Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP)


KASUS
Di Ajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

Dosen Pembimbing: Duwi Basuki, M. Kep

Oleh Kelompok 3:

KELAS E

1. Maria Yensi T. (201601162)


2. Nur Fadilah (201601166)
3. Nikolaus Yongki Y. (201601170)
4. Samuel Gaiteborbir (201601174)
5. Bangga Yusril W. (201601177)
6. Silvia Rarasanti (201601181)
7. Chyntia Rizki P. (201601185)

PROGRAM S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2019
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat, karunia serta hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun judul Makalah ini yang penulis
ambil adalah “MAKALAH MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN
PROFESIONAL (MPKP) KASUS ”. Ucapan terima kasih tidak lupa kami
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ilmiah ini, di antaranya :

a. Bapak Dr. Muhammad Sajidin, S.Kep. M.Kes, selaku Ketua STIKES BINA
SEHAT PPNI MOJOKERTO
b. Ibu Ana Zakiyah M. Kep., selaku Ketua Prodi S1 Ilmu Keperawatan
c. Ibu Duwi Basuki, M. Kep. selaku dosen pembimbing
d. Teman-teman yang telah membantu dan bekerja sama sehingga tersusun
makalah ini.
Kami menyadari atas kekurangan kemampuan kami dalam pembuatan
makalah ini, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami apabila
mendapatkan kritikan dan saran yang membangun agar makalah ini selanjutnya
akan lebih baik dan sempurna.

Demikian akhir kata dari saya, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pihak dan terima kasih atas perhatiannya.

Mojokerto, 16 Mei 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi........................................................................................................... ii
Bab 1 Pendahuluan ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................. 2

Bab 2 Tinjauan Teori ....................................................................................... 3


2.1 Pengertian Manajemen Kasus .............................................................. 3
2.2 Tujuan Manajemen Kasus .................................................................... 4
2.3 Kerangka Tugas Manajemen Kasus ..................................................... 4
2.4 Cara Penerapan Manajemen Kasus ...................................................... 5
2.5 Model Manajemen Kasus ..................................................................... 5
2.6 Metode Manajemen Kasus ................................................................... 5
2.7 Kelebihan Manajemen Kasus ............................................................... 6
2.8 Kekurangan Manajemen Kasus ............................................................ 6

Bab 3 Penutup .................................................................................................. 7


3.1 Kesimpulan........................................................................................... 7
3.2 Saran ..................................................................................................... 7

Daftar Pustaka .................................................................................................. 8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan jaman menuntut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan
untuk bersikap profesional. Profesionalisme perawat dapat diwujudkan
dibidang pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu usaha untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional tersebut adalah
pengembangan model praktek keperawatan profesional (MPKP) yang
memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan keperawatan
termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut. MPKP
sangat bermanfaat bagi perawat, dokter, pasien dan profesi lain dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan MPKP, perawat dapat memahami
tugas dan tanggung jawabnya terhadap pasien sejak masuk hingga keluar rumah
sakit. Implementasi MPKP harus ditunjang dengan sumber daya manusia,
sarana dan prasarana yang memadai.
Banyak metode praktek keperawatan yang telah dikembangkan selama
35 tahun terakhir ini, yang meliputi keperawatan fungsional, keperawatan tim,
keperawatan primer, praktik bersama, dan manajemen kasus. Setiap unit
keperawatan mempunyai upaya untuk menyeleksi model yang paling tepat
berdasarkan kesesuaian antara ketenagaan, sarana dan prasarana, dan kebijakan
rumah sakit. Katagori pasien didasarkan atas, tingkat pelayanan keperawatan
yang dibutuhkan pasien , Usia, Diagnosa atau masalah kesehatan yang dialami
pasien dan terapi yang dilakukan (Bron , 1987). Pelayanan yang profesional
identik dengan pelayanan yang bermutu, untuk meningkatkan mutu asuhan
keperawatan dalam melakukan kegiatan penerapan standart asuhan
keperawatan dan pendidikan berkelanjutan. Dalam kelompok keperawatan
yang tidak kalah pentingnya yaitu bagaimana caranya metode penugasan tenaga
keperawatan agar dapat dilaksanakan secara teratur, efesien tenaga, waktu dan
ruang, serta meningkatkan ketrampilan dan motivasi kerja. Menurut Tappen
(1995), model pemberian asuhan keperawatan ada enam macam, yaitu: model

