Oleh :
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha
penyayang, karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penyusunannya ataupun dari segi materinya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan saran-saran, kritik dan juga masukan-masukan yang bersifat
membangun demi sempurnanya makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB 1.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
C. Tujuan........................................................................................................................................5
BAB 2.....................................................................................................................................................6
A. Konsep metode fungsional........................................................................................................6
1. Pengertian metode fungsional...............................................................................................6
2. Struktur metode fungsional...................................................................................................7
3. Uraian tugas masing- masing sesuai struktur........................................................................7
4. Kelebihan metode fungsional …………………………………………………………………………………………...8
BAB 3...................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………………………..11
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
4
dan motivasi kerja. Menurut Tappen (1995), model pemberian pemberian asuhan
keperawatan keperawatan ada enam macam, yaitu: model kasus, model
fungsional, model tim, model primer, model manajemen perawatan, dan model
perawatan berfokus pada pasien.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
1. Tujuan umum :
Mengetahui konsep metode fungsional
2. Tujuan khusus :
a. Mengetahui konsep metode fungsional
b. Mengetahui struktur metode fungsional
c. Mengetahui uraian tugas masing- masing sesuai struktur
d. Mengetahui kelebihan metode fungsional
e. Mengetahui kekurangan metode fungsional
f. Mengetahui tanggung jawab masing-masing berdasarkan fungsi
manajemen (POAC)
BAB 2
PEMBAHASAN
5
4. Pengertian metode fungsional
6
Fungsional (bukan model kan model MAKP). Metode fungsional Metode fungsional
dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan
keperawatan sebagai pilihan pilihan utama pada saat perang dunia kedua. Pada saat
itu, karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat, maka setiap
perawat hanya melakukan satu atau dua jenis intervensi keperawatan saja (misalnya,
merawat luka) kepada semua pasien di bangsal.
Pembagian MPKP Metode Fungsional Metode ini dibagi menjadi beberapa bagian dan
tenaga ditugaskan pada bagian tersebut secara umum, sebagai berikut :
1. Kepala Ruangan, tugasnya diantaranya yaitu :
Merencanakan pekerjaan.
Menentukan kebutuhan perawatan klien.
Membuat penugasan.
Melakukan supervise.
Menerima instruksi dokter.
2. Perawat staf, tugasnya diantaranya yaitu :
Melakukan asuhan keperawatan secara langsung pada paasien.
7
Membantu supervise asuhan keperawatan yang diberikan oleh pembantu
tenaga keperawatan.
Perawat pelaksana, tugasnya yaitu melaksanakan asuhan keperawatan
langsung kepada klien dengan asuhan keperawatan sedang, klien dalam
masa pemulihan kesehatan dan klien dengan penyakit kronik dan
membantu tindakan sederhana (ADL).
3. Pembantu perawat, tugasnya diantaranya yaitu :
Membantu klien dengan melaksanakan perawatan mandiri untuk mandi.
Membenahi tempat tidur.
Membagikan alat tenun bersih.
Menjawab televon.
Menyampaikan pesan.
Memberi informasi.
Mengerjakan pekerjaan administrasi ruangan.
Mencatat klien masuk dan pulang.
Membuat duplikat rosterna ruangan.
Membuat permintaan lab untuk obat-obatan/persediaan yang diperlukan atas
interuksi kepala ruangan
4. Kelebihan metode fungsional
Manajemen klasik yang menekankan efisiensi, pembagian tugas yang jelas
dan pengawasan yang baik
Sangat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga
Perawat senior menyibukkan diri dengan tugas manajerial, sedangkan
perawat perawat pasien diserahkan diserahkan kepada perawat perawat
junior dan/atau dan/atau belum berpengalaman.
Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai tugas.
8
Persepsi perawat cenderung pada tindakan yang berkaitan dengan
keterampilan saja.
Perawat cenderung meninggalkan klien setelah melakukan tugas
pekerjaan Hubungan perawat dan klien sulit terbentuk
PLANNING
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat perencanaan, yaitu
SMART. SMART yaitu Specific yang berarti harus jelas apa saja kegiatan atau
aktivitas yang akan dilakukan. Kedua, Measurable yaitu aktivitas tersebut dapat
diukur tingkat keberhasilannya. Selanjutnya, Achievable yaitu perencanaan
perusahaan dapat dicapai, bukan hanya suatu rencana yang tidak dapat dilakukan.
Keempat, Realistic yaitu rencana tersebut dikerjakan sesuai dengan kemampuan
dan sumber daya yang ada di perusahaan. Terakhir, Time yaitu rencana yang telah
ditetapkan terdapat batasan waktu yang jelas sehingga perencanaan tersebut
dapat dinilai dan dievaluasi.
ORGANIZING
9
orang yang tepat pada tempat yang tepat sehingga dapat menjamin kegiatan yang
dilakukan. Setelah menempatkan orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat,
pemimpin perlu mengkoordinasikan seluruh potensi sumber daya tersebut agar
semuanya berjalan sinergi.
ACTUATING
CONTROLLING
10
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam model keperawatan metode fungsional Perawat akan melaporkan tugas yang
dikerjakannya kepada kepala ruangan dan kepala ruangan tersebut bertanggung ja
bertanggung jawab dalam pembuatan pembuatan laporan laporan klien. Metode fungsional
fungsional mungkin mungkin efisien dalam menyelesaikan tugas-tugas apabila jumlah
perawat sedikit, tetapi klien tidak mendapatkan kepuasan asuhan yang diterimanya.
11