PROSEDURAN TINDAKAN Pengertian Pursed Lip Pursed Lip Breathing (PLB) adalah latihan pernapasan dengan Breathig dengan music menghirup udara melalui hidung dan mengeluarkan udara therapi dengan cara bibir lebih dirapatkan atau dimonyongkan dengan waktu ekshalasi lebih di perpanjang. Terapirehabilitasi paru-paru dengan pursed lips breathing ini adalah cara yang sangat mudah dilakukan, tanpa memerlukan alat bantu apapun, dan juga tanpa efek negatif seperti pemakaian obat- obatan (Smeltzer and Bare, 2013) Tujuan 1. Meningkatkan efisiensi venstilasi 2. Meningaktan respirasi 3. Memperbaiki saturasi oksigen Kebijakan Pada pasien pola nafas dan menstabilkan saturasi oksigen pasien CKD
Indikasi Pasien dengan gangguan pola nafas salah satunya pasien
dengan penumonia Kontra Indikasi Pasien yang mengalami hilang pendengaran Pengkajian 1. Kaji keadaan umum 2. Kaji kesiapan umum 3. Kaji kesiapan perawat 4. Kaji TTV klien Perencanaan 5. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien 6. Memeriksa tingkat kesadaran 7. Siapkan alat-alat : a. Buku catatatan b. Balpoint c. MP3 8. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi 9. Cuci tangan. Pelaksanaan Tahap Orientasi 1. Salam terapeutik 2. Menanyakan keluhan utama klien dan musik yang disukai. 3. Jaga privasi klien 4. Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan Tahap Kerja 5. Memulai kegiatan dengana cara yang baik. 6. Membaca doa bersama klien 7. Atur posisi nyaman bagi pasien dengan posisi setengah duduk ditempat tidur atau telentang. 8. Putarkan musik sesuai yang di inginkan klien agar suasana menjadi nyaman. 9. Anjurkan pasien untuk mulai latihan dengan cara menarik nafas dalam melalui hidung dengan bibir tertutup. 10. Kemudian anjurkan klien untuk menahan napas sekitar 1- 2 detik dan disusul dengan menghembuskan napas melalui bibir dengan bentuk mulut seperti orang meniup lilin ( purse lips breathing). 11. Lakukan ,4-5 kali latihan" lakukan minimal 3 kali sehari. Tahap Terminasi 12. Catat respon yang terjadi setiap kali melakukan latihan nafas 13. Rapikan pasien 14. Rapikan Alat 15. Berikan salam penutup dan jelaskan rencana tindak lanjut 16. Membaca doa bersama klien 17. Melakukan observasi kembali 18. Berpamitan dan mengucapkan salam 19. Mencuci tangan dan mendokumentasikan Evaluasi 1. Lakukan pengukuran tanda tanda vital, RR dan saturasi oksigen 2. Beri reinforcement positif 3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
SOP PEMBERIAN IMAJINASI TERBIMBING
STANDAR No. Dokumen No. referensi Halaman Ket
PROSEDURAN TINDAKAN Pengertian Imajinasi Guided imagery merupakan terapi yang berfokus pada Terbimbing pengalihan pikiran negatif menjadi positif sehingga membantu pasien lebih rileks (Smeltzer & Bare, 2013) Tujuan 1. Mengurnagi nyeri 2. Mengurangi, mencegah mual muntah 3. Memberikan relaksasi Kebijakan Pada pasien CKD yang mengalami anxietas Indikasi 1. Klien dengan gangguan sirkulasi. 2. Klien dengan kanker. 3. Klien dengan gangguan jantung. 4. Klien dengan tumor. Kontra Indikasi 1. Bagian Tubuh Yang Luka 2. Bagian Tubuh Yang Bengkak 3. Bagian Kulit Yang Terbakar 4. Bagian Tulang Yang Patah atau Retak Pengkajian 1. Kaji keadaan umum 2. Kaji kesiapan umum 3. Kaji kesiapan perawat 4. Kaji TTV klien Perencanaan 1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien 2. Memeriksa tingkat kesadaran pasien dengan menggunakan aldrete score (aldrete score ≥8). 3. Siapkan alat-alat : a. Kursi dengan sandaran, b. Perangkat MP3 yang berisi rekaman SGIM 4. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi 5. Cuci tangan. Pelaksanaan Tahap Orientasi 20. Salam terapeutik 21. Menanyakan keluhan utama klien 22. Jaga privasi klien 23. Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan Tahap Kerja 24. Membaca doa bersma klien 25. Memulai kegiatan dengana cara yang baik. 26. Lakukan Pengukuran mual muntah 27. Mengambil pososi yang nyaman sambil tetap duduk di kursi atau berbaring ditempat tidur lalu menarik napas dalam 2-3 kali 28. Memasang headset pada telinga dan menyambungkan dengan MP3 yang sudah berisi rekaman GIM. Tekan tomboh power untuk menghidupkan MP3 29. Mendengarkan instruksi yang ada dalam rekaman GIM 30. Jika sudah selesai melepaskan perangkat headset dari telinga dan mematikan rekaman media MP3 Tahap terminasi 31. Rapikan pasien 32. Rapikan Alat 33. Berikan salam penutup dan jelaskan rencana tindak lanjut 34. Melakukan observasi skala kecemasan 35. Dokumentasi terkait (lembar observasi, dan informconsent 36. Rapikanpasiendanbereskanalat –alat 37. Baca doa bersma klien 38. Merapikan pasien. 39. Membaca doa: 40. Mencuci tangan dan mendokumentasikan Evaluasi 5. Lakukan pengukuran keceasan 6. Beri reinforcement positif 7. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 8. Mengakhiri kegiatan dengan baik
SOP PEMBERIAN PIJAT KAKI
STANDAR No. Dokumen No. referensi Halaman Ket
PROSEDURAN TINDAKAN Pengertian Pijat Kaki Massage adalah tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan lunak dengan berbagai metode yaitu metode effleurage atau gerakan mengusap. Tujuan 1. Meningkatkan relaksasi otot 2. Menenangkan ujung-ujung saraf 3. Menghilangkan nyeri Kebijakan Pasien CKD yang dilakukan Hemodialisa dengan Nyeri Indikasi Klien yang mengalami nyeri kepala selama menjalani hemodialisa Kontra Indikasi 1. Bagian Tubuh Yang Luka 2. Bagian Tubuh Yang Bengkak 3. Bagian Kulit Yang Terbakar 4. Bagian Tulang Yang Patah atau Retak Pengkajian 1. Diagnosa medis yang muncul 2. Kaji catatan program dokter mengenai pambatasan khusus 3. Kaji kemampuan fisik dan mental pasien untuk melakukan aktivitas 4. Kaji tingkat nyeri pasien 5. Kaji adanya kontraindikasi 6. Kaji kesiapan perawata 7. Kaji kesiapan klien 8. Kaji tingkat kesadaran dan kondisi pasien Perencanaan 1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien 2. Memeriksa tingkat kesadaran pasien dengan menggunakan aldrete score (aldrete score ≥8). 3. Siapkan alat-alat : a. Lembar observasi b. Skala nyeri (Pain Scale) c. Alat tulis Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi 4. Cuci tangan. Pelaksanaan Tahap Orientasi 1. Cuci tangan 2. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri 3. Kontrak waktu 20 menit 4. Jaga privasi pasien dengan menutup pintu atau memasang sampiran atau selimut 5. Beri penjelasan kepada pasien dan keluarga untuk bekerjasama saat tindakan berlangsung 6. Beri kesempatan pada pasien dan keluarga untuk bertanya.Membaca doa bersama klien
Tahap Kerja 7. Memulai kegiatan dengana cara yang baik.
8. Lakukan Pengukuran skala nyeri 9. Atur posisi pasien yang membuat pasien nyaman (posisi supinasi, semifowler atau posisi lain yang nyaman). 10. Anjurkan pasien yang disukai pasien a. Perawat berkomunikasi dengna jelas dan tenang b. Anjurkan pasien menarik napas dalam dan perlahan untuk merelaksasikan semua otot. 11. Tahap Pertama: Massase kaki bagian depan a. Ambil posisi menghadap kaki klien (samping kiri/kanan) b. Tangan sedikit diatas pergelangan kaki dengan jari-jari menuju keatas dengan satu gerakan tanpa terputus hingga ke pangkal lutut dan kembali turun mengikuti lekuk kaki. c. lutut. d. Gosok kembali dari atas pergelangan kaki hingga keatas ketempurung lutut secara lembut dan pijat kebagian bawah lutut. Lalu sebanyak 3x pada kaki kiri dan kaki kanan. e. Dengan kedua jari tangan pijatlah kebawah pada sisi kaki sehingga kepergelangan kaki. Kemudian remas bagian atas mata kaki sampai ke ujung jari. 10. Tahap Kedua: Pada telapak kaki a. Letakan alas dibawah tumit b. Tangkupkan tangan disekitar sisi kaki dengan ibu jari diposisi atas. c. Rilekskan jari-jari serta gerakan tangan kedepan dan kebelakang dengan cepat pada urat-urat otot kaki. Ini akan membuat kaki rileks. d. Genggam bagian atas kaki dan satu tangan letakan dibawah tumit dengan lembut tarik kaki kearah pemijatan mulai dari tumit. e. Dengan gerakan oval putar beberapa kali setiap arah. f. Kemudian dengan menggunakan ibu jari tekan bagian telapak kaki dan sela urat otot. g. Pegang tumit dengan kaki kiri, ginakan ibu jari dan telunjuk untuk menarik dan meremas jari kaki. h. Lakukan pada kedua kaki sebanyak 3x 11. Melakukan observasi skala nyeri Tahap Terminasi 12. Dokumentasi terkait (lembar observasi, dan informconsent 13. Rapikanpasiendanbereskanalat –alat 14. Baca doa bersma klien 15. Merapikan pasien. 16. Membaca doa: 17. Mencuci tangan dan mendokumentasikan Evaluasi dan 1. Lakukan pengukuran keceasan Dokumnetasi 2. Beri reinforcement positif 3. Hari/tanggal dilakukan tindakan keperawatan 4. Respon pasien selama dan setelah tindakan keperawatan 5. Hasil tindakan keperawatan yang telah diberikan. 6. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 7. Mengakhiri kegiatan dengan baik
Interevensi Inovasi yang akan dilakukan
SOP PEMBERIAN AROMATERAPI dengan Terapi Musik
STANDAR No. Dokumen No. referensi Halama Ket
PROSEDURAN n TINDAKAN
Pengertian Aromaterapi lemon adalah wewangian berbentuk essential
Aromaterapi dengan oil untuk mengurangi nyeri pasien kanker yang di kombinasi terapi musik dengan musik atau elemen musik untuk meningkatkan, mempertahankan, serta mengembalikan kesehatan mental, fisik, emosional, dan spiritual untuk memperbaiki, memelihara, meningkatkan keadaan mental, fisik dan emosi. Terapi musik juga merupakan cara positif yang mudah bagi tubuh, psikis, serta meningkatkan daya ingat dan hubungan sosial. Tujuan 1. Mengurangi, mencegah mual muntah 2. Memberikan relaksasi 3. Mengurangi rasa sakit dan kecemasan, 4. Meningkatan relaksasi, 5. Meningkatkan suasana hati, 6. Meningkatan kepuasan terhadap pelayanan perawatan yang diberikan tenaga kesehatan, 7. Meningkatan kualitas tidur 8. Meningkatan toleransi nyeri dan penurunan kebutuhan analgesia dan obat penenang selama prosedur, 9. Meminimalis kebisingan lingkungan, Kebijakan Pada pasien CKD dengan Hemodialisa yang mengalami kelelahan
Indikasi 1. Klien dengan gangguan sirkulasi.
2. Klien dengan kanker. 3. Klien dengan gangguan jantung. 4. Klien dengan tumor. Kontra Indikasi 1. Bagian Tubuh Yang Luka 2. Bagian Tubuh Yang Bengkak 3. Bagian Kulit Yang Terbakar 4. Bagian Tulang Yang Patah atau Retak 5. Bagian tubuh mnegalami gangguan pendengaran Pengkajian 1. Kaji keadaan umum 2. Kaji kesiapan umum 3. Kaji kesiapan perawat 4. Kaji TTV klien Perencanaan 1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien 2. Memeriksa tingkat kesadaran pasien dengan menggunakan aldrete score (aldrete score ≥8). 3. Siapkan alat-alat : a. Aromaterapi essential oil b. Tissue c. Sarung tangan d. Instrumen musik; tape, MP3 e. Headset 4. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi 5. Cuci tangan. Pelaksanaan Tahap Orientasi 1. Salam terapeutik 2. Menanyakan keluhan utama klien 3. Jaga privasi klien 4. Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan Tahap Kerja 5. Membaca doa bersama klien 6. Memulai kegiatan dengana cara yang baik. 7. Letakan peralatandisamping tempat tidur klien. 8. Bawa peralatan mendekati tempat tidur. 9. Lakukan Pengukuran nyeri 10. Atur posisi pasien senyaman mungkin. 11. Lakukan pemutaran musik religi yang sebagai instrumen yang menjadi media dalam terapi musik religi 12. Teteskan 3 tetes aromaterapi lemon essential oil pada tissue 13. Anjurkan pasien untuk menghirup arometarpi essential oil selama 10 menit 14. Tunggu selama 30 menit 15. Rapikan pasien 16. Rapikan Alat 17. Berikan salam penutup dan jelaskan rencana tindak lanjut 18. Melakukan observasi kembali setelah 30 menit. 19. Dokumentasi terkait (lembar observasi, dan informconsent 20. Rapikanpasiendanbereskanalat –alat 21. Baca hamdallah. 22. Merapikan pasien. 23. Membaca doa: 24. Berpamitan dan mengucapkan salam 25. Membereskan alat-alat. 26. Melepaskan handscoon 27. Mencuci tangan dan mendokumentasikan Evaluasi 1. Lakukan pengukuran skala nyeri pada klien 2. Beri reinforcement positif 3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 4. Mengakhiri kegiatan dengan baik