Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MANAJEMEN NYERI DENGAN LATIHAN TEKNIK DISTRAKSI DAN


RELAKSASI PADA PENYAKIT KANKER PAYUDARA (CA. MAMMAE)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Penyuluhan


Program Profesi Ners Stase Gadar /Kritis

Oleh :
ArisNugraheni
(15631525)

Oleh :
NURDIAN INDAH PERTIWI
NIM 19650103

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2020
I. Identifikasi Masalah
Cancer mammae merupakan salah satu penyakit yang ditakuti dan
menyerang kaum perempuan. Penyakit ini merupakan penyebab kematian
yang paling besar bagi perempuan berusia 18 hingga 54 tahun, dan
perempuan yang berusia 45 tahun memiliki resiko terjangkit cancer
mammae berjumlah 25 % lebih tinggi dibanding perempuan yang lebih tua.
(Lee, 2008). Menurut World Health Organization (WHO), 8-9 %
perempuan akan mengalami cancer mammae. Setiap tahun, lebih dari
250.000 kasus cancer mammae terdiagnosis di Eropa dan kurang lebih
175.000 di Amerika Serikat, sedangkan pada tahun 2000 diperkirakan 1,2
juta perempuan terdiagnosis cancer mammae dan lebih dari 700.000
meninggal karena cancer mammae. (Mulyani & Nuryani, 2013). Cancer
mammae memerlukan beberapa terapi dalam pelaksanaannya, seperti
lumpektomi, mastektomi, radiasi, terapi hormon, dan kemoterapi. Terapi
tersebut dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, namun berdampak
pula pada fisik dan psikologis pasien. Pasien akan kehilangan payudaranya,
kulit akan menghitam, rambut rontok, dan tubuh menjadi kurus. Pasien akan
malu dan sedih dengan keadaannya. Pada kondisi seperti itu, pasien
memerlukan asuhan keperawatan yang holistik untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya, yaitu kebutuhan biologis, psikologis, sosial, kultural, dan spiritual.
Kebutuhan biologis seperti nutrisi, cairan, dan pakaian. Kebutuhan
psikologis meliputi perhatian dan dukungan dari keluarga dan orang
sekitarnya. Kebutuhan sosial yang meliputi interaksi dengan keluarga,
teman dan masyarakat. Kebutuhan kultural yang meliputi kebiasaan dan
budaya yang dianut oleh pasien. Dan kebutuhan spiritual meliputi
kebutuhan pasien terhadap kepercayaan yang dianut, serta hubungannya
dengan Tuhan.
Berdasarkan keadaan pasien di sini post op mastektomi maka akan
dilakukan penatalaksanaan non farmakologi dengan manajemen nyeri
menggunakan teknik latihan distraksi dan relaksasi. Nyeri merupakan
sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita mengalami cedera atau
kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas, gemetar,
kesemutan seperti terbakar, tertusuk, atau ditikam. Nyeri akut biasanya
terjadi secara tiba- tiba dan umumnya berkaitan dengan cedera spesifik.
Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari beberapa detik hingga
enam bulan. Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang
suatu periode waktu. Nyeri kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama
lebih dari 6 bulan. Cancer merupakan penyakit yang dapat menjadi
penyebab kematian.

II. Pengantar

Bidang studi : Program Studi Profesi Ners


Topik : Ca. Mammae
Sub Topik : Manajemen Nyeri Dengan Latihan Tekni Distraksi
Dan Relaksasi
Sasaran : Pasien Ca. mammae post op mastektomi
Hari / Tanggal : Kamis, 30 April 2020
Jam : 08.00 - selesai
Waktu : 1x pertemuan (20 menit)
Penyaji : Nurdian Indah Pertiwi, S.Kep
Tempat : Ruang 24 C Di RSUA Malang

III. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan klien mampu melakukan teknik
distraksi dan relaksasi secara mandiri bila merasa nyeri.

IV. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan 1 x 20 menit klien dan keluarga mampu :
1. Sasaran mengetahui dan memahami tentang pengertian serta manfaat dari
teknik Distraksi dan Relaksasi
2. Sasaran dapat menjelaskan kembali prosedur latihan teknik Distraksi dan
relaksasi (tahap demi tahap)
3. Sasaran dapat mendemonstrasikan kembali latihan teknik Distraksi dan
relaksasi
4. Sasaran memperhatikan selama penyampaian materi
5. Sasaran termotivasi untuk bertanya
6. Sasaran termotivasi untuk mencoba melakukan prosedur latihan teknik
Distraksi dan Relaksasi

