Anda di halaman 1dari 20

BIMBINGAN

TEKNIS
KEPERAWATAN

SRI HIDAYATI, S.Kep. Ners.


M.Kes .

Kasi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan


09/12/2021 1
Senin 29 Agustus 2016
OUTLINE

PENGERTIAN BIMBINGAN TEKNIS


1 KEPERAWATAN

RUANG LINGKUP BIMBINGAN TEKNIS


2 KEPERAWATAN

STRATEGI BIMBINGAN TEKNIS


3
KEPERAWATAN

PENYUSUNAN LAPORAN BIMBINGAN


4 TEKNIS KEPERAWATAN

09/12/2021 2
AN BIMBINGAN TEKNIS KEPERAWATAN 1

 Suatu proses pemberian bantuan kepada


individu secara berkelanjutan dan sistematis
 Dilakukan oleh seorang ahli yang telah
mendapat latihan khusus
 Bertujuan  individu dapat memahami diri &
lingkunganya  dapat mengarahkan diri dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk
dapat mengembangkan potensi dirinya secara
optimal untuk kesejahteraan dirinya dan
kesejahteraan masyarakat

09/12/2021 3
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik
Kemenkes RI
 Kebijakan, regulasi tentang rumah sakit dan pelayanan
keperawatan
 Standar pelayanan keperawatan di setiap rumah sakit
 Pedoman penyelenggaraan pelayanan keperawatan di rumah
sakit
2  Pedoman dan Penerapan System Pemberian Pelayanan
Keperawatan (SP2KP) di rumah sakit
 Penerapan Pengembangan Mananjemen Kinerja Klinik (PMKK)
Ruang Lingkup di rumah sakit
Bimtek  Pedoman penyelenggaraan Komite Keperawatan,
 Pedoman Penerapan jenjang karir di rumah sakit,
 Model-model pengembangan pelayanan keperawatan rumah
sakit antara lain :
1) Model pemberian asuhan/SP2KP,
2) Model penerapan kompetensi berbasis jenjang karir,
3) Model penerapan remunerasi,
4) Model Manajemen Kinerja Klinik (PMKK),
5) Model penerapan indikator mutu klinik,
 Sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan selanjutnya.
09/12/2021 4
GKUP BIMBINGAN TEKNIS KEPERAWATAN 2

Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota


1) Produk - produk NSPK Kementerian Kesehatan,
2) Sistem kesehatan daerah,
Ruang 3) Kebijakan, regulasi daerah tentang rumah sakit
4) Pedoman - pedoman tentang pelayanan keperawatan di
Lingkup
rumah sakit
5) Model pengembangan pelayanan keperawatan rumah sakit
yang dikembangkan di daerah

09/12/2021 5
GKUP BIMBINGAN TEKNIS KEPERAWATAN 2

Rumah Sakit
2 1) Standar Pelayanan / Asuhan Keperawatan,
2) Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Keperawatan di RS
Ruang 3) Standar Prosedur Operasional,
Lingkup 4) Kinerja Perawat dalam pemberian asuhan keperawatan,
5) Asesmen kompetensi perawat berbasis jenjang karir,
6) Penerapan etika profesi keperawatan dalam pemberian
asuhan keperawatan professional
7) Pertumbuhan profesionalisme perawat

09/12/2021 6
 dilakukan secara berjenjang
 mulai dari Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan
Keteknisian Medik Kementerian Kesehatan RI  Dinas
Kesehatan Provinsi  Kabupaten/ Kota dan Rumah Sakit

Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik


Kemenkes RI
3 Tupoksi:
1) menyusun Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK)
2) melakukan bimbingan teknis dan monitoring evaluasi
Strategi  Bimtek berfokus pada produk produk yang dihasilkan oleh
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik
 Strategi bimbingan teknis di Direktorat Bina Pelayanan
Keperawatan dan Keteknisian Medik, Kementerian Kesehatan
mencakup kunjungan kerja, rapat/pertemuan konsultasi,
diseminasi informasi dan pendampingan

09/12/2021 7
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
Tupoksi:
1) menentukan kebijakan, regulasi yang disusun oleh Pusat
(Kementerian Kesehatan maupun KepMen Kementerian
Dalam Negeri)
2) menyusun kebijakan kebijakan, regulasi daerah
3 3) memfasilitasi penerapan standar, pedoman pelayanan di
fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, balai,
klinik dan lain lain
Strategi  Bimbingan teknis yang dilakukan berfokus pada produk
kebijakan, regulasi di tingkat pusat dan daerah tentang
penyelenggaraan pelayanan keperawatan di rumah sakit
khusus dan pengembangan modelmodel pelayanan
 Strategi bimbingan dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota atau tim yang dibentuk, mencakup
kunjungan kerja ke rumah sakit, rapat/pertemuan konsultasi,
diseminasi informasi, pendampingan peserta dan supervisi
lapangan

09/12/2021 8
Rumah Sakit
Tupoksi:
1) Rumah sakit merupakan ujung tombak terlaksananya
pelayanan/asuhan keperawatan sesuai standar dan kode etik
profesi
2) Diberikan oleh perawat yang kompeten serta didukung oleh
3 fungsi-fungsi manajemen sehingga efektif dan efisien dalam
menghasilkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit
3) Bimbingan teknis diberikan berfokus pada terselenggaranya
Strategi pelayanan/asuhan keperawatan
4) Strategi bimbingan teknis penyelenggaraan pelayanan
keperawatan di rumah sakit khusus menggunakan berbagai
metode (audit keperawatan, bedside teaching, supervisi
klinik, pendampingan (coaching), diskusi refleksi kasus,
konsultasi, mentoring, preceptorship

09/12/2021 9
Audit Keperawatan
 Suatu proses analisa data yang menilai tentang proses
keperawatan/hasil asuhan keperawatan pada pasien untuk
mengevaluasi kelayakan dan keefektifan tindakan keperawatan
akan bertanggung jawab hal ini akan meningkatkan
akuntabilitas dari perawat
1) Audit Struktur  Berfokus pada tempat dimana pemberian
askep dilaksanakan Fasilitas, Peralatan, Petugas, dan
Organisasi, prosedur dan pencatatan pelaporan
3 2) Audit Proses  Merupakan penilaian terhadap pelaksanaan
asuhan keperawatan apakah dilaksanakan sesuai
Strategi standar.Proses audit menggunakan pendekatan retrospektif
yaitu dengan mengukur kualitas asuhan keperawatan setelah
Bimbingan
pasien pulang atau setelah beberapa pasien dirawat
(Swansbrug, 1990)
3) Audit Hasil  Dapat dilakukan secara Concurrent atau
Retrospective yang berdasarkan konsep Henderson sehingga
asuhan keperawatan yang diberikan akan menghasilkan
Kebutuhan pasien terpenuhi, Pasien memiliki pengetahuan
untuk memenuhi kebutuhannya, Pasien memiliki
keterampilan dan kemampuan
09/12/2021 10
Bedside Teaching
 Snell (2008)  bedside teaching adalah pengajaran atau
pembelajaran aktif dengan kehadiran pasien.
 Wardaningsih (2008)  Bedside teaching adalah pengajaran
atau pembelajaran aktif langsung pada pasien
 Office of Regional Primary Care Education, Asheville, North
Carolina (2008)  bedside teaching didefinisikan sebagai
pengajaran yang dapat dilakukan pada berbagai situasi
sepanjang terdapat kehadiran pasien
 Bedside sendiri merupakan singkatan dari briefing,
3 expectation, demonstration, specific feedback, inclution
microskill, debriefing and education
1) Briefing  meliputi kegiatan menyiapkan pembelajar tentang
Strategi
syarat pengetahuan yang harus dimiliki dan persiapan pasien,
Bimbingan 2) Expectation  menentukan tujuan belajar yang ingin dicapai
oleh perawat
3) Demonstration  sesuai dengan tujuan
4) Specific feedback  diawali dengan aspek positif untuk
memotivasi pembelajar
5) Inclution microskill  kemampuan yang harus dimiliki oleh
pelatih sehingga efisien dan efektif
6) Debriefing  masukan dari pembimbing klinik dan pasien,
09/12/2021 7) Education  memberitahu sumber belajar yang digunakan. 11
Supervisi Klinik
 Supervisi klinis  sebuah proses formal yang merupakan
3 dukungan dan pembelajaran yang memungkinkan seorang
perawat untuk mengembangkan pengetahuan, kompetensi,
bertanggung jawab atas tindakan keperawatan yang mereka
Strategi lakukan, meningkatkan perlindungan dan keselamatan pasien
Bimbingan selama perawatan di klinik
 Supervisi klinik yang dilakukan oleh supervisor menjadikan
seorang perawat dapat merefleksikan praktek keperawatan
yang telah dilakukan sehingga dapat mengidentifikasi
kekurangan untuk dilakukan perbaikan

09/12/2021 12
Pendampingan (Coaching)
 Coaching  Hubungan kolaboratif antara
pendamping/fasilitator dan sasaran individu melalui
komunikasi, tuntunan, langkah-langkah untuk mengadopsi
praktik baru dan mencapai target kompetensi dalam waktu
3 tertentu
 Fokus dari pendampingan (coaching) adalah meningkatkan
kemampuan dalam memberikan asuhan keperawatan bukan
Strategi menilai. Pendampingan (coaching) merupakan aktivitas
Bimbingan mendukung, mendorong dan membantu individu agar secara
aktif mengadopsi keterampilan baru atau mencapai
kompetensi tertentu
 Prinsip pendampingan adalah kepercayaan, kesejawatan,
keterbukaan, terarah dan antusias

09/12/2021 13
Diskusi Refleksi Kasus - DRK
3
 Diskusi refleksi kasus (DRK)  suatu metode pembelajaran
dalam merefleksikan pengalaman perawat yang aktual dan
Strategi menarik dalam mengelola dan memberikan asuhan
Bimbingan keperawatan melalui suatu diskusi kelompok yang mengacu
pada pemahaman terhadap standar asuhan keperawatan dan
standar pelayanan keperawatan

09/12/2021 14
Konsultasi
 Konsultasi  Proses komunikasi dua arah dalam penyelesaian
3 masalah, pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
pelayanan dan asuhan keperawatan
 Konsultasi merupakan proses yang dinamis dimana tidak
Strategi hanya terjadi pertukaran pandangan melainkan juga dibangun
Bimbingan keterlibatan atau kerjasama antara konsultan dan pihak yang
berkonsultasi
 Keterlibatan yang dibangun berdasarkan pada tujuan serta
lingkup yang telah disepakati

09/12/2021 15
Mentoring
 Mentoring  hubungan jangka panjang yang saling
3 menguntungkan dan sukarela dimana perawat yang
berpengalaman dan berpengetahuan luas (mentor) serta
memiliki pengalaman tinggi mendukung kematangan perawat
Strategi yang kurang berpengalaman (mentee ), membimbing mentee
Bimbingan dalam mengembangkan idenya sendiri, belajar dan
pengembangan diri serta profesionalitas
 Hubungan mentoring bersifat dinamik untuk menolong
mentee meningkatkan efektivitas dan produktivitas diri

09/12/2021 16
Preceptorship
 Preceptorship  sebuah metode pengajaran dan
pembelajaran dengan menerapkan one – to one relationship
yang formal dalam rentang waktu tertentu antara perawat
yang berpengalaman (preceptor) dan perawat baru (preceptee)
3 untuk membantu perawat baru agar dapat berhasil dalam
menyesuaikan diri dalam peran baru yang dimilikinya
 Perawat baru yang dimaksud adalah mahasiswa perawat atau
Strategi
perawat ruangan yang pindah ke ruangan lain dengan peran,
Bimbingan domain atau keadaan situasi yang baru
 Preceptor harus merupakan perawat yang kompeten dan role
model. Sebuah role model memungkinkan mahasiswa untuk
melihat hal – hal yang dilakukan oleh perawat ahli sehari – hari
dan mendorong mahasiswa untuk bertanya dimana peran
preceptor adalah membimbing dan mengarahkan

09/12/2021 17
Setelah melakukan kegiatan bimbingan teknis secara berjenjang :
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan,Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota dan rumah sakit, maka
perlu disusun laporan bimbingan teknis baik proses maupun hasil
yang biasanya terintegrasi dengan laporan monitoring dan evaluasi

Bahan / Materi Laporan


1) Gambaran implementasi kebijakan, regulasi, stándar,
pedoman dan SPO tentang pelayanan keperawatan di rumah
sakit khusus.
4 2) kemudahan dan keberlanjutan estándar, pedoman SPO
pelayanan/asuhan keperawatan.
3) sumber-sumber kekuatan (SDM, manajemen, biaya, fasilitas
Pembuatan sarana) yang mendukung.
Laporan 4) Faktor-faktor penghambat/kendala dalam penyelenggaraan
pelayanan keperawatan.
5) Pertumbuhan kompetensi, profesionalisme perawat dalam
menyelenggarakan pelayanan keperawatan.
6) Peningkatan fungsi-fungsi menajemen pelayanan
keperawatan di rumah sakit.
7) gambaran pelaksanaan bimbingan teknis dan unsur-unsur
pendukungnya (SDM, Pembiayaan, manajemen, sistem
09/12/2021 teknologi informasi) 18
Bentuk Laporan
1) RSUD, RS TNI/AD/Polri, Swasta Kab/Kota membuat laboran
Bimbingan Teknis Pelayanan Keperawatan ke Dinas
4 Kabupaten/Kota,
2) RSUP Provinsi, RS TNI/AD/Polri dan swasta membuat laboran
Bimbingan Teknis Pelayanan Keperawatan ke Dinas Provinsi,
Pembuatan 3) RS Vertikal, RS TNI/AD/Polri dan swasta membuat laboran
Laporan Bimbingan Teknis Pelayanan Keperawatan ke Pusat, Direktorat
Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik,
Kementerian Kesehatan,
4) Seluruh laporan diterima yang diterima Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota diteruskan ke Provinsi dan dari Provinsi ke
Pusat, Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan
Keteknisian Medik, Kementerian Kesehatan

09/12/2021 19
TERIMA
KASIH

09/12/2021 20

Anda mungkin juga menyukai