Anda di halaman 1dari 48

KONSEP DASAR

PEMBERIAN KEMOTERAPI
-Regimen dan Protokol-
(Untuk Perawat)
Eka Widya Khorinal
Divisi Hematologi Onkologi Medik
Rumah Sakit Kanker Dharmais
2021
Eka Widya Khorinal
RS Kanker Dharmais Eka.khorinal@gmail.com
0813-7164-8103
TUJUAN PEMBELAJARAN

Siklus sel normal dan patofisiologi kanker

Bagaimana kemoterapi bekerja

Tujuan Kemoterapi

Persiapan dan merancang kemoterapi

Mewaspadai efek samping kemoterapi


1 SIKLUS SEL YANG NORMAL
CELL CYCLE CHECKPOINTS

REPAIR
MECHANISM
✓ The 1
st checkpoint (late G1 phase)

✓ The 2
nd checkpoint (before the cell enters M phase)

Dennis A Casciato.Manual of Clinical Oncology 6th edition. Lippincott Williams & Wilkins. 2009
CANCER CELL CHARACTERISTIC

growth of abnormal cell


DNA-Deoxyribonucleic Acid

• 20.000 DNA breakdown everyday


• DNA repair mechanism
• Loss of DNA repair mechanism →

MUTATION
Cancer usually result from a
series mutation
MOLECULAR BASIS OF CANCER

Genetic Disease
✓ During cell division
✓ External agents
✓ Random event
2

BAGAIMANA
KEMOTERAPI
BEKERJA
JENIS TERAPI KANKER

• operasi
LOKAL • radioterapi

• kemoterapi
• hormonal
SISTEMIK • terapi target
• imunoterapi
Revolusi Dalam Terapi Kanker

• Operasi“Organ sparing“
• Operasi Laparoscopic BEDAH TUMOR
• Operasi Robotic

HEMATOLOGI
RADIOTERAPI - ONK. MEDIK

• Linear accelerator • Obat sitotoksik baru


• IMRT • Obat hormonal baru
• IGRT • Terapi target molekular
• Tomo-RT • Obat suportif baru
PENGERTIAN KEMOTERAPI

Kemoterapi (sitostatika) adalah obat yang gunanya untuk


membunuh pertumbuhan sel (kanker), yang bekerja DAN
berdampak secara sistemik

YAITU:
 Obat mengalir ke seluruh tubuh → membunuh sel
kanker di tumor primer dan metastasis (stad lanjut),
maupun Circulating Tumor Cells (stad dini pasca
operasi)
 Sel normal juga akan mengalami dampak → terjadi efek
samping
Bagaimana Kemoterapi Bekerja
CANCER SYSTEMIC THERAPY AGENT
• Alkylating agent
• Anti tumour antibiotic
• Anti metabolite
• Topoisomerase inhibitor
• Mitotic spindle agent
• Tyrosine kinase inhibitor
• Monoclonal antibody
• Hormonal agent

Casciato DA. Manual of Clinical Oncology. Lippincot William & Wilkins .Philadelpia. 2009
SYSTEMIC AGENT MECHANISM

1. Phase specific drugs


→ Specific phase
2. Cell cycle specific drugs
→ Non specific phase
3. Cell cycle nonspecific drugs
→ Resting phase
PHASE SPESIFIC DRUGS
Antibiotik (Bleomycin)
Inhibitor topoisomerse II (Etoposide)
Antimikrotubulus (Paclitaxel)

G2

M
S Anti mikrotubulus (alkaloid vinka)
Mengganggu segregasi kromosom

G1

• Anti metabolit (cytarabin,flurourasil, gemcitabin, MTX, fludarabin, tioguanin)


→ mengganggu sintesis DNA
• Inhibitor topoisomerase I (topotecan) → mengganggu struktur DNA
CELL CYCLE SPESIFIC DRUGS
GOLONGAN ALKILATOR GOLONGAN ANTIBIOTIKA
• Clorambusil • Daktinorubicin
• Cyclophosphamid • Daunorubicin
• Melphalan • Doxorubicin
• Busulfan
• Dacarbazin
• Cisplatin
• Carboplatin
CELL CYCLE NON SPESIFIC DRUGS

• Mustard nitrogen
• Golongan nitrosurea
3 Apa Tujuan Kemoterapi ?

 Kuratif:
→ Mengecilkan /menghilangkan kanker
→ Mencegah kanker tumbuh lagi/
menjalar

Paliatif:
Menghilangkan keluhan pasien
(nyeri/mengeringkan luka/mengurangi
sesak).
Bagaimana Merancang
Pengobatan Kemoterapi ?

Obat Tunggal & Kombinasi


-----------------------------------------------------------------------------
Keunggulan : lebih.aman efikasi tinggi

Kelemahan : efikasi lebih toksik


rendah
----------------------------------------------------------------------------
WAKTU PEMBERIAN KEMOTERAPI

1 SENSITIZER/CONCOMITANT

2 NEO- ADJUVANT

3 ADJUVANT

4 PRIMER
Evaluasi Pengobatan

 Pertengahan dari jumlah siklus dan akhir


siklus.
 KECUALI Lymphoma : setelah 2 siklus, 4
siklus dan 6 siklus.

1-Apr-16 11
Bagaimana Hasil Pengobatan
(Evaluasi)?

