Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

MODUL METODE FUNGSIONAL

diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen Keperawatan 2

dosen pengampu Diwa Agus Sudrajat,Ns., M.Kep

Oleh :

Deni Ramdani (219057)


Imelda Dinesti (219065)
Indri Ramdanti (219067)
Levya Afriliza Permana Putri (219068)
Muhammad Syadam Rizki P (219071)
Riska Aditia (219080)
Risma Anggraeni (219081)
Sandi Sopian (219082)
Wineu Aini Wulandari (219090)
Wulan Puspita Anggia (219091)
Yukifanie Nurdyanti (219092)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha
penyayang, karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya.

Walaupun demikian kami mengharapkan semoga makalah ini berguna dan


bermanfaat untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi kami khususnya dan bagi
pembaca umumnya. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar
Manajemen Keperawatan pada semester genap di STIKep PPNI jabar yang diampu oleh
Bapak Diwa Agus Sudrajat, S.Kep.Ners.,M.kep.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penyusunannya ataupun dari segi materinya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan saran-saran, kritik dan juga masukan-masukan yang bersifat
membangun demi sempurnanya makalah ini.

Bandung, 6 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB 1.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
C. Tujuan........................................................................................................................................5
BAB 2.....................................................................................................................................................6
A. Konsep metode fungsional........................................................................................................6
1. Pengertian metode fungsional...............................................................................................6
2. Struktur metode fungsional...................................................................................................7
3. Uraian tugas masing- masing sesuai struktur........................................................................7
4. Kelebihan metode fungsional …………………………………………………………………………………………...8

5. Kekurangan metode fungsional ………………………………………………………………………………………..8

6. Tanggung jawab masing-masing berdasarkan fungsi manajemen (POAC) …………………………9

BAB 3...................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………………………..11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kemajuan jaman menuntut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan


untuk bersikap profesional. Profesionalisme perawat dapat diwujudkan dibidang
pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan di rumah sakit. Salah satu usaha untuk
memberikan
pelayanan yang berkualitas dan profesional tersebut adalah pengembangan model
pengembangan model praktek keperawatan fungsional (MPKP) yang memungkinkan
perawat fungsional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan
untuk menopang pemberian asuhan tersebut. MPKP sangat bermanfaat bagi
perawat, dokter, pasien perawat, dokter, pasien dan profesi lain dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan MPKP, perawat dapat memahami
memahami tugas dan tanggung jawabnya terhadap pasien sejak masuk hingga
keluar rumah sakit. Implementasi MPKP harus ditunjang dengan sumber daya
manusia, sarana dan prasarana sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang
memadai.
Banyak metode praktek keperawatan yang telah dikembangkan selama 35
tahun terakhir ini, yang meliputi keperawatan fungsional, keperawatan tim,
keperawatan primer, praktik bersama, dan managemen kasus. Setiap unit
keperawatan mempunyai upaya untuk menyeleksi model yang paling tepat
berdasarkan kesesuaian ketenagaan, sarana dan prasarana, dan kebijakan rumah
sakit. Katagori pasien didasarkan atas, tingkat pelayanan keperawatan yang
dibutuhkan pasien , Usia, Diagnosa atau masalah kesehatan yang dialami pasien dan
terapi yang dilakukan (Bron , 1987). Pelayanan yang fungsional identik dengan
pelayanan yang bermutu, untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam
melakukan kegiatan penerapan standart asuhan keperawatan pendidikan
berkelanjutan. Dalam kelompok keperawatan yang tidak kalah  pentingnya yaitu
bagaimana caranya metode penugasan tenaga keperawatan agar dapat dilaksanakan
secara teratur, efesien tenaga, waktu dan ruang, serta meningkatkan ketrampilan

4
dan motivasi kerja. Menurut Tappen (1995), model  pemberian  pemberian asuhan
keperawatan keperawatan ada enam macam, yaitu: model kasus, model
fungsional, model tim, model primer, model manajemen perawatan, dan model
perawatan berfokus pada pasien.

2. Rumusan Masalah

1. Apa yang disebut dengan metode fungsional ?


2. Bagaimana struktur metode fungsional ?
3. Bagaimanan uraian tugas masing- masing sesuai struktur ?
4. Apa saja kelebihan metode fungsional ?
5. Apa saja kekurangan metode fungsional ?
6. Bagaimanan tanggung jawab masing-masing berdasarkan fungsi manajemen
(POAC) ?

