I. PENDAHULUAN
Kanker merupakan penyakit yang paling ditakuti dan mencemaskan dari
semua penyakit. Pasien dengan penyakit kanker akan mengalami program
perawatan yang lama, prosedur pemeriksaan yang rumit dan dampak
pengobatan yang tidak menyenangkan.
Salah satu pengobatan kanker yang sering dilakukan adalah kemoterapi.
Obat kemoterapi diberikan oleh perawat yang sudah mempunyai pengetahuan
tentang obat dan efek samping serta pemberian obat yang tepat, sehingga
memberikan asuhan keperawatan yang optimal.
Obat obat kemoterapi merupakan toksin untuk semua sel, sehingga selain
membunuh sel sel kanker juga menganggu sel sel yang normal.
II. KEMOTERAPI.
Kemoterapi adalah penggunaan obat sitostatik dalam pengobatan kanker.
1
Ruang Sitostatika Cendrawasih, RSUP Dr Kariadi Semarang
Kulit dan rambut : rambut rontok, kulit kering dan mungkin gatal, kulit
menjadi tipis dan mungkin erosi.
Reproduksi ; Wanita (mentruasi terganggu, kesuburan terganggu ), Pria
( gangguan terhadap spermatogenesis, nafsu seksual menurun ).
2
Ruang Sitostatika Cendrawasih, RSUP Dr Kariadi Semarang
III. ASUHAN KEPERAWATAN
.
A. Pengkajian :
Dikaji apakah pasien yang akan diberi pengobatan kemoterapi sudah siap
baik fisik maupun mentalnya, karena biasanya pasien akan merasa takut,
apalagi dengan efek sampingnya.
Maka penting sekali kesiapan pasien dalam pemberian kemoterapi.
Pengkajian meliputi :
1) Pengkajian Pre Kemoterapi
a. Evaluasi Fisik
Riwayat masa lalu : diagnosis dan penyakit, kondisi, kesehatan dan
riwayat alergi.
Pemeriksaan system :
~ Fungsi hematopoitik : hasil lab, Hb, Leuko, Trombo, Ht.
~ Fungsi neurology : peripheral neuropati, gangguan eliminasi.
~ Keadaan rongga mulut dan kulit : mukositis di mulut, nasoparing,
esophagus.
~ Fungsi kardiovaskuler : hasil pemeriksaan enzim, elektrolit, EKG,
Echo.
~ Fungsi pernafasan : jumlah, irama dan kedalaman pernafasan,
batuk , perokok.
~ Fungsi perkemihan BUN, CCt , Creatinin, asam urat, elektrolit, urin,
nepropati, sistitis, perdarahan.
~ Fungsi saluran cerna : prot total, albumin, BB, anoreksia, mual,
muntah, gangguan eliminasi, hepatotoksik..
~ Fungsi reproduksi dan seksual : gangguan mentruasi, gangguan
nafsu seks.
Pemeriksaan system :
Adanya terapi kanker yang toksik, pada terapi operasi, radiasi dan
kemoterapi.
Berat badan , tinggi badan dan LPT.
Route pemberian obat.
b. Evaluasi psikososial
Pengetahuan tentang penyakit kanker dan pengobatan kemoterapi.
Adakah rasa cemas, takut.
Pengalaman pertama kemoterapi.
Support system dan orang orang terdekat.
Informed consent.
3
Ruang Sitostatika Cendrawasih, RSUP Dr Kariadi Semarang
B. Masalah Keperawatan
a. Risiko terjadinya infeksi
b. Risiko terjadinya perdarahan
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
d. Kurang pengetahuan ttg penyakit , pengobatan. dan perawatan.
e. Gangguan rasa nyaman.
f. Gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit.
g. Risiko terjadinya anemia.
h. Cemas.
i. Gangguan konsep diri body image.
j. Gangguan komunikasi.
k. Gangguan melaksanakan aktifitas spiritual.
l. Risiko terjadinya gangguan integritas kulit
4
Ruang Sitostatika Cendrawasih, RSUP Dr Kariadi Semarang
~ Gunakan sikat gigi yang lembut untuk mencegah perdarahan gusi,
berikan perawatan mulut dengan obat kumur.
