Anda di halaman 1dari 4

Standar Operasional Prosedur

Pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam

Pengertian Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan


keperawatan yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien
bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan
inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara
perlahan
Tujuan Untuk meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah,
meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah
atelektasi paru, meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stress baik
stress fisik maupun emosional, menurunkan intensitas nyeri dan
menurunkan kecemasan
Kebijakan Pada pasien dengn post operasi
Indikasi 1. Pasien yang mengalami nyeri akut tingkat ringan sampai dengan
sedang akibat penyakit yang kooperatif

2. Pasien dengan indikasi nyeri kronis


3. Pasien dengan nyeri pasca operasi
4. Pasien yang mengalami stress
Peugas Perawat
Peralatan Tempat tidur atau kursi yang ada sandarannya, bantal.
Prosedur Prosedur tindakan teknik relaksaksi nafas dalam
Pelaksanaan 1. Fase prainteraksi
a. Perawat melakukan persiapan terlebih dahulu sebelum bertemu
dengan pasien (membaca status pasien).
2. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Mengucapkan salam dan perkenalkan diri
b. Evaluasi dan validasi
pasien dan keluhan yang dirasakan
c. Informend consent
Menjelaskan tindakan pemberian relaksasi nafas dalam, waktu
dan persetujuan pasien.
3. Fase interaksi
a. Persiapan alat
Tempat tidur atau kursi yang ada sandaranya, bantal
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin agar rileks tanpa
adanya beban fisik
b. Persiapan lingkungan
Mengatur lingkungan cukup cahaya, suhu, dan terjaga privasi
c. Persiapan perawat
Perawat cuci tangan jika diperlukan menggunakan handscoon
d. Prosedur tindakan
1) Pertama lakukan pengkajian nyeri sebelum dilakukan
relaksasi nafas dalam.
2) Atur posisi pasien senyaman mungkin agar rileks tanpa
adanya beban fisik. Apabila pasien memilih duduk, maka
bantu pasien duduk ditepi tempat tidur atau posisi duduk
tegak dikursi. Posisi juga bisa semifowler, berbaring ditempat
tidur dengan punggung tersangga bantal.
3) Ajarkan pasien tehnik nafas dalam dengan cara letakan
tangan diatas abdomen, anjurkan pasien menarik nafas
melalui hidung dan rasakan abdomen mengembang saat
menarik nafas, kerutkan bibir, keluarkan melalui mulut dan
hembuskan nafas secara perlahan, rasakan abdomen gerak ke
bawah, lakukan secara berulang selama 5-10 menit. Penderita
harus melakukanya minimal dua kali sehari atau setiap kali
merasakan nyeri.
4) Lakukan pengkajian nyeri setelah dilakukan relaksasi nafas
dalam.
4. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
Menanyakan bagaimana perasaan pasien setelah dilakukan
relaksasi nafas dalam.
b. Rencana tindakan lanjut
Akan dilakukan relaksasi nafas dalam pada hari selanjutnya.
c. Kontrak yang akan datang
Kontrak waktu kapan akan dilakukan relaksasi nafas dalam
d. Akhiri kegiatan dengan baik
e. Cuci tangan
5. Dokumentasi
a. Catat waktu pelaksanaan tindakan
b. Catat respon klien sebelum dan sesudah dilakukan tindakan.
c. Paraf dan nama jelas perawat pelaksana
Sumber Fernalia (2019)

Anda mungkin juga menyukai