Anda di halaman 1dari 2

Bayi Nyaris Tewas Akibat Perawat Salah Menyuntikan Obat

LANGSA--Dugaan malpraktek terjadi dan menimpa seorang bayi hingga nyaris


tewas, akibat muntah-muntah dan lemas serta perut kembung. Hal ini dialami korban,
setelah seorang perawat akademi kebidanan (akbid) yang masih praktek lapangan di
rumah sakit tersebut, asal-asalan menyuntikkan obat kepada pasien.

Kepada Metro Aceh, Mariana (39) warga Gampong Merandeh, Langsa Lama
menceritakan peristiwa dialami sang anak pada Kamis (5/12) siang, saat ditemui di
ruang rawat inap anak RSUD Langsa.

"Kejadian itu berawal saat anak saya yang masih berusia 34 hari, menderita penyakit
GE/mencret dirujuk ke RSUD Langsa dari dokter praktek. Kami pun masuk untuk
perawatan intensif dengan infus pada Rabu (4/12) malam sekira pukul 19.50 Wib.
Namun jam 11 malam, masuk seorang mahasiswa perawat yang sedang melakukan
praktek di RSUD ke ruangan.

Ia lalu meminta supaya anak kami diberi injeksi obat Naritidin 50 mg dan Naufalgis
45 mg atas perintah perawat bakti berinisial CM," terang ibu korban. Bahkan sebelum
obat diberikan, Marianna sempat bertanya berulang kali kepada pelaku. Apa benar
obat tersebut buat anaknya.

"Dia ngotot kalau obat itu tepat buat anak saya. Kemudian, memasukan cairan suntik
ke infus," sebut Mariana.

Lanjutnya, namun alangkah terkejutnya dia, selang beberapa menit usai injeksi obat,
tiba-tiba anaknya mengalami kejang-kejang, muntah-muntah, gembung dan lemas
hingga saat ini. Karena panik, akhirnya dia menanyakan ulang perihal obat dan
melihat map tugas perawat,

"Ternyata obat tersebut bukan buat anak saya, tapi pasien lain. Ini namanya
malpraktek karena kesalahan yang fatal, Lihat kondisi anak saya saat ini lemas dan
muntah-muntah terus," tegas Mariana lagi yang juga bekerja sebagai perawat
kesehatan.

Menurutnya, selain kesalahan injeksi obat, perawat bakti itu juga melanggar instruksi
dokter Nursal yang hanya menyuruh untuk melakukan infus saja, tapi ternyata dia
(perawat-red) memberi obat suntikan yang berakibat fatal seperti ini.
"Ironisnya lagi, ketika kami tanya, perawat berinisial CM itu malah tidak terima
dengan perlakuannya tersebut. "Silahkan kakak mau melapor ke mana, saya siap,"
sebut Mariana kesal menirukan ucapan perawat CM.

Terkait dugaan kesalahan suntik obat tersebut, Wakil Direktur bidang pelayanan,
RSUD Langsa, dr.Dahniar, dalam konfirmasinya kepada wartawan mengatakan,
bahwa pemberian obat Naritidin 50 mg, Naufalgis 45 mg, sudah ada dalam rencana.
Akan tetapi belum diintruksikan oleh dokter untuk secepat itu dilakukan pemberian
kepada pasien.

Seharusnya saat pemberian obat tersebut siswa yang sedang melakukan praktek
didampingi oleh perawat senior, tidak dibiarkan sendirian seperti itu. Dan, hasil
konsultasi dengan dr.Nursan, bahwa dosis yang diberikan itu sudah layak untuk
diberikan kepada pasien, bahkan efek samping dari obat yang diberikan itu juga tidak
ada. Selain itu, obat yang diberikan itu juga bisa untuk meredam rasa gangguan
pencernaan pasien.

"Alhamdulillah kondisi pasien tersebut sudah mulai membaik, bahkan penyakit


GE/mencret yang dialami pasien sudah berkurang," ujar Dahniar.

Lanjutnya, terkait perawat tersebut, sudah diberikan teguran dan akan kita lakukan
pembinaan serta di istirahatkan sementara. "Dan, untuk siswa yang sedang melakukan
praktek itu, akan kita kembalikan ke kampusnya, apa sangsi yang diberikan itu
tergantung dari kampusnya," demikian Dahniar.(tim)

A.Apakah pendapat saudara berkaiatan dengan kesalahan tersebut!

= Pendapat saya , seharusnya saat pemberian obat tersebut siswa harus di


dampingi oleh perawat senior agar tidak terjadi kesalahan, dan harus
lebih teliti tentang indentitas pasien yang akan diberikan obat tersebut.

B.Apakah hal yang seharusnya dilakukan oleh perawat sebelum


memberikan obat agar tidak terjadi kesalahan.

= Hal yang harus dilakukan oleh perawat sebelum memberikan obat agar
tidak terjadinya kesalahan adalah perawat perlu memperhatikan 7 hal
benar dalam pemberian obat, yaitu benar pasien, obat, rute pembeian,
waktu, dokumentasi, dan benar dalam informasi.

C.Apakah penanganan saat ini sudah sesuai dengan hukum yang berlaku
di negara kita?

= Menurut saya penanganan saat ini sudah terbilang sesuai dengan


hukum yang berlaku, hanya saja ada segelintir oknum yang merusak
hukum di negara kita.

Anda mungkin juga menyukai