Anda di halaman 1dari 12

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER

Pengertian Posisi setengah duduk dengan meninggikan batang tubuh


dan kepala dengan sudut kemiringan 15-45 derajat
Tujuan 1. Menurunkan sesak nafas
2. Meningkatkan dorongan pada diafregma sehingga
meningkatkan ekspansi dada dan ventilasi paru
3. Mempertahankan kenyamanan posisi pasien agar
dapat mengurangi resiko statis sekresi pulmonary
4. Mengurangi tegangan intra abdomen dan otot
abdomen
Alat dan Bahan 1. Tempat tidur
2. Bantal
Prosedur Tahap pra interaksi
1. Mengecek status pasien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat dan bahan
Tahap orientasi
1. Memberikan salam dan nama klien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Beri kesempatan kepada pasien untuk bertanya
Tahap kerja
1. Mengangkat kepala dari tempat tidur kepermukaan
yang tepat ( 15-45 derajat)
2. Topangkan kepala diatas tempat tidur atau bantal
3. Gunakan bantal untuk menyokong lengn tangan
bila pasien tidak dapat mengontrol secara sadar
atau tidak dapat menggunakan tangan dengan
lengan
4. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk
dibawah paha
5. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di
bawah pergelangan kaki
6. Tempatkan papan kaki di dasar telapak kakipasien
7. Jika telah selesai bersihkan alat dan bahan
Tahap terminasi
1. Mengevaluasi hasil/respon pasien
2. Mendokumentasikan tindakan yang di lakukan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMBERIAN OKSIGEN NASAL

Pengertian Pemberian oksigen melalui hidung dengan kanula ganda


Tujuan Mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen
Kebijakan Pasien dengan gangguan oksigenasi
Petugas Perawat
Alat dan bahan 1. Tabung O2 lengkap dengan manometer
2. Pengukur aliran flow meter dan humidifier
3. Selang kanula hidung ganda
Prosedur Tahap Pra Interaksi
pelaksanaan 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
Tahap Kerja
1. Menjaga privasi klien
2. Memastikan tabung masih berisi oksigen
3. Mengisi botol pelembab dengan aqua sesuai batas
4. Menyambungkan selang nasal O2 dengan humididier
5. Mengatur semi fowler
6. Membuka flow meter dengan ukuran yang sesuai
dengan kebutuhan dan memastikan ada aliran udara
7. Memasang kanula pada hidung pasien dengan hati-hati
8. Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon pasien
9. Merapikan pasien
Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

LATIHAN NAFAS DALAM

Pengertian Melatih pasien melakukan nafas dalam


Tujuan 1. Meningkatkan kapasitas paru
2. Mencegah atelektasis
Kebijakan Pasien dengan gangguan paru obstruktif dan restriktif
Petugas Perawat
Peralatan -
Prosedur pelaksanaan Tahap pra interaksi
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
Tahap orientasi
1. Memberi salam dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan / kesiapan pasien
Tahap kerja
1. Menjaga privasi klien
2. Mempersiapkan klien
3. Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada
dan 1 tangan di abdomen
4. Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik
nafas dalam melalui hidung hingga 3 hitungan ,
jaga mulut tetap tertutup
5. Meminta pasien merasakan pengembangnya
abdomen ( cegah lengkung pada punggung)
6. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
7. Meminta menghembuskan nafas perlahan
dalamm 3 hitungan (lewat mulut bibir seperti
meniup )
8. Meminta pasien merasakan mengempisnya
abdomen dan kontraksi dari otot
9. Menjelaskan kepada pasien untuk melakukan
latihan ini bila mengalai sesak nafas
10. Merapikan pasien
Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Edukasi cara menghindari alergen


Sasaran : Pasien
Tempat : Ruang rosella RSUD Kardinah Kota Tegal
Hari/tanggal :-
Waktu :-

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien mampu memahami tentang
cara menghindari alergen untuk mencegah terjadinya asma.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan pasien dapat
1. Menyebutkan pengertian dari asma
2. Menyebutkan penyebab terjadinya asma
3. Menyebutkan cara pencegahan dari asma
4. Menyebutkan cara menghindari faktor pencetus asma
C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian dari asma
2. Penyebab terjadinya asma
3. Pencegahan dari asma
4. Cara menghindari faktor pencetus asma
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
Leaflet
F. Kegiatan penyuluhan
No Tahapan Waktu Kegiatan Kegiatan peserta
penyuluhan
1 Pembukaan 5 menit 1. Membuka kegiatan 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan 2. Memperhatikan
salam dan mendengarkan
2. Memperkenalkan 3. Memperhatikan
diri dan mendengarkan
3. Menjelaskan latar 4. Menjawab
belakang dan tujuan pertanyaan
dari penyuluhan 5. Menerima
4. Menanyakan reinforcement positif
kepada pasien yang diberikan
mengenai
pemahaman mereka
seputar asma
5. Memberikan
reinforcement positif
dari jawaban pasien

