PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
KELOMPOK 1 Page 1
3. Apa saja Tingkatan Rujukan?
C. Tujuan
KELOMPOK 1 Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
Rujukan adalah suatu pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau
masalah kebidanan yang timbul baik secara vertikal (dan satu unit ke unit yang lebih
lengkap / rumah sakit) untuk horizontal (dari satu bagian lain dalam satu unit).
(Muchtar, 1977)
B. Tujuan Rujukan
2. Menjalin kerja sama dengan cara pengiriman penderita atau bahan laboratorium
dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap fasilitasnya
KELOMPOK 1 Page 3
3. Menjalin perubahan pengetahuan dan ketrampilan (transfer of knowledge & skill)
melalui pendidikan dan latihan antara pusat pendidikan dan daerah perifer
1. Umum
2. Khusus
C. Manfaat Rujukan
Menurut Azwar (1996), beberapa manfaat yang akan diperoleh ditinjau dari
unsur pembentuk pelayanan kesehatan terlihat sebagai berikut :
KELOMPOK 1 Page 4
Jika ditinjau dari sudut masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan (health
consumer), manfaat yang akan diperoleh antara lain meringankan biaya pengobatan,
karena dapat dihindari pemeriksaan yang sama secara berulangulang dan mempermudah
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, karena diketahui dengan jelas fungsi dan
wewenang sarana pelayanan kesehatan.
D. Jenis Rujukan
Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari: rujukan internal dan
rujukan eksternal.
KELOMPOK 1 Page 5
a. Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di
dalam institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu) ke
puskesmas induk.
b. Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang
pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat
inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah).
Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari: rujukan medik dan
rujukan kesehatan.
KELOMPOK 1 Page 6
atau pasien dengan masalah kesehatan kerja ke klinik sanitasi puskesmas (pos Unit
Kesehatan Kerja).
b. Tempat –tempat rujukan mana yang lebih disukai ibu dan keluarga. (Jika ada lebih
dari satu kemungkinan tempat rujukan, pilih tempat rujukan yang paling sesuai
berdasarkan jenis asuhan yang diperlukan
c. Sarana transportasi yang akan digunakan dan siapa yang akan mengendarainya.
Ingat bahwa transportasi harus tersedia segera, baik siang maupun malam.
d. Orang yang ditunjuk menjadi donor darah, jika transfusi darah diperlukan.
e. Uang yang disisihkan untuk asuhan medis, transportasi, obat-obatan dan bahan-
bahan.
f. Siapa yang akan tinggal dan menemani anak-anak yang lain pada saat ibu tidak di
rumah.
E. Tingkatan Rujukan
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan
masyarakat sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Oleh
karena jumlah kelompok ini didalam suatu populasi sangat besar (kurang lebih 85%),
pelayanan yang diperlukan oleh kelompok ini bersifat pelayanan kesehatan dasar (basib
health services). Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah puskesmas, puskesmas
pembantu, puskesmas keliling dan balkesmas.
KELOMPOK 1 Page 7
kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya Rumah Sakit tipe C dan D dan
memerlukan tersedianya tenaga spesialis
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang
sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah
komplek, dan memerlukan tenaga-tenaga super spesialis. Contoh di Indonesia: RS tipe
A dan B.
Prosedur
1.Ketentuan Umum
a. Peserta harus memperoleh pelayanan kesehatan pada Fasilitas Kesehatan tingkat
pertama tempat Peserta terdaftar
b. Ketentuan di atas dikecualikan pada kondisi:
1 )berada di luar wilayah Fasilitas Kesehatan tingkat pertama tempat Peserta terdaftar;
atau
2) dalam keadaan kegawatdaruratan medis.
c. Peserta dianggap berada di luar wilayah apabila peserta melakukan kunjungan ke
luar domisili karena tujuan tertentu, bukan merupakan kegiatan yang rutin. Untuk
KELOMPOK 1 Page 8
mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat tujuan, maka
peserta wajib membawa surat pengantar dari Kantor BPJS Kesehatan tujuan.
d. Dalam hal Peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama harus merujuk ke Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat
lanjutan terdekat sesuai dengan sistem rujukan yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang- undangan
e. Peserta yang melakukan mutasi pada tanggal 1 s/d akhir bulan berjalan, tidak dapat
langsung mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama yang baru
sampai dengan akhir bulan berjalan. Peserta berhak mendapatkan pelayanan di
fasilitas kesehatan tingkat pertama yang baru di bulan berikutnya.
f. Peserta dapat memilih untuk mutasi Fasilitas Kesehatan tingkat pertama selain
Fasilitas Kesehatan tempat Peserta terdaftar setelah jangka waktu 3 (tiga) bulan atau
lebih.
g. Untuk peserta yang baru mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan dan sudah
membayar iuran, maka pada bulan berjalan tersebut peserta dapat langsung
mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat peserta terdaftar.
KELOMPOK 1 Page 9
h.Surat rujukan dibutuhkan untuk pertama kali pengobatan ke Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjutan, dan selanjutnya selama masih dalam perawatan dan belum di rujuk
balik ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama tidak dibutuhkan lagi surat rujukan.
Dokter yang menangani memberi surat keterangan masih dalam perawatan.
i. Fasilitas kesehatan wajib melakukan pencatatan pelayanan dan tindakan yang telah
dilakukan ke dalam Aplikasi Sistem Informasi Manajemen yang telah disediakan BPJS
Kesehatan
3. Rawat Inap Tingkat Pertama
a. Peserta datang ke fasilitas kesehatan tingkat pertama yang memiliki fasilitas
rawat inap
b.Fasilitas kesehatan dapat melayani peserta yang terdaftar maupun peserta yang
dirujuk dari fasilitas kesehatan tingkat pertama lain
c. Peserta menunjukkan identitas BPJS Kesehatan
d. Fasilitas kesehatan melakukan pengecekan keabsahan kartu peserta
e. Fasilitas kesehatan melakukan pemeriksaan, perawatan, pemberian tindakan,
obat dan bahan medis habis pakai (BMHP)
f. Setelah mendapatkan pelayanan peserta menandatangani bukti pelayanan pada
lembar yang disediakan. Lembar bukti pelayanan disediakan oleh masing-
masing fasilitas kesehatan.
g. Fasilitas kesehatan wajib melakukan pencatatan pelayanan dan tindakan yang
telah dilakukan ke dalam Aplikasi Sistem Informasi Manajemen yang telah
disediakan BPJS Kesehatan
h. Peserta dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan bila secara
indikasi medis diperlukan
KELOMPOK 1 Page 10
B. Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
1. Fasilitas Kesehatan
Pelayanan rawat jalan dan rawat inap dapat dilakukan di:
1. klinik utama atau yang setara;
2. rumah sakit umum; dan
3. rumah sakit khusus. Baik milik pemerintah maupun swasta yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan
Prosedur
1. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan
a. Peserta membawa identitas BPJS Kesehatan serta surat rujukan dari fasilitas
kesehatan tingkat pertama
b. Peserta melakukan pendaftaran ke RS dengan memperlihatkan identitas dan
surat rujukan
c. Fasilitas kesehatan bertanggung jawab untuk melakukan pengecekan
keabsahan kartu dan surat rujukan serta melakukan input data ke dalam aplikasi
Surat Elijibilitas Peserta (SEP) dan melakukan pencetakan SEP
d. Petugas BPJS kesehatan melakukan legalisasi SEP
e. Fasilitas kesehatan melakukan pemeriksaan, perawatan, pemberian tindakan,
obat dan bahan medis habis pakai (BMHP)
f. Setelah mendapatkan pelayanan peserta menandatangani bukti pelayanan pada
lembar yang disediakan. Lembar bukti pelayanan disediakan oleh masing-
masing fasilitas kesehatan
g. Atas indikasi medis peserta dapat dirujuk ke poli lain selain yang tercantum
dalam surat rujukan dengan surat rujukan/konsul intern.
h. Atas indikasi medis peserta dapat dirujuk ke Fasilitas kesehatan lanjutan lain
dengan surat rujukan/konsul ekstern.
i. Apabila pasien masih memerlukan pelayanan di Faskes tingkat lanjutan karena
kondisi belum stabil sehingga belum dapat untuk dirujuk balik ke Faskes tingkat
pertama, maka Dokter Spesialis/Sub Spesialis membuat surat keterangan yang
menyatakan bahwa pasien masih dalam
KELOMPOK 1 Page 11
perawatan.
j. Apabila pasien sudah dalam kondisi stabil sehingga dapat dirujuk balik ke
Faskes tingkat pertama, maka Dokter Spesialis/Sub Spesialis akan memberikan
surat keterangan rujuk balik.
k. Apabila Dokter Spesialis/Sub Spesialis tidak memberikan surat keterangan
yang dimaksud pada huruf i dan j maka untuk kunjungan berikutnya pasien
harus membawa surat rujukan yang baru dari Faskes tingkat pertama Pelayanan
Persalinan Dan Penjaminan Bayi Baru Lahir
C. Pelayanan Persalinan
1. Persalinan merupakan benefit
Bagi peserta BPJS Kesehatan tanpa pembatasan jumlah kehamilan/persalinan yang
dijamin oleh BPJS Kesehatan dan tidak dibatasi oleh status kepesertaan
(peserta/anak/tertanggung lain).
2. Penjaminan persalinan mengikuti sistem rujukan berjenjang yang berlaku
3. Pelayanan persalinan ditagihkan oleh fasilitas kesehatan yang memberikan
pelayanan. Klaim perorangan untuk kasus persalinan baik yang dilakukan di fasilitas
kesehatan yang bekerja sama maupun yang tidak bekerja sama tidak diperbolehkan.
Prosedur
1. Dalam keadaan gawat darurat, maka:
a. Peserta dapat dilayani di fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan yang bekerjasama maupun yang tidak bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan
b. Pelayanan harus segera diberikan tanpa diperlukan surat rujukan
KELOMPOK 1 Page 12
c. Peserta yang mendapat pelayanan di Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan harus segera dirujuk ke Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan setelah keadaan gawat daruratnya teratasi dan pasien dalam
kondisi dapat dipindahkan
d. Pengecekan validitas peserta maupun diagnosa penyakit yang termasuk dalam kriteria
gawat darurat menjadi tanggung jawab fasilitas kesehatan
e. Fasilitas kesehatan tidak diperkenankan menarik biaya pelayanan kesehatan kepada
peserta
KELOMPOK 1 Page 13
dijamin oleh BPJS. Fasilitas kesehatan harus menjelaskan hal ini kepada peserta dan
peserta harus menandatangani surat pernyataan bersedia menanggung biaya pelayanan
selanjutnya
c. Penanganan kondisi kegawatdaruratan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama
ditanggung sebagai pelayanan rawat jalan kecuali kondisi tertentu yang mengharuskan
pasien dirawat inap.
d. Kondisi tertentu yang dimaksud diatas adalah sebagai berikut:
1) Tidak ada sarana transportasi untuk evakuasi pasien.
2) Sarana transportasi yang tersedia tidak memenuhi syarat untuk evakuasi Kondisi a
dan b dinyatakan oleh petugas BPJS Kesehatan setelah dihubungi oleh Fasilitas
kesehatan, dan petugas BPJS Kesehatan tersebut telah berusaha panduan praktis
Pelayanan Kesehatan panduan praktis Pelayanan Kesehatan mencari ambulan sesuai
dengan kebutuhan.
3) Kondisi pasien yang tidak memungkinkan secara medis untuk dievakuasi, yang
dibuktikan dengan surat keterangan medis dari dokter yang merawat.
Dalam kaitan ini jalur rujukan untuk kasus gawat darurat dapat dilaksanakan
sebagai berikut :
1. Dari Kader
a. Puskesmas pembantu
2. Dari Posyandu
KELOMPOK 1 Page 14
a. Puskesmas pembantu
Dapat langsung merujuk ke rumah sakit tipe D/C atau rumah sakit swasta
Dapat langsung merujuk ke rumah sakit tipe D/C atau rumah sakit swasta
2. Pendarahan pervaginaan
7. Ikterus
8. Anemia berat
KELOMPOK 1 Page 15
13. Primipara dalam fase aktif kala 1 persalinan
18. Syok
KELOMPOK 1 Page 16
5. Menyediakan sarana pencatatan dan pelaporan bagi sistem, baik rujukan medik
maupun rujukan kesehatan
1. Regionalisasi
Tiap tingkat unit kesehatan diharapkan melakukan penyaringan terhadap penderita yang
akan disalurkan dalam system rujukan penderita yang dapat dilayani oleh unit kesehatan
tersebut. Tidak perlu dikirim oleh unit kesehatan yang lebih mampu.
Kemampuan unit kesehatan tergantung pada macam tugas dan peralatannya. Walaupun
demikian, diharapkan mereka dapat melakukan ketrampilan tertentu.
1. Bila ditemukan kasus yang tidak dapat ditangani sesuai dengan kewenangan
bidan, maka pasien tersebut segera dikirim ke unit pelayanan kesehatan yang
memiliki kemampuan mengatasi masalah tersebut.
2. Penentuan tempat rujukan ditetapkan atas pertimbangan jarak (mudah
dijangkau), tersedianya fasilitas dan tenaga yang dapat memenuhi kebutuhan
KELOMPOK 1 Page 17
untuk menangani masalah pasien. Tempat rujukan tidak dibatasi oleh wilayah
administrasi dan kesediaan penderita.
3. Pasien dan keluarga diberi informasi tentang masalah yang dihadapi, alasan, dan
manfaat perlunya dilakukan rujukan.
7. Pasien yang telah dapat diatasi ditempat rujukan sebaiknya dikirim kembali
kebidan pengiriman untuk tindak lanjut. Bidan melakukan tindakan sesuai
dengan saran yang diberikan oleh rumah sakit, bila diperlukan.
3. Tersedianya tenaga kesehatan yang mampu, terampil, dan siaga selama 24 jam.
6. Bagi keluarga yang tidak mampu tersedia dukungan dana atau transportasi,
perawatan dan pengobatan di rumah sakit.
KELOMPOK 1 Page 18
7. Tersedianya dana intensif bagi petugas kesehatan yang siaga selama 24 jam.
5. Stabilisasi keadaan vital janin/ bayi baru lahir selama perjalanan ke tempat
tujuan.
KELOMPOK 1 Page 19
terbayang kepada mereka berapa lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan
nanti.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. Bagi Tenaga Kesehatan: Tenaga penolong persalinan dilatih agar mampu untuk
mencegah atau deteksi dini komplikasi yang mungkin terjadi, merupakan asuhan
persalinan secara tepat guna dan waktu, baik sebelum atau saat masalah terjadi dan
segera melakukan rujukan saat kondisi masih optimal, maka para ibu akan terhindar dari
ancaman kesakitan dan kematian.
KELOMPOK 1 Page 20
ditujukan pada kasus yang tergolong beresiko tinggi. Bidan sebagai tenaga kesehatan
harus memiliki kesiapan untuk merujuk ibu dengan keluhan ginekologi ke fasilitas
kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu jika menghadapi penyulit.
Bagi Masyarakat: untuk mendukung sistem rujukan dan membantu proses perujukan
pasien.
KELOMPOK 1 Page 21
DAFTAR PUSTAKA
https://bpjs.kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/0455038740193d957326594ea0d87b5e.
pdf
http://www.jkn.kemkes.go.id/attachment/unduhan/Perpres%20No.%2012%20Th
%202013%20ttg%20Jaminan%20Kesehatan.pdf
http://www.moh.gov.my/penerbitan/Pelan%20Strategik%20KKM.pdf
KELOMPOK 1 Page 22