Disusun oleh :
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan peserta penyuluhan mampu
memahami dan mengerti tentang Relaksasi Nafas Dalam
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang Relaksasi Nafas Dalam,
diharapkan peserta peyuluhan dapat :
1. Menjelaskan Pengertian teknik relaksasi nafas dalam dan nyeri dengan benar.
2. Mengetahui Tujuan teknik relaksasi nafas dalam dengan benar.
3. Menyebutkan Prosedur melakukan teknik relaksasi nafas dalam.
B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
C. Media
Leaflet
D. Pokok Materi Inti
Terlampir
E. Pengorganisasian dan Rencana Kegiatan Saat Penyuluhan
Pengorganisasian
1. Penyusun SAP : Rini
2. Pembuat leaflet : Wahyuma
3. Moderator : Andes
4. Penyampaian materi : Desti
5. Dokumentasi : Eka
F. Rencana Evaluasi
Setelah mengikuti penyuluhan peserta mampu mengenai:
1. Apakah itu Nyeri dan relaksasi nafas dalam?
2. Apakah tujuan dari tehnik relaksasi nafas dalam?
3. Bagaimana Prosedur melakukan tehnik relaksasi nafas dalam?
G. Sumber Literatur
A. Pengertian
Nyeri adalah suatu kondisi dimana seseorang merasakan perasaan yang tidak nyaman
atau tidak menyenangkan yang disebabkan oleh kerusakan jaringan yang telah rusak atau
yang berpotensi untuk rusak. Rasa tidak nyaman tersebut dapat berupa mati rasa, panas, geli,
nyeri seperti tertusuk, seperti sengatan listrik, rangsangan ringan mencetuskan rasa nyeri,
kesemutan (Primaya, 2019).
Menurut intensitas rasa nyeri, nyeri terbagi menjadi 3 yaitu:
1) Nyeri ringan dengan intensitas rendah.
Nyeri ringan merupakan nyeri yang timbul dengan intensitas ringan. Nyeri ringan
biasanya pasien secara obyektif dapat berkomunikasi dengan baik. Tindakan yang dapat
dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri ringan meliputi relaksasi nafas dalam dan
distraksi (memfokuskan perhatian pada sesuatu selain pada nyeri, misalnya menonton
film)
2) Nyeri sedang dapat menimbulkan reaksi fisiologis atau psikologis.
Merupakan nyeri yang timbul dengan intensitas yang sedang. Nyeri sedang secara
obyektif pasien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri dan
mendiskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik. Tindakan yang dapat
dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri sedang ini yaitu relaksasi nafas dalam, distraksi,
kompres hangat, terapi es, dan massage (pijatan).
3) Nyeri berat dengan intensitas tinggi.
Merupakan nyeri yang timbul dengan intensitas berat. Nyeri berat secara obyektif pasien
terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendiskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan
alih posisi nafas Panjang. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri pada
nyeri berat yaitu dengan menggunakan terapi farmakologis seperti ibuprofen, naproxen,
piroxicam, ketorolac, asam mefenamat.
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam
hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas
lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara
perlahan, Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat
meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah (Asmadi, 2018).
B. Tujuan
Menurut Sasmitawati (2018), tujuan teknik relaksasi napas dalam adalah untuk
meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru,
meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu
menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan.
C. Prosedur teknik relaksasi napas dalam
Prosedur relaksasi nafas dalam menurut (Manzoni, at all, 2018)
1. Ciptakan lingkungan yang tenang
2. Usahakan tetap rileks dan tenang
3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan
1,2,3
4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstermitas atas dan
bawah rileks. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali.
5. Menarik nafas kembali melalui hibung dan hembuskan melalui mulut secara perlahan-
lahan.
6. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8. Usahaknan agar tetap konsentrasi atau mata sambil terpejam
9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri.
10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
11. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali
12. Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal dan cukup.
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan Oleh:
( ) ( )
Mengetahui,
Kepala Ruang
( )