2 Tahap 10 menit
pelaksanaan 1. Menyebutkan 1. Memperhatikan
pengertian asma dan mendengarkan
2. Menyebutkan 2. Memperhatikan
penyebab terjadinya dan mendengarkan
asma
3. Menyebutkan cara

3. Memperhatikan
pencegahan dari asma dan
4. Menyebutkan cara mendengarkan
penanganan asma 4. Memperhatika
dan
mendengarkan

3 Tahap 5 menit 1. Menanyakan 1. Menjawab


evaluasi kembali pada pasien pertanyaan
tentang materi yang 2. Menerima
telah diberikan reinforcement positif
2. Berikan yang diberikan
reinforcement kepada 3. Memberikan
pasien yang dapat simpulan
menjawab pertanyaan 4. Menjawab salam
3. Meminta pasien
untumk
menyimpulkan hasil
penyuluhan yang
telah disampaikan
4. Mengucapkan
terimakasih dan
memberi salam

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Persiapan media yang akan digunakan (leaflet)
b) Persiapan tempat yang akan digunakan
c) Kontrak waktu
d) Persiapan Satuan Acara Penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a) Selama penyuluhan pasien memperhatikan penjelasan yang
disampaikan
b) Selama penyuluhan pasien aktif bertanya tentang penjelasan
yang disampaikan
c) Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang
diajukan
3. Evaluasi Hasil
a) Pasien memahami materi yang telah diberikan
b) Pasien mampu menyebutkan penyebab dari asma
c) Pasien mampu cara pencegahan dari asma dengan benar
d) Pasien mampu menjelaskan penanganan asma dengan benar

LAMPIRAN MATERI
Masalah kesehatan yang berpengaruh terhadap system pernapasan
(respiratory) yang menuntut asuhan keperawatan dapat dialami oleh orang pada
berbagai tingkat usia. Salah satu masalah kesehatan tersebut adalah asma.
Asma merupakan salah satu masalah kesehatan terhadap system pernafasan,
dimana factor yang berhubungan dengan hal tersebut antara lain : lingkungan
(misalnya merokok, menghirup asap rokok, dan infeksi)

A.Pengertian
Asma adalah penyakit inflamasi kronik yang menyebabkan penyempitan pada saluran
pernapasan (hipersensifitas bronkus) sehingga menyebabkan gejala episodik berulang
yang menyebabkan penderita akan mengalami sesak nafas, batuk, mengi dan dada
terasa sesak terutama pada malam hari maupun dini hari.

B.Penyebab terjadinya asma

1.Faktor ekstrinsik Asma ekstrinsik atau alergi


Asma alergik atau ekstrinsik merupakan reaksi alergik yang disebabkan oleh alergen
seperti bulu binatang, debu, ketombe, tepung sari, makanan, dan lain lain. Alergen
yang paling sering adalah alergen yang penyebarannya melalui udara (airbone).

2.Asma instrinsik / idopatik


Asma idiopatik atau non alergik atau instrinsik merupakan jenis asma yang tidak
ditemukan adanya faktor pencetus yang jelas. Tetapi adanya faktor-faktor non
spesifik seperti common cold (pilek), infeksi saluran nafas atas, aktivitas, emosi atau
stress, dan populasi lingkungan akan mencetuskan serangan. Asma non alergik ini
dapat berkembang menjadi asma campuran. Asma ini biasanya dimulai ketika dewasa
( >35 tahun )

C.Pencegahan dari asma

1. Menghindai faktor pencetus

2. Tidak beraktivitas terlalu berat

3. Mimum air hangat untuk melancarkan dahak atau mukus


4. Latihan batuk efektif

5. Latihan nafas dalam

6. Kurangi konsumsi makanan yang berminyak yang dapa merangsang


dahak

7. Hindari stres berlebih

8. Berhenti merokok dan penggunaan narkoba atau napza

9. Berusaha menghindari polusi udara (memakai masker, udara dingin


dan lembab)
10. Segera berobat bila sakit panas (infeksi), apabila disertai dengan batuk
dan pilek
11. Fisioterapi dapat digunakan untuk mempermudah pengeluaran mukus
atau dahak
D. Cara menghindari faktor pencetus asma

1. Rajin membersihkan rumah agar terhindar dari jamur di dinding rumah di dinding
rumah

2. Usahakan untuk tidak menggunakan karpet dilantai karena akan menimbulkan


tumpukan debu

3. Bisa dengan menggunakan filter elekronik alat perapian dan AC

4. Selalu menggunakan masker saat diluar rumah

Anda mungkin juga menyukai