Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

MELATIH NAFAS DALAM

Disusun oleh :

FITRI SUSILOWATI

NPM. 18200100072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

JAKARTA

2020
ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

MELATIH NAFAS DALAM

A. Definisi

Latihan nafas dalam adalah teknik bernafas secara perlahan dengan diafragma,

dimana abdomen terangkat perlahan, dan dada mengembang penuh.

B. Indikasi

1. Pasien yang mengalami nyeri.

2. Pasien yang mengalami gangguan dalam kualitas tidur (insomnia).

3. Pasien yang mengalami ventilasi paru, seperti penderita PPOK.

4. Pasien yang mengalami kecemasan.

C. Tujuan Tindakan

1. Untuk merangsang rasa nyeri.

2. Untuk memberikan relaksasi pada otot – otot tubuh.

3. Untuk meningkatkan ventilasi alveoli pada paru.

4. Untuk memberikan rasa relaks.

D. Masalah Keperawatan

1. Nyeri akut / kronis.

2. Gangguan pola tidur.

3. Ketidakefektifan pola nafas.

4. Anxietas.
E. Rasionalisasi Tindakan

Dengan melatih nafas dalam dapat mengakibatkan regangan pada kardiopulmonari dan

akan terjadi peningkatan reflek baroreseptor, sehingga menyebabkan vasolilatasi

sistemik, yaitu penurunan denyut dan daya kontraksi jantung.

F. Prosedur Tindakan

Pengertian Latihan nafas dalam adalah teknik bernafas secara

perlahan dengan diafragma, dimana abdomen terangkat

perlahan, dan dada mengembang penuh.

Indikasi 1. Pasien yang mengalami nyeri.

2. Pasien yang mengalami gangguan dalam kualitas

tidur (insomnia).

3. Pasien yang mengalami ventilasi paru, seperti

penderita PPOK.

4. Pasien yang mengalami kecemasan.

Tujuan 1. Untuk merangsang rasa nyeri.

2. Untuk memberikan relaksasi pada otot–otot tubuh.

3. Untuk meningkatkan ventilasi alveoli pada paru.

4. Untuk memberikan rasa relaks.

Persiapan Pasien Menjelaskan pada pasien tujuan dan prosedur tindakan.

Persiapan lingkungan Mengatur ruangan/tempat yang aman dan nyaman.


Pelaksanaan Tahap pra interaksi :

1 Cek program terapi

2 Cuci tangan

Tahap orientasi :

1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik.

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada

keluarga/klien.

3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada

keluarga/klien.

Tahap kerja :

1 Membaca tasmiyah dan menjaga privaci pasien.

2 Mempersiapkan pasien.

3 Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan 1

tangan di abdomen.

4 Melatih pasien melakukan nafas perut ( menarik nafas

dalam melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut

tetap tertutup).

5 Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen

(cegah lengkung pada punggung).

6 Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan.

7 Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3

hitungan (lewat mulut bibir seperti meniup).

8 Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan


kontraksi dari otot.

9 Menjelaskan pada pasien untuk melakukan latihan ini

bila mengalami sesak nafas.

10 Merapikan pasien.

Tahap terminasi :

1. Melakukan evaluasi tindakan.

2. Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien.

3. Mencuci tangan.

4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.

Sikap Sikap selama pelaksanaan tindakan :

1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah.

2. Menjamin privasi pasien.

3. Bekerja dengan teliti.

4. Memperhatikan body mechanism.

Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.

G. Kesenjangan Teori.

Kesenjangan antara teori dan praktek diantaranya yaitu:

Pada teori di tahap pra interaksi terdapat persiapan cek program terapi dan cuci

tangan, pada prakteknya perawat menyiapkan alat seperti masker yang akan digunakan

oleh pasien saat melakukan latihan nafas dalam. Hal ini dikarenakan saat ini sedang masa

pandemi covid-19, maka dari itu setiap pasien yang sedang dirawat di rumah Sskit wajib

menggunakan masker. Sehingga pasien yang diberikan/dilatih nafas dalam saat


pelaksanaannya menggunakan masker, guna mencegah keluarnya droplet, air liur, atau

aerosol yang keluar dari hidung atau mulut pasien.


DOKUMENTASI PEMENUHAN NAFAS DALAM

Anda mungkin juga menyukai