Anda di halaman 1dari 38

Prinsip Penatalaksanaan Medik

Pengobatan Sistemik Pada


Pasien Kanker

Sri Agustini Kurniawati


SMF Hematologi Onkologi Medik
RS Kanker Dharmais Jakarta
Agenda
• Prinsip pengobatan kanker
• Penentuan protokol pengobatan sistemik antikanker
• Cara pemberian pengobatan sistemik antikanker
• Penatalaksanaan obat-obat yang digunakan sebagai
penunjang pengobatan sistemik antikanker
Prinsip Pengobatan Kanker
• Definisi :
• Kanker adalah Pertumbuhan sel yang
abnormal / tidak terkendali, dan bisa
bermetastasis.
• Kanker bisa mengenai semua organ tubuh
Kanker adalah Penyakit pada Gen

Gen adalah sepotong DNA


yang membentuk gulungan
kromosom di dalam inti sel
Apa Definisi kanker?
Kanker adalah sekelompok kelainan yang
menyebabkan sel-sel dapat lolos dari
pengaturan pembelahan sel normal
-sel kanker membelah lebih cepat
-sel kanker tidak dapat dihambat oleh kontak dengan
sel sekitar dan dapat membentuk tumor
-sel kanker dapat menginvasi jaringn sekitar, yang
disebut metastasis
Pengaturan siklus sel
Mekanisme untuk mengatur proses
sepanjang siklus sel:
Checkpoints
Panjang Telomere
Sinyal kimia yang berasal dari dan dan
luar sel
Dasar pengobatan antikanker sistemik
Prinsip Pengobatan Kanker
• Kanker terbagi 2 bagian besar ;
1.Keganasan darah dan kelenjar getah bening.
• Terdiri dari dari; Leukemia, Limfoma, Mieloma
multipel.
2. Kanker Padat (solid)
• Antara lain ; payudara, paru, usus besar ,
ovarium, prostat dan sebagainya.
 Menentukan Aplikasi Klinis Pengobatan
Antikanker sistemik/kemoterapi
Diagnosis kanker
Baku emas untuk menentukan penyakit
kanker: histopatologi, kecuali keganasan darah
dengan sitologi sumsum tulang seperti
leukemia, mieloma multipel.
Pemeriksaan biopsi menjadi suatu keharusan.
Perkembangan saat ini, diagnosis tidak cukup
dengan histopatologi saja namun harus
dilengkapi tambahan seperti imunohistokimia
dan biologi molekuler (mutasi gen) dll.
Diagnosis dan stadium
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
1. Anamnesis yang baik.
2. Pemeriksaan fisik.
3. Pemeriksaan penunjang;
a. Pencitraan: foto polos, USG, CT scan, MRI,
bone scan, thyroid scanning, PET CT.
b. Laboratorium: tmsk petanda tumor.
4. Biopsi jaringan/ Aspirasi sumsum tulang
Klasifikasi TNM
• Umumnya berdasarkan TNM; ada perbedaan
untuk setiap kanker
T ; Tumor ,ukuran tumor ; T 1- 4.
N; Node , kelenjat getah bening sekitar.
N 0 - 3.
M; Metastasis, M x , M 0, M 1.
• Klasifikasi lain: FIGO (kanker kandungan)
• Stadium berbeda sesuai jenis lokasi primer
kanker padat
Modalitas Pengobatan Kanker
• Ada 3 modalitas pengobatan kanker:
1. Operasi ; pengobatan bersifat lokal.
Tumor terlokalisir, untuk stadium dini / awal.
Bersifat kuratif, pada kasus tertentu bisa paliatif,
Dilaksanakan oleh dokter bedah
2. Radiasi; bersifat loko-regional
Bisa kuratif atau paliatif.
Dilaksanakan oleh ahli radioterapi
Modalitas Pengobatan Kanker
3. Antikanker Sistemik
• Bersifat menyeluruh/bersama aliran darah
• Terutama untuk stadium lanjut (metastasis atau
lokal lanjut)
• Dapat diberikan sebelum/setelah terapi
utama(operasi/radiasi) atau bersama radiasi:
neoadjuvan/adjuvan/konkomitan
• Target pengobatan dapat kuratif dan paliatif
• Dilaksanakan oleh dokter ahli penyakit dalam
konsultan Hematologi Onkologi Medik (KHOM).
• Pada kondisi tertentu kemoterapi juga diberikan langsung
dapat organ tertentu yang terkena (sanctuary): lokal
Agenda
• Prinsip pengobatan kanker
• Penentuan protokol pengobatan sistemik antikanker
• Cara pemberian pengobatan sistemik antikanker
• Penatalaksanaan obat-obat yang digunakan sebagai