~ Hindarkan pemberian obat yang mengandung aspirin.
~ Observasi perdarahan intracranial.
~ Cek darah rutin.
5
Ruang Sitostatika Cendrawasih, RSUP Dr Kariadi Semarang
~ Beri saran pada keluarga untuk istirahat yang cukup, makan cukup dan
meluangkan waktu untuk mereka .
6
Ruang Sitostatika Cendrawasih, RSUP Dr Kariadi Semarang
~ Agar rasa nyaman pasien terpenui setelah diberikan asuhan
keperawatan.
Kriteria hasil :
~ Stomatistis mengecil sampai hilang.
~ Mukosa mulut tak bengkak.
Intervensi :
~ Beri penyuluhan tentang oral hygiene.
~ Demontrasikan cara oral hygiene.
~ Anjurkan pasien agar kumur air garam atau air sirih.
~ Buat program bersama pasien / keluarga.
~ Beri obat anti jamur sesuai program.
~ Perhatikan nutrisi , kalau perlu dipasang NGT / TPN.
7
Ruang Sitostatika Cendrawasih, RSUP Dr Kariadi Semarang
~ Beri penjelasan dan motivasi kepada pasien / keluarga tentang efek
pemberian kemoterapi..
~ Alihkan perhatian pasien dengan relaksasi, berpikir positif.
~ Beri obat anti emetic sesuai program.
~ Lakukan tehnik komplementer / alternative.
~ Kaji tumpah pasien, catat frekwensi, jumlah, cairan muntah pasien.
~ Kaji tentang pengalaman terdahulu.
~ Kaji apa yang dilakukan pasien bila mual muntah timbul.
~ Hindari makan dan minum 1-2 jam sebelum dan sesudah kemoterapi.
8
Ruang Sitostatika Cendrawasih, RSUP Dr Kariadi Semarang
Tujuan :
~ Dermatitis sembuh setelah dilakukan asuhan keperawatan.
Kriteria hasil :
~ Kulit tidak lagi gatal.
~ Pasien mengatakan tidak ada masalah lagi dengan kulitnya.
Intervensi :
~ Beri penjelasan tentang efek dari kemoterapi.
~ Anjurkan pasien agar tidak mengaruk kulit.
~ Mandikan pasien dengan larutan PK / detol 1 % .
~ Jaga kebersihan pasien, pakaian, linen.
~ Jaga kelembaban kulit dengan pemberian lotion sesuai rekomendasi
dari dokter kulit.
9
Ruang Sitostatika Cendrawasih, RSUP Dr Kariadi Semarang
~ Jelaskan pada pasien untuk meminimalkan aktifitas selama pemberian
obat.
V. PENUTUP
Perawat harus bertanggung jawab dalam pemberian asuhan keperawatan
kepada pasien yang mendapatkan obat kemoterapi. Oleh karena itu perawat
harus mengerti dan memahami tujuan pengobatan, klasifikasi obat, reaksi obat,
efek samping obat, persiapan pasien dan mampu menjelaskan kepada pasien dan
keluarga mengenai pengobatan dan penangulangan efek samping sehingga
pasien dan keluarga dapat berpartisipasi dalam pengobatan.
Karena efek samping kemoterapi sangat berbahaya, maka yang boleh
memberikan obat kemoterapi adalah perawat yang telah mendapat pengetahuan
dan trampil dalam prosedur pemberian kemoterapi.
Referensi :
10
Ruang Sitostatika Cendrawasih, RSUP Dr Kariadi Semarang
Cleton TJ; Chemoterapi: general Aspects; Oxfors Texbook of Oncology; 1995.
11
Ruang Sitostatika Cendrawasih, RSUP Dr Kariadi Semarang