V. Materi Penyuluhan
Terlampir

VI. Metode Penyuluhan


a. Ceramah dan diskusi
b. Demonstrasi

VII. Setting Tempat

Ruang 24 C RSUA Malang

Keterangan :
: Pemateri : Observer : Moderator
: Audien : Fasilitator

VIII. Media Yang Digunakan


a. SAP
b. Leaflet
IX. Proses Pembelajaran
No Waktu Kegiatan Respon
1 5 menit Pembukaan : 1. Menjawab salam
1. Memberikan salam 2. Mendengarkan dan
2. Perkenalan memperhatikan
3. Menjelaskantujuan penyuluhan
4. Menyebutkan materi atau pokok
bahasan yang di sampaikan
2 10 Menit Pelaksanaan : Menyimak dan Memperhatikan
1. Menjelaskan materi penyuluhan
2. Memberikan kesempatan
bertanya
3. Mendemonstrasikan latihan
teknik distraksi dan relaksasi
4. Menjelaskan kembali pokok
materi penyuluhan
3 3 Menit Evaluasi : Merespon,
Bertanya dan Menjawab
Memberikan pertanyaan untuk
Pertanyaan
evaluasi, memberikan kesempatan
sasaran untuk menjawab,
mendiskusikan masalah
4 2 Menit Penutup : Menjawab salam

1. Menyimpulkan materi yang telah


disampaikan
2. Menyampaikan terima kasih atas
waktu yang telah diberikan oleh
peserta
3. Mengucapkan salam
X. Evaluasi
 Sebutkan pengertian serta manfaat dari latihan teknik distraksi dan
relaksasi
 Sebutkan salah satu macam teknik distraksi dan relaksasi yang dapat
dilakukan
 Demonstrasikan kembali latihan teknik distraksi dan relaksasi

XI. Sumber
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah.Vol: 1. Jakarta:
EGC
NAND. 2015. Diagnosis Keperawatan NANDA : Definisi dan Klasifikasi.
Potter & Perry . 2006. Fundamental Keperawatan. Vol: 2.
Jakarta : EGC
AIPNI. 2018. Uji Kompetensi Ners. Edisi R. Sinergi
Tamsuri, A. (2006). KonsepdanPenatalaksanaanNyeri. Jakarta : EGC.
XII. Lampiran Materi
A. Teknik Distraksi
Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk nyeri ringan
sampai sedang. Distraksi visual (melihat TV atau pertandingan bola),
distraksi audio (mendengar musik), distraksi sentuhan (massage,
memegang mainan), distraksi intelektual (merangkai puzzle, main catur).

B. Teknik Relaksasi
1. Pengertian Latihan Relaksasi
Relaksasi adalah suatu cara untuk menenangkan fisik, pikiran dan
jiwa dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari. Teknik Relaksasi ini
sebenarnya juga bertujuan untuk mengaktifkan kekuatan energi dari
otak kanan, yaitu bagian otak yang mengurusi masalah emosi dan
imajinasi manusia.

2. Manfaat Latihan Teknik Relaksasi


Teknik relaksasi terutama efektif untuk nyeri kronik dan
memberikan beberapa keuntungan, antara lain :
 Relaksasi akan menurunkan ansietas yang berhubungan dengan
nyeri atau stres
 Menurunkan nyeri otot
 Menolong individu untuk melupakan nyeri
 Meningkatkan periode istirahat dan tidur
 Meningkatkan keefektifan terapi nyeri lain
 Menurunkan perasaan tak berdaya dan depresi yang timbul
akibat nyeri
3. Macam-Macam Teknik Relaksasi
1. Latihan Nafas Dalam
2. Latihan Imajinai Terbimbing
3. Distraksi
4. Prosedur Latihan Teknik Relaksasi
a. Latihan Nafas Dalam
 Ciptakan lingkungan yang tenang
 Usahakan tetap rileks dan tenang
 Menarik nafas dalamdari hidung dan mengisi paru-paru
dengan udara melalui hitungan 1,2,3
 Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil
merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks
 Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
 Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan
melalui mulut secara perlahan-lahan
 Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
 Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
 Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
 Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa
berkurang
 Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap
5 kali.
b. Latihan Imajinasi Terbimbing
Meminta klien berimajinasi membayangkan hal-hal yang
menyenangkan, tindakan ini memerlukan suasana dan ruangan
yang tenang serta konsentrasi dari klien. Apabila klien
mengalami kegelisahan, tindakan harus dihentikan. Tindakan ini
dilakukan pada saat klien merasa nyaman dan tidak sedang nyeri
akut.
Langkah-langkah Guided Imagery adalah :
 Posisi nyaman, kepala bersandar pada bantal
 Tutup mata Anda
 Tarik nafas dalam-dalam, seiring dengan hembusan nafas,
rasakan kondisi yang rileks dari tubuh Anda
 Bayangkan tempat yang nyaman, damai, yang pernah Anda
alami –mungkin pantai, pegunungan, dll-. Bayangkan bahwa
Anda hadir di tempat tersebut, selama 1 menit atau 2 menit
 Sugestikan pada diri Anda bahwa bila Anda membuka mata,
maka Anda akan merasa santai, nyaman, damai, riang,
singkatnya lebih baik daripada sebelumnya
 Buka mata Anda

c. Distraksi
Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk nyeri ringan
sampai sedang. Distraksi visual (melihat TV atau pertandingan
bola), distraksi audio (mendengar musik), distraksi sentuhan
(massage, memegang mainan), distraksi intelektual (merangkai
puzzle, main catur).
Langkah-langkah :
 Atur posisi senyaman mungkin
 Memilih aktivitas yang di senangi
 Melakukan aktivitas (membaca, menonton TV,
mendengarkan musik, berkomunikasi dengan orang lain, dll)
dengan tenang dan nyaman.

Anda mungkin juga menyukai