penunjang pengobatan sistemik antikanker
Pengobatan Sistemik Antikanker
• Pengobatan sistemik antikanker meliputi
1. Kemoterapi
2. Pengobatan target
3. Hormonal
4. Pengobatan biologi
5. Imunoterapi
Pertumbuhan Tumor
Mekanisme Kerja Obat Kemoterapi
Penentuan protokol pengobatan
sistemik antikanker
Prinsip pengobatan sistemik antikanker:
1. Penentuan tujuan pengobatan kanker
2. Tingkat keganasan sel kanker, derajat
3. Tingkat toksisitas obat kanker.
4. Sesuai dengan hasil IHK pada pengobatan
target/hormonal.
5. Cara kerja obat kanker.
6. Hasil penelitian klinis dan berpedoman
pada panduan internasional penatalaksanaan
penyakit kanker (NCCN, ESMO)
Penentuan protokol pengobatan
sistemik antikanker
Prinsip pengobatan sistemik antikanker:
 Mendiskusikan dengan pasien: pilihan mana
yang akan diambil
Diskusi pasien: Rangkaian pengobatan kanker
secara individu, komorbid, tujuan yang dicapai,
masalah dukungan finansial, keluarga dan sosial
Persiapan kemoterapi: laboratorium DPL, fungsi
organ ginjal, hati, jantung, seromarker hepatitis
Penentuan akhir protokol kemoterapi
berdasarkan hasil penunjang dan
penandatanganan persetujuan tindakan
kemoterapi
Jenis pemberian kemoterapi
1. Kemoterapi primer: Keganasanan hematologi/limfoid
atau kanker padat stadium lanjut.
2. Kemoterapi neoajuvan; kemoterapi pada kanker padat
terlokalisir namun terapi lokal sendiri kurang efektif,
diberikan sebelum pengobatan utama diberikan.
3. Kemoterapi ajuvan :
Kemoterapi diberikan setelah/bersama pengobatan
utama seperti kemoterapi setelah operasi. Kemoradiasi,
kombinasi kemoterapi dan radiasi.
4. Pemberian langsung kemoterapi pada organ yang
terlindungi/daerah tertentu yang diperdarahi tumor
Agenda
• Prinsip pengobatan kanker
• Penentuan protokol pengobatan sistemik antikanker
• Cara pemberian pengobatan sistemik antikanker
• Penatalaksanaan obat-obat yang digunakan sebagai
penunjang pengobatan sistemik antikanker
Cara pemberian pengobatan sistemik
antikanker
• Sistemik: intravena, oral, sub kutan
• Regional: topikal (kulit), intratekal (otak), intraokular
(mata), intraperikardial (jantung), intrapleural
(rongga paru), intraperitoneum (rongga perut),
intravesikal (buli-buli), intra arterial (TACI, TACE)
Cara Pemberian Kemoterapi
Biasanya dari pembuluh darah vena perifer
Jika sulit maka akan dipilih pembuluh darah
vena sentral
Agenda
• Prinsip pengobatan kanker
• Penentuan protokol pengobatan sistemik antikanker
• Cara pemberian pengobatan sistemik antikanker
• Penatalaksanaan obat-obat yang digunakan sebagai
penunjang pengobatan sistemik antikanker
Pengobatan penunjang
Mual dan muntah .
Efek yang paling tidak enak buat pasien .
Grade 1 – 4 .
Emetogenik ringan – sedang- kuat .
1. Mual muntah ringan hanya cukup
metoclopropamid .
2. Sedang - memakai obat obatan anti
muntah dapat ditambah /ajuvan dengan
kortikosteroid .
3. Berat. Anti muntah kuat dan kortikosteroid
Ann Oncol 2010;21(5):v232
Ann Oncol 2010;21(5):v232
Jenis Mual dan muntah
• Ada 3 jenis muntah akibat kemoterapi
1. Efek akut ; mulai dari pemberian kemoterapi s/d
24 jam.
2. Efek lambat ; muncul setelah 24 jam.
3. Efek Antisipatori ; muncul sewaktu akan
kemoterapi
Jenis anti muntah
• 1. Metoclopropamide:
ditakuti efek extra piramidal.
• 2.Golongan 5 HT 3
Ondansetron, Granisetron, Tropisetron,
Palonosetron,
Ramosetron
• 3. Steroid
Deksametason
• 4. Aprepitant
Mual dan Muntah/ Nausea and
Vomit
• 1. Ringan ,
 Metoclopropamide dapat diberikan.
 Dosis 3 mg/ kb BB.
 Kombinasi dengan corticosteroid akan menambah
kekuatan efek anti NV.
 Pemberian oral cukup bermanfaat.
Mual dan Muntah/ Nausea and Vomit