 Remisi Komplit: massa hilang


 Remisi Parsial: massa mengecil bermakna
(50%)
 Stable Disease: massa tetap
 Progresif Disease: massa membesar

1-Apr-16 10
4 Persiapan Kemoterapi

PSIKOLOGIS PASIEN

FISIK PASIEN

PERSIAPAN OBAT
Komunikasi dengan Pasien
4a
dan Keluarga
❖ Dilakukan sebelum kemoterapi (konseling)
❖ Penjelasan dasar / bukti bahwa memang
pasien menderita kanker: PA+ Ro + lab
❖ Stadium: menentukan tujuan terapi
❖ Apakah ada cara/opsi lain, selain kemoterapi
❖ Bila ada, berapa besar (%) kemungkinan
sembuh dari masing-masing cara
❖ Prognosis keseluruhan
4b Farmakokinetik obat kemo
1.Cisplatin: Bersifat toksik pada ginjal.
Syarat: CCT/eGFR>60

2.Doxorubicin: Bersifat toksik pada jantung.


Syarat: Echocardiografi: >60%

3.Taxan, Gemsitabin, Cyclo: toksik pada SSTL.


Syarat: Hb >10, leko>3000, Trombo >100.000
Farmakokinetik obat kemo

4.Vincristin, MTX, Cyclophosphamid: toksik pada Liver


Syarat: SGOT/SGPT/Bil < 2x Normal

5.Bleomycin: toksik pada paru:


Syarat: Untuk pemakaian Bleomycin dosis tinggi,
pemeriksaan spirometri harus normal.
Persiapan Fisik Yang Dinyatakan
Layak Kemoterapi
1. KS 0-2
2. Hemodinamik baik
3. Lab (termasuk kimia darah) dan
echo memenuhi syarat
3. Suhu normal
4. Tidak ada infeksi (mis. diare
berlebihan) berat
4c PRA KEMOTERAPI

➢ Diukur TB,BB, dan LPB (penentuan dosis)


➢ Identitas pasien dan status
➢ Cek perlengkapan obat kemoterapi
➢ Setelah dioplos: Cek kejernihan/warna,
kadaluarsa, volume.
➢ Selama persiapan obat kemoterapi →
Selalu menggunakan APD (Alat Pelindung
Diri)
PERHITUNGAN DOSIS OBAT
Persiapan Obat Yang Dinyatakan
Layak Kemoterapi
 Petugas mengetahui cara menyimpan
obat, pencampuran obat, pemberian obat
pada pasien, dan membersihkan sisa alat
habis pakai.
 Petugas memakai APD lengkap
 Tempat pengoplosan obat memenuhi
syarat.
Pemberian Obat Kemoterapi Oral
❖TIDAK boleh kontak dengan kulit. Tetap
gunakan sarung tangan
❖Tablet tidak boleh dihancurkan
❖Cuci tangan setelah mempersiapkan obat

Jika perlu melarutkan obat (mis, pemberian per sonde) :


→ Pelarutan dilakukan dalam syringe. Cabut penarik
syringe, masukan tablet dan tambahkan air sebanyak 5
-10 mL dan tutup syringe saat pelarutan.
DURANTE KEMOTERAPI

❖ Evaluasi selalu akses iv


❖ Flush antar pemberian obat
kemoterapi
❖ Perhatikan urutan pemberian obat
kemoterapi
❖ Pantau saat pemberian kemoterapi
Toksisitas Saat Pemberian
Sitostatika, apabila:
 Kontak langsung pada kulit, inhalasi, tertelan.
 Melarutkan, penyuntikan, sitostatika tercecer
 Tinja, urine
PASCA KEMOTERAPI

❖ Pembuangan sisa obat / peralatan


kemoterapi: tempat khusus
❖ Evaluasi pasien: Hemodinamik
❖ Awasi reaksi obat atau alergi
5
Memberi Solusi
Beberapa Hal Penting
• Infus sedapat mungkin dipasang BUKAN
pada golden hand
• Pada kemoterapi yang diberikan selama
24 jam, sebaiknya melalui CVC
• Perhitungan dosis pada umumnya
menggunakan luas permukaan tubuh
(BSA)
• Untuk CARBOPLATIN penentuan dosis
berdasarkan pada area undercurve
Akses kemoterapi
❖ Perifer (lengan/tangan)
❖ Vena sentral (CVAD)
❖ PICC

HARUS DISIAPKAN SEBELUM MEMULAI


KEMOTERAPI !!
EKSTRAVASASI
• TRAUMA (jejas jaringan) yang diakibatkan oleh administrasi
agen sitostatika (khususnya pemberian intravena) yang terjadi
ketika obat merembes keluar dari vena atau kateter intravena
ke jaringan subkutan
• Angka kejadian: 0,1-7% dari semua pasien yang menjalani
kemoterapi (baik perifer maupun central)
Faktor Risiko Ekstravasasi
Klasifikasi Saat Ini
Jika Terjadi Ekstravasasi Obat Iritan
Jika Terjadi Ekstravasasi Obat Vesikan
KEMOTERAPI = TERAPI SISTEMIK

PERSIAPAN KEMOTERAPI

PERHATIKAN AKSES KEMOTERAPI

EVALUASI EFEKTIVITAS PENGOBATAN

PENANGANAN EFEK SAMPING KEMOTERAPI


TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai