan bantuannya

Anda mungkin juga menyukai