Anda di halaman 1dari 5

Terapi komplementer di Komunitas berdasarkan evidence (komunitas 2)

TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM

PENYUSUN:

1. Maya Reza Riana (190103052)

2. Meli Mugi Lestari (190103055)

3. Muhamad Arif Efendi (190103057)

BAB. 1. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan sangat penting bagi kehidupan manusia. Oleh karena
itu, sebagai petugas kesehatan khususnya perawat, memiliki tanggung
jawab meningkatkan keterampilan dalam memberikan pelayanan dengan
baik. Manajemen nyeri dapat dilakukan dengan pemberian terapi farmaka
dan non farmaka. Beberapa terapi non farmaka yang dapat mengurangi
nyeri yaitu gambaran dan fikiran (guide imagery), yoga, dan relaksasi
nafas dalam. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa relaksasi
nafas dalam sangat efektif dalam menurunkan nyeri.
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan
keperawatan, yang dalam ini perawat mengajarkan kepada klien
bagaimana cara melakukan napas dalam,napas lambat (menahan inspirasi
secara maksimal) dan bagaiamana menghembuskan napas secara perlahan,
selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam
juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi
darah.
Relaksasi nafas adalah pernapasan abdomen dengan frekuensi
lambat atau perlahan, berirama, dan nyaman yang dilakukan dengan
memejamkan mata. Relaksasi merupakan metode efektif untuk
mengurangi rasa nyeri pada klien yang mengalami nyeri kronis. Latihan
Terapi komplementer di Komunitas berdasarkan evidence (komunitas 2)

pernafasan dan teknik relaksasi menurunkan konsumsi oksigen, frekuensi


pernafasan, frekuensi jantung, dan ketegangan otot, yang menghentikan
siklus nyeri-ansietas-ketegangan otot. Berdasarkan pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa relaksasi merupakan metode efektif untuk
menurunkan nyeri yang merupakan pengalaman sensori dan emosional
yang tidak menyenangkan dengan mekanismenya yang menghentikan
siklus nyeri.

B. TUJUAN
1. Mengurangi keputusan,kecewa
2. Memberikan rasa nyaman
3. Memberikan efek rileks pada tubuh dan pikiran
4. Meningkatkan kualitas tidur seseorang
5. Melancarkan sirkulasi darah

BAB II. TINJAUAN TEORI

A. MASALAH YANG DIANGKAT


Teknik relaksasi nafas dalam dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri

B. TERAPI KOMPLEMENTER

SOP

TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM

Pengertian/definisi Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan


keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada
klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (m
enahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembu
Terapi komplementer di Komunitas berdasarkan evidence (komunitas 2)

skan nafas secara perlahan, selain dapat menurunkan intensitas


nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga dapat meningkatkan v
entilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah.

Tujuan a. Mengurangi keputusan,kecewa


b. Memberikan rasa nyaman
c. Memberikan efek rileks pada tubuh dan pikiran
d. Meningkatkan kualitas tidur seseorang
e. Melancarkan sirkulasi darah

Indikasi a. Pasien dengan kondisi cemas


b. Pasien dengan rasa nyeri
c. Pasien dengan ketegangan otot tubuh yang membutuhkan
keadaan rileks
d. Pasien dengan gangguan kualitas tidur
Kontraindikasi
(boleh kosong jika tidak
ada)
Persiapan pasien
1. Memberikan pasien rasa aman dan nyaman.

2. Pastikan pasien dengan keadaan keadaan siap secara mental


dan fisik.

Prosedur PERSIAPAN PERAWAT :

1. Memberikan penjelasan pada pasien tentang tujuan dan


maksud tindakan yan di lakukan
2. Menyiapkan kondisi mental dan fisik
3. Perawat dapat menguasai tindakan yang akan diberikan
kepada pasien
4. Perawat mampu mengkondisikan hubungan saling percaya
Terapi komplementer di Komunitas berdasarkan evidence (komunitas 2)

dengan pasien

PERSIAPAN LINGKUNGAN :

Memodifikasi lingkungan agar memberikan kenyamanan dan


aman pada pasien dengan tujuan untuk pengontrolan suasana
agar terhindar dari kebisingan saat melakukan terapi.

CARA KERJA :

1. Ciptakan lingkungan yang tenang


2. Usahakan tetap rileks dan tenang
3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru
dengan udara melalui hitungan 1,2,3
4. Perlahan lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil
merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks
5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan
melalui mulut secara perlahan-lahan
7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8. Usahakan ager tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa
berkurang
11. Ulangi sampai 15 kali dengan selingan istirahat singkat
setiap 5 kali

TERMINASI

1. Evaluasi hasil: kemampuan pasien untuk melakukan teknik


Terapi komplementer di Komunitas berdasarkan evidence (komunitas 2)

ini
2. Memberikan kesempatan pada klien untuk memberikan
umpan balik dari terapi yang dilakukan.
3. Tindak lanjut: menjadwalkan latihan teknik relaksasi
banafas dalam
4. Kontrak: topik, waktu, tempat untuk kegiatan selanjutnya

DOKUMENTASI

1. Mencatat waktu pelaksanaan tindakan


2. Mencatat perasaan dan respon pasien setelah diberikan
tindakan
Referensi Ayudianingsih, N. G., & Maliya, A. (2015). Pengaruh Tek
nik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri
Pada Pasien Pasca Operasi Fraktur Femur Di Rumah Sakit Ka
rima Utama Surakarta, 191–199.

Lela Aini & Resa Reskita (2018) ‘Pengaruh Teknik Relaks


asi Nafas Dalam Terhadap Nyeri Pada Pasien Fraktur’.

Anda mungkin juga menyukai