1
kasus, model fungsional, model tim, model primer, model manajemen
perawatan, dan model perawatan berfokus pada pasien.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan tentang pengertian manajemen kasus?
2. Jelaskan tentang tujuan manajemen kasus?
3. Jelaskan tentang kerangka tugas maajemen kasus?
4. Jelaskan tentang kelebihan manajemen kasus?
5. Jelaskan tentang kekurangan manajemen kasus?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian manajemen kasus.
2. Untuk mengetahui tentang tujuan manajemen kasus.
3. Untuk mengetahui tentang kerangka tugas manajemen kasus.
4. Untuk mengetahui tentang kelebihan manajemen kasus.
5. Untuk mengetahui tentang kekurangan manajemen kasus.

1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui tentang pengertian manajemen kasus.
2. Dapat mengetahui tentang tujuan manajemen kasus.
3. Dapat mengetahui tentang kerangka tugas manajemen kasus.
4. Dapat mengetahui tentang kelebihan manajemen kasus.
5. Dapat mengetahui tentang kekurangan manajemen kasus.

2
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen Kasus


Manajemen kasus adalah metode pendekatan pengelolaan kasus yang
menghubungkan antara pemberi layanan kesehatan dengan klien, keluarganya
dan bertujuan untuk menekan biaya dan menjaga kualitas. Sedangkan menurut
the Case Management Society of Amerika (2006) mendefinisikan manajemen
kasus sebagai suatu proses kolaborasi antara pengkajian, perencanaan, fasilitas
dan advokasi terhadap pilihan dan perawatan untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan individu melalui komunikasi dan sumber daya yang ada untuk
mencapai hasil yang berkualitas dan biaya yang efektif. Focus manajemen kasus
adalah individu bukan populasi klien. Manajer kasus akan menangani kasus
individu, identifikasi tindakan dan biaya yang efektif dan mempersiapkan
perawatan untuk kesembuhan klien.
Manajemen kasus merupakan system pemberian asuhan kesehatan
secara multidisiplin yang bertujuan meningkatkan pemanfaatan fungsi berbagai
anggota tim kesehatan dan sumber daya yang ada sehingga dapat dicapai hasil
akhir asupan kesehatan yang optimal. Metode pemberian asuhan keperawatan
yang pertama kali digunakan. Pada metode ini satu perawat akan memberikan
asuhan keperawatan kepada seorang klien secara total dalam satu periode dinas.
Jumlah klien yang dirawat oleh satu perawat bergantung pada kemampuan
perawat tersebut dan kompleksnya kebutuhan klien. Pasien akan dirawat oleh
perawat yang berbeda untuk setiap shif, dan tidak ada jaminan bahwa passsien
akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode ini secara
umum dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk perawatan khusus seperti
isolasi, intensive care. (Duwi, 2018)
Metode kasus merupakan metode pemberian asuhan yang pertama
digunakan. Pada metode ini, satu perawat akan memberikan asuhan
keperawatan kepada seorang klien secara total dalam satu periodedinas. Jumlah
klien yang dirawat oleh satu perawat tergantung pada kemampuan perawat dan

3
kompleksnya kebutuhan klien. Sitorus (2006) menyatakan bahwa setelah
perang dunia II, jumlah pendidikan keperawatan dari berbagai jenis program
meingkat dan banyak kelulusannya bekerja dirumah sakit. Agar pemanfaatan
tenaga tersebut dapat maksimal dan akibat tuntutan peran yang diharapkan dari
perawat sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran, lalu dikembangkan
metode fungsional. (Arsad, 2018)

2.2 Tujuan Manajemen Kasus


a. Menetapkan pencapaian tujuan asuhan keperawatan yang diharapkan
sesuai dengan standar.
b. Memfasilitasi ketergantungan pasien sesingkat mungkin
c. Menggunakan sumber daya seefisien mungkin.
d. Efisiensi biaya
e. Memfasilitasi secara berkesinambungan asuhan keperawatan melalui
kolaborasi dengan tim lainnya.
f. Pengembangan profesionalisme dan kepuasan kerja.
g. Memfasilitasi alih ilmu pengetahuan

2.3 Kerangka Kerja Manajemen Kasus


a. Pasien masuk melalui “agency kesehatan”, manager mempunyai
kewenangan dan tanggung jawab dalam perencanaan sampai dengan
evaluasi pada episode tertentu tanpa membedakan pasien itu berasal dari
unit mana.
b. Dalam manajemen kasus menggunakan dua cara, yaitu:
1. Case Management Plan (CMP). Merupakan perencanaan bersama dari
masing-masing profesi kesehatan.
2. Critical Path Diagram (CPD). Merupakan penjabaran dari CMP dan ada
target waktunya.
c. Manager mengevaluasi perkembangan pasien setiap hari, yang mengacu
pada tujuan asuhan keperawatan yang telah ditetapkan. Bentuk spesifik dari

4
manajemen kasus ini tergantung dari karakteristik tatanan asuhan
keperawatan.

2.4 Cara Penerapan Metode Kasus

Kepala Ruangan

Staf Perawat Staf Perawat Staf Perawat

Pasien/Klien Pasien/Klien Pasien/Klien

2.5 Model Manajemen Kasus


Pada model manajemen kasus beberapa pelayanan kesehatan
menggunakan CareMaps atau alur berpikir kritis atau peta perawatan. Peta
perawatan adalah kombinasi antara berpikir kritis dengan rencana keperawatan.
Rencana penatalaksanaan melibatkan multidisiplin keilmuan pada kasus-kasus
tertentu. Manajer kasus bersama anggota tim menggunakan alur berpikir kritis
dalam menerapkan intervensi yang terkoordinasi. (Duwi, 2018)

2.6 Metode Manajemen Kasus


Metode manajemen kasus meliputi beberapa elemen utama berikut:
a. Pendekatan berfokus pada klien
Focus layanan adalah kebutuhan klien, bukan kebutuhan institusi atau
kebutuhan profesi.
b. Koordinasi asuhan dan layanan antar insitusi

5
Kebutuhan klien dipenuhi oleh berbagai institusi atau bagian. Peran manajer
kasus adalah untuk mengkoordinasi, mengomunikasi dan mengelola
hubungan antar bagian atau antar institusi.
c. Berorientasi pada hasil
d. Efesiensi biaya
e. Kolaborasi (Duwi, 2018)

2.7 Kelebihan Manajemen Kasus


a. Perawat lebih memahami kasus per kasus;
b. Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah. (Nursalam, 2014)

2.8 Kekurangan Manajemen Kasus


a. Belum dapat diidentifikasi perawat penanggung jawab.
b. Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang
sama. (Nursalam, 2014)
c. Kemampuan tenaga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas
sehingga tidak mampu memberikan asuhan secara meyeluruh.
d. Beban kerja tinggi terutama jika jumlah pasien banyak sehingga tugas rutin
yang sederhana terlewatkan,
e. Pendelegasian perawatan pasien hanya sebagian selama perawat
penanggung jawab pasien bertugas. (Ali, 2001)

6
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode kasus merupakan metode pemberian asuhan yang pertama
digunakan. Pada metode ini, satu perawat akan memberikan asuhan
keperawatan kepada seorang klien secara total dalam satu periodedinas. Jumlah
klien yang dirawat oleh satu perawat tergantung pada kemampuan perawat dan
kompleksnya kebutuhan klien. Sitorus (2006) menyatakan bahwa setelah
perang dunia II, jumlah pendidikan keperawatan dari berbagai jenis program
meingkat dan banyak kelulusannya bekerja dirumah sakit. Agar pemanfaatan
tenaga tersebut dapat maksimal dan akibat tuntutan peran yang diharapkan dari
perawat sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran, lalu dikembangkan
metode fungsional. (Arsad, 2018)

3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan serta wawasan pembaca. Selanjutnya kami pembuat makalah
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk
kedepannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. (2001). Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya


Medika.

Basuki, Duwi. (2018). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Sidoarjo: Indomedia


Pustaka.

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Suni, Arsad. (2018). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Teori dan


Aplikasi dalam Praktik Klinik Manajemen Keperawatan. Jakarta: Bumi
Medika.

Anda mungkin juga menyukai