2. Sedang .
5 HT 3 .
Kombinasi dengan corticosteroid.
3. Berat.
 NK-1 receptor antagonist (aprepitant).
5 HT 3.
Kombinasi dengan corticosteroid.
Dapat ditambah ajuvan lain.
Growth-colony stimulating factors
(GCSF)
• Obat untuk meningkatkan jumlah leukosit.
1.Filgrastim.
2.Lenograstim.
3. Pegfilgastrim (long acting) .

• Indikasi harus jelas


Indikasi GCSF

Pencegahan leukopenia, sehingga mengurangi


risiko infeksi. Febrile netropenia.
Macam macam indikasi.
1. Bagian dari pengobatan protokol kemoterapi.
misal ; R-ICE diberikan GCSF
2.Pencegahan leukopenia pada pasien riwayat
leukopenia pada kemoterapi sebelumnya.
3. Menaikkan leukosit pd pasien yang sudah
leukopenia/ febrile netropenia.
Erythropoeitin
• Pemberian eritropoeitin pada kasus pasien kanker
dalam pengobatan antikanker: Hemoglobin rendah
• Epo dosis 30.000 iu – 40.000 iu /minggu
• Diberikan pada Hb 9 - 11 g/dL
• Hati-hati hiperkoagulasi jika Hb > 12 g/dL
Premedikasi lain
• Pemberian premedikasi lain bergantung pada
pemberian jenis obat kemoterapi/terapi target
• Steroid oral: Dexametason/metilprednisolon pada
obat golongan dosetaksel/paklitaxel, pemetrexed
• Paracetamol oral pada pemberian rituximab
• Difenhidramin/chlorfeniramin
• Asam folat oral
Simpulan
 Prinsip dasar pemberian kemoterapi: diagnosis yang
akurat dan penentuan stadium kanker
 Pengobatan kanker berdasarkan panduan pengobatan
kanker standar internasional (ESMO, NCCN)
 Kemoterapi merupakan bagian dari pengobatan kanker
multidisiplin yang bersifat sistemik
 Pengobatan sistemik antikanker dapat bersifat kuratif
maupun paliatif
 Pemberian kemoterapi diberikan bersama pengobatan
mencegah/mengobati efek samping kemoterapi

Anda mungkin juga menyukai