Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN KEPERAWATAN
MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
“RSUD PANEMBAHAN SENOPATI KABUPATEN BANTUL”

Dosen Pembimbing :

IXORA,S.Kep.,Ns.M.Kep

Disusun Oleh :

1. Bela Andini Safira(18.055)


2. Dita Agustina(18.061)
3. Fani Nur Farida(18.064)
4. Iqbal Maulana Putra(18.070)
5. Zahrotul Khumairok(18.093)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


PRODI D-III KEPERAWATAN KAMPUS V TRENGGALEK
Website : http://www.poltekkes-malang.ac.id
Email : direktorat@poltekkes-malang.ac.id
Jl. Dr. Soetomo No.5 Trenggalek Telp (0355)791293
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN
PROFESIONAL PADA RUMAH SAKIT” dalam jangka waktu yang telah
ditentukan. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Keperawatan.
Ucapan terima kasih tidak lupa penyusun sampaikan kepada semua pihak
terkait yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.Makalah ini tentunya masih jauh dari
kata sempurna, penyusun menyadari sepenuhnya akan hal itu.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari dosen serta
rekan-rekan mahasiswa sangat penulis harapkan, guna perbaikan-perbaikan
selanjutnya.

Trenggalek, 22 Februari 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH·················································5
1.3 TUJUAN...........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN
PROFESIONAL....................................................................................6
2.2 TUJUAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN
PROFESIONAL....................................................................................7
2.3 MACAM MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN
PROFESIONAL....................................................................................7
BAB III PENELITIAN
3.1 HASIL PENELITIAN...................................................................11
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN..............................................................................14
4.2 SARAN...........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kemajuan jaman menuntut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan
untuk bersikap profesional.Salah satu usaha untuk memberikan pelayanan
yang berkualitas dan profesional tersebut adalah pengembangan Model
Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) yang memungkinkan perawat
professional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan
untuk menopang pemberian asuhan tersebut.MPKP sangat bermanfaat bagi
perawat, dokter, pasien dan profesi lain dalam melaksanakan asuhan
keperawatan. Dengan MPKP, perawat dapat memahami tugas dan tanggung
jawabnya terhadap pasien sejak masuk hingga keluar rumah
sakit.Implementasi MPKP harus ditunjang dengan sumber daya manusia,
sarana dan prasarana yang memadai. Banyak metode praktik keperawatan
yang telah dikembangkan selama 35 tahun terakhr ini yang meliputi
keperawatan fungsional, tim, primer, moduler, kasus.
Setiap unit keperawatan mempunyai 2 upaya untuk menyeleksi model
yang paling tepat berdasarkan kesesuaian antara ketenagaan, sarana dan
prasarana, dan kebijakan rumah sakit. Kategori pasien didasarkanatas, tingkat
pelayanan keperawatan yang dibutuhkan pasien, Usia, Diagnosa atau masalah
kesehatan yang dialami pasien dan terapi yang dilakukan pelayanan yang
profesional identik dengan pelayanan yang bermutu, untuk meningkatkan
asuhan keperawatan dalam melakukan kegiatan penerapan standar asuhan
dan pendidikan berkelanjutan. Dalam kelompok keperawatan yang tidak kala
h pentingnya yaitu bagaimana caranya metode penugasan tenaga keperawatan
agar dapat dilaksanakan secara teratur, efesien tenaga, waktu dan ruang, serta
meningkatkan ketrampilan dan motivasi kerja. Model pemberian asuhan
keperawatan ada enam macam, yaitu : model kasus, model fungsional, model
tim, model primer, model manajemen perawatan, dan model perawatan
berfokus pada pasien.Berdasarkan latar belakang di atas, maka menjadi
penting untuk menyusun makalah tentang konsep model praktik keperawatan

4
profesional untuk mengetahui lebih dalam tugas perawat dalam memberi
asuhan keperawatan, Sehingga memberi kepuasan bagi pasien.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian model praktik keperawatan professional?
2. Apa tujuan model praktik keperawatan?
3. Apa saja macam metode praktik keperawatan professional?
4. Metode apa yang dipakai RSUD Panembahan Senopati Kab. Bantul?

1.3 TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari model praktik keperawatan
professional
2. Mahasiswa mampu mengetahui tujuan model praktik keperawatan
3. Mahasiswa mampu mengetahui macam dari metode praktik keperawatan
professional
4. Mahasiswa mampu mengetahui model praktik keperawatan profesional
yang dipakai di RSUD panembahan Senopati Kab. Bantul

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL


Keperawatan profesional Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan.
Pelayanan keperawatan yang professional dilandasi oleh nilai
nilai profesional,yaitu mempunyai otonomi dalam pekerjaannya,
bertanggung jawab dan bertanggung gugat, pengambilan keputusan yang
mandiri, pemberian pembelaan dan memfasilitasi kepentingan klien. 
Tuntutan terhadap kualitas pelayanan keperawatan mendorong
perubahan dalam memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan
bermutu. Dalam memberikan asuhan keperawatan yang profesional
diperlukan sebuah pendekatan manajemen yang memungkinkan
diterapkannya metode penugasan yang dapat mendukung penerapan
perawatan yang profesional di rumah sakit (Marquis,2010).
Model praktek keperawatan profesional (MPKP) adalah salah satu
metode pelayanan keperawatan yang merupakan suatu system, struktur, pros
es dan nilai-nilai yang memungkinkan perawat profesional mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang
pemberian asuhan tersebut. MPKP telah dilaksanakan dibeberapa negara,
termasuk rumah sakit di Indonesia sebagai suatu upaya manajemen rumah
sakit untuk meningkatkan asuhan keperawatan melalui beberapa kegiatan
yang menunjang kegiatan keperawatan profesional yang sistematik.
Penerapan MPKP menjadi salah satu daya ungkit pelayanan yang
berkualitas. Metode ini sangat menekankan kualitas kinerja tenaga
keperawatan yang berfokus pada profesionalisme keperawatan antara lain
melalui penerapan standar asuhan keperawatan.
Definisi tersebut berdasarkan prinsip-prinsip nilai yang diyakini dan
akan menentukan kualitas produksi/jasa layanan keperawatan. Jika perawat
tidak memiliki nilai-nilai tersebut sebagai sesuatu pengambilan keputusan

6
yang independen, maka tujuan pelayanan kesehatan/keperawatan dalam
memenuhi kepuasaan pasien tidak akan dapat terwujud (Nursalam, 2014).

2.2 TUJUAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL


Menurut Nursalam (2014), karakteristik ronde keperawatan sebagai
berikut :
2.2.1 Menjaga konsistensi asuhan keperawatan
2.2.2 Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan
pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan
2.2.3 Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan
keperawatan
2.2.4 Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan
keputusan
2.2.5 Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan
keperawatan bagi setiap anggota tim keperawatan.

2.3 MACAM MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL


2.3.1 Metode Fungsional
Adalah pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang didasarkan
kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan.Model
pemberian asuhan keperawatan ini berorientasi pada penyelesaian tugas dan
prosedur keperawatan. Perawat ditugaskan untuk melakukan tugas tertentu
untuk dilaksanakan kepada semua pasien yang dirawat di suatu ruangan.
Model ini digambarkan sebagai keperawatan yang berorientasi pada tugas
dimana fungsi keperawatan tertentu ditugaskan pada setiap anggota staff.
Setiap staff perawatnya melakukan 1-2 jenis intervensi keperawatan pada
semua pasien dibangsal.Misalnya seorang perawat bertanggung jawab untuk
pemberian obat-obatan,seorang yang lain untuk tindakan perawatan luka,
seorang lagi mengatur pemberian intravena, seorang lagi ditugaskan pada

7
penerimaan dan pemulangan, yang lain memberi bantuan mandi dan tidak
ada perawat yang bertanggung jawab penuh untuk perawatan seorang
pasien.Seorang perawat bertanggung jawab kepada manajer perawat.
Perawat senior menyibukan diri dengan tugas manajerial, sedangkan
perawat pelaksana pada tindakan keperawatan. Model fungsional ini
merupakan metode praktek keperawatan yang paling tua yang dilaksanakan
oleh perawat dan berkembang pada saat perang dunia kedua.

2.3.2 Metode Keperawatan Total


adalah model pegelolaan asuhan pasien yang paling tua. Pada metode
ini, perawat tanggung jawab total untuk memenuhi semua kebutuhan pasien
yang dikelola selama waktu kerja mereka(Marquis, 2010).Metode
keperawatan Total yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan
untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada
saat bertugas/jaga selama periode waktu tertentu atau sampai klien pulang.K
epala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan menerima
semua laporan tentang pelayanan keperawatan klien.
Mengelola pasien adalah tindakan yang sederhana dan langsung serta
tidak membutuhkan perencanaan seperti yang dibutuhkan metode pemberi
asuhan yang lain. Batas tanggung jawab dan pertanggungjawaban jelas. 
Secara teori, Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai
kemampuan dasar yang sama pasien mendapatkan asuhan yang holistic dan
tidak terpisah-pisah selama waktu kerja perawat.

2.3.3 Metode Tim


Adalah pengorganisasian pelayanan keperawatan dengan menggunakan
tim yang terdiri atas kelompok klien dan perawat. Kelompok ini dipimpin
oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman kerja serta memiliki
pengetahuan dibidangnya (Regestered Nurse). Pembagian tugas dalam
kelompok dilakukan oleh pimpinan kelompok / ketua group dan ketua
group bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota group / tim.

8
Selain itu ketua group bertugas memberi pengarahan dan menerima
laporan kemajuan pelayanan keperawatan klien serta membantu anggota tim
dalam menyelesaikan tugas apabila menjalani kesulitan dan selanjutnya
ketua tim melaporkan pada kepala ruang tentang kemajuan pelayanan /
asuhan keperawatan terhadap klien. Pada model tim, perawat bekerja sama
memberikan asuhan keperawatan untuk sekelompok pasien di bawah
arahan/pimpinan seorang perawat profesional (Nursalam, 2014). Model
tim didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai
kontriibusi dalam merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan
sehingga timbul motivasi dan rasa tanggung jawab perawat yang tinggi.
Setiap anggota tim akan merasakan kepuasan karena diakui kontribusmnya
di dalam mencapai tujuan bersama yaitu mencapai kualitas
asuhan keperawatan yang bermutu. Potensi setiap anggota tim saling
melengkapi menjadi suatu kekuatan yang dapat meningkatkan kemampuan
kepemimpinan serta menimbulkan rasa kebersamaan dalam setiapupaya
dalam pemberian asuhan keperawatan. Pelaksanaan konsep tim sangat
tergantung pada filosofi ketua tim apakah berorientasi pada tugas atau pada
klien.Perawat yang berperan sebagai ketua tim bertanggung jawab untuk
mengetahui kondisi dan kebutuhan semua pasien yang ada di dalam timnya
dan merencanakan perawatan klien.

2.3.4 Metode Primer


Adalah suatu metode pemberian asuhan keperawatan di mana perawat
primer bertanggung jawab selama 24 jam terhadap perencanaan pelaksanaan
pengevaIuasi satu atau beberapa klien dan sejak klien masuk rumah sakit
sampai pasien dinyatakan pulang.
Selama jam kerja, perawat primer memberikan perawatan langsung secara
total untuk klien.Ketika perawat primer tidak sedang bertugas, perawatan
diberikan/didelegasikan kepada perawat asosiet yang mengikuti rencana
keperawatan yang telah disusun oleh perawat primer. Pada model ini, klien,
keluarga, staf medik dan staf keperawatan akan mengetahui bahwa pasien

9
tertentu akan merupakan tanggung jawab perawat primer tertentu. Setiap
perawat primer mempunyai 4-6 pasien.
Seorang perawat primer mempunyai kewenangan untuk melakukan
rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial masyarakat
membuat jadual perjanjian klinik, mengadakan kunjungan rumah, dan lain
sebagainya.

Dengan diberikannya kewenangan tersebut, maka dituntut


akontabilitas yang tinggi terhadap hasil pelayanan yang diberikan.Tanggung
jawab mencakup periode 24 jam, dengan perawat kolega yang memberikan
perawatan bila perawat primer tidak ada. Perawatan yang diberikan
direncanakan dan ditentukan secara total oleh perawat primer. Metode
keperawatan primer mendorong praktek kemandirian perawat, yang ditandai
dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dan
perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan koordinasi
asuhan keperawatan selama pasien dirawat. Perawat primer bertanggung
jawab untuk membangun komunikasi yang jelas di antara pasien, dokter,
perawat asosiet, dan anggota tim kesehatan lain. Walaupun perawat primer
membuat rencana keperawatan, umpan balik dari orang lain diperlukan
untuk pengkoordinasian asuhan keperawatan klien.Dalam menetapkan
seseorang menjadi perawat primer perlu berhati-hati karena memerlukan
beberapa kriteria, di antaranya dalam menetapkan kemampuan asertif, self
direction kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai
10keperawatan klinik, akuntabel serta mampu berkolaborasi dengan baik
antar berbagai disiplin ilmu. 

2.3.5 Metode Medular


Adalah pengorganisasian pelayanan / asuhan keperawatan yang dilakukan
oleh perawat profesional dan non profesional (trampil) untuk sekelompok
klien dari mulai masuk rumah sakit sampai pulang disebut
tanggung jawab total atau keseluruhan. 

10
Idealnya 2-3 perawat untuk 8-12 orang klien.Metode modular atau
metode modifikasi adalah penggunaan metode asuhan keperawatan dengan
modifikasi antara tim dan primer.Sekalipun dalam memberikan asuhan
keperawatan dengan menggunakan metode ini dilakukan oleh dua hingga
tiga perawat, tanggung jawab paling besartetap ada pada perawat
professional. Perawat professional memiliki kewajiban untuk memimbing
dan melatih non professional.
Apabila perawat professional sebagai ketua tim dalam keperawatn
modular ini tidak masuk, tugas dan tanggung jawab dapat digantikan oleh
perawat professional lainnya yang berperan sebagai ketua tim.
Peran perawat kepala ruangan (nurse unit manager ) diarahkan dalam
halmembuat jadwal dinas dengan mempertimbangkan kecocokan anggota
dalam bekerja sama, dan berperan sebagai fasilitator, pembimbing secara
motivator.

2.3.6 Metode Kasus


Metode kasus adalah metode dimana perawat bertanggung jawab
terhadap pasien tertentu yang didasarkan pada rasio satu perawat untuk
satu pasien dengan pemberian perawatan konstan untuk periode tertentu. 
Metode penugasan kasus biasa diterapkan untuk perawatan khusus s
eperti isolasi, intensive care, perawat kesehatan komunitas.
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada seorang pasien
secara menyeluruh, untuk mengetahui apa yang harus dilakukan pada pasien
dengan baik. Dalam metode ini dituntut kualitas serta kuantitas yang
tinggi dari perawat,sehingga metode ini sesuai jika digunakan untuk
ruangan ICU ataupun ICCU.

11
BAB III
PENELITIAN

3.1 HASIL PENELITIAN


RSUD Panembahan Senopati Bantul ditetapkan sebagai salah satu dari
seratus Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Flu Burung (Avian
Influenza) sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
414/Menkes/SK/IV/2007 Tanggal 10 April 2007Tahun 2012 mendapatkan
akreditasi sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
HK.03.05/III/431/12 tentang Penetapan Rumah Sakit Pendidikan Utama
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta dan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama.Tanggal 14 April
2015 telah mendapatkan Sertifikat Akreditasi dari Komite Akreditasi
Rumah Sakit (KARS) dengan predikat "Paripurna" Bintang Lima.Tanggal 2
Maret 2017 mendapatkan penghargaan dari KemenpanRB sebagai Role
Model pelayanan publik kategori "A"
Dari hasil penelitian kelompok kami di RSUD Panembahan Senopati
Kabupaten Senopati, Rumah Sakit ini menggunakan metode tim. Metoda
tim menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda dalam
memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat
ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/grup yang terdiri atas tenaga profesional,
teknikal, dan pembantu dalam satu kelompok kecil yang saling membantu.
Metode tim ini juga mempunya konsep yaitu Ketua tim sebagai
perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai teknik
keperawatan,Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana
keperawatan terjamin,Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua
tim,Peran kepala ruang penting dalam model tim, model tim akan berhasil
bila didukung oleh kepala ruang.

12
Karena pada rumah sakit ini terdapat struktur didalam ruangan.
Seperti :

Kepala Perawat

Pimpinan Tim
Pimpinan Tim

Anggota tim
Anggota tim

PASIEN
PASIEN

Di dalam ruang melati (bedah umum) RSUD Panembahan Senopati


Kabupaten Bantul mempunyai kelas A,B DAN C, seperti :

KELAS RUANGAN JUMLAH BED

A 3 3

B 3 6

C 2 16

13
Dalam pembagian rencana keperawatan dalam 1 shift terdapat 5 anggota yaitu,
1 orang sebagai katim, 4 orang sebagai pembantu. Masing-masing 2 orang
menangani 4 pasien.

KELA RUANGAN JUMLAH BED JUMLAH PASIEN


S
A 3 3 1
B 3 6 0
C 2 16 7
(C1 : 4 orang , C2: 3
orang)

Ketenagaan perawat yang ada diruangan melati RSUD Panembahan


Senopati Kabupaten Bantul, seperti :

NO KUALIFIKASI JUMLAH
1 S-1 KEPERAWAT NERS 6
2 D-3 KEPERAWATAN 10
Perawat di bangsal ruang rawat inap Melati Rumah Sakit
Panembahan Senopati Bantul terdapat perawat perempuan dan laki-laki.
Sebagian besar berumur 21-40 tahun, sebagian besar berpendidikan D-3
Keperawatan, dan lama kerja 1-20 tahun. Karena didalam rumah sakit ini
perawat yang bekerja telah mempunyai ijasah, pengalaman untuk
melakukan asuhan keperawatan.
Terdapat ketua tim yaitu kepala perawat atau yang biasa disebut
dengan KARU (kepala ruangan), serta terdapat KATIM (Ketua Tim) yang
merupakan perawat yang bertugas membantu kepala ruang untuk membantu
dalam mengatur manajemen perawat pembantu yang ada diruangan
tersebut.Serta terdapat perawat anggota (pembantu) yang tugasnya merawat
pasien, melaksanakan instruksi keperawatan, dan melaporkan asuhan yang
direncanakan, melaporkan respon pasien terhadap pelayanan mereka.
Gambaran pelaksanaan model praktik keperawatan profesional dilihat
dari kinerja perawat dikategorikan baik, persepsi perawat serta pelaksanaan

14
dokumentasi asuhan keperawatan dikategorikan baik, motivasi kerja
perawat dikategorikan tinggi dan kepuasan yang dicapai perawat juga dapat
dikategorikan puas.

BAB IV
PENUTUP

15
4.1 KESIMPULAN

Keperawatan profesional Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan


professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan.
Pelayanan keperawatan yang professional dilandasi oleh nilai
nilai profesional,yaitu mempunyai otonomi dalam pekerjaannya,
bertanggung jawab dan bertanggung gugat, pengambilan keputusan yang
mandiri, pemberian pembelaan dan memfasilitasi kepentingan klien.
Tujuan dari model praktik keperawatn professional yaitu Menjaga
konsistensi asuhan keperawatan,Mengurangi konflik, tumpang tindih dan
kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim
keperawatan,Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan
keperawatan, Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan
keputusan, Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan
keperawatan bagi setiap anggota tim keperawatan.
Banyak metode praktik keperawatan yang telah dikembangkan selama
35 tahun terakhr ini yang meliputi keperawatan fungsional, tim, primer,
moduler, kasus.

4.2 SARAN

Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam pembuatan


makalah agar dapat membuat makalah yang baik dan benar. Terutama
litelatur yang berhubungan dengan model praktik keperawatan profesional
supaya mempermudah mahasiswa perawat untuk memberikan asuhan
keperawatan yang baik kepada pasien.

DAFTAR PUSTAKA

16
Borneo, A. (2013, April). Makalah MPKP. Retrieved Februari 22, 2020, from
blogspot.com: https://aanborneo.blogspot.com/2013/04/makalah-mpkp-model-
praktik-keperawatan.html

Junita, N. (2017). Makalah Metode Praktik keperawatan Profesional. Retrieved Februari


22, 2020, from Academi.edu:
https://www.academia.edu/38030734/MAKALAH_PRAKTIK_KEPERAWATA
N_PROFESIONAL_MODEL_PRAKTIK_KEPERAWATAN_PROFESIONAL_

17

Anda mungkin juga menyukai