3. Tujuan

1. Tujuan umum :
Mengetahui konsep metode fungsional
2. Tujuan khusus :
a. Mengetahui konsep metode fungsional
b. Mengetahui struktur metode fungsional
c. Mengetahui uraian tugas masing- masing sesuai struktur
d. Mengetahui kelebihan metode fungsional
e. Mengetahui kekurangan metode fungsional
f. Mengetahui tanggung jawab masing-masing berdasarkan fungsi
manajemen (POAC)

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Konsep metode fungsional

5
4. Pengertian metode fungsional

Model pemberian asuhan keperawatan ini berorientasi pada penyelesaian


tugas dan prosedur keperawatan. Perawat ditugaskan untuk melakukan tugas
tertentu untuk dilaksanakan kepada semua pasien yang dirawat di suatu
ruangan. Model ini digambarkan sebagai keperawatan yang berorientasi pada
tugas dimana fungsi keperawatan tertentu ditugaskan pada setiap anggota staff.
Setiap staff perawat hanya melakukan melakukan 1-2 jenis intervensi
keperawatan pada semua pasien dibangsal. Misalnya seorang perawat
bertanggung jawab untuk pemberian obatobatan, seorang yang lain untuk
tindakan perawatan luka, seorang lagi mengatur pemberian pemberian
intravena, seorang seorang lagi ditugaskan ditugaskan pada penerimaan dan
pemulangan, yang lain memberi bantuan mandi dan tidak ada perawat yang
bertanggung jawab penuh untuk perawatan seorang penuh untuk perawatan
seorang pasien. perawat bertanggung jawab kepada manajer perawat. Perawat
senior menyibukan diri dengan tugas manajerial, sedangkan perawat pelaksana
pada tindakan keperawatan. Penugasan yang dilakukan dilakukan pada model ini
berdasarkan kriteria, efisiensi, tugas didistribusikan berdasarkan tingkat masing-
masing perawat dan dipilih perawat yang paling murah.Kepala ruangan terlebih
dahulu mengidentifikasm tingkat kesulitan tindakan,selanjutnya ditetapkan
perawat yang akan bertanggung jawab mengerjakan tindakan yang dimaksud.
Model fungsional ini merupakan metode praktek keperawatan yang paling tua
yang dilaksanakan oleh perawat dan berkembang pada saat perang dunia kedua.
Metode Fungsional adalah pengorganisasian yang didasarkan kepada
pembagian pembagian tugas menurut menurut jenis pekerjaan pekerjaan yang
dilakukan. Model pemberian asuhan keperawatan ini berorientasi pada
penyelesaian tugas dan prosedur keperawatan. Perawat ditugaskan untuk
melakukan tugas tertentu untuk dilaksanakan kepada semua klien yang dirawat
di suatu ruangan.

5. Struktur metode fungsional

Berikut ini merupakan penjabaran secara rinci tentang metode pemberian


asuhan keperawatan profesional.

6
Fungsional (bukan model kan model MAKP). Metode fungsional Metode fungsional
dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan
keperawatan sebagai pilihan pilihan utama pada saat  perang dunia kedua. Pada saat
itu, karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat, maka setiap
perawat hanya melakukan satu atau dua jenis intervensi keperawatan saja (misalnya,
merawat luka) kepada semua pasien di  bangsal.

Gambar : Struktur Organisasi Asuhan Keperawatan Dengan Model Fungsional

6. Uraian tugas masing- masing sesuai struktur

Pembagian MPKP Metode Fungsional Metode ini dibagi menjadi beberapa bagian dan
tenaga ditugaskan pada  bagian tersebut secara umum, sebagai berikut :
1. Kepala Ruangan, tugasnya diantaranya yaitu :
 Merencanakan pekerjaan.
 Menentukan kebutuhan perawatan klien.
 Membuat penugasan.
 Melakukan supervise.
 Menerima instruksi dokter.
2. Perawat staf, tugasnya diantaranya yaitu :
 Melakukan asuhan keperawatan secara langsung pada paasien.

7
 Membantu supervise asuhan keperawatan yang diberikan oleh pembantu
tenaga keperawatan.
 Perawat pelaksana, tugasnya yaitu melaksanakan asuhan keperawatan
langsung kepada klien dengan asuhan keperawatan sedang, klien dalam
masa pemulihan kesehatan dan klien dengan penyakit kronik dan
membantu tindakan sederhana (ADL).
3. Pembantu perawat, tugasnya diantaranya yaitu :
 Membantu klien dengan melaksanakan perawatan mandiri untuk mandi.
 Membenahi tempat tidur.
 Membagikan alat tenun bersih.

4. Tenaga administrasi ruangan, tugasnya diantaranya yaitu :

 Menjawab televon.
 Menyampaikan pesan.
 Memberi informasi.
 Mengerjakan pekerjaan administrasi ruangan.
 Mencatat klien masuk dan pulang.
 Membuat duplikat rosterna ruangan.
 Membuat permintaan lab untuk obat-obatan/persediaan yang diperlukan atas
interuksi kepala ruangan
4. Kelebihan metode fungsional
 Manajemen klasik yang menekankan efisiensi, pembagian tugas yang jelas
dan pengawasan yang baik
 Sangat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga
 Perawat senior menyibukkan diri dengan tugas manajerial, sedangkan
perawat perawat pasien diserahkan diserahkan kepada perawat perawat
junior dan/atau dan/atau belum berpengalaman.
 Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai tugas.

5. kekurangan metode fungsional


 Tidak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat
 Pelayanan keperawatan terpisah-pisah, tidak dapat menerapkan proses
keperawatan

8
 Persepsi perawat cenderung pada tindakan yang berkaitan dengan
keterampilan saja.
 Perawat cenderung meninggalkan klien setelah melakukan tugas
pekerjaan Hubungan perawat dan klien sulit terbentuk

6. Tanggung jawab masing- masing berdasarkan fungsi manajemen (POAC)

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing fungsi manajemen:

 PLANNING

Planning (perencanaan) merupakan susunan langkah-langkah secara


sistematik dan teratur untuk mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan
merupakah tahap awal dari proses manajemen karena pada tahap ini disusun
berbagai aktivitas organisasi ke depannya sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai. Dalam melakukan perencanaan ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu
merencanakan kegiatan apa yang akan dilakukan perusahaan dan membuat budget
(anggaran).

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat perencanaan, yaitu
SMART. SMART yaitu Specific yang berarti harus jelas apa saja kegiatan atau
aktivitas yang akan dilakukan. Kedua, Measurable yaitu aktivitas tersebut dapat
diukur tingkat keberhasilannya. Selanjutnya, Achievable yaitu perencanaan
perusahaan dapat dicapai, bukan hanya suatu rencana yang tidak dapat dilakukan.
Keempat, Realistic yaitu rencana tersebut dikerjakan sesuai dengan kemampuan
dan sumber daya yang ada di perusahaan. Terakhir, Time yaitu rencana yang telah
ditetapkan terdapat batasan waktu yang jelas sehingga perencanaan tersebut
dapat dinilai dan dievaluasi.

 ORGANIZING

Organizing (pengorganisasian) adalah suatu kegiatan pembagian tugas kepada setiap


sumber daya yang ada di perusahan sesuai dengan kemampuan masing-masing
sumber daya tersebut. Terdapat dua kegiatan yang dilakukan pada tahap organizing,
yaitu staffing dan pemaduan segala sumber daya perusahaan. Staffing adalah
kegiatan yang sangat penting karena pada kegiatan ini, manajemen menempatkan

9
orang yang tepat pada tempat yang tepat sehingga dapat menjamin kegiatan yang
dilakukan. Setelah menempatkan orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat,
pemimpin perlu mengkoordinasikan seluruh potensi sumber daya tersebut agar
semuanya berjalan sinergi.

 ACTUATING

Actuating adalah menggerakan semua anggota kelompok untuk bekerja sama


mencapai tujuan perusahaan. Tahapan ini terdiri dari kepemimpinan dan koordinasi,
yaitu pemimpin perusahaan memimpin setiap sumber daya yang ada untuk bekerja
sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan sebelumnya dan mengkoordinasi
agar kerja sama ini dapat dilakukan dengan harmonis. Hal ini dapat menghindari
persaingan yang ada antar sumber daya yang bisa mengakibatkan tidak tercapainya
tujuan perusahanl.

 CONTROLLING

Controlling bukan hanya sekedar mengendalikanpelaksanaan berbagai kegiatan yang


dilakukan, namun juga melakukan koreksi-koreksi apabila aktivitas yang dilakukan
tidak sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan kata lain,
tujuan utama dari controlling adalah untuk memastikan bahwa aktivitas yang
dilakukan sesuai dengan perencanaan. Jadi, Pemimpin suatu perusahaan bukan
hanya bertugas dalam merancang visi dan misi perusahaan, namun juga harus
menjalankan fungsi manajemen. Apabila fungsi manajemen tersebut dapat
dijalankan dengan benar, maka tujuan organisasi dapat dengan tepat dicapai oleh
perusahaan.

10
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan
Dalam model keperawatan metode fungsional Perawat akan melaporkan tugas yang
dikerjakannya kepada kepala ruangan dan kepala ruangan tersebut  bertanggung ja
bertanggung jawab dalam pembuatan pembuatan laporan laporan klien. Metode fungsional
fungsional mungkin mungkin efisien dalam menyelesaikan tugas-tugas apabila jumlah
perawat sedikit, tetapi klien tidak mendapatkan kepuasan asuhan yang diterimanya.

11

Anda mungkin